Rea adalah gadis manis anak angkat keluarga Mahendra. Rea tumbuh menjadi gadis manis, anggun, lemah lembut namun pendiam. Dirinya jarang berekspresi karena didikan mamanya yang melarangnya untuk terlalu terlihat ceria. Rea selalu tersenyum, meskipun dirinya tak menyukai hal yang dia lakukan, dia akan tetap tersenyum
Saat kepindahannya, dirinya mengenal Arjuna. Juna mungkin terlihat nakal, namun Rea tak malu untuk tertawa dihadapan Juna dan Rea tak perlu memakai topeng saat berhadapan dengan orang lain. Rea menganggap bahwa Juna adalah tempatnya untuk pulang
Namun hubungan mereka kandas karena perbuatan mamanya. Membawa Rea pergi jauh dari Juna. Sampai akhir pun Rea dipaksa pindah agar bisa jauh
~Aku akan melepas topeng itu dan akan membuatmu menjadi jauh lebih berekspresi. setelahnya kau tidak akan pergi dariku~ Arjuna'
~Terima kasih Juna, aku menjadi sosok yang lebih baik setelah mengenalmu. Aku selalu menyayangimu Juna~ Andrea
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyelir 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18 - JELI KESAYANGAN REA
Begini lah kegiatan Rea saat libur bekerja. Yaitu meninjau kafe dan restaurannya atau tidak ya mengunjungi kantor kakaknya. Namun kali ini sedikit berbeda, ada seseorang yang ia rindukan datang menemuinya.
Anjeli Wira Pratama, kerap dipanggail Anjeli namun Rea lebih sering memanggilnya dengan nama Jeli. Anjeli adalah seorang yang pandai dengan komputer, atau lebih dikenal dengan seorang IT. Kerap kali Rea membutuhkan bantua tentang data seseorang, maka Anjeli lah orang yang akan Rea cari.
Rea berkenalan dengan Anjeli dengan cara yang cukup … unik.
FLASHBACK
Tahun ini adalah tahun kedua Rea berkuliah. Rea saat sedang menjalankan program pertukaran pelajar di Korea Selatan. Saat ini sedang awal musim semi, udara masih terasa cukup dingin. Melihat dedaunan mulai tumbuh membuat perasaan menjadi merasa tenang.
Ini adalah pertama kalinya Rea pergi ke Korea Selatan. Melihat dari internet, Rea penasaran dengan tempat Namsan Tower. Sesampainya disana, dirinya melihat banyak muda-mudi sedang berlibur ke Namsan Tower dan melakukan tradisi gembok disana. Rea memotret pemandangan yang ia lihat diatas Namsan Tower.
Melihat pemandangan dari atas Namsan Tower yang begitu indah ditemani oleh pohon sakura yang mulai bermekaran.
“Indahnya, andai kakak disini” gumamku
Saat melihat-melihat Rea melihat sebuah kafe yang terlihat cukup ramai dan tempatnya terlihat cukup nyaman, Cafe Gualllu Namsan Branch adalah nama kafe tersebut. Memasuki area kafe, Rea melihat bahwa bagian interior kafe cukup bagus, sehingga Rea memiliki ide untuk membuat desain interior milik Restoran yang akan di bangunnya.
“Permisi, saya ingin memesan ini, ini dan ini” Rea menunjuk gambar pada menu makanan yang terllihat menarik di matanya. Kemudian dia diberikan sebuah alat yang jika pesanannya telah jadi maka alat itu akan bergetar.
Rea melihat sekelilingnya yang begitu ramai, dan pemandangan yang cantik dari luar kafe. Tak lama alatnya bordering menandakan bahwa pesanannya sudah jadi sehingga dia segera mengambil makanannya
Saat menikmati makanannya, dirinya melihat seseorang yang sedang tersedak. Namun melihat temannya melakukan penanganan dengan cara yang salah, Rea segera bergerak untuk membantunya.
“Jangan diberi minum”
Kemudian Rea melakukan penanganan pertama dengan menepuk bagian bagian punggung. Namun keadaan tak cukup membaik, Rea segera melakukan teknik Abdominal thrusts atau Heimlich maneuver adalah teknik pemberian hentakan pada perut yang dilakukan dengan cara menekan area ulu hati secara kuat untuk mengeluarkan sumbatan benda asing di saluran tenggorokan.
Saat makanannya berhasil keluar, Rea dapat bernafas dengan lega.
“Kamsahamnida” Ujar seseorang yang di tolong Rea
“Your welcome. Please be careful when you are eating, sir”
“Yes, thank for the advice”
“Are you a tourist?” tanya seseorang yang datang bersama orang yang ditolong Rea
“No, I am not tourist. I am a student who conducts exchanges.” jelas Rea
“Are you exchanging from Indonesia?” tanyanya lagi
“No, I am study in America but yeah I am from Indonesia” jelas Rea lagi
“Ahhh… dari Indonesia. Boleh kita berkenalan?”
“Tentu, kamu dari Indonesia ya” ramah Rea
“Ya. Perkenalkan namaku Anjeli, Anjeli Wira Purnama. Dan orang yang kau selamatkan tadi namanya Lee Seojun” jelas Anjeli
“Salam kenal Anjeli dan Seojun-ssi. Perkenalkan namaku Rea, Andrea Clarissa Mahendra”
“Kau akan kemana setelah ini, Rea?” tanya Anjeli
“Aku hanya ingin berjalan-jalan saja”
“Apakah malam ini kau senggang. Jika iya, bagaimana kalau aku antar ke Night Market di Myeongdong.” tawar Anjeli
“Boleh, in akun Line ku, kau bisa menghubungi lewat itu” Rea memberikan Id Line miliknya dan berpamitan untuk pergi terlebih dahulu
Anjeli yang melihat kepergian Rea tersenyum, lalu berkata “Seojun, ada untungnya kau tersedak sehingga aku mendapatkan teman baru” secara lirih
“Eottaeyo?” tanya Seojun
“An. Naneun amu maldo hajji anhassda. Ghapsida” ajak Anjeli
***
Malam ini adalah hari dimana Anjeli dan Rea bertemu kembali untuk kedua kalinya. Anjeli mencoba menghubungi Rea untuk menanyakan kesediaan Rea untuk ikut pergi ke Myeongdong, namun karena suatu hal waktu Rea tidak bisa menerima ajakan Anjeli.
Namun, malam ini Rea menerima ajakan Anjeli ke Night Market di Myeongdong. Rea penasaran dengan tempat itu, apakah seramai yang di internet
Rea menunggu Anjeli di luar asrama tempat dirinya tinggal selama di korea. Anjeli akan menjemput Rea karena takut Rea belum mengetahui arah dan jalanan Korea.
Rea melihat sebuah mobil berhenti tepat di depan dirinya, kemudian keluarlah Anjeli dan Seojun. Kemudian mereka berangkat bersama ke arah Myeongdong.
Rea melihat keramaian di Myeondong, Rea merasa senang. Anjeli dan Seojun mengenalkan makanan yang dijual disana. Sesekali mereka membeli makanan yang menurut mereka menarik, terutama untuk Rea.
Selama berkeliling di Myeondong, mereka berbincang mengenai banyak hal baik studi mereka maupun tempat-tempat yang indah dan menarik di Korea. Anjeli dan Seojun menawarkan diri mereka untuk menjadi pemandu Rea selama di Korea. Rea yang merasa senang dan hanya mengangguk saja. Rea lebih banyak mendengarkan selama berkeliling di Myeongdong dan hanya berbicara saat ditanya saja.
Setelah pertemuan tidak sengaja itu, Rea menjadi dekat dengan Anjeli dan Seojun. Sesekali mereka berkeliling Korea dan mengenalkan budaya Korea kepada Rea. Rea berkeliling banyak tempat seperti pergi ke Istana Gyeongbokgung kemudian menyewa Hanbok dan sberfoto disana. Selain itu, Anjeli dan Seojun membawa Rea pergi ke Insa-dong, Lotte World, sungai Cheongye, Seoul Forest Park, Taman Nasional Bukhansan dan masih banyak lagi. Namun Rea paling menyukai ke Ramen Convinience Store, dimana tempat iru adalah surganya Ramen. Rea sangat menyukai mie sehingga sering meminta Anjeli untuk mengantarnya kesana.
Selain berkenalan dan mengetahui studi dari Anjeli dan Seojun, Rea juga mengetahui bahwa mereka adalah seorang Youtuber dengan jumlah Suscribe yang cukup banyak. Sehingga saat mereka sedang berjalan-jalan terkadang membuat konten dan Rea sering membantu mereka
Selama di Korea, Anjeli dan Seojun lah yang banyak membantu Rea hingga waktu pertukaran Rea selesai.
.
FLASHBACK OFF
Rea” teriak seseorang yang menyadarkan Rea yang sedang melamun
“Jeli, jangan teriak” ujar Rea
“Habisnya kau melamun sih” Anjeli kesal saat melihat Rea yang hanya duduk diam saja
“Aku hanya memikirkan pertemuan pertama kita, yang sebenarnya tanpa sengaja itu. Jika aku tak membantus Seojun mungkin kita tidak akan dekat seperti ini”
“Ku pikir kau sedang ada masalah atau sedang memikirkan sesuatu. Ternyata hal itu yang membuat kau diam saja”
“Apa kau merindukan Seojun” tanya Anjeli
“Tentu saja tidak … tapi sebenarnya aku sedikit merindukannya”
“Hahahaha … iya iya. Terserah kau saja. Oh iya apa yang ingin kau bicarakan denganku?” tanya Anjeli
“Jeli, bagaimana data yang aku minta padamu. Apakah kau berhasil?”
“Tentu saja. Jika mencari data seseorang adalah hal yang mudah untukku”
“Iya, kau memang hacker terbaik, Jeli” Puji Rea
“Oh iya, nanti kau akan ku kenalkan dengan kekasihku ya.sudah saatnya kau mengetahui kekasih dari sahabatmu ini”
“Baiklah, kapan akan kau kenalkan?”
“Nanti malam, untuk sekarang aku sedang ingin girl’s time denganmu.”Anjeli tertawa melihat reaksi tidak percaya di raut wajah Rea
“Baiklah. Sekarang ke apartemenku saja. Aku ingin beristirahat dan juga banyak hal yang ingin aku obrolkan denganmu”
Kemudian mereka beranjak pergi ke apartemen Rea.
“Apa yang ingin kau obrolkan?” tanya Anjeli saat berada di dalam mobil
“Juna mulai mendekatiku. Padahal aku berencana mendekatinya secara perlahan. Namun dia malam bertindak terlebih dahulu” cerita Rea
“Bukankah itu bagus. Kau juga masih mencintai dia kan”
“Menurutmu, apakah tidak ada yang aneh dengan perilaku tiba-tibany itu?” Rea meminta pendapat dari Anjeli
“Iya sih, apalagi menurut rumor di kantor dia sedang menjalin kasih dengan seorang model yang bernama Sasa”
“Sasa ya” lirih Rea
“Hemmm… kau mengenalnya?” Rea tidak menjawab pertanyaan Anjeli. Merasa ada yang janggal, Anjeli pun ikut terdiam
“ Ayo turun kita sudah sampai”
***
Malam ini, sesuai permintaan Anjeli bahwa dirinya akan berkenalan dengan kekasih Anjeli. Mereka bertemu di Meat D’, tempat menjual steak yang cukup terkenal.
Saat sampai di Meat D’ Anjeli mencari-cari sosok kekasihnya yang mengatakan bahwa dirinya telah berada di tempat janjian. Saat melihat sosok kekasihnya, Anjeli berjalan mendekatinya dengan perlahan
“Coba tebak siapa ini?” Anjeli menutup matanya dari belakang dengan berkata dengan lirih tepat di telinganya
“Tentu saja, ini sweety kan” Jawaban itu membuat Anjeli tertawa kemudian duduk di samping kekasihnya dan Rea hanya mengikuti Anjeli saja
Saat duduk dan melihat ke arah kekasih Anjeli duduk, Rea terkejut melihat sosok kekasih dari Anjeli
“Rayhan” lirih Rea yang masih dapat terdengar dengan jelas. Sontak saja Anjeli terkejut bahwa Rea mengenal Rayhan dan melihat reaksi yang diberikan Rayhan membuat dirinya yakin bahwa mereka saling mengenal
“Rea kau mengenal Rayhan?” tanya Anjeli
“Iya, dia teman semasa SMA ku, Jeli” Jawab Rea dengan tenang
“Wahh, aku tidak menyangka kalian saling kenal” ujar Anjeli
“Tapi sepertinya kau sudah mengetahuinya, Jeli. Tidak mungkin ada informasi yang luput dari penglihatanmu, apalagi itu adalah orang terdekatmu” ujar Rea
“Kau memang paling mengenalku beb” Anjeli langsung memeluk lengan Rea sambil tersenyum. Rayhan yang melihat kedekatan antara kekasihnya dengan teman lamanya membuat Rayhan tersenyum senang.
“Apa kabar Rea, lama tidak jumpa” ujar Rayhan
“Iya, lama tidak jumpa dan untuk kabarku tentu saja baik”
“Baiklah, mari kita pesan makan malam kita” Anjeli memanggil pelayan Resto untuk meminta buku menu
“Rea, kau ingin memesan apa?”
“Samakan denganmu, Jeli”
Kemudian Anjeli memesan makanan mulai dari makanan pembuka hingga penutup. Setelah selesai mengatakan pesanannya, pelayan segera mengulang pesanan agar tidak terjadi kesalahan. Setelah melihat pelayan itu pergi, mereka kembali berbincang
Rea melihat kemesaraan mereka hanya bisa terdiam. Rea dapat melihat bahwa mereka saling mencintai dengan tulus dan terlihat bahagia. Rea memandang ke arah Anjeli yang tersenyum bahagia
“Re…kenapa kau melihatku seperti itu?” tanya Anjeli yang dijawab gelengan kepala oleh Rea
Seakan menyadari sesuatu, Anjeli pun berkata “apa kau ingin bertanya mengenai pertemuan pertama kita?”
“Iya, tapi jika kalian tidak ingin menceritakannya juga tidak masalah” ujar Rea
“Kita bertemu di tempat kerja. Dan kita satu profesi, kau tau itu kan” Rea mengangguk mengerti
“Saat itu ada kejadian tak terduga, ada masalah dengan laptopku tapi aku tidak bisa menanganinya. Dan secara tak sengaja Anjeli mengetahui kesulitanku dan dia membantuku” Rahyan menceritakan awalan dirinya jatuh cinta pada Anjeli
“Jadi berawal dari kagum lalu cinta. Kau pasti kesulitan saat mendekati Anjeli, Rayhan” ujar Rea
“Iya, kau tau Rea. Anjeli pandangan pertamaku adalah sosok yang angkuh, dingin dan pendiam” Jelas Rayhan. Rea hanya terkekeh mendengar penjelasan Rayhan
“Jadi aku sosok yang seperti itu di matamu, sayang” Anjeli tidak percaya mengenai sosoknya di mata kekasihnya saat awal jumpa
“Kan dulu, sweety. Kita belum terlalu kenal. Apalagi kamu sering diam sendirian bukan” jawaban itu hanya diangguki saja oleh Anjeli
“Tapi berbanding terbalik denganku, Han. Saat pertama kali bertemu, menurutku Jeli adalah sosok yang periang. Aku sampai kelelahan mengikutinya. Dan satu lagi, dia cerewet sekali”
“Aku cerewet karena kau diam saja saat bertemu. Dan satu lagi waktu itu aku kagum denganmu jadi aku ingin dekat denganmu. Karena itu, aku jadi cerewet saat bertemu denganmu” Anjeli merasa tidak terima dengan deskripsi Rea mengenai dirinya
“Baiklah, baiklah. Aku yang terlalu pendiam dan Anjeli tidak terlalu cerewet”
“Nah, itu baru bener”
Mereka berbincang banyak hal mengenai kegiatan mereka selama ini dan kabar yang tidak diketahui satu sama lain, terutama Rayhan dan Rea yang sudah lama tidak berkabar. Mereka menikmati pertemuan mereka baik dari Anjeli, Rayhan dan juga Rea. Anjeli juga tidak cemburu melihat Rayhan banyak bertanya mengenai banyak hal, karena dia tau bahwa Rayhan dulunya cukup dekat dengan Rea dan sudah lama tidak mengetahui kabar mengenai Rea.
Anjeli melihat ke arah Rea, dirinya merasa senang melihat bahwa Rea merasa nyaman. Pertemuan ini adalah rencana Anjeli agar Rea bisa bertemu dengan teman lamanya sekaligus kekasihnya.
"menjadi simpanan tuan arogan"