Hati istri mana yang tidak sakit, tiba-tiba suami membawa istri barunya. Adelia, berniat untuk balas dendam. sebelum dirinya meninggal sang suami, tetapi istri baru sang suami diam-diam memiliki rahasia. Apakah terbongkar rahasia istri kedua, sebelum Adelia pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Marah
Braakkkk....
Devi, menggebrak meja kerja Ratna. Sorotan matanya memerah manahan amarahnya, meminta jawaban dari temannya.
"Devi! Santai dong, ngapain gebrak meja kerja aku". Bentak Ratna, membalas dengan tatapan tajam.
"Wowow...Santai dulu, jangan langsung ngegas dong. Ada apa sih? Kamu juga Devi, datang-datang langsung menggebrak meja Ratna". Sella, langsung memberikan jarak antara mereka berdua.
"Minggir Sella,aku ada urusan penting dengan Ratna. Jangan ikut campur dalam urusan kami berdua,diam baik-baik. Ratna,mbah Djan bilang tidak ada resiko apapun. Nyatanya aku di ganggu sesosok tak kasat mata,". Ucap Devi, dadanya naik turun mengontrol dirinya. "Yang lebih parahnya lagi,aku di perkosa dan menyerupai suamiku. Yaitu mas Alfan,". Bisik Devi, matanya sudah berkaca-kaca.
"Apa?". Kata Ratna dan Sella, bersamaan. Mereka berdua saling pandang dan hening seketika.
"Aku merasa jijik Ratna,di sentuh makhluk menyeramkan itu. Pasti ini ulah mbah Djan,aku yakin sekali". Kini Devi, menumpahkan air matanya.
"Aku,aku tidak tau Devi. Karena aku pernah meminta bantuan kepada, Mbah Djan. Tetapi,aku tidak pernah seperti dirimu. Pulang bekerja nanti, kita tanyakan kepada mbah Djan". Ratna, mengelus lembut punggung temannya. Dalam hatinya bersorak-sorai gembira,karena sudah berhasil.
"Mengerikan sekali,jika benar apa yang kamu katakan. Tapi, suamimu tidak tau kan? Selagi tidak ada yang tau, semuanya baik-baik saja. Jangan lagi Devi, bermain-main dengan ilmu hitam". Sella, memperingati temannya.
Ratna, mengepalkan tangannya karena tidak menyukai perkataan Sella. Sama saja dia, menghalangi rencananya. "Sella,kamu tidak tahu apa-apa. Jangan berbicara macam-macam,ini semua demi kebaikannya. Tidak salahnya Devi, melakukan apapun karena dia mencintai pak Alfan".
"Iya,aku tau Ratna. Tetapi,apa yang terjadi sekarang. Jika kita bersekutu dengan dukun, pasti melibatkan ilmu hitam. Tidak mungkin, tidak ada resikonya. Pasti ada Ratna, contohnya Devi kan? Ratna, jangan sampai kamu menyesali perbuatanmu yang bersekutu dengan dukun". Sella, sudah merasakan firasat buruk kepada temannya. Pasti Ratna, mengalaminya sendiri. Aku yakin sekali,dia cuman menyembunyikan sesuatu.
"Aku menyesal Ratna, menuruti perkataan mu. Semenjak aku melakukan hal itu,rumah yang kami tempati berubah dan menjadi menyeramkan. Aku takut Ratna, sangat takut. Pastilah makhluk menyeramkan itu,datang lagi dan memperkosaku habis-habisan". Devi,menangis kesegukan dan mengingat kembali dirinya di sentuh oleh makhluk tak kasat mata.
"Pulang Kerja nanti,kita minta penjelasan dari mbah Djan. Pasti ada jalan keluarnya,jangan khawatir Devi. Aku akan membantu mu,pasti". Ucap Ratna, untuk meyakinkan Devi lagi dan mempercayainya.
Sella, memutarkan bola matanya dan menghela nafas beratnya. "Aku tidak ikut,kalian saja".
"Terserah kamu saja,yang penting aku dan Devi". Sahut Ratna, tersenyum smrik.
Sella, pergi ke meja kerjanya. Entah kenapa,dia enggan ikut mereka berdua.
Devi, menghapus air matanya dan mempercayai Ratna. Semenjak kejadian itu,dia merasakan ada sesosok yang tengah memperhatikan gerak-geriknya. Bulu kuduk seketika berdiri, matanya calingukan melihat sekeliling.
**************
Bi Jum,tengah memijat seorang wanita yang tidak muda lagi.
Kakinya terkilir jatuh dari kamar mandi, terlihat membiru dan bengkak.
Adelia,yang baru datang dari warung dan membawa beberapa kresek di tangannya.
"Assalamualaikum bi, permisi bu". Kata Adelia, tersenyum.
"Wa'alaikum salam,nak". Jawab bi Jum, merasa senang kedatangan Adelia.
"Bi Jum,kamu punya anak perempuan? Baru tau aku,kira bi Jum sendirian". Tanya wanita itu, memandang Adelia yang lewat dan menundukkan badannya.
"Eee..Dia mantan istrinya Alfan,anak bu Norma. Masa gak tau sih,bu Ala?". Jawab bi Jum, cengengesan.
"Owalahhhh....Adelia,yah. Astagfirullah,aku lupa bi. Maklum jarang keluyuran kemana-mana,loh kenapa cerai?". Tanya bu Ala, penasaran.
"Suamiku nikah lagi,bu". Jawab Adelia, sebenarnya dia mengenali bu Ala.
"Astagfirullah,kamu yang sabar yah. Aku lihat bu Norma, kehidupannya membaik yah. Sayangnya bu Norma, lumpuh tidak seperti dulu lagi". Bu Ala,merasa iba kepada bu Norma.
"Mau gimana lagi, sudah takdir bu". Sahut bi Jum, sambil memijit badan bu Ala.
"Maaf bu Ala,ada dengar-dengar seseorang cari pekerjaan gak? Gak masalah sih,jadi pembantu rumah tangga. Apapun bu, asalkan halal". Adelia,tak mungkin bergantungan dengan bi Jum. Dia tau diri dan tidak akan merepotkan beliau.
"Ngapain cari kerja Del,mending nikah sama anakku. Nama Reno, umurnya 30 tahun gak mau nikah-nikah. Kerjaannya pengurus kebun sawit,di belakang rumah sana mengelola peternakan sapi. Mau yah,tak jodohkan dengan anakku". Kekehnya bu Ala, tersenyum merekah.
"Hehehehe.... Masalah itu,aku tidak bisa jawab bu." Adelia, menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Astagfirullah,bu Ala. Adelia,masih berduka atas gagalnya pernikahannya. Ini malah mau menjodohkan dia,sama anakmu". Bi Jum, menggeleng kepalanya.
"Loh,aku tidak salah bi. Siapa tahu, Adelia minat perjodohan ini. Umurku sudah tua loh,mau cucu juga. Apa lagi Reno, anakku satu-satunya". Sahut bu Ala, menahan rasa sakit di bagian kakinya. Bi Jum, memijat berlahan-lahan lagi.
"Kalau jodoh, pasti ketemu bu". Kata Adelia, terkekeh geli.
"Itu pasti Adelia, masalahnya kapan? Sudah gak sabar tau". Bu Ala,menoleh ke arah Adelia yang meletakkan teh di samping dinding.
"Di minum yah,mau ke dapur dulu. Biasa mau masak,hehehe...." pamitnya Adelia, melenggang pergi.
"Kalau ada orang cari karyawan untuk kerja,aku bakalan menghubungi bi Jum. Biar Adelia,dapat kerjaan. Mungkin Adelia, sudah banyak menyusahkan bi Jum dan merasa tak nyaman". Bu Ala, tersenyum kecil.
"Sebenarnya yah,biar Adelia tidak bekerja gak masalah. Aku senang dia ada di rumah ini,gak kesepian lagi. Mau gimana aku bukan orangtuanya, tidak bisa menghentikan dia mau mau kerja. Berharap Adelia, mendapatkan pekerjaan bagus dan tidak jauh dari sini. Kan enak nantinya,bisa bolak-balik pulang".
"Oke deh, semoga secepatnya dapat pekerjaan untuk Adelia".
Bi Jum, tersenyum dan merasa senang karena bu Ala mau membantu Adelia mencari pekerjaan.
"Assalamualaikum,bi Jum ". Ucap seseorang,di ambang pintu.
"wa'alaikum salam,". Jawab bi Jum dan bu Ala,secara bersamaan.
"Bu wahdah, masuk bu. Jangan malu-malu, duduk bu". Pinta bi Jum, menuangkan segelas teh panas dan memberikan kepada bu wahdah.
"Ada apa bu,mau pijat badan juga?". Tanya bu Ala, sebentar lagi mau selesai.
"Tidak bu Ala,aku dengar-dengar Adelia mau cari kerjaan. Kebetulan sekali, tetangga sebelah rumahku itu. Mau cari seseorang yang bisa antar-antar kue yang dititipkan warung langganan, kurang 1 orng. Mau gak yah, Adelia? Nanti di arahkan sama karyawan satunya,". Bu wahdah, menjelaskan semuanya.
"Mau bu, kapan mulai kerjanya". Adelia, langsung menyetujui tanpa ba-bi-bu lagi. Karena dia sangat membutuhkan pekerjaan, secepatnya.
Bi Jum,merasa senang melihat Adelia juga senang. Di sisi lainnya,dia merasa kasian kepada Adelia. Sudah tak memiliki keluarga,rumah tangganya hancur dan di ceraikan.
Sadar, eling lah bu dah tua, cacat pula eh masih doyan banget harta duniawi..
Alfan berbakti siy ke ibunya cuma ga bisa kontrol nafsu syah*at nya..
Semangaat thor, ditunggu karya2 lainnya..
Tengkyuuuu..