follow Ig mom_tree_17, tik tok Mommytree17 💕
Kaylin Meyer sosok wanita yang semaunya, manja, ceroboh, dan memiliki segalanya karena terlahir sebagai keturunan anak perempuan satu-satunya dari keluarga Meyer.
Dia selalu mendapatkan apapun yang diinginkannya, namun tidak dengan dunia percintaannya. Cinta pertamanya berpaling pada sosok wanita yang lebih cantik,lebih dewasa, yang kini menjadi kakak iparnya. Dan saat dia mencintai seorang pria untuk ke-dua kalinya, perasaan itu harus layu sebelum berkembang setelah mengetahui Alexander, pria yang berprofesi sebagai pengawal pribadi keluarga Arbeto itu sudah memiliki kekasih.
Namun apa jadinya saat mereka kembali dipertemukan dan terjebak dalam one night stand in Dubai? Akankah keduanya bersama? Ataukah berpisah untuk yang kedua kalinya? Yuk saksikan kisah mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 24
Alex diam tidak menjawab pertanyaan Boby, saat hawa panas semakin menjalar ditubuhnya. "Sial! Dasar murahan!" umpatnya saat menyadari minum yang tadi diminumnya kemungkinan besar sudah dicampur dengan obat perangsang oleh Serena.
Ia merutuki keteledorannya yang dengan mudah meminum-minuman yang dipesan oleh Serena, hanya karena perasaannya yang kacau saat melihat keberadaan Kaylin dengan pakaian yang terlihat menantang.
Flashback on.
"Kau yakin Tuah Fernando akan datang?" tanya Alex saat mereka sampai di depan BLU.
"Kau meragukan kemampuanku?" Serena mengerlingkan matanya, merangkul mesra Alex sembari berjalan masuk ke tempat yang telah di sepakati oleh Tuan Fernando dan dirinya.
Namun yang tidak diketahui Alexander, pertemuan mereka di undur besok malam. Karena Serena ingin menikmati waktu singkatnya bersama Alex dengan rencana yang telah tersusun rapih agar pria yang merupakan rekannya bertukar informasi terkait pekerjaan mereka mau menyentuhnya.
Karena selama menjadi rekan kerja dua tahun yang lalu, Alexander yang terkenal sangat profesional dalam menjalankan tugasnya itu tidak pernah sekalipun menyentuhnya. Padahal orang-orang yang pernah bekerjasama dengannya pasti akan merayakan keberhasilan mereka menangkap target dengan bersenang-senang.
Sementara itu Alex yang sama sekali tidak curiga pada rekan wanitanya, begitu terkejut saat matanya menangkap sosok yang sangat di kenalnya. Sosok wanita cantik yang terlihat begitu menggoda dengan dress seksi yang dikenakannya, membuat sesuatu dalam dirinya terbakar amarah karena tindakan Kaylin yang terlalu berani. Tidak tahukah wanita itu di tempat tersebut begitu banyak pria mesum, dan dengan santainya wanita itu mengenakan dress sialan itu.
"Damn, kenapa tidak diangkat!" Alex tetap mencoba menghubungi ponsel anak buahnya sejak pertama kali ia melihat keberadaan Kaylin.
"Alex kau kenapa?" Serena menatap pada pria disampingnya yang sejak tadi diam, dengan tangan yang tak lepas dari ponselnya. Entah siapa yang dihubungi pria itu, tapi yang pasti Alex terlihat bad mood.
"Tidak apa-apa," Alex menatap jam mewah yang melingkar dipergelangan tangannya. "Kenapa lama sekali?"
"Entahlah, mungkin mereka masih di perjalanan. Lebih baik kau minum dulu!" Serena menyerahkan minuman khusus yang telah ia siapkan. Ya, tadi Serena sempat keluar dan meminta pelayanan untuk memasukkan obat yang dibawanya ke dalam salah satu gelas minuman mereka.
Tanpa ragu Alex menengguk minuman tersebut karena tidak bisa berkonsentrasi, di saat pikirannya terbelah menjadi dua antara menjaga Kaylin dan tugas yang diberikan Boy Arbeto.
Ya, Alex datang ke Dubai karena mendapatkan perintah dari Boy Arbeto untuk membantu meringkus Tuan Fernando melalui Serena yang menjadi perantara mereka. Tapi sayangnya wanita cantik itu justru menjebaknya dengan minuman laknat tersebut.
Flashback off.
"Sial! Aku harus secepatnya mengantar Kaylin, baru mencari wanita untuk melepaskannya."
Dengan segera Alex masuk kedalam mobil, meninggalkan Boby yang ia tugaskan untuk menangkap Serena.
"Alex kau jahat!" lirih Kaylin dengan mata terpejam.
Deg.
Alex yang tengah mengemudikan kendaraannya, langsung menepikan mobil kepinggir jalan. Menatap pada Kaylin yang terlihat menangis dengan mata yang terpejam.
...Nona Kaylin menerima lamaran tersebut....
Perkataan Boby kembali terngiang di telinganya, di saat matanya menatap pada jari manis Kaylin yang telah terpasang sebuah cincin indah bertahtakan sebuah Berlin.
"Alexander aku benci dirimu," ucap Kaylin kembali dengan terisak.
"Kay..." Alex menepuk dengan lembut pipi Kaylin untuk membangunkan wanita itu yang semakin menangis dengan keras.
"Emm... " dengan perlahan Kaylin membuka kedua matanya meski terasa berat. "Alex kau kah itu?" tangannya menyentuh wajah tampan yang ada di hadapannya. Tanpa tahu perbuatannya itu justru membuat sesuatu di dalam tubuh Alex semakin terbakar, hingga di detik berikutnya ia merasakan sesuatu yang kenyal dan basah menempel di bibirnya.
Ya, dengan sadar Alex mencium bibir tipis merah yang pernah menjadi candunya. Ciuman yang awalnya begitu lembut kini begitu menuntut, saat wanitanya membalas dengan menggebu. Bahkan bukan hanya ciuman yang mereka lakukan, tangan Alex sudah menyentuh bagian yang menjadi favoritnya yang sejak tadi menyembul karena pakaian yang dikenakan Kaylin yang begitu rendah di bagian depan.