Novel baru lagi ni,yuk....pantengin.
Tinggal di daerah lokalisasi, membuat kedua kakak beradik itu dianggap sama seperti wanita yang lainnya yang tinggal disana. Mereka tinggal sedari kecil di daerah itu karena memang rumah sederhana yang mereka tempati merupakan peninggalan bapak nya ,sehingga mereka ngak pernah bisa pergi atau menjual rumah itu.
Semua orang menganggap mereka sama dengan warga sekeliling nya ,walaupun sebenar nya sama . Tapi mereka mengerjakan pelayanan yang berbeda ,bukan pelayanan di atas ranjang melainkan pelayanan kebersihan
yuk.....mampir
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nomor private
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Mommy nya masih melotot saat Rezi tertawa ,sementara dessy hanya bisa diam dan terlihat bingung. Dia memang ngak pernah mengetahui apa pun,tidak pernah duduk di bangku sekolahan dan hanya mendapatkan pelajaran seadanya dari sofia.
"Kita lama disana dadd,dikirim aja oleh oleh nya tapi jangan yang itu ah. Cari masalah aja " ucap mommy Revan sambil cemberut dengan wajah memerah membayangkan hal yang dulu dia lakukan bersama dengan Rezi,Rezi yang membantu memakaikan alat itu di daerah sensitif nya waktu itu .
"Ha....ha.....itu alat yang bagus mom,kamu aja suka kan ? Lagian dessy pasti perlu itu,nanti daddy kirim ya sayang " jawab Rezi sambil tertawa pada istri nya kemudian beralih pada Dessy yang hanya mengangguk.
"Dadd.....sekarang aku tinggal sama sofia dan Nadya,nanti kirim paket oleh oleh nya buat mereka juga ya . Aku ngak enak kalau cuma dapat sendiri " ucap Dessy dan Rezi kembali tertawa dan mengangguk.
Setelah melihat kedua orang tua angkat nya pergi ,dessy dan Xeina pun berjalan menuju pintu keluar. Tak ada pembicaraan diantara kedua nya ,sehingga dessy merasa biasa saja .
Sikap Xeina didepan kedua orang tua angkat nya sangat lah baik,tidak seperti xeina yang hanya berdua dengan nya saja . Saat berdua dengan Xeina,Xeina bersikap ketus dan ngak perduli karena Xeina tau kalau Dessy hanya lag anak angkat .
Mungkin kalau Xeina tau masa lalu dessy,dia ngak akan mau dekat dekat dengan Dessy walaupun di depan kedua orang tua nya Revan. Dia pasti jijik,tapi dessy ngak perduli mengenai hal itu. Dia yakin kalau mommy dan daddy nya Revan akan menjaga nya, membantu dan melindungi nya.
Dessy merasa kasihan pada Revan yang harus memiliki istri dengan sikap yang bertolak belakang ,muka dua seperti xeina ini . Dia juga merasa kasihan pada kedua orang tua angkat nya karena merasa di bohongi oleh sikap Xeina, bukan berarti dirinya ikut campur urusan keluarga Revan.
"Kamu bisa pulang sendiri kan ? " tanya Xeina dengan ketus dan Dessy hanya mengangguk, dia malas berurusan dengan Xeina jika berdua seperti sekarang.
Xeina pun berjalan menuju mobil nya, membiarkan dessy berdiri disana . Tadi nya Rezi ingin menyuruh supir mengantarkan mereka ke bandara, tapi Xeina mengatakan kalau dirinya saja yang membawa mobil dan mengantar mereka kesana .
Mommy dan daddy nya Revan menyuruh Xeina mengantarkan dessy setelah mereka pergi,tapi kenyataan nya berbeda dan Dessy ngak pernah mempermasalahkan hal itu hingga akhirnya dessy memilih memesan ojek untuk nya .
Beberapa minggu kemudian,dessy masih berhubungan dengan kedua orang tua angkat nya. Operasi mommy Revan belum bisa dilakukan karena tensi sang mommy yang cukup tinggi ,sehingga membuat mereka menunda nya.
"Mom,jangan mikirin apa pun . Semua nya akan baik baik saja " ucap Dessy dengan lembut,dia ngak mau wanita yang dia anggap ibu kandung nya berakhir pergi untuk selama nya .
Dessy sering mendengar,kalau orang yang baik pasti akan cepat mati. Dia takut kalau mommy nya akan seperti itu,dia sangat takut sekali. Dia ngak ingin baik mommy atau daddy nya mendapatkan hal itu,dia ngak mau memikirkan nya .
Sementara itu,Revan sudah mencari tau mengenai sofia. Pekerjaan pribadi yang dikerjakan oleh Revan,Revan memang sering melakukan pekerjaan yang bukan mengenai perusahaan.
Sofia masih mengerjakan cucian yang menumpuk di salah satu rumah yang ada di simpang menuju rumah nya, dia masih menjadi wanita panggilan versi halal. Mengerjakan apa pun yang halal,begitu juga dengan Nadya.
Setelah pulang sekolah ,Nadya juga melakukan hal yang sama . Membersihkan rumah dan mencuci pakaian orang lain,mereka akan mendapatkan imbalan dari apa yang mereka lakukan .
Ponsel Sofia berdering,panggilan masuk dari nomor pribadi yang di private kan membuat Sofia menatap dengan cukup lama . Dia belum berani mengangkat nya, karena memang dirinya takut di tipu dari telpon.
Dering yang cukup lama hingga akhirnya mati,membuat Sofia kembali melakukan aktifitas nya lagi . Kemudian dia melihat lagi panggilan yang sama ,dengan menarik nafas lebih dulu . Sofia mengangkat nya, tapi dia belum bersuara dan menunggu suara dari seberang .
"Hallo .....dengan Sofia ? Saya dengar anda masih virgin dan ingin menjual nya ? Saya tau dari pak Rezi "
Terdengar suara dari sana ,membuat Sofia berdiri dan meninggalkan pekerjaan nya . Ini yang dia tunggu selama ini, dia ngak ingin menjadi wanita panggilan lagi walaupun pekerjaan yang dia dapatkan merupakan pekerjaan halal.
Sofia ingin mendapatkan penghasilan tetap,kalau menjadi wanita panggilan seperti sekarang. Penghasilan nya ngak tetap,kadang ada kadang ngak ada .
"Ya pak,saya Sofia " jawab Sofia, jantung nya berdebar tak menentu antara takut dan bingung
"Baiklah,malam ini datang ke hotel Merpati " ucap pria disebrang sana ,membuat Sofia terkejut dan langsung menatap layar ponsel nya yang masih terhubung.
Hotel Merpati merupakan hotel bintang lima,hotel kelas atas dan per malam nya bisa berjuta-juta harga nya. Semua orang tau,kebanyakan dari mereka yang menginap disana merupakan dari kalangan pejabat atau pengusaha kelas atas .
"Nanti saya kirim nomor kamar nya " ucap pria di seberang lagi,karena tidak mendapatkan jawaban dari Sofia
"Tapi pak,saya dihargai berapa ? Apa ini beneran ? Jangan coba membodohi saya " tanya Sofia dengan jantung yang sudah berdebar tak menentu ,dia merasa tubuh nya menegang.
"Saya tidak main main bu Sofia,ini perintah dari bos saya . Anda mau berapa ? Katakan saja,bos saya mendengarkan pembicaraan kita ini " jawab pria itu ,Sofia semakin terkejut.
Sofia mencoba menarik nafas nya dengan panjang,dia tidak ingin kesempatan ini lewat begitu saja . Dia mencoba menenangkan debaran jantung nya saat ini ,karena dia tau kalau semua nya ngak akan mudah.
"Seratus juta " ucap Sofia dengan suara yang sedikit bergetar
"Seratus ? Cukup ?" tanya pria yang disebrang dan Sofia malah melotot mendengar nya ,dia bahkan kembali menatap ponsel nya yang masih tersambung dengan tatapan tak percaya.
Sekaya apa pria yang akan membeli diri nya? Sofia jadi bertanya tanya tapi kemudian dia menepiskan nya ,karena dia tau kalau dirinya tidak akan berurusan dengan pria ini lagi .
"Cukup,tapi saya ingin uang DP nya lebih dulu sebagai tanda jadi . Paling ngak sepuluh juta juga ngak apa apa " jawab Sofia yang masih merasakan sesak didada nya karena jantung nya yang berdebar cukup kuat .
"Kirimkan nomor rekening anda bu,saya akan urus semua nya . Nanti saya berikan nomor kamar nya segera " ucap pria itu dan langsung memutuskan panggilan nya.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘😘