Dia selalu di siksa dan selalu di abaikan oleh ayah kandungnya sendiri,Ayahnya lebih menyayangi kakak tirinya,Setiap waktu ibu tirinya selalu mengatur jodoh untuknya,Hingga tanpa sengaja dia mencium seorang pria,Yang tidak ia ketahui siapa pria tersebut,Sampai kemudian pria itu memintanya untuk menikah dengannya,Demi tidak mau mencari masalah dengan pria tersebut dia menerima tawaran pria tersebut.
Akankah suatu saat dia tahu bahwa ternyata pria itu adalah salah satu Milioner di negaranya.
Kalo kalian penasaran mending langsung baca aja ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Arlan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
Wanita ini benar - benar gila.
"Aku adalah nona besar di keluarga ini,Kakakku sangat menyayangiku,Beraninya kamu melakukan ini padaku!"Teriak Arini dengan marah.
Anabella tidak takut,Dia hanya menjawab dengan datar.
"Aku tidak perduli kamu nona besar keluarga Pramana atau bukan,Kakak mu memintaku untuk menikah dengannya dan menjadi nyonya muda di keluarga ini bukan untuk ditindas,Dan ingat jangan pernah macam - macam denganku lagi!"Ujarnya sambil menatap tajam Arini.
Setelah mengatakan itu dia menekan kepala Arini ke dalam lumpur lagi.Kemudian Anabella melambaikan tangannya.Meninggalkan Arini dan para pelayan yang terdiam melihat kesadisan nona di depannya ini di taman belakang.
Arini segerah menengadahkan kepalanya dengan nafas tersengal - engah,Arini juga menangis karena wajahnya yang cantik penuh dengan lumpur.
Mana pernah dia mengalami penghinaan seperti ini,Dia berjongkok lalu dia mengepalkan tangannya sambil berkata.
"Anabella,Tunggu saja aku akan menyuruh kakakku menceraikan mu!"Teriaknya dari dengan kencang.
"Benarkah?,Baguslah kalau begitu,Aku berterima kasih dulu pada mu nona Arini karna sudah membantu kami untuk bercerai!"Jawab Anabella sambil terkekeh.
Melihat Anabella tidak khawatir atau takut sedikitpun,Arini merasa seolah - olah ancamannya tidak berbobot.Bisa di bilang dia sangat lemah di hadapan Anabella.
Anabella tidak ada pakaian lagi,Jadi dia hanya bisa memakai handuk saat keluar dari kamar mandi.Lalu dia melihat ponsel yang ada diatas meja menyala.
Anabella berjalan kearah meja untuk mengangkat telpon.Suara rekan kerjanya Dinda Kirana,Terdengar sangat cemas.
"Anabella cepat datang ke perusahaan,Sesuatu yang besar sedang terjadi!"Ujarnya di sebrang sana.
Telpon di tutup dengan tergesa - gesa, Anabella hanya mendengar panggilan berakhir tanpa sempat dia bertanya.
Dia tidak punya pakaian lain yang bisa di kenakan,Membuka lemari pakaian,Dia melihat di dalam lemari hanya penuh dengan pakaian pria.
Setelah mengambil baju milik pria itu secara acak dan memakainya dan bergegas dia keluar dari rumah.
Baju pria itu cukup besar untuknya,Ujung baju itu menjuntai sampai ke lutut,Sehingga tidak akan kelihatan aneh jika di pakai sebagai pakaian casual yang kebesaran.
Perusahaan Marco.
Anabella sedang absen dengan menempelkan sidik jarinya pada pemindai,Tiba - tiba Dinda yang wajahnya penuh penekanan menghampirinya.
"Anabella akhirnya kamu datang juga!"Pak Dika memintamu untuk datang ke ruangannya,Siapkan mentalmu!"Ujarnya.
"Pak Dika mencari ku?"Anabella jarang sekali melihat Dinda setegang ini lalu dia bertanya.
"Apa yang terjadi?"Tanyanya pada Dinda.
Dinda melirik kiri dan kanan untuk memastikan tidak ada orang di sekitar,Sebelum dia menghampiri Anabella dan berbisik pelan kepadanya.
"Hari ini semua komputer di perusahaan terserang virus,Sistem lumpuh total dan semua dokumen penting internal perusahaan hilang!"Ujar Dinda berbisik pelan di telinga Anabella.
Anabella mengerutkan kening lalu menimpali.
"Lalu apa hubungannya denganku?"Tanya nya bingung.
"Kalau komputer rusak,Mereka harus mencari teknisi untuk memperbaikinya!"Ujarnya lagi.
"Teknisi sudah mengatasinya,Intinya Lusi melaporkan kepada pak Dika kalau kamu membuat sebuah program melalui komputer perusahaan ,jadi semua komputer perusahaan terkena virus!"Ujar Dinda dengan khawatir.
"Selain itu hari ini pak Prakasa,Mengundang pimpinan tertinggi untuk memeriksa proyek baru perusahaan,Power poin persentasi proyek sudah di kerjakan dengan susah payah oleh departemen kami.Namun dokumennya tidak bisa di temukan.Karena itu pak Dika sangat marah dan pasti akan melampiaskan semuanya padamu!"Jelas Dinda pada Anabella.