Dia terlahir dengan dantian cacat. Meski demikian tekadnya kuat untuk menjadi yang terkuat. Sayangnya, ia diremehkan oleh anggota Klan-nya sendiri.
Dengan latihan fisik dan tehnik pernafasan Alam yang diajarkan oleh kakeknya, ia tumbuh menjadi Naga yang ditakuti langit dan bumi, membuat para tetua ingin menyingkirkannya.
Kemudian para tetua memutuskan mengirimnya ke Benua Qingyun untuk menjalani kontrak pernikahan.
Di sinilah kisah legenda dimulai ....
***Season Dua***
Xiao Yue secara tidak sengaja mencapai Ranah Tidak Diketahui, sehingga ia naik ke Domain Dewa meninggalkan Fang Yuan dan Putrinya.
Apa yang akan dilakukan oleh Fang Yuan? Akankah ia akan menuju Domain Dewa juga untuk membawa Xiao Yue kembali ke Dunia atau membawa Putrinya ke Domain Dewa dan hidup bersama dengan Xiao Yue di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Diterima!
Wu Jingmi dengan wajah masam tetap memelototi Fang Yuan, walaupun Xiao Yue telah meminta maaf padanya.
Fang Yuan hanya bisa menghela nafas panjang, ia juga tak menyangka akan berakhir memalukan seperti itu. Karena menurut prediksinya, Wu Jingmi pasti akan menahan serangannya, tetapi ternyata Wu Jingmi malah tidak bereaksi apa-apa.
Pertandingan berikutnya adalah Guan Yi melawan murid dari Klan Xiao dan dengan mudah dimenangkan oleh Guan Yi.
Tontonan ini tidak menarik bagi Su Bimbing, karena bakat murid-murid kota Houshan sangat rendah, kecuali Xiao Yue.
Kalau saja kuota murid untuk Kota Houshan tidak dijatah sepuluh orang dan hanya diambil dari yang berbakat saja, maka hanya Xiao Yue saja yang pantas belajar di Akademi Kekaisaran.
Kompetisi yang membosankan itu akhirnya berakhir juga dan juara kedua adalah Guan Yi, ketiga Xiao Xue dan keempat adalah Wu Jingmi, sedangkan jatah pertama otomatis diambil oleh Xiao Yue walaupun ia tidak ikut bertanding.
Su Bimbing memilih enam murid lainnya, yaitu Guan Yupeng, Guan Lei, Jing Jie, Li Fuchen, Li Xuan dan Fang Yuan.
Mendengar namanya disebutkan, Fang Yuan sangat senang dan ternyata tiket emas itu benar-benar membuatnya diterima di Akademi Kekaisaran.
“Yuan gege, kita diterima di Akademi Kekaisaran!” Xiao Yue memeluk Fang Yuan, sehingga Su Bimbing terkejut melihatnya dan yakin mereka mungkin pasangan kekasih—mengingat nama keluarga Fang Yuan bukan Xiao, melainkan Fang—nama yang belum pernah ia dengar.
Su Bimbing melayang di udara dan berkata, “Aku akan memberikan kalian waktu lima batang dupa untuk berkemas-kemas barang yang perlu kalian bawa dan untuk yang belum diterima ... jangan berkecil hati, masih ada ketiga Sekte ini yang menampung kalian. Belajar di Sekte kecil tak ada bedanya dengan belajar di Akademi Kekaisaran; kalian sama-sama ditempa menjadi ahli beladiri hebat, semua itu tergantung bakat dan kerja keras kalian. Salam!” Su Bimbing menangkupkan tinjunya untuk menunjukkan rasa hormat.
Walikota Guan Ceng kemudian melayang juga diudara dan berkata, “Baiklah ... untuk anak-anak kami yang diterima di Akademi Kekaisaran silahkan kembali ke Klan masing-masing dan yang lainnya silahkan antri mengikuti Seleksi dari tetua ketiga Sekte ini!” Walikota Guan Ceng menunjuk tiga Tetua Sekte yang langsung melayang di udara untuk menilai murid yang cocok belajar di Sekte mereka.
Fang Yuan dan Xiao Yue tidak kembali ke kediaman Klan Xiao, karena Patriark Xiao Yan, Zhang Ruyan beserta para tetua ada di tribun penonton, sehingga keduanya langsung menuju ke sana saja.
“Ayah ... ibu!” Xiao Yue memeluk Zhang Ruyan, sedangkan Fang Yuan menangkupkan tinjunya untuk menunjukkan rasa hormat pada mertuanya itu.
“Bagus-bagus kalian bisa belajar bersama di Akademi Kekaisaran dan nak Yuan ... tolong jaga Yue‘er di sana, ya. Dia ini ibarat anak ayam yang baru menetas dari cangkangnya, sehingga belum mengetahui betapa kerasnya persaingan dalam dunia beladiri—”
“Ayah!” sela Xiao Yue—cemberut mendengarnya, karena masih dianggap anak kecil oleh ayahnya itu, padahal ia sudah termasuk ibu muda saat ini walaupun belum memiliki anak.
“Hahaha ... ini hanya sebagai peringatan saja untukmu Yue‘er! di Klan besar sana, murid sepertimu tak terhitung jumlahnya. Ingat kau mencapai Ranah Penempaan Tubuh Tahap Tian karena Pill Duanzao dan bukan alami seperti nona Guan Yu." Patriark Xiao Yan memperingati Xiao Yue agar tidak berpuas diri karena menjadi yang terbaik di Kota Houshan yang kecil ini.
“Betul,” sahut Xiao Long. “Kau akan mengerti saat berada di sana, tetapi dengan adanya Fang Yuan—anggota Klan Xiao tidak akan ditindas lagi seperti yang kami alami.” Xiao Long tersenyum, karena ingin Fang Yuan nanti menghajar anggota Klan besar yang selalu menindas Klan kecil seperti Klan Xiao.
Akademi Kekaisaran tidak melarang murid-muridnya bertarung, karena menurut mereka—semakin sering seorang murid bertarung, maka ilmu beladirinya juga semakin tertempa, yang penting jangan sampai membunuh lawan dan menghancurkan Dantian atau meredian lawan.
Xiao Yue menatap Fang Yuan yang senyum-senyum saja dan iapun berkata, “Tak akan ada yang berani mengusikku, karena ada Yuan gege yang akan mematahkan kaki mereka hehehe ....” Xiao Yue tertawa terkekeh-kekeh.
Patriark Wu Tianji terkejut mendengar pembicaraan mereka dan lebih anehnya adalah kenapa mereka malah menitipkan penjagaan Xiao Yue yang Kultivasi-nya lebih tinggi pada Fang Yuan yang cuma Ranah Penempaan Tubuh Tahap Huang.
Intuisi-nya mengatakan Fang Yuan ini mungkin memiliki latar belakang yang hebat, sehingga Klan sebesar Klan Gu saja harus kabur dan melupakan rencana mereka untuk membawa Xiao Yue.
Dia menarik tangan Wu Jingmi—yang juga keponakannya itu menghadap Patriarki Xiao Yan.
“Bolehkah kami menitipkan penjagaan murid kami ini pada menantu Anda, karena kami takut Wu Jingmi diganggu murid-murid di sana nanti. Lagu pula mereka sama-sama berasal dari kota Houshan, sudah sewajarnya saling melindungi,” kata Patriark Wu Tianji dengan senyum lebar sambil menatap Fang Yuan.
Wu Jingmi terkejut mendengarnya, ia masih memendam kebencian pada Fang Yuan atas peristiwa memalukan tadi, tetapi ia tak berani membantah ucapan Patriark Klan-nya, sehingga ia memilih diam saja.
“Tentu saja boleh,” sahut Xiao Yue. “Sebagai sesama wanita dari kota Houshan kita harus bersatu, karena menurut kakak Xiao Long—belajar di Akademi Kekaisaran itu ibaratkan berada di hutan belantara saja, yang kuatlah yang menjadi Raja dan akan memakan yang lemah.
“Wah, Klan Wu sangat berterimakasih pada nona Yue.” Patriark Wu Tianji sangat senang mendengarnya.
Patriark Jing yang mendengar pembicaraan mereka, juga ikutan meminta Fang Yuan menjaga Jing Jie, dia juga khawatir murid satu-satunya dari Klan-nya itu mendapat masalah saat berada di Akademi Kekaisaran, apalagi dia seorang wanita—pasti banyak murid laki-laki nakal yang mengganggunya.
Puluhan tahun yang lalu, pernah terjadi murid wanita dari Klan Jing diperkosa oleh anak nakal dari Klan besar dan murid wanita itu akhirnya memilih bunuh diri karena malu. Kejadian itu membuat gempar Akademi Kekaisaran dan pelakunya dikeluarkan dari Akademi Kekaisaran—Dantian-nya juga dihancurkan. Namun, ia tetap bisa menghirup udara segar, makanya setelah kejadian itu banyak murid yang membentuk kelompok untuk saling melindungi, tetapi kejadian serupa tetap sering terjadi—karena kelompok Klan besar tetap mendominasi Akademi Kekaisaran.
Waktu Lima batang dupa telah habis. Kesepuluh murid yang diterima di Akademi Kekaisaran kembali berkumpul di halaman kediaman Walikota Houshan.
Siluman Elang yang setara dengan Kultivator Ranah Alam Utusan Dewa langsung mendarat disebelah Su Bimbing setelah ia meniup peluit panjang—tanda kalau mereka akan kembali ke Ibukota Kekaisaran.
“Ayo naik," kata Su Bimbing melompat ke atas panggung Siluman Elang.
“Baik Diaken Su!” sahut kesembilan murid, kecuali Fang Yuan yang langsung melompat duluan dan langsung duduk bersila melakukan Kultivasi.
Setelah semua naik keatas punggung Siluman Elang, Su Bimbing membuat pelindung Ki agar murid-murid itu tidak terhempas saat Siluman Elang terbang dengan kecepatan tinggi.
masak bacol kali