setelah suatu insiden tragis yang menewaskan keluarganya, seorang pemuda bernama arka tiba - tiba di hadiahi sebuah "Sistem" oleh makhluk misterius. sistem ini memberikan arka misi-misi untuk mengeliminasi makhluk supranatural dari berbagai dimensi.
setiap kali ia berhasil menyelesaikan misi, ia mendapatkan poin untuk membeli kemampuan baru atau memperkuat dirinya. Namun, setiap misi beresiko, dan jika ia gagal, ia harus membayar "hukuman", yaitu kehilangan bagian tubuh atau ingatan tertentu. Akankah arka bertahan hidup dan membalas dendam, atau malah terjerat kekuatan sistem yang lebih besar dari dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baby samuel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jeratan kegelapan
Arka berdiri dalam kegelapan, mencoba mengatur napasnya yang tersengal. Detak jantungnya masih terdengar keras di telinganya, gema dari adrenalin yang baru saja memuncak dalam pertempuran itu. Meski makhluk itu telah menghilang, energi aneh yang bergetar di sekitarnya masih terasa kuat, seolah menandakan bahwa ancaman sebenarnya belum benar-benar berlalu.
> **[Sistem Pembalasan - Ujian Belum Selesai]**
> Ujian ini hanya awal, Pembalas. Kau telah memilih untuk menghadapi jalan penuh kegelapan. Setiap langkah selanjutnya akan membawa dampak yang lebih besar, dan kegagalan takkan lagi ditoleransi.
Mata Arka menyipit, mencoba mencari sesuatu di balik kegelapan. Tiba-tiba, ia mendengar langkah kaki yang mendekat dari arah yang tak terlihat. Suara langkah itu pelan namun menakutkan, seperti sesuatu yang merayap, mengintai dari kegelapan. Napas Arka tertahan; ia menyadari bahwa apa yang ia hadapi selanjutnya bisa jadi jauh lebih mengerikan.
Saat ia bersiap melangkah mundur, cahaya tipis muncul di depannya. Dari dalam kegelapan itu, sosok seseorang muncul, dengan jubah hitam yang menutupi tubuhnya. Wajahnya samar, namun ada senyum tipis yang terlukis di bibirnya, senyum yang penuh teka-teki.
“Selamat datang, Pembalas,” kata sosok itu, suaranya lembut namun tajam. “Aku adalah Pemegang Rahasia. Kau telah sampai pada titik ini, dan kini ujian sejati dimulai. Tapi sebelum kau melangkah lebih jauh, ada sesuatu yang harus kau ketahui.”
Arka menatap sosok itu dengan waspada, setiap otot di tubuhnya tegang. “Apa yang kau inginkan dariku?” tanyanya, mencoba menahan rasa takut yang mulai merayapi pikirannya.
Sosok itu hanya tersenyum lebih lebar. “Aku tidak menginginkan apapun darimu, Arka. Sebaliknya, aku di sini untuk memberikanmu pilihan yang lebih besar. Selama ini, kau hanya menjadi alat dari Sistem, bukan? Kau melakukan apa yang Sistem perintahkan, tanpa pernah mempertanyakan alasannya.”
Arka terdiam, mendengar kata-kata itu. Dalam beberapa hari sejak ia terjebak dalam Sistem Pembalasan, ia memang belum benar-benar mempertanyakan tujuan dari setiap misi yang diberikan padanya. Ada sesuatu yang mengganggu dalam pikiran Arka saat sosok itu berbicara.
“Apa maksudmu?” Arka akhirnya bertanya, matanya tak lepas dari sosok misterius itu.
Sosok itu menatapnya, matanya berkilau di bawah tudung gelap yang menutupi sebagian wajahnya. “Ada dua jalan yang bisa kau ambil, Arka. Kau bisa terus menjadi Pembalas, menjalani setiap ujian dengan konsekuensi yang semakin berat, atau…” Suara sosok itu terhenti sejenak, membuat ketegangan semakin mencekam. “…kau bisa memilih untuk menemukan rahasia di balik Sistem ini. Rahasia yang bahkan para Pengawas tidak ingin kau ketahui.”
Arka merasa tubuhnya menegang. “Rahasia? Apa yang kau bicarakan?”
Sosok itu melangkah mendekat, dan Arka dapat merasakan aura dingin yang mengelilinginya. “Sistem ini bukan sekadar alat untuk membalas dendam. Ada sesuatu yang lebih besar, yang tersembunyi di balik setiap misi yang kau jalani. Jika kau ingin tahu kebenaran, maka kau harus siap mengambil risiko yang lebih besar.”
Arka terdiam, pikirannya berkecamuk. Tawaran ini membuka celah baru dalam pikirannya. Ia ingin sekali tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik layar Sistem ini, namun ia juga sadar bahwa ini bisa saja perangkap yang akan membahayakan dirinya.
“Tapi jika aku memilih untuk menemukan rahasia itu… apa yang akan terjadi padaku?” Arka bertanya, suaranya terdengar ragu.
Sosok itu hanya tersenyum samar. “Itu bukan sesuatu yang bisa kukatakan padamu sekarang. Namun, aku akan memberimu petunjuk. Ada tiga tanda yang harus kau temukan, tersebar di dimensi yang akan kau jelajahi. Setiap tanda akan mengungkap satu bagian dari rahasia Sistem Pembalasan. Tapi ketahuilah, sekali kau memilih jalan ini, kau takkan bisa kembali.”
Arka merasakan jantungnya berdegup semakin kencang. Tiga tanda? Perjalanannya selama ini sudah cukup mengerikan, dan kini ia harus mencari sesuatu yang bahkan belum ia ketahui bentuk atau lokasinya. Tapi, jika itu benar-benar bisa mengungkap rahasia Sistem… mungkin inilah kesempatan satu-satunya untuk menemukan kebenaran.
“Baik,” katanya akhirnya, meski ada keraguan di suaranya. “Aku akan mencari tanda-tanda itu. Tapi bagaimana aku tahu harus mulai dari mana?”
Sosok itu mendekat lebih jauh, hingga Arka bisa melihat kilatan merah di mata sosok itu. “Pertama-tama, kembali ke dunia aslimu. Di sana, kau akan menemukan petunjuk pertama. Namun, hati-hati, Arka. Setiap langkah yang kau ambil menuju kebenaran akan diiringi oleh ancaman yang lebih besar. Setiap makhluk yang kau temui akan semakin berbahaya, semakin bertekad untuk menghentikanmu.”
Dengan kata-kata terakhir itu, sosok itu mulai menghilang, lenyap dalam kegelapan yang pekat. Cahaya di sekeliling Arka perlahan meredup, hingga akhirnya ia kembali berdiri sendirian di dalam ruangan kosong. Meski sosok itu telah pergi, kata-katanya masih terngiang di kepala Arka.
> **[Sistem Pembalasan - Misi Terbaru]**
> Temukan tanda pertama di dunia asalmu. Persiapkan diri, Pembalas. Jalan yang akan kau tempuh akan semakin berbahaya.
Dengan napas berat, Arka menyadari bahwa ia tidak punya pilihan lain. Pilihan ini adalah satu-satunya cara untuk menemukan jawaban yang selama ini mengusik pikirannya. Ia siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar.
Namun, saat ia berbalik untuk meninggalkan ruang itu, suara aneh terdengar di belakangnya. Suara yang menyerupai derak tulang yang retak, semakin keras dan mendekat. Ia menoleh dengan cepat, hanya untuk melihat bayangan hitam menjulang tinggi di ujung lorong. Makhluk itu memiliki tubuh yang lebih besar dari apapun yang pernah ia temui, dengan cakar yang berkilat tajam dan mata merah yang bersinar dengan intensitas menakutkan.
Makhluk itu melangkah maju, dan setiap langkahnya membuat lantai di sekitarnya retak. Arka tahu, inilah salah satu ancaman yang baru saja diperingatkan oleh sosok tadi. Makhluk itu bukanlah lawan biasa; ini adalah penjaga rahasia pertama yang harus ia tembus.
Jantung Arka berdetak semakin cepat. Di hadapannya adalah musuh yang jauh lebih kuat dari yang pernah ia bayangkan, dan meskipun ia sudah memiliki kekuatan dari Sistem, ia tahu bahwa pertarungan ini tidak akan mudah.
“Jadi, ini ujian berikutnya?” bisiknya pada dirinya sendiri, mencoba mengumpulkan keberanian yang tersisa. Tanpa berpikir panjang, ia menghunus senjata yang ia dapat dari Sistem, bersiap menghadapi pertarungan yang mungkin akan menjadi yang terakhir.
Makhluk itu berteriak, suaranya seperti raungan yang mengguncang ruang kosong itu. Arka merasakan tanah di bawahnya bergetar hebat. Ia tahu bahwa makhluk ini memiliki kekuatan yang tak bisa diremehkan.
Tepat ketika makhluk itu meluncur ke arahnya, dengan cakar-cakar tajam mengarah ke jantungnya, Arka menyadari bahwa ia harus mengandalkan lebih dari sekadar kekuatan untuk menang. Kali ini, ia harus menggunakan segala keterampilan dan keberanian yang ada di dalam dirinya.
Namun, sebelum ia bisa bergerak, makhluk itu tiba-tiba muncul di depannya, cakar hitamnya hampir menyentuh kulit Arka, dan…