【Bos Cantik×Pria idaman+Berjuang demi Keluarga+Cinta Manis】Sebelumnya mohon maaf jika karya ini ada kesamaan tokoh,tempat dan isi cerita.Karena ini adalah karya pertamaku. Cerita ini menggambarkan bagaimana seorang pelajar dengan segala kesibukannya,mengingat jarang sekali anak remaja sekarang memikirkan hal-hal positif untuk di kemudian hari,seperti bekerja paruh waktu atau diwaktu libur sekolah. Panggil saja Marga,remaja 17 tahun,yang memilih memulai menata masa depan dengan bekerja,lebih tepatnya membuka usaha sesuai hobynya,disela-sela kesibukan Marga sebagai pelajar tentu saja lelah letih selalu menyerang,tapi dengan tekat yang bulat serta selalu berfikir positif Marga tidak pernah menyerah.Meskipun banyak drama dalam perjuangannya kini Marga berhasil meraih apa yang diimpikan dan dia menjadi contoh para remaja masa kini untuk lebih berkarya.Dan mungkin akan bertemu dengan cinta sejatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laksa_Naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 Selo Dan Keluarga Bertamu
Hujan mengguyur bumi sore ini.Tapi tak ada raut sedih dari teman-teman sekelas ku.Mereka bersenda gurau tidak karuan.
" Ga, kapan loe bisa masuk lagi " tanya Yanti.
" Belum tau ,kalo udah sembuh banget mungkin." jawabku.
" Ohh ya Mahest mana kok ngga keliatan dari tadi ? " tanya Kamboja.
" Di gudang paling ,dia jarang langsung pulang kalo kerjaan nya banyak." jawabku.
" Ehh ,tapi Selo keren loh dia beneran tanggung jawab banget." sahut Ayu yang masih tetap setia mengunyah keripik singkong.
" Iya ihh ,gue mau deh kalo ada yang kaya dia " sahut Gea.
" Ya tinggal loe gaet aja tuh si Selo ,ngapain harus ada yang kaya dia segala." ucap Aghis.
" Gue sukanya yang lebih tua Ghis, gimana dong ? " jawab Gea.
" Lah sama om-om aja ,kan tua tuh " ucapku ngawur.
Dan itu mengundang tawa yang lain.
" Eh ,gimana loe sama Nuga kalian putus ,soalnya gue liat loe foto cantik sama si Iman di IG ,terus komenan si Nuga kaya orang meledak " tanya si Mira.
" Ngga putus ,gue ngga ada hubungan apa-apa sama dia ya Ge." jawabku.
Kami terus bercanda sampai adzan maghrib.Setelah mereka bergantian solat maghrib,mereka berpamitan karena hujan sudah mulai mereda.
" Makasih jamuannya ya Ga ,sory kita malah ngerepotin loe " ucap Aghis selalu ketua kelas.
" Santai aja,gue yang makasih sama kalian karna udah nyempetin main ke sini jauh-jauh." jawabku.
Setelahnya mereka bener-bener bubar.
Kembali sepi setelah mereka bubar.
" Masuk Ga ," ucap mamak.
" Iya Mak ,ini gimana gelas dan sampahnya ? "
" Nanti Mamak yang beresin kamu masuk kamar aja sana,istirahat biar cepet pulih."
" Iya Mak,kalo gitu aku masuk dulu ya." jawabku lalu beranjak untuk pindah posisi.
" Iya " jawab mamak.
...****************...
Sekitar jam 20.00 ,setelah solat isya kami kedatangan tamu.
Tok tok.
" Assalamualaikum "
Terdengar suara salam agak kencang di ucapkan oleh seorang wanita.
Aku yang tengah duduk menikmati makan malam,segera beranjak untuk ke depan membukakan pintu.Tidak lupa memakai hijab instan.
Karena jalanku yang mirip siput,akhirnya di pintu masuk antara ruang tengah dan ruang tamu aku sedikit berteriak mengucap salam.
" Waalaikumsalam ,maaf kalo tidak sopan,silahkan langsung masuk saja pintunya tidak di kunci dari dalam."
Ceklek.
Suara pintu terbuka.
Terlihatlah Pak Salim dan kelurga nya masuk.Karena terlihat ada Selo dan Mas Seno diantara mereka.
" Mari masuk Pak ,maaf saya ngga sopan,soalnya kelamaan kalo nunggu saya sampai." ucapku dengan berusaha mendekat.
" Ngga apa-apa ,maaf kami malah yang ngerepotin,sini saya bantu,ohh ya saya Ajeng Ibunya Selo " ucap Bu Ajeng sembari mendekat ke arahku dan membantuku jalan.
" Ahh iya Bu ,terimakasih,ayo silahkan duduk sebentar ya saya panggil mamak dulu," ucapku setelah menyalami Pak Salim dan istrinya.
" Biar gue yang panggil Kak ,loe duduk aja di sini." ucap Selo.
" Ohh oke terima kasih."
Selo mengangguk dan masuk ke dalam untuk memanggil mamak,kebetulan mamak sedang di dapur.
Tak lama mamak dan Selo datang.
" Duh ,maaf ya Pak,Bu,Seno sama kamu Selo.Saya ngga denger kalo ada tamu,saking fokusnya di dapur." ucap mamak sembari menyalami Bu Ajeng.
" Kami yang minta maaf seharusnya Bu,malam-malam udah kaya jelangkung datang tak di undang ,hehe " Ucap Bu Ajeng.
" Ah Ibu bisa aja ,sama sekali kalian ngga ganggu kok,sebentar ya saya buatin minum dulu," ucap mamak kemudian masuk ke dalam lagi.
" Gimana keadaanya Ga ,sudah membaik ? " tanya Pak Salim.
" Alhamdulillah ,setidaknya udah bisa jalan walaupun kaya siput Pak dari pada kemarin." jawabku sembari senyum.
" Alhamdulillah ,maafin Selo ya yang udah ceroboh ,mana pelipis,pipi sama hidung udah gosong mirip di goreng " ucap Bu Ajeng
" Hihi ,ngga apa-apa Bu ,biar cantiknya luntur dulu biar ngga makin sombong " ucapku bercanda.
" Kak loe lagi makan ya ? gue tadi liat ada piring di depan tv " ucap Selo.
" Ohh iya Sel ,nanti aku lanjut lagi."
" Sekarang aja,Gue bantu ke dalam "
" Ngga usah nanti aja ngga apa-apa kok."
" Kalo buat minum obat lanjut sekarang lebih baik Ga " sahut Pak Salim.
" Ah iya Pak ,ya udah sebentar ya saya masuk dulu, " ucapku lalu berdiri,saat Selo mengulurkan tangan.Aku kembali berucap.
" Udah bisa jalan sendiri kok,ngga usah di bantu ,maaf ya Sel "
" Loe yakin ? "
" Iya ,udah duduk lagi sana " ucapku yang di angguki oleh Selo.
Setelah aku masuk,bergantian mamak yang keluar sembari membawa nampan berisi beberapa gelas teh hangat.
" Mak ,mau di bantuin ? "
" Ngga usah ,mamak bisa ,nanti bolak balik ngga masalah ,udah terusin dulu makanya ,habis itu langsung ke depan "
Aku pun mengangguk,lalu menyelesaikan makan ku yang tadi sempat tertunda.
Setelah selesai,aku langsung minum obat kemudian keluar lagi.Terlihat mereka sedang asik mengobrol.Aku pun bergabung dengan mereka.
Saat asik mengobrol bapak dan Mahest pulang,
" Assalamualaikum ,ehh ada tamu ya ternyata.Sudah lama Pak Bu ? " tanya bapak setelah mengucap salam,lalu menyalami Pak Salim dan anak-anaknya,kecuali Bu Ajeng.
" Waalaikumsalam " jawab kami serempak.
" Belum lama kok Pak ," lanjut Pak Salim.
Lalu obrolan pun berlanjut,tanpa Mahest ,karena mungkin kelelahan jadi dia hanya menyapa saat baru datang saja ,selebihnya dia tidak ikut bergabung.
Jam sudah menunjukkan angka 21.30,mereka pun berpamitan untuk pulang.Sebelum pulang Bu Ajeng memberiku sebuah amplop putih entah isinya apa ,mungkin uang kali ya.
For your information.Di sini jarang ya memberi salam tempel memakai amplop coklat mungkin ada tapi bagi yang Beruang rambat-rambat ,ngga kaya penulis yang menengah ke bawah.
" Buat jajan ya " ucap Bu Ajeng.
" Duh ngga usah repot-repot Bu," jawabku.
" Tolong di terima ya nak ,biar kami semua lega." Pak Salim berucap.
" Tapi Pak,," belum selesai aku ngomong,Selo menyahut.
" Terima ya Kak ,please kali ini aja kok "
Lalu aku menoleh ke arah mamak dan bapak bermaksud menanyakan bagaimana baiknya,mereka mengangguk bersamaan sebagi jawaban.
" Mmm baiklah saya terima,terima kasih dan maaf ya Pak Bu ,saya jadi merepotkan kalian." ucapku setelah menerima amplop yang di berikan oleh Bu Ajeng.
" Ngga sama sekali dong,kita malah yang ngerepotin ,malam-malam bertamu." ucap Bu Ajeng dengan senyuman.
" Jangan begitu Bu kita malah seneng loh dengan kedatangan kalian." ucap mamak menimpali perkataan Bu Ajeng.
" Kalo begitu kami pamit ya Pak,Bu dan Marga,selamat malam " ucap Pak Salim berpamitan.
" Iya ,selamat malam juga ,hati-hati di jalan ya Bapak sekeluarga." ucap bapak.
Mereka menganggukkan kepala sebagai tanda mengiyakan.