Namira Syahra kembali dipertemukan dengan anak yang 6 tahun lalu dia serahkan pada pria yang sudah membayarnya untuk memberikan nya seorang keturunan karena istrinya dinyatakan mandul.
Karena keterbatasan ekonomi dan dililit begitu banyak hutang,akhirnya Namira pun menerima tawaran dari seorang pengusaha sukses bernama Abraham Adhijaya untuk mengandung anaknya.
Dan setelah 6 tahun berlalu,Namira kembali bertemu dengan Darren.Putra yang 6 tahun lalu dia lahirkan lalu dia serahkan kepada ayah kandungnya.
Namira kembali dipertemukan dengan putranya dalam keadaan yang tidak baik baik saja.Darren mengalami siksaan secara verbal dan non verbal oleh wanita yang selama ini dianggap ibu oleh anak itu.
Akankah Namira diam saja dan membiarkan putranya menerima semua siksaan dari ibu sambung nya??
Atau,akankah Namira kembali memperjuangkan agar anaknya kembali kedalam pelukkan nya??
Yukkk simak kisahnya disini...
🌸.Jadwal up :
🌸.Selasa
🌸.Kamis
🌸.Sabtu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18.Kesal
8 Bulan kemudian...
"Kondisi ibu dan babynya baik baik saja dan sehat.Dan sudah bisa dipastikan jika dalam minggu minggu ini baby sudah siap dilahirkan,namun karena melahirkan normal sudah dipastikan jika Ibu dan Bapak harus sabar menunggu hingga datang nya kontraksi.Bagaimana Bu?ibu sudah siap melahirkan normal?tidak takut memang nya dengan rasa sakit yang akan ditimbulkan oleh gelombang cinta dari si buah hati yang mendesak ingin segera keluar?"tanya dokter yang selama ini menangani kehamilan Namira.
"Insya Allah saya siap Dokter,saya sudah menantikan nya dan saya tidak akan menyesal,"
"Baiklah,mulai sekarang Ibu perbanyak berolah raga jalan kaki ya,karena dengan berjalan jalan akan sedikit membantu proses kelancaran saat melahirkan nanti.Jangan lupa makan yang banyak dan minum juga vitamin yang saya resepkan agar nanti disaat waktunya tiba ibu memiliki tenaga yang cukup untuk berjuang bersama si buah hati,"
Namira pun hanya bisa menganggug dan mencoba mengikuti saran yang diberikan oleh dokter kandungan nya.
8 bulan sudah usia kehamilan nya,dan selama ini Namira berhasil membuat sang ibu percaya jika dirinya tengah bekerja dengan posisi yang cukup bagus meski mereka harus berjauhan.
Selama kehamilan nya,Namira sama sekali tidak pernah keluar dari apartemen kecuali untuk pergi dokter saat jadwal pemeriksaan kandungan nya saja.
Selebihnya Namira akan tetap didalam apartemen itu.Meski Abra tidak melarang nya untuk keluar apartemen namun Namira tidak mau sampai ada yang memergokinya dengan ke adaan hamil tanpa suami.
Meski ada suami,namun hanya dirinya,Abra dan Mersel yang mengetahui pernikahan mereka dan jelas itu akan menimbulka gunjingan karena mereka tidak ada yang tahu kalau Namira sudah menikah.
Seperti biasa,Namira akan pulang pergi kedokter seorang diri dan hanya di temani oleh Marsel.Kesibukan selalu menjadi alasan untuk Abra saat lagi lagi tidak bisa menemani Namira menjalani pemeriksaan kandungan nya.
"Pak Marsel,apa tuan masih sibuk?kenapa sudah dua minggu ini tidak datang ke apartemen?"tanya Namira akhirnya membuka suara setelah setengah perjalanan nya menuju kembali ke apartemen.
"Iya nona,tuan banyak sekali pekerjaan akhir akhir ini.Jadi beliau tidak bisa datang,"jawab Marsel sedikit berbohong.
Karena saat ini tanpa diduga duga Alma kembali lebih awal dari perkiraan dan disaat ada Alma,Abra melupakan jika di apartemen nya ada istri lain yang juga menanti kepulangan nya.
Meski tidak berharap di akui oleh Abra,setidaknya Abra datang untuk anak yang dia kandung saat ini.
Namun,bagaikan sebuah pepatah mengatakan 'habis manis,sepah dibuang' itulah yang Namira rasakan saat ini.
Ingin protes pun tidak berani karena takut di anggap lancang.Tidak protes tapi Namira tidak bisa membohongi dirinya,jika saat ini dia butuh kehadiran pria itu.
Pria yang sudah menitipkan benih dirahim nya.Namira pun hanya bisa menghela nafas panjang dan berat kala teringat nasibnya yang miris.
Keterbatasan ekonomi membuatnya nekad melakukan hal diluar nalar manusia normal.Bagaimana bisa dia menjual kehormatan dan juga anak yang akan dia lahirkan nanti hanya demi sejumlah uang.
Namun saat itu,ada nyawa yang menunggu untuk dia selamatkan.Ketidak berdayaan seorang Namira membuatnya akhirnya nekad melakukan hal yang bertentangan dengan hatinya.
"Pak,bisa temani saya ke swalayan?saya ingin membeli beberapa buah,"ucap Namira yang saat itu menginginkan buah mangga.
"Baik nona,"
Marsel pun menemani dengan setia setiap langkah Namira saat membeli beberapa barang yang Namira ambil untuk dia beli.
Bahkan Marsel dengan suka rela membantu mendorong troli yang digunakan Namira untuk menampung barang belanjaan nya sebelum membawanya kekasir.
Sekilas keduanya seperti pasangan suami istri yang begitu harmonis dan romantis.Berbelanja keperluan rumah bersama sama oh sweetnya mereka.
Dan pasangan itu pun tidak luput dari pembahasan ibu ibu yang juga tengah berbelanja disana.
"*Duh manis banget ya mereka,suaminya siaga banget sampai jam kerja aja masih sempat menemani istrinya belanja,"
"Iya,jadi iri deh.Coba kita ya,kemana mana lah sendiri bae,"
"Anak muda jaman sekarang mah pada romantis.Jadi nyesel ya kita lahir nggak dijaman mereka lahir.Kan jadi dapat suami yang ga peka dan nggak romantis kaya pemuda itu*,"
Segelintir perbincangan para emak emak yang ikut belanja terus saja memperbincangkan kehadiran Namira dan Marsel.
Jika dilihat lihat lagi,mereka memang sangat serasi dari segi fisik sama sama masih muda dan sama sama goodlooking.
Pantas saja jika ada beberapa orang yang merasa iri dan baper saat melihat keduanya.Dan tanpa mereka sadari,interaksi itu tidak luput dari tatapan tajam seseorang yang tengah menemani istrinya berbelanja juga.
Bahkan kedua tangan nya sampai terkepal kuat demi menekan rasa kesalnya saat melihat ke akraban Marsel dan Namira.Belum lagi pembicaraan para ibu ibu yang tanpa sengaja masuk ketelinga nya.
"Sayang,kok bengong disitu?".
.
*****
.
Note.Othor minta maaf untuk dua hari kemari karena tidak bisa up bab selanjutnya dikarena sibuk diduninya nyata.
Menjelang hari raya banyak yang harus dikerjakan,belum lagi persiapan mudik nanti.Jadi Othor mohon maaf jika hari hari kedepan nya jadwal Up Othor sedikit terganggu.
Meski begitu,Othor akan usahakan tetap up meski satu bab perharinya.Dan mungkin jadwal akan kembali normal setelah lebaran nanti.
Semoga reader semua bisa memakluminya ya,Othor adalah seorang ibu rumah tangga dengan 3 anak yang cukup repot kalau mau ada acara atau mau pergi pergi.
Jadi mohon pengertian nya ya dan terima kasih sudah selalu setia mengikuti dan menunggu karya receh Othor ini up setiap harinya.
Love banyak banyak untuk kalian 🥰🥰🥰