NovelToon NovelToon
Gadis Kecil Dan CEO Dingin Nisa And Rey

Gadis Kecil Dan CEO Dingin Nisa And Rey

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Syari_Andrian

Pengingat bahwa Aku tidak akan pernah kembali padamu. "Nico kamu bajing*n yang hanya menjadi benalu dalam hidupku. aku menyesal mengenal dan mencintai mu."

Aku tidak akan bersedih dengan apa yang mereka lakukan padaku. "Sindy, aku bukan orang yang bisa kamu ganggu."

Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitiku kembali

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syari_Andrian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2 Pembalasan

Disisi lain digedung pencakar dengan langit lantai lima puluh, Pak Roni Wijaya yang mendengar kemarahan istrinya pun memanggil asistennya Bimo. "Bimo..., cepat selidiki apa yang terjadi dengan anak saya di Universitas AS. Saya mau hasil nya hari ini juga."

"Siap Pak." Keluar sambil memanggil tim untuk penyelidikan.

Dua jam kemudian "saya sudah mengirim laporan penyelidikan ke email anda pak." Kata Bimo.

"Sindy? Beraninya di memperlakukan anakku seperti ini." Geramnya. "Hubungi rektor universitas itu, bila perlu keluarkan dia dari sana beserta orang-orang yang terlibat. Tidak ada ampun bagi mereka yang mengusik anak ku." Titah seakan bagaikan raja yang tidak ingin dibantah. Sembari keluar dari kantor dan pulang kerumah.

Disebuah Vila nomor satu Nisa hanya melakukan kegiatan dengan tanpa semangat seperti hari-hari sebelumnya.

"Papa..." Sembari memeluk Pak Roni. "Papa kok udah pulang?" Sambil melihat jam dinding pukul dua siang.

"Tidak, hanya pulang untuk melihat putri papa ini, kenapa nih, murung terus papa liat." Memeluk dan mengelus rambut dengan sayang.

"Caca kesal pa, tadi lagi jalan-jalan sama Nico. Terus Caca ceritain kelakuannya Sindy sama aku kemarin di kampus, terus Nico bilang Caca labil Pa, bilang Caca ngeluh aja kerjaannya, marah-marah gak jelas. Kan Caca cuman cerita ke Nico." Berkata dengan cemberut.

"Tenang aja, nanti papa beresin Sindy sama Nico itu, beraninya sama anak papa ini." Berkata sambil menggoda putrinya.

**_**

Disisi lain, Bimo datang ke universitas X atas perintah Pak Roni.

"Katakan Bimo Asisten Pak Roni ingin bertemu dengan pak Karta."

"Baik pak Bimo, tunggu sebentar." Sambil melakukan panggilan. Lalu beberapa saat kemudian. "Silahkan pak, pak Karta di lantai lima sudah menunggu anda." Sembari menunjuk jalan.

Tok tok tok...

"Masuk!" Sambil mengerjakan pekerjaan nya pak Karta melihat Bimo. "Nah pak Bimo ada apa? Silahkan duduk!" Katanya dan meminta seseorang membuatkan kopi.

"Mari silahkan di minum." "Jadi.., ada apa pak Bimo datang kemari di waktu sibuk ini?" Tanyanya dengan basa basi.

Mendengar pertanyaan itu pak Bimo kemudian menyerahkan surat laporan yang dia selidiki. Tertera tiga nama dan biodata disana. Lily, Allen, Sindy, teman sekelas Nisa di semester lima ini.

Setelah membaca laporan tersebut, pak Karta dengan hati-hati bertanya "pak Bimo, apa yang terjadi dengan Nisa dan ketiga mahasiswi saya?" Melihat kearah Bimo yang menatapnya dingin.

"Nona Nisa dibully dikelasnya kemarin. Ketiga siswi anda menyiram Nona Nisa dengan ember berisi air yang di letakkan di atas pintu kelas. Pak Roni sangat marah, dan jika anda tidak menindak siswi anda, Pak Roni akan melakukan sendiri, tapi tanggung konsekuensinya." Kata Bimo dengan sedikit ancaman.

Setelah percakapan itu Bimo meninggalkan Pak Karta yang sedang mempertimbangkan ancaman tersebut. Kemudian memanggil orang tua ketiga mahasiswi tersebut.

**--**

Sementara itu di vila, Nisa yang sedang santai sambil menscroll sosial media menerima telepon.

"Nico?" Gumamnya. "Halo, ada urusan apa nelpon aku?"

"Nis maafin aku ya, aku gak bermaksud nyakitin perasaan kamu dengan bicara yang tidak menyenangkan." Ucapnya dengan nada penyesalan. Tapi disisi lain, Nico sedang bersama Sindy yang membully Nisa.

Nisa yang mendengar pernyataan maaf tersebut seakan tidak perduli dan berkata "Udahlah Nico, kalau kamu memang menganggap aku labil, lebih baik kita udahan. Aku gak mau lanjutin hubungan sama orang yang jelas-jelas gak pernah memperhatikan aku, dan lebih sibuk dengan dunianya sendiri kayaq kamu." Dengan kesal langsung mematikan telepon sepihak tanpa menunggu jawaban.

Disisi lain Nico yang mendengar kata-kata Nisa pun terdiam dan memandang Sindy dengan menyesal. "Gak ada gunanya Sind, lagian mungkin dia udah curiga sama aku. Kamu tau sendiri kan aku gak nyaman dekat dia, apalagi saat kencan harus pegangan tangan segala. Kalau sama kamu sih aku mau."

Sindy dengan kesal berkata "Kamu bodoh banget sih, maksud aku nyuruh kamu dekatin dia biar dia lengah. Aku gak mau tau, kamu harus balikan sama tu Cewe cupu lagi. Kalau bisa bikin dia secinta-cintanya sama kamu biar nanti kita bisa jatuhin dia sampai gak bisa bangkit lagi."

Nico yang mendengarnya hanya mendesah pelan dan menjawab "baik, nanti aku bakal minta maaf lagi sama dia. Toh selama ini aku juga gak melakukan hal yang buruk sama dia." Berkata dengan percaya diri.

Di Vila Nisa yang kesal dengan Nico pun memblokir nomor telepon dan semua yang berhubungan dengan Nico.

1
Ellsya
Lumayan
Guillotine
Nyesel kalo gak baca.
thalexy
Thor, masih ingat sama penggemar yang gak sabar nungguin kelanjutan ceritanya?
Regrater
Kepayang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!