DI TINGGALKAN SETELAH KATA SAH TERUCAP

"kenapa harus aku,kenapa kamu melakukan itu,seharus nya kalau kamu sudah bosan kenapa tidak bilang langsung pada ku,kenapa harus menghancurkan mental ku!" tanya Adara yang baru saja tau alasan Alex meninggal kan nya.

"walaupun sulit,tapi aku akan berusaha ikhlas andai saja waktu itu kamu jujur, aku akan melepas kan mu?" ucap nya lagi.

"apa pernah aku mengekang mu selama kita berhubungan?"Tanya nya yang mendapat kan gelengan kepala dari Alex.

"tapi kenapa kamu tega melakukan itu pada ku? Waktu kamu pergi berbulan-bulan apakah aku pernah protes dan menanyakan mu atau aku pernah mendiami mu?"lagi-lagi Alex hanya menggeleng.

"tapi kenapa kamu tega melakukan itu padaku?" tanya Adara lagi.

Alex hanya bisa diam dia tidak ingin memotong ucapan Adara biarkan adara mengeluarkan uneg-unegnya walaupun dia sudah pernah mendengarkan semua keluh kesah Adara tapi biarkan sekarang dia mengeluarkan nya lagi.

"saat kau melakukan penghinaan itu,apakah pernah sedikitpun rasa bersalah mu padaku?" lagi-lagi Alex hanya bisa menggeleng

"apakah saat bersamanya,pernah kau memikirkan ku walau hanya sedikit saja?" lagi-lagi Alex menggelengkan.

"sebegitu besarkah pengaruh dia kepada mu sehingga kamu cepet melupakan semua nya? Apa yg dia miliki dan dia lakukan yang aku tidak bisa miliki?" tanya Adara lirih dan menatap nya.

"apa yang membuat mu bosan ke padaku sehingga kau merasa nyaman bersama nya?".

skak

Inilah pertanyaan Adara yang membuat Alex takut dan tidak memiliki jawaban.

"jawab apa yang sudah dia berikan selama setahun kalian tinggal bersama?" lagi-lagi Alex menelan salivanya.

"aku sudah tau kau bolak -balik kota M ke lombok timur aku sudah tau!"

"apa selama tinggal bersama kalian telah tidur bersama? Apa saja yang kalian lakukan tidak mungkin dua orang dewasa yang tinggal satu atap bersama hanya melakukan say hello saja, apa itu alasan nya kau merasa bosan dengan ku dan merasa nyaman dengan nya karena dia memberikan kehangatan padamu yang tidak bisa ku berikan!"

"tidak!"kata Alex membantah perkataan adara.sedikitpun tidak ada terlintas dari otak nya apa yang di katakan Adara dia masih waras dan masih menjunjung tinggi norma agama.

"tapi kenapa kau melakukan itu kepada brengsek!" maki Adara yang berteriak memaki Alex.

"dulu aku pernah berkata padamu, kalau kau merasa bosan tolong kasih tau aku, kita bisa break atau apapun ke putusan mu aku terima? apakah kau masih mengingat nya?"lagi-lagi Alex diam.

"apa pernah selama kita menjalin hubungan aku pernah menyusahkan mu?".

"dan apa pernah selama berhubungan dengan mu aku melakukan kesalahan padamu? Jawab nya tidak pernah,bahkan aku tidak pernah meminta ini dan itu selain kamu sendiri yang memberi kan nya?"

"apa pernah aku memanfaat kan mu Dengan kekuasaan yang kamu miliki dan kekayaan yang kamu punya ?".

"dan jawaban nya tidak pernah,tapi kenapa kau memperlakukan ku seperti ini? menghancurkan kan hidup ku sampai ke dasar-dasar nya? Hummmm!" tidak terasa air matanya keluar ya dia harus membuka kembali luka lama dan semoga ini akan menjadi terakhir kali nya dia menangis mengingat luka yg pernah di toreh kan oleh Alex. Dia mengeluarkan pertanyaan -pertanyaan yang selama ini mengganjal di hati nya semoga dengan ini dia bisa berdamai dengan masa lalu.dia sudah pasrah ke mana takdir akan membawa nya.

"sekarang tolong keluar dari kamar ini?"ucapnya lirih

"tidak aku mohon,biarkan mas di sini?"

Adara menyungging kan senyum nya kala mendengar Alex menyebut diri nya mas.

"aku mohon keluar, jangan sampai aku kehilangan kendali di rumah orang,tolong?" ucap nya lirih tanpa dia mau menatap Alex.

Tapi Alex masih tidak melakukanya,dia masih berdiri kokoh di tempat nya, dia tidak ingin meninggalkan dara yang sedang kacau.

"maaf kan mas,dara.mas akan melakukan apa saja untuk menebus semua kesalahan mas,tapi tidak dengan cara pergi meninggalkan mu,cukup satu kali kesalahan terbodoh yang mas lakukan.sampai kapan pun mas akan berada di samping mu walaupun kamu tidak ingin melihat ku?" ucap nya tulus dan penuh sesal.

dan mendengar penuturan Alex dara masih menyungging kan senyum nya lalu dia berdiri dan melangkah ke arah meja rias Ayana dia melihat gelas yang berisi air, seketika dia melemparkan gelas itu ke dinding kamar. Bir saja dia di bilang tidak sopan oleh orang-orang karena sudah berbuat onar tapi dia sudah tidak tahan lagi ,dia ingin meluapkan kan semua kekesalan nya selama ini dan semoga ini adalah akhir dari segalanya sehingga dia bisa kembali hidup seperti sedia kala sebelum bencana menerpanya.

"kamu lihat gelas itu!"tunjuknya ke pada gelas yang sudah menjadi serpihan kaca.

"ya seperti itulah hati ku, walaupun aku sudah berusaha menata dan memperbaiki nya tapi tetap tidak bisa terlihat indah dan rapi lagi semuanya sudah hancur walaupun pun kau datang dengan seribu penyesalan tetap bekas nya masih terlihat dan terasa!" ucap nya yang menyamakan dirinya dengan gelas yang pecah.

"apa kamu bisa memperbaiki gelas itu? Dan membuat nya indah kembali, jawaban nya kamu tidak bisa karena walaupun kamu bisa menyatukan nya dengan cara me lem nya tetap saja bekas nya masih ada dan retak nya masih terlihat?" ucap nya lagi.

Sedangkan dari luar acara ijab sudah selsai dan para keluarga sedang menyantap hidangan yang sudah tersedia tapi seketika mereka kaget dengan suara seperti barang yang pecah ke arah kamar Ayana. merekapun saling pandang dan memikirkan kan yang tidak-tidak.

"tolong di lanjutkan biar kami yang ke sana?" ucap Arga dan langsung mengajak Ayana tapi Dita juga ikut.

Walaupun dara dan Alex beradu argumen tapi mereka tidak teriak-teriak dara masih waras untuk berteriak di rumah orang walaupun dadanya bergemuruh tapi dia mencoba tenang. Kenapa dia membanting gelas karena itu untuk menghalau kan rasa sakit nya.

"dara?" panggil Dita dan Ayana setelah mereka masuk ke dalam kamar, untung pintu kamar tidak terkunci.

melihat ke adaan dara yang kacau Dita dan Ayana langsung menghampiri Adara dan memeluk nya.

"Lo tenang dar, semuanya akan baik-baik saja ?" kata Dita yang masih memeluk dara.

"mas bisa minta tolong bawa pak Rian keluar dari kamar dulu?" kata Ayana meminta suaminya untuk membawa Alex keluar yang di angguki oleh Arga.

setelah ke dua orang itu keluar Adara pun menangis sejadi-jadinya ke pelukan Ayana dan Dita.

"gue sudah GK kuat ay, gue tidak bisa menghadapi nya,gue lemah ita,lemah! Hiks hiks hiks!" racaunya yang menangis ke pelukan sang sahabat.