Aku Ibunya
“Sarapan dulu Nak,tidak baik bekerja dengan keadaan perut kosong,”ucap seorang wanita paruh baya yang saat ini tengah menyiapkan sarapan untuk putrinya yang akan memulai pekerjaan nya sebagai tenaga pendidik di sebuah taman kanak kanak swasta yang ada di kota Bandung.
“Iya Bu,terima kasih sudah siapkan sarapan untuk aku.Ibu jangan terlalu lelah ya,ingat kesehatan ibu harus dinomor satukan.Untuk urusan rumah,biar aku yang kerjakan setelah aku pulang mengajar nanti,”jawab sang putri yang mengambil posisi duduk disebuah kursi kayu yang sudah tampak usang namun masih bisa digunakan.
“Ibu baik baik saja Nak,fokus sama pekerjaanmu saja.Jangan pikirkan ibu,ibu bisa jaga diri dengan baik,”
“Iya,Nami akan fokus kerja agar Ibu bisa lanjut pengobatan dan sehat kembali,”
6 tahun sudah Nami dan sang ibu tinggal di kota kembang itu.Dulu dia tinggal di ibu kota,namun setelah sebuah kejadian dimana dirinya harus rela menjual kehormatan nya dan memberikan anak yang selama 9 bulan dia kandung pada atasan nya sendiri,demi bisa melunasi hutang hutang sang ayah yang kalah berjudi.
Nami pun akhirnya memilih untuk pindah dari ibukota ke Bandung dengan memboyong sang ibu yang saat ini sudah menjadi seorang yang pesakitan.
Namanya Namira Syahra,seorang gadis yang bekerja sebagai OG di sebuah perusahaan besar di ibu kota.
Karena terkendala dengan ijazah yang dia punya Namira pun hanya bisa bekerja sebagai OG di sebuah perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi.
Perusahaan besar yang dipimpin oleh seorang pria berusia 28 tahun yang merupakan pewaris tunggal dari keluarga Adhijaya.
Desas desusnya jika sang pimpinan perusahaan dimana Nami bekerja adalah seorang pria dingin dan kejam.
Dia tidak akan mentolerir kesalahan yang karyawan nya lakukan.Pria bernama Abraham Adhijaya itu terkenal dengan sebutan boss killer.
Namun tidak bisa dipungkiri jika pria itu adalah seorang yang pekerja keras.Dan dari hasil dari kerja kerasnya,perusahan yang ia pegang saat ini sudah berkembang dengan sangat pesat,bahkan hingga bisa membangun perusahaan cabang di beberapa negara luar.
Disanalah Namira bertemu dan mengenal pria berhati dingin bernama Abraham Adhijaya itu.
Pria yang menawarkan sejumlah uang dengan nominal yang fantastis bagi seorang Namira asal kan gadis itu mau mengandung anaknya.
Sayang nya,pria yang biasa dipanggil Abra itu tidak mau melakukan inseminasi melainkan Namira hamil harus lewat hubungan intim antara keduanya.
Dengan arti kata,Namira harus menjual kehormatan nya pada pria itu.Abra adalah seorang pria dewasa yang memiliki penampilan yang sempurna bak model atau artis dunia.
Wajahnya juga begitu tampan hingga mungkin bagi siapa saja wanita yang ditawari hal itu akan langsung mengiyakan.
Namun tidak dengan Namira.Meski hidup serba pas pasan dan kadang kurang,namun Namira tidak mau menjual harga dirinya hanya demi uang.
Hingga sebuah kejadian menimpa dirinya dan keluarga,dimana sang ibu dan sang ayah mengalami kecelakaan parah hingga menewaskan sang ayah dan sang ibu kritis dan harus melakukan operasi namun saat itu Namira hanya memegang uang 50rbu saja.
Itupun adalah uang jatah transportasi agar Namira bisa bekerja.Dengan keadaan yang kalut,akhirnya Namira pun mendatangi sang atasan dan menerima tawaran itu.
Namun Namira meminta waktu pada Abra agar Namira diijinkan menemani sang ibu hingga operasi berjalan lancar sebelum dirinya menyerahkan diri pada pria itu.
Abra pun tidak mempermasalahkan hal itu,yang penting Namira menepati janjinya untuk datang ke sebuah apartemen yang sengaja Abra siap kan untuknya nanti,jika Namira bisa hamil anaknya.
Malam itu juga Bu Marni yang tidak lain adalah ibu dari Namira bisa melakukan operasi sehingga nyawanya dapat tertolong meski saat ini masih sering sakit sakitan.
*****
“Nami berangkat dulu ya Bu,ingat Ibu jangan banyak melakukan pekerjaan,Ibu istirahat saja,nanti biar Nami yang melakukan nya,”pesan Nami sebelum dirinya menaiki sepeda motor yang selama ini dia gunakan untuk bepergian.
“Iya Nak,ibu akan istirahat saja.Pergilah,hati hati dijalan,”
“Iya bu,Nami pergi dulu,”
Nami memang melanjutkan kembali kuliah nya hingga dia bisa menyandang gelar sarjana pendidikan.
Uang yang Nami dapatkan dari Abra,dia gunakan untuk membayar seluruh hutang hutang mendiang ayahnya yang seorang penjudi.
Karena sisa uang yang Nami dapat masih tersisa banyak,Nami pun memutuskan untuk membeli sebuah rumah diBandung lalu kembali melanjutkan kuliahnya disana.
Meski Nami harus menggunakan sejuta kebohongan pada sang ibu untuk menutupi dari mana sumber uang yang dia dapatkan untuk membeli rumah,kendaraan dan juga melanjutkan kuliahnya.
Namira pun segera naik keatas motor matic nya lalu melambaikan tangan pada sang ibu untuk bergegas pergi ke sekolahan yang mulai dari hari ini akan menjadi tempatnya mencari nafkah untuk dirinya dan juga untuk berobat sang ibu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
wiwin winarti
sangat bijak sekali namira
2024-12-21
0
Siti Sumarni
gadis baik..
2024-12-15
0
Sulis Tyawati
pinter namira gunain uangnya
lanjut kuliah untuk masa depannya
2024-11-03
1