Kehidupan berat dan pahit harus dirasakan Cristal Aaron setelah kematian suaminya. Kematian sang suami yang mendadak meninggalkan banyak hutang yang membuatnya harus pontang panting mencari uang dan menjadi seorang penari striptis untuk membayar hutang yang ditinggalkan oleh suaminya dan menghidupi putri kecilnya yang berusia 3 tahun juga ibu mertuanya yang sakit-sakitan.
Gail Bernard seorang mantan mafia yang tidak mengenal cinta selalu memperhatikan Cristal saat sore hari dan pada akhirnya menyadari jika dia telah jatuh cinta pada wanita itu.
Semula dia patah hati karena mengira Cristal seorang jal*ng dan melupakan cintanya namun suatu hari Gail bertemu dengan Cristal yang sedang dalam masalah karena dia diincar oleh mafia yang menginginkan tubuhnya.
Akankah Gail kembali ke dunia hitam yang sudah dia tinggalkan sejak lama untuk membantu Cristal dan apakah dia mau memperjuangkan wanita itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Seorang perawat masuk ke dalam ruangan untuk mengecek keadaan ibu mertua Cristal. Semula dia tidak curiga karena keadaan ibu Cristal seperti sedang tertidur. Wanita tua itu tampak tertidur dengan nyenyak. Infus diperiksa, beberapa alat pun diperiksa tapi satu hal yang membuatnya heran, alat pendeteksi kinerja jantungnya tidak bekerja.
Perawat itu melihat alat tersebut, seperti ada yang mencabutnya dengan sengaja. Setelah memeriksa alat itu, sang perawat pun memeriksa keadaan ibu mertua Cristal. Perawat itu terkejut, dia pun berlari keluar sambil berteriak.
"Dokter!" teriakan sang perawat mengejutkan Cristal dan membangunkannya dari tidur.
"Apa yang terjadi?" tanya Cristal seraya melihat sana sini.
Sang suster sudah berlari keluar, Cristal beranjak dan berlari ke arah ibu mertuanya dengan terburu-buru. Firasatnya buruk, dia segera memegangi tangan ibu mertuanya tapi tangannya dingin.
"Mom, Mom! Wake up!" Cristal memanggil dan tampak ketakutan apalagi ibu mertuanya tidak bereaksi.
"Mom, wake up! Jangan seperti ini. Jangan menakuti aku seperti ini!" air mata sudah tumpah, Cristal bahkan berteriak saat memanggil ibu mertuanya.
"Mom!" teriaknya lagi saat dokter dan perawat masuk ke dalam ruangan dengan terburu-buru.
"Mommy," Angela memanggilnya karena dia terbangun akibat kegaduhan yang telah terjadi.
Cristal berlari ke arah putrinya dengan air mata berderai. Tidak perlu ditanya lagi, dia tahu apa yang terjadi dengan ibu mertuanya. Apakah perkataan yang diucapkan oleh ibu mertuanya adalah kata-kata perpisahan? Sungguh dia tidak menduga hal seperti ini akan terjadi tapi dia masih tidak tahu, apa yang sesungguhnya terjadi.
Sang dokter pun berupaya, alat picu jantung pun digunakan karena bisa saja alat itu berhasil membuat kinerja jantung kembali bekerja. Mereka tampak sibuk, sedangkan Angela tampak kebingungan.
"Apa yang terjadi dengan Nenek, Mom?" tanyanya ingin tahu.
Cristal hanya bisa menggeleng dengan air mata terus mengalir, dia tidak tahu harus berkata apa. Dia tidak tahu harus bagaimana menjelaskan apa yang terjadi pada putrinya yang sangat menyayangi neneknya.
"Mom, apa yang terjadi dengan Nenek?" tanya Angela sedikit berteriak.
"Tidak ada apa-apa, Nenek baik-baik saja," dustanya.
"Mommy bohong, Mommy bohong!" Angela memberontak dan berlari ke arah neneknya.
"Angela, jangan!" Cristal berlari ke arah putrinya yang menangis histeris.
"Nenek, Angela mau bersama dengan Nenek!" teriak Angela.
"Nanti, tidak sekarang!" Cristal berusaha menenangkan putrinya yang semakin histeris. Suara tangisannya bahkan terdengar dari luar, tentunya hal itu mengejutkan Gail yang baru saja datang. Dia berniat membawakan sarapan untuk Cristal, namun suara tangisan yang terdengar nyaring menandakan sesuatu hal yang buruk telah terjadi.
Gail berlari menuju ruangan itu, Cristal masih berusaha menenangkan putrinya yang menangis. Dokter sudah terlihat menyerah karena pasien sudah meninggal beberapa jam yang lalu, sungguh aneh. Alat pendeteksi jantung tercabut seperti ada yang sengaja melakukannya.
"Apa yang terjadi?" Gail menghampiri Cristal.
Cristal menggeleng dan menangis, Angela masih menangis sambil memanggil neneknya. Cristal tampak seperti orang linglung, dia belum bisa menerima apa yang telah terjadi.
"Tenangkan putrimu, aku yang akan mengurusnya," ucap Gail seraya menepuk pundak Cristal. Cristal hanya bisa mengangguk, dia tidak bisa berkata apa-apa karena kejadian mendadak yang sulit dia terima itu.
Gail meletakkan makanan yang dia bawa terlebih dahulu dan setelah itu dia menghampiri dokter yang sedang melepaskan beberapa alat yang masih menempel di tubuh ibu mertua Cristal.
"Apa yang terjadi?" tanya Gail.
"Kami akan melaporkan hal ini pada polisi," ucap sang dokter.
"Aku bertanya apa yang terjadi?" Gail bertanya dengan nada kesal.
"Kematiannya tidak wajar. Dia sudah meninggal beberapa jam yang lalu dan ada yang sengaja melakukannya. Sepertinya ada yang membunuhnya dengan sengaja sebab itu hal ini harus di laporkan pada pihak berwajib."
"Apa penyebab kematiannya?"
"Kami belum tahu!" sang dokter melihat ke arah Cristal. Seharusnya wanita itu tahu jika ada yang masuk ke dalam ruangan karena hanya dia dan putrinya saja yang berada di dalam ruangan itu.
"Cctv, semua ruangan memilikinya jadi periksa cctv!" ucap Gail. Jika memang kematiannya disengaja, pasti ada bukti dari rekaman cctv. Pelaku pasti akan terekam sehingga mereka bisa tahu apa yang terjadi.
Gail kembali menghampiri Cristal yang sedang menggendong putrinya. Angela masih menangis karena ibunya sudah berkata bahwa neneknya sudah pergi menyusul ayahnya. Tentunya hal itu membuat Angela sedih karena dia sangat menyayangi neneknya.
"Apa yang terjadi pada ibu mertuaku?" tanya Cristal.
"Kematiannya disengaja seperti ada yang melakukannya."
"Apa? Tidak mungkin!" ucap Cristal. Siapa yang begitu tega melakukan hal itu? Cristal diam saja, dia berusaha mengingat setiap perkataan yang ibu mertuanya ucapkan semalam. Dia sangat ingat jika ibu mertuanya ingin mati agar tidak semakin mempersulit dirinya. Apakah ibu mertuanya sudah merencanakan sesuatu pada saat itu? Jangan katakan jika ibu mertuanya mengakhiri hidupnya sendiri karena tidak ingin mempersulit dirinya.
"Tidak perlu khawatir, aku akan membantumu memeriksa apa yang terjadi."
"A-Aku rasa tidak perlu," ucap Cristal sambil menunduk. Sungguh dia tidak bisa membayangkan jika ibu mertuanya benar-benar mengakhiri hidupnya sendiri. Kenapa mereka harus mengalami kehidupan yang begitu sulit? Apa ibu mertuanya mengambil jalan pintas agar tidak menjadi bebannya lagi?
"Kenapa tidak perlu?"
"A-Aku takut," Cristal menghentikan ucapannya karena dia tidak mau Angela mendengar.
"Tidak perlu khawatir, aku akan menanganinya. Cukup hibur dan jaga putrimu baik-baik," ucap Gail.
Cristal hanya mengangguk, saat ini dia hanya bisa bergantung pada Gail saja karena dia harus menenangkan Angela. Beruntungnya pria itu datang sehingga ada yang membantunya. Dia tidak bisa membayangkan jika pria itu tidak datang, dia pasti tidak bisa melakukan apa pun. Gail keluar dari ruangan itu, mengikuti dokter dan perawat untuk melihat rekaman cctv. Bagaimanapun dia harus melihat apa yang terjadi sebelum polisi datang karena Cristal bisa jadi tersangka atas kematian ibu mertuanya.
Sebelum polisi datang, Cristal dan Angela berdiri di sisi ibu mertuanya yang sudah ditutupi dengan kain putih. Angela kembali menangis, begitu juga dengan Cristal. Dia tidak menduga jika kebersamaan mereka semalam adalah terakhir kalinya. Sekarang ibu mertuanya sudah tidak merasakan sakit lagi, dia juga sudah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pengobatan untuk ibu mertuanya lagi. Apakah dia harus senang untuk kejadian ini? Ataukah dia harus sedih!
"Nenek, Kenapa Nenek meninggalkan Angela dan Mommy? Bukankah Nenek sudah berjanji tidak akan meninggalkan kami?" ucap Angela sambil terisak.
"Jangan menangis, Sayang. Nenek sudah tidak sakit lagi sekarang, sekarang nenek sudah bersama dengan Daddy."
"Apakah benar, Mom? Apakah Nenek sudah tidak sakit lagi?" tanya Angela.
"Yes, kita harus merelakan kepergian Nenek sebab itu Angela jangan menangis lagi karena Nenek sudah tidak sakit lagi," Angela mengulangi ucapannya untuk menghibur putrinya.
Angela mengangguk sambil menghapus air matanya, Cristal meminta putrinya untuk menunggu di sofa karena dia ingin berbicara dengan ibu mertuanya. Dia sangat ingin tahu, apa benar ibu mertuanya mengakhiri hidupnya sendiri?
"Kenapa, Mom? Kenapa kau pergi begitu cepat? Kenapa kau meninggalkan kami seperti ini?" Cristal menghapus air matanya yang masih mengalir.
"Semua aku yang menanggung, aku bahkan tidak mengeluh atas apa yang aku alami selama ini. Walau Alvin meninggalkan aku dengan setumpuk hutang tapi tidak sekalipun aku mengeluh akan hal ini apalagi di hadapanmu. Aku memang tidak sanggup tapi aku terus berusaha melewati semuanya. Aku juga berjuang untukmu dan Angela tapi kenapa kau pergi seperti ini? Aku akan sangat membencimu jika kau yang mengakhiri hidupmu sendiri. Aku berjuang untukmu tapi kau justru begitu pendek akal. Aku harap apa yang aku pikirkan salah, aku juga minta maaf padamu karena aku hanyalah menantu tidak berguna!"
Cristal kembali menghapus air matanya, dia sungguh berharap tebakannya salah agar rasa kecewa pada ibu mertuanya tidak tumbuh di hati tapi apa yang sebenarnya terjadi pada ibu mertuanya? Saat itu Gail sedang mengecek cctv bersama dengan pihak keamanan rumah sakit. Dia juga berharap mendapat petunjuk agar kematian ibu mertua Cristal dapat di ketahui.
karya mu keren keren,ada lucunya tegangnya,sedihnya,romantisnya semangat trs thor