Follow ig : @dsifaadian_
Tik tok : @dsifaaadian_02
Kebodohan yang dimiliki Violetta Arora adalah menikahi Kiev Arron. Meski telah menikah selama tiga tahun, Kiev tidak pernah mencintainya dan hanya mencintai Wanita dimasa lalunya yaitu Alieca.
Berbagai cara dilakukan Violet untuk mendapatkan hati Kiev, meski dia harus menurunkan harga dirinya sebagai tuan putri Arora. Pada akhirnya, Violet sadar dan berdiri kembali tanpa melihat Kiev kemudian memutuskan bercerai. Mengembalikan nama Nona muda Violetta Arora yang sempat buruk dimata masyarakat karena mengejar Kiev Arron dan mencintainya secara sepihak serta berlebihan.
Violet meraih kembali kesuksesannya sebagai Desainner ternama, bukan hanya itu, ia juga akan merebut kembali posisi sebagai tuan putri Arora yang terhormat.
Lantas, kemanakah hati Violet kembali berlabuh setelah patah hati dan membalas orang-orang yang menyakitinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Apakah mati rasa?
"Semua barang-barangmu disini sudah dipindah kekamarku. Mulai malam ini dan seterusnya, kita akan tidur bersama!"
"Apaa?" Violet tersentak kaget. "Kiev, kita sudah sepakat akan bercerai!"
Kiev kembali kesal setiap Violet mengatakan kata cerai. Padahal dia yang dulu menginginkan Violet menyerah.
"Mama dan Nenek sedang ada disini. Mereka tidak lama, jadi selama mereka disini, kita akan tidur satu kamar!" Tegas Kiev, tanpa aba-aba, Kiev sedikit menunduk dan mengangkat tubuh Violet ala bridal style.
Violet yang kaget reflek melingkarkan tangannya dileher Kiev. "Turunkan aku!" Violet meronta, namun Kiev tidak menghiraukannya.
Justru Kiev membalik badan kemudian berjalan menuju kamarnya yang berada disebelah kamar Violet.
"Kiev, dengar! Aku bisa berjalan sendiri!" Violet melotot. Namun Kiev tetap tidak mengubrisnya.
Pada akhirnya Violet kalah dan membiarkan Kiev menggendongnya, untuk pertama kali, Violet merasa dimanja dan diperhatikan Kiev, pria yang sangat dia cintai sampai mengorbankan semuanya.
Tapi Kiev yang terlalu membencinya tidak pernah melihat kehadirannya. Violet tidak lagi merasakan kebahagiaan sekedar melihat Kiev, apakah rasa cinta itu masih ada?
Kiev memang tampan, sangat tampan sampai bisa membuat seluruh gadis bertekuk lutut mengidolakannya.
"Buka pintunya!" Ucap Kiev memerintah Violet.
Violet sedang melamun, dia menatap wajah Kiev, antara benci dan cinta.
Merasa tidak ada pergerakan dari Violet, Kiev menundukkan kepala guna melihat istrinya. Tanpa sengaja, kedua bola mata mereka bertemu selama beberapa saat.
Violet yang tersadar langsung memejamkan matanya dan menggelengkan kepala pelan. Violet tidak akan membiarkan hanyut kembali kepada Kiev yang tidak akan pernah mencintainya.
Violet langsung meronta turun, Kiev tersenyum melihat tingkah Violet sampai dia lemah dan akhirnya menurunkan Violet.
Dengan gesit, Violet mendorong gagang pintu lalu masuk lebih dulu. Pemandangan didalam kamar membuat Violet sesak dan kaget secara bersamaan.
Dia melihat satu persatu pajangan yang ada didinding kamar. Semua foto-foto yang diturunkan dari dinding kamarnya, bagaimana bisa beralih menempel didinding kamar Kiev?
"Selama tiga tahun aku baru menyadari, kalau aku memiliki foto setampan itu dikamarmu." Kiev berbicara dari belakangnya.
Violet menoleh sedikit, "Nggak mungkin kamu yang memasangnya!" Sahut Violet.
Mustahil menurut Violet, bahkan setiap foto, Kiev tidak pernah tersenyum, seolah menggambarkan memang pernikahan mereka paksaan.
"Memang bukan aku." Kiev berjalan mendahului, lalu duduk dikursi sofa didalam kamar dan meraih foto bingkai berukuran kecil. "Tapi Leon tidak akan memasangnya tanpa seizin dariku! Lihatlah... Aku sangat cocok dengan balutan tuxedo putih." Lanjut Kiev.
Violet memalingkan wajahnya kearah lain. Pemandangan didalam kamar Kiev yang diimpikan dari dulu, sekarang sudah terwujud, tapi sama sekali Violet tidak merasa bahagia atau sedih. Apa ini yang dinamakan mati rasa?
Setelah Violet masuk kedalam kamar mandi. Kiev bingung dengan dirinya sendiri. "Ada apa denganku? Kenapa aku selalu ingin dekat dengannya?"
...
Saat Violet keluar dari kamar mandi dengan setelah baju tidur, Kiev sudah berada diatas ranjang sambil tangan dibelakang kepala dan menatap keatas.
"Aku nggak sudi tidur seranjang denganmu!" maki Kiev beberapa waktu lalu.
Suara itu terngiang ditelinga Violet, dia masih mengingatnya.
"Aku tidur disofa." Kata Violet seraya meraih bantal disamping Kiev diatas ranjang.
Kiev menoleh, mengernyitkan keningnya. Sebegitu bencinya Violet sampai tidak mau seranjang dengannya.
"Kenapa? Apa karena kita akan bercerai?" Tebak Kiev.
"Salah satu alasannya!" Jawab Violet.
"Katakan semua alasannya!" Desak Kiev.
"Aku memiliki seribu satu alasan untuk tidak menjawab pertanyaanmu!" Sahut Violet dengan ketus, berjalan meninggalkan ranjang Kiev.
Tidak tinggal diam, Kiev beranjak bangun dan berjalan cepat memutari ranjang. Menarik tangan Violet sampai Violet mendekat dan membentur dadanya.
"Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku!"