Jika seseorang telah jatuh cinta, bisa membuat orang tersebut lupa diri, dan tidak perduli akan kekurangan orang yang ia cintai. Bahkan terkadang, tidak perduli, apakah orang yang ia cintai itu membalas cintanya atau tidak.
Aleena Catherine mencintai Alan Anderson, sejak mereka duduk di sekolah menengah pertama, hingga akhirnya mereka menikah.
Tapi, tiga tahun usia pernikahan mereka, Aleena di ceraikan Alan. Ternyata Alan tidak mencintai Aleena.
Setelah menceraikan Aleena, Alan melemparkan Aleena kepada pria miskin, bernama Alfred Stewart.
Aleena tidak menyangka, ternyata ia memiliki kisah dengan Alfred, yang tidak pernah Aleena sadari, sewaktu ia duduk di bangku sekolah menengah pertama dulu.
Pernikahan Aleena dengan Alfred yang di anggap semua orang, pria miskin dan pria sampah, menjadi pernikahan yang tidak terduga bagi Aleena.
Aleena di manjakan bak ratu, dan menjadi Nyonya Stewart, yang sangat mendominasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 10.
"Waktu itu... kenapa Alan menerima pernikahan yang Papa ajukan padanya, karena ia ingin membalas Alfred, karena Alan tahu.. kalau Alfred menyukaiku!" kata Aleena lagi melanjutkan ceritanya, tentang kebenaran di balik Alan, menerima lamaran Ayahnya tiga tahun yang lalu.
Robert masih diam mendengarkan, ia hanya termangu mengetahui kebenaran kisah cinta putrinya tersebut.
"Alfred selama ini, belum bisa melupakan aku, ia tidak menyangka, Alan menceraikan aku setelah tiga tahun pernikahan kami, aku sangat di permalukan Alan, dia sebenarnya telah menipu ku, Papa" kata Aleena dengan suara bergetar, mengingat kebodohannya di tipu Alan.
Robert menarik Aleena ke dalam pelukannya, melihat putrinya itu semakin sedih, dan ingin menangis.
"Kenapa dia bisa menipu kamu?" tanya Robert dengan lembut, untuk menenangkan perasaan sedih putrinya tersebut.
"Aku jatuh cinta padanya, karena aku pikir dia yang menolongku mencari kalung Mama, yang terjatuh ke dalam kolam renang" kata Aleena lagi dengan suara yang semakin tercekat.
"Dan.. ternyata bukan dia?" tanya Robert menebak cerita pertolongan palsu Alan.
Aleena menganggukkan kepalanya, "Iya, karena sebenarnya Alfred yang menolongku, Alan yang merampas kalung Mama dari tangan Alfred!"
"Oh.. seperti begitu ternyata ceritanya" Robert mengelus kepala Aleena dengan sayang.
"Karena Alan mencampakkan aku, Alfred dengan tangan terbuka menerimaku" ucap Aleena, lalu melepaskan pelukannya dari Ayahnya.
Robert terdiam mendengar apa yang di katakan Aleena, sekarang ia mengerti kenapa Alfred tadi memanggil dirinya, dengan panggilan 'Pa'.
Robert memandang Alfred, dan ke dua pria berbeda usia itu saling memandang.
"Aku masih mencintai Aleena, Pa!" kata Alfred dengan nada yang ramah.
"Terimakasih, nak!" akhirnya Robert semakin mengerti akan kepulangan Aleena bersama Alfred.
"Alfred sudah melamar aku, dan kami telah mendapatkan surat nikah, jadi.. untuk sementara Alfred dan aku akan tinggal di sini, sebelum kami menemukan rumah sederhana, untuk tempat tinggal kami!" kata Aleena menggenggam tangan Ayahnya, agar Robert mengijinkan ia dan Alfred untuk tinggal sementara di rumah Ayahnya.
"Hah?? ternyata kamu menikah dengan pria miskin?!" adik tiri Aleena, Nella, sontak terkejut, mendengar apa yang di jelaskan Aleena.
Alfred yang akan membuka mulutnya, ingin mengatakan sesuatu, terpaksa ia tutup lagi, begitu mendengar suara terperanjat adik tiri Aleena.
"Kamu rela bercerai dari si Alan konglomerat itu, dan menerima pria miskin? kamu memang bodoh! lebih baik kamu pertahankan pernikahan mu dengan Alan, dari pada menikah dengan pria miskin ini!!" adik lelaki tiri Aleena, Andre, sontak berdiri dari duduknya.
"Andre!!" bentak Robert.
"Suamiku.. ekonomi kita tidak berkecukupan, kita malah menampung anggota lain lagi di rumah kita, sepertinya kita akan semakin kesusahan" dengan nada pelan, dan terdengar sedih, Lucy ikut merasa keberatan, kalau Alfred tinggal bersama mereka.
"Benar sekali apa yang di katakan Mama, Pa!" Nella ikut menimpali, mendukung perkataan Ibunya, "Lebih baik saat Aleena menikah dengan Alan, masih bisa mengirimkan uang kepada kita, dan aku bisa membeli barang yang aku inginkan!"
Robert mengepalkan tangannya dengan erat. Ia selama ini tidak begitu perduli, dengan setiap perkataan ke dua anak istrinya tersebut.
Tapi, saat ini putrinya butuh di hibur, karena masalah pernikahannya, yang selama ini ia tidak ketahui, tentang kisah percintaan putrinya.
"Apakah kalian tidak punya rasa simpati, sedikit pun dengan masalah yang di hadapi Aleena!!" sentak Robert, dengan nada yang tinggi, memandang tajam istri, beserta ke dua putra dan putri istrinya tersebut.
Ke tiga orang itu pun terdiam, mereka sangat takut kalau Robert marah kepada mereka.
Alfred yang tadinya akan mengatakan sesuatu, sepertinya akan menahan diri, tidak akan mengatakan apa pun, setelah melihat sikap Ibu tiri Aleena.
Ia diam menyaksikan, sampai sejauh mana saudara tiri Aleena, memperlakukan Aleena, selama ia tinggal untuk sementara, di rumah mertuanya tersebut.
"Aleena telah mengakui kesalahannya, telah jatuh cinta pada orang yang salah, dan ia telah menerima akibat dari kesalahannya! kalian malah semakin membuat dia semakin sakit hati, keluarga macam apa kalian!!" sentak Robert lagi, memarahi istri dan kedua anak tirinya tersebut.
Selama Lucy menikah dengan Robert, baru kali ini ia di bentak, dan di marahi Robert dengan nada tinggi.
Diam-diam Lucy mengepalkan tangannya dengan erat, ia semakin tidak menyukai Aleena tinggal bersama mereka.
Bersambung.....