Siapa sangka takdir membawa Kevin harus terperangkap di pondok pesantren. Dirinya tidak bisa sebebas dulu, membuat Kevin frustasinya luar biasa. Namun siapa sangka, di sana ada sosok bidadari tak bersayap yang selalu membuat mata Kevin berseri-seri. Hari-harinya yang di pikir terasa suram di pondok pesantren, namun menjadi cerah. "Ustadzah, mau enggak jadi istri saya, nikah sama saya, kalau ustadzah nikah sama saya enggak bakalan nyesel deh. Saya ganteng, kaya lagi, saya anak tunggal loh... Keluarga Pradipta lagi." ucap Kevin dengan songong, matanya mengedip pada ustadzah galak yang mengajar di kelasnya. Nadzira -- sosok ustadzah itu mendelik pada santrinya itu. "Jangan ngimpi kamu. Type saya enggak modelan kayak kamu. Cepat kerjakan hukuman kamu, jangan banyak tingkah." Cetus Nadzira galak. Kevin tidak tersinggung, cowok itu malah tersenyum lebar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34
Jantung Kevin bahkan tidak berhenti nya berdetak kencang sedari tadi . Rasanya bahagia sekali saat ini Kevin , dirinya sudah berhasil menikah dengan gadis pujaan nya itu . Rasa nya masih seperti mimpi bagi Kevin bisa menikah dengan Ustadzah nya itu .
Kevin ingin sekali salto- salto, tapi dirinya masih menahan dirinya , dirinya tidak boleh kelepasan yang akan membuat kedua orang tua nya malu sendiri nanti nya .
Pradipta dan Ningsih tersenyum saat melihat wajah bahagia anak semata wayangnya itu, walaupun kedua nya terkejut , tapi mereka tetap mendukung Kevin . Bagaimana pun, ada cucu mereka yang sekarang sedang tumbuh di perut gadis yang duduk di samping putra mereka itu . Ya mereka masih mengira Kevin menghamili gadis cantik itu .
Pradipta dan Ningsih tidak heran kalau Kevin sampai khilaf, orang gadis itu cantik nya luar biasa , pantas saja anak nya tergila-gila sampai di buntingin seperti itu .
Tapi kedua nya juga tidak membenarkan tindakan Kevin . Tindakan mereka tetap salah, dan setelah ini Pradipta dan Ningsih akan menasehati kedua nya agar segera bertaubat .
Nadzira menundukkan kepala nya , sungguh dirinya tidak pernah menyangka sudah menjadi istri dari pemuda tengil itu. Tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh nya , sebab yang Nadzira selalu ingin kan bisa bersanding dengan ustadz Malik, ustadz yang Nadzira kagumi selama ini .
Namun saat Nadzira tau bagaimana sifat ustadz Malik, mimpi itu langsung terhempas entah kemana , dirinya menyesal sudah mengagumi pemuda itu .
Sekarang , Nadzira harus berbakti kepada suami nya , walaupun dirinya belum merasakan cinta pada Kevin , tapi Nadzira akan menumbuhkan rasa itu untuk suami nya , bagaimana pun yang berhak mendapatkan cinta nya adalah suami Nadzira , dan orang itu adalah Kevin .
Siti , ibu Nadzira berharap anak nya bahagia di dalam kehidupan pernikahan nya. Dirinya selama ini tau bagaimana tertekan nya anak nya itu karena ulah suami nya .
Siti berharap suami Nadzira akan bisa membahagiakan anak nya .
Abah Nurdin, pria itu mana peduli , bahkan masih banyak orang yang ada di sana , tapi Abah Nurdin malah sibuk menghitung uang yang ada di dalam koper yang di berikan oleh menantu nya tadi.
Uang nya terlalu banyak, dan Abah Nurdin tidak mau kalau sampai rugi sepeser pun . .
Beruntung sekali dirinya memiliki menantu kaya raya , itu bisa di manfaat kan oleh nya . Nadzira pandai juga mencari suami kaya raya . Jika di bandingkan dengan kekayaan ustadz Malik dan juragan Sarden , keluarganya Pradipta ini, mereka tidak ada seujung kuku nya .
Abah Nurdin mana peduli Nadzira bahagia atau tidak , yang penting dirinya kaya raya . Setelah ini pasti dirinya akan menjadi haji kaya raya di desa tempat nya tinggal ini .
"Ekhm, perkenalkan nama saya Ningsih , saya mama nya Kevin," ucap Ningsih pada menantu nya itu . Ningsih bahkan tersenyum pada gadis cantik itu .
Nadzira menoleh dan tersenyum, tangan nya langsung terulur kepada mama dari suami nya itu . "Emm nama saya Nadzira , ma ." Sahut Nadzira .
Ningsih mengelus kepala Nadzira dengan sayang . Sungguh dirinya tidak pernah menyangka kalau menantu nya itu sopan sekali . Berbeda dengan sikap anak nya yang bar-bar dan tengil itu .
"Semoga kamu bahagia ya sayang . " Ucap Ningsih , dan Nadzira mengangguk kan kepala nya .
Pradipta juga tersenyum , lalu menyapa menantu cantik nya itu . Nadzira juga menyalami Pradipta dengan takjim membuat Pradipta tersenyum lebar .
"Yang sabar ya menghadapi sikap anak papa , mungkin setelah ini Nadzira bakalan ngurus bayi besar . " Ucap Pradipta sambil melirik ke arah Kevin yang saat ini sudah menatap penuh permusuhan pada papa nya itu .
Kesal lah Kevin ,masa Kevin harus di jatuhkan seperti itu di hadapan istri dan mertua nya , terlebih di sana masih ada bapak penghulu dan beberapa saksi serta para bodyguard .
Apa lagi melihat para bodyguard sang papa yang sudah menggulum senyum nya . Dan Kevin sudah bisa menebak apa yang ada di dalam pikiran para bodyguard papa nya itu .
Langsung saja Kevin melotot pada mereka , dan membuat para bodyguard itu langsung tertunduk takut .
"Awas Lo "
"Kevin, kalem " bisik mama nya yang duduk di belakang Kevin . .
Kevin mengangguk menurut pada mama nya , daripada image nya menjadi buruk di depan mertua nya itu .
Kevin berdekhem , lalu menoleh sekilas pada mertua nya dan Nadzira yang saat ini masih menundukkan kepala nya malu-malu .
Kevin beranjak berdiri , lalu menyalami kedua mertua nya .
"Jaga baik-baik anak saya nak . Saya belum mengenal kamu, tapi saat Nadzira tidak menolak menikah dengan kamu, itu berarti anak saya sudah yakin bahwa kamu pria yang baik . Jika kamu sudah tidak senang dengan nya , kembalikan dia pada saya nak . Saya sebagai ibu nya dengan sepenuh hati menerimanya nya . " Ucap Siti sambil mengelus kepala Kevin . Dirinya yang berbicara seperti itu, karena Abah Nurdin mana peduli, bahkan saat Kevin menyalami nya tadi saja, Abah Nurdin hanya bersikap biasa saja, tidak ada doa yang tersemat , dan malah sibuk kembali menghitung uang mahar itu . Sungguh kejam sekali suami nya itu . Dan Siti merasa malu di hadapan besan serta beberapa orang yang hadir di sana .
Kevin tersenyum , mendongak kan kepala nya . "Saya berjanji Bu, saya akan menjaga dan membahagiakan putri ibu. Saya tidak akan pernah mengecewakan ibu . Jika suatu saat saya mengecewakan ibu, saya siap di hukum oleh ibu " janji Kevin dengan kesungguhan hati nya . Sungguh dirinya tidak main-main dengan ucapan nya , dirinya sangat mencintai Nadzira, dan sudah jauh sekali perjuangan nya untuk mendapatkan gadis cantik itu, tidak mungkin setelah mendapatkan nya Kevin malah menyia-nyiakan nya . Bodoh rasa nya kalau Kevin seperti itu .
Nadzira mendengar semua nya , Nadzira tersenyum bangga dengan apa yang di katakan oleh Kevin .
Sedangkan Pradipta sudah tersenyum, dirinya akan mengawasi anak nya mulai sekarang . Dan tidak akan memberikan celah sedikitpun untuk Kevin bermain-main lagi.
"Ekhm, sekarang istri nya dong yang salaman sama suami nya , dari tadi belum salaman . " Celetuk sang bapak penghulu .
Nadzira tersenyum malu-malu, dirinya meraih tangan Kevin yang sudah terulur itu . Agak gugup sih, Nadzira sampai gemetaran saat menyentuh tangan pemuda yang sudah berstatus suami nya itu . Namun dirinya harus melakukan nya , Nadzira langsung mencium punggung tangan suami nya , hingga membuat jantung kedua nya berdesir hebat .
"Sekarang gantian suami nya cium istri nya . " Seru bapak penghulu .
Sekarang giliran Kevin yang gugup bukan main , dirinya sampai memegangi jantung nya yang sial nya berdebar-debar tidak karuan .
"Kevin, cium istri kamu " bisik Ningsih sambil terkekeh geli melihat ekspresi anak nya itu.
Kevin maju, dengan cepat langsung meraih pinggang istri nya untuk menahan nya , Kevin langsung mencium bibir Nadzira , membuat semua mata orang terbelalak melihat nya .
Pradipta sudah menepuk jidatnya melihat anak nya itu. "Astaghfirullah Kevin !!" Malu sekali dirinya saat sekarang ini .
Nadzira sudah melotot melihat tingkah Kevin ,apa lagi saat Kevin malah memeluk tubuh nya . Tanpa melepaskan tautan bibir kedua nya . Malu sekali dirinya ...
Nadzira berusaha mendorong Kevin , tapi sial nya , tenaga nya kalah . Tenaga nya tidak sebanding dengan Kevin ...
"Kevin , jangan di peluk kenceng-kenceng, nanti Dede bayi nya ke pencet "
Deg
Barulah Kevin langsung melepaskan pelukan dan tautan bibir mereka .
Mata Nadzira terbelalak begitupula semua orang saat mendengar perkataan dari Ningsih ..
Sedangkan Kevin, sudah menundukkan kepala nya ...
Mampus bakalan ketahuan deh ..