Di khianati sang kekasih dengan adik tiri nya membuat Kania memutuskan untuk keluar dari rumah karena dia tidak bisa satu rumah lagi dengan sang adik Tiri dan mantan kekasih nya.
Kania memilih tinggal di kost dan melanjutkan kuliah nya tapi dia justru terlilit hutang sang sahabat, bagaimana cara Nia membayar hutang sang sahabat nya
Yuuk mampir di cerita terjerat cinta Om Duda 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertengkar
"Mas apa-apa an kamu, masalah kita belum juga selesai kamu sudah mau berangkat ke Bali" marah Carla
"La ini urusan kantor bukan liburan,kamu harus mengerti" ucap Fahmi mencoba menjelaskan
"Alah paling juga itu hanya alibi mu karena bosan pada ku,iya kan?"
"La...jangan sembarang menuduh kamu,aku bekerja" kesal Fahmi yang terus menerus di ajak bertengkar oleh Carla
"Kalau kamu tidak percaya silahkan tanya kan sendiri pada perusahaan, lama-lama muak aku kalau sifat kamu begini terus!!"
"Apa kamu bilang mas,muak??? kamu muak di saat aku sudah hancur,kamu muak di saat karir aku sudah habis karena hamil anak kamu,mikir mas!! mikir pake otak jangan pake' dengkul,aku begini karena siapa!!! Karena kamu mas!!" pekik Carla tak terima dengan ucapan Fahmi
Carla menangis tersedu-sedu di kamar nya membuat Fahmi bingung bagaimana cara mengatasi sang istri,Carla terlalu egois, padahal dulu saat mereka masih menjadi kekasih gelap Carla menurut saja bahkan Carla bisa mengalah dengan Nia tapi kini justru dia menapakkan taringnya.
"Aku harus pergi la,ini tugas kantor bukan nya uang nya nanti juga untuk kamu La,aku mencari nafkah untuk kamu la,anak kita nanti" jelas Fahmi lembut tapi sepertinya Carla tidak bisa di ajak bicara baik-baik dia tetap dengan keegoisannya membuat Fahmi pusing dan memilih untuk pergi malam ini juga.
****
"Sudah beres nya Ni?" tanya Om Ben saat melihat Nia keluar kamar dengan wajah Lelah
"Sudah mas"
"Jangan terlalu banyak membawa barang, yang perlu saja! bisa jadi di sana kamu mau shoping"
"Hanya dua koper mas satu berisi baju dan satu lagi perlengkapan mandi" jawab Nia yang berjalan melewati Om Ben ke arah kulkas untuk mengambil minuman dingin
Sejak pembicaraan di mobil tadi membuat sepasang suami istri ini terlihat lebih dekat meskipun masih ada rasa malu,Nia menyanggupi untuk menjadi istri yang sesungguhnya bagi om Ben,tapi untuk masalah *** Om Ben tidak memberatkan pada Nia,dia menunggu kesiapan Nia sampai benar-benar siap tanpa adanya unsur paksaan.
Saat ini Nia tengah membantu om Ben untuk merapikan pakaian nya, beberapa kali wajah Nia terlihat memerah seperti kepiting rebus karena melihat underwear milik Om Ben.
Perlengkapan om Ben tidak begitu banyak mungkin karena dia lelaki ya apalagi om Ben orang nya nggak ribet dia bisa pakai apa saja meskipun dia seorang pebisnis hebat.
****
"La... bangun nak" ujar mama Dina pada sang anak, semalam setelah Fahmi pergi Carla nangis-nangis dan baru bisa tertidur pukul 00:4 dini hari membuat sang mama Khawatir tapi mau bagaimana lagi pertengkaran itu di awali oleh Carla sendiri
"Badan kamu panas la,ke dokter saja ya" ajak sang mama saat meletakkan tangan nya di dahi Carla
"Tidak usah ma,aku masih baik-baik saja kok,hanya sedikit lelah"jawab Carla pelan,mata nya terlihat bengkak karena semalaman menangis
"Kamu bertengkar lagi la?"
"Mama dengar?" tanya balik Carla dan di anggukki sang mama
"Mas Fahmi pergi ma,dia ke Bali"
"Untuk apa?"
"Kata nya bisnis tapi aku tidak yakin ma,aku curiga dengan mas Fahmi ma karena dia sekarang lebih perhitungan dengan ku"
"Sudah lah, mungkin hanya ketakutan mu saja,ayo sarapan susu hamil nya sudah mama buat kan" ajak mama Dina