follow ig. @ Shanyu114
Novel ini di perkenankan untuk 21 ++
Ada Beberapa adegan yang di lakukan orang dewasa.
Elia dokter cantik, harus menerima nasib tragis karena diperkosa oleh Reyhan, pengusaha muda yang memiliki dendam pada kakaknya Elia.
Bagai jatuh tertimpa tangga, Elia yang sudah di perkosa pun melihat dengan mata kepalanya sendiri jika tunangan yang sudah berjalan tiga tahun berselingkuh di belakangnya.
Karena rasa sakit hati yang mendalam membuat jiwa Elia memberontak dan mengubah nasibnya agar tidak selalu teraniaya. Dia membalas dendam pada tunangannya dan Reyhan yang sudah memperkosanya. Berhasilkah Misi Elia? Atau harus gagal karena sebuah rasa cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 19 Rencana Pindah
Reyhan langsung masuk ke dalam kamarnya, tanpa menghiraukan Elia yang memanggilnya.
Elia ingin berusaha menjelaskan bagaimana dia bisa berteman dengan kawan kawannya, dan juga bagaimana dia bisa di restoran itu, bersama dengan Rabel, orang yang sama saat Reyhan mendapati mereka sedang berdua di kafe.
" Kak Reyhan... Bisa bicara sebentar. Aku hanya ingin menjelaskan kejadian hari ini. " kata Elia yang ingin terus terang sekarang juga.
Tak ada jawaban dari dalam kamar, akhirnya Elia memutuskan untuk kembali ke kamarnya.
Sedikit berjalan, Elia mendengar pintu Reyhan terbuka akhirnya ia berbalik namun tak melihat Reyhan di depan pintu. Elia berbalik kembali mendekati pintu Reyhan. Di lihat Reyhan sedang duduk di tepi ranjang. Elia hanya berdiri enggan masuk ke dalam. Bukan ia takut, tapi ia hanya tak ingin sakit hati jika Reyhan mengatakan dirinya yang mendatangi nya.
" Kak, sebenarnya aku sedang menjalani pendidikan, aku mengambil kuliah lagi mengambil jurusan ahli bidang kecantikan. Kahadiran kami di resto tadi karena kami sedang merayakan keberhasilan kami yang bisa melewati dua semester tanpa pendidikan, karena keahlian yang aku tunjukan. Aku akan lulus setelah semester ini kak. " Elia menjelaskan
Reyhan belum bergeming dari duduknya. Ia masih mematung seolah tak mendengarkan.
" Jika kak Reyhan memang benar benar di buat repot dengan hubungan kita, Setelah pendidikanku selesai aku akan memutuskan kembali ke Indonesia, Jika kak Reyhan ingin mengejar cinta kak Nihan kembali, aku tak akan memaksa. Aku tak membantu kak Aldo mempertahankan kak Nihan. Raihlah cintamu kak, karena kamu pantas untuk bahagia. " kata Elia yang memang sudah pasrah walau nantinya kakaknya akan sangat terluka melihat adiknya yang tercampakan, dan istrinya yang diambil Reyhan. Namun Elia sudah merelakan, karena bagaimana pun Aldo juga ikut bersalah dalam masalah yang rumit ini.
Elia berbalik, dan kembali ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri dan memasak untuk makan malam.
Reyhan sendiri sedang bimbang, haruskah ia bahagia karena Elia memutuskan akan kembali ke Indonesia. Sehingga dia bisa meraih cinta Nihan kembali, atau membuat Aldo merasakan sakit hati jika tau adiknya ia campakan. Tapi untuk saat ini hatinya terasa serasa tercubit, saat Elia dengan mudahnya akan membiarkan Reyhan menggapai cinta Nihan, kenapa dia serasa tak bahagia, saat Elia justru melepasnya.
Reyhan memutuskan merendam tubuhnya di bathup, dia memejamkan mata, memikirkan bagaimana selanjutnya. Tak kunjung mendapatkan ide, seolah Tuhan memberikan jawaban, Reyhan mendapat telepon dari Ibunya yang memberitahukan dia akan datang menyusul mereka minggu depan. Ibu dan nenek Reyhan sangat merindukan Elia. Tapi karena nenek Reyhan sudah tua, ibu Reyhan hanya ingin membujuk Elia, agar ikut pulang bersamanya ke Indonesia nanti, walau hanya sebentar saja.
Saat makan malam, Suasana makan malam begitu hening, tak ada perbincangan, hanya bunyi sendok piring yang beradu.
Reyhan begitu lahap makan, Elia melihat tubuh Reyhan sekarang justru terlihat kurus, maka ia membuat capcay sayur juga sedikit daging. Elia sengaja membuat banyak, agar Reyhan bisa makan yang banyak. Dan benar saja, tanpa malu jika ia sedang marah pada yang masak makanan itu,berkali kali Reyhan menambahkan nasi juga lauk ke dalam piringnya.
" Apa kak Reyhan tak pernah makan? " tanya Elia.
" Kenapa? " tanya Reyhan singkat
" Kak Reyhan sangat kurus. " kata Elia jujur
" Itu karena kamu selalu memandang pacar cabimu itu. " jawab Reyhan
Elia yang malas berdebat memilih tak menggapi perkataan Reyhan, sedangkan Reyhan yang tak mendapat sangkalan kalimat jika laki laki itu bukan pacarnya Elia menjadi sedikit sesak kembali.
" Minggu depan ibu akan kemari, aku ingin semua barang barang kamu beresin ke kamarku. Mulai besok kamu tidur bersamaku. " perintah Reyhan
" Kenapa musti besok? Bukankah minggu depan ibu akan sampai disini? "tanya Elia
" Elia, aku tak mau ibu curiga. Aku takut jika kamu mendadak tidur bersamaku, kamu jadi kikuk dan akan ketahuan jika kita pisah kamar. Lagi pula agar kamarmu terlihat seperti tak pernah di tiduri. " jawab Reyhan.
Elia kembali diam, memang benar yang di katakan Reyhan. Jika mendadak mereka satu kamar mungkin dia akan canggung. Jadi nanti dia bisa belajar terlebih dahulu.
" Sehabis makan aku akan membantumu membereskan. " kata Reyhan
" Tidak perlu, kak Reyhan kerjakan pekerjaan kakak saja. " kata Elia
" Tidak ada, hari ini aku tak membawa pekerjaan pulang. " kata Reyhan.
Akhirnya Elia mengalah, sehabis makan malam, Elia membersihkan piring kotor. Lalu masuk ke dalam kamarnya. Reyhan mengetuk pintu kamar Elia.
" Apa yang perlu di bantu? " tanya Reyhan saat pintu kamar di buka oleh Elia.
" Bantu aku memindahkan saja kak, ini aku sudah selesai mengepak. " kata Elia.
" Barangmu sedikit sekali. " kata Reyhan yang melihat barang barang Elia keseluruhan hanya beberapa koper saja.
" Karena suamiku terlalu pelit. Jadi aku tak pernah belanja. " jawab Elia enteng.
" Bukankah aku sudah memberimu black card, Kenapa sekarang tak kamu gunakan ? " kata Reyhan.
" Benar, kanapa aku tak pernah menggunakan? " jawab Elia
" Bodoh. " kata Reyhan
" Pintar. Jika aku bodoh aku tak mungkin menempuh gelar doktor ahli kecantikan hanya dengan satu tahun. " jawab Elia.
Reyhan terseyum, hari hari ini seperti yang memang ia rindukan. pertengkaran dengan Elia, ejekan bahkan canda Elia sangat Reyhan rindukan. Dan saat ini elia sudah mulai terbiasa kembali, menjadi Elia yang periang.
Keduanya terlihat lelah memindahkan pakaian pakaian Elia ke tempatnya. Reyhan melihat ternyata barang punya Elia hanya seperempat miliknya.
" Besok aku akan menemanimu berbelanja. " kata Reyhan menawarkan
" Apa kak Reyhan tidak ke kantor? " tanya Elia
" Besok hari sabtu. Saat nya untuk berlibur. " jawab Reyhan.
" Apa kamu juga akan membawaku berlibur? " tanya Elia senang.
" Tergantung mood ku. " jawab Reyhan asal.
" Kak aku lelah. " kata Elia yang sudah memejamkan mata nya di ranjang Reyhan.
" Dasar rubah kecil, mudah sekali dirimu tertidur. " kata Reyhan yang sudah melihat Elia tidur telentang di ranjangnya.
Reyhan menelan ludah kasar, saat melihat dada Elia yang sempurna di matanya. Reyhan semakin mendekat, dia melihat dengan jelas wajah Elia yang semakin cantik dan glowing alami.
Reyhan memberanikan diri menggeser tubuh Elia agar tidur dengan posisi yang benar. Tak terlihat tanda tanda Elia memberontak. Kini Reyhan sangat nyakin jika Elia sudah benar benar tidur.
" Kamu terlihat sangat menggemaskan jika sedang tidur seperti ini. Bagaimana aku tak berpaling dari Nihan, jika istriku saja sudah meruntuhkan dinding pertahananku." kata Reyhan dengan pelan pelan membelai pipi Elia.
Reyhan terus memandangi Elia, hatinya terasa berdegup kencang kala Elia sedang tersenyum, entah mimpi apa yang masuk ke alam tidur Elia, yang jelas senyum Elia terbuka lebar melebihi senyumnya saat ia terjaga.
meskipun setuju kembali bersatu tp tetap berharap wanita selalu menang hhhhhh