menceritakan seorang gadis remaja
yang di jodohkan dengan dosen nya sendiri
" aku gak mau di jodohin pah" teriak nya
" kamu harus mau, masa depan kita ada di tangan keluarga calon suami mu"
" tapi aku gak cinta sama orang itu", teriak nya
" cinta akan datang seiring berjalannya waktu" tekan ayah nya
gadis itu pun hanya bisa menangisi takdir yang menurut nya tidak adil, bagaimana tidak adil dia yang masih remaja harus terpaksa menikah, masa remaja yang menurut nya akan terbebas dari tekanan keluarga nya sendiri, tapi sekarang justru dia harus menjadi seorang istri dari laki laki duda
penasaran kelanjutannya ayokkk bacaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NWN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
diam nya Natasya
Singkat cerita Natasya telah kembali ke Jakarta
" sayang udah yaa mamah sedih liat kamu kayak gini" lirih Fara
" Tasya kangen nenek mah" ucap Natasya dengan tatapan kosong
" ya ampun sayang mamah lupa ngabarin ke kampus kamu kalo kamu ambil cuti beberapa hari" ucap panik Fara
" gapapa mah besok Tasya ngampus" ucap Natasya lirih
" yaudah" ucap Fara
Ke esokan harinya
Di kampus negeri Jakarta
Natasya memasuki gerbang kampus nya
" eh liat tuh Natasya udah masuk" ucap Bella
" gue kesel yaaa gara gara tuh cewek kita kita jadi di hukum sama pak Abi" ucap sera
" ayok lah kasih perhitungan" ucap Bella
" gas gue udahhh kesel banget enek gue liat wajah nya" ucap sera
" woyy Tasya" teriak sera
Tasya hanya menengok tidak berniat menyapa balik
" woy lo budek yaa" teriak Bella
" seret bel" ucap sera
tangan Tasya di seret oleh Bella dan sera Tasya di bawa ke toilet wanita
Sesampainya di toilet
" eh gara gara Lo kita di hukum ya sama pak Abi" ucap Bella
Apakah Natasya menjawab? Tentu tidak pikiran nya masih mengingat kenangan bersama nenek nya
" heh Lo budek ya" ucap sera
Natasya enggan menjawab dia langsung mendorong bela dan sera
akhirnya Natasya keluar dari toilet wanita
di koridor
" natasyaa" ucap Tania
Tania mendekat ke arah Natasya dengan mata yang berkaca-kaca
" Nat are you oke?" tanya Tania
"a-aku gak baik baik aja tan" ucap Natasya dengan mata yang berkaca-kaca
ya Tania sudah tau kenapa seminggu ini Natasya tidak masuk kelas
Flashback on
Tania berniat ingin ke rumah Natasya dia ingin tau kenapa Natasya tidak masuk seminggu ini
sesampainya di rumah Natasya
" tasyaa" teriak Tania
" eh non Tania ada apa non" ucap Ningsih pembantu di sana
" ada siapa bi" teriak Fara
" ini Bu ada non Tania" ucap Ningsih
"hallo Tante aku kangen" ucap Tania berlari ke arah Fara dan memeluk wanita paruh baya itu
" ada apa sayang" ucap lembut Fara
" tan kenapa Natasya seminggu gak masuk kelas kita semua di hukum loh tan karna Natasya absen gak bilang bilang" ucap Tania cemberut
" sebenarnya" ucap Fara
Akhirnya Fara menceritakan semua nya tanpa terlewatkan sedikit pun
menceritakan gimana terpuruk nya Natasya karna di tinggalkan oleh nenek nya
" tan kenapa Natasya gak bilang" ucap Tania dengan mata yang berkaca-kaca
" maaf ya sayang, tolong hibur Natasya ya dia akan menjadi pendiam" lirih Fara
" iya tan" ucap Tania
Flashback of
Sesampainya di taman belakang sekolah
" ayo tas nangis aja jangan di Pendem aku gak mau kamu jadi pendiam gini" ucap Tania dengan mata yang berkaca-kaca
" hiks hiks hiks" tangisan Natasya pecah
Natasya memeluk Tania dan menangis di pelukan sahabat nya itu
" Tania aku kehilangan lagi tan" ucap Natasya
" a-aku di tinggalin sama kakek nenek ku tan" ucap Natasya
Tania ya g mendengar itu memeluk erat tubuh Natasya
"kenapa kamu gak cerita tas kamu punya aku", lirih Tania
" jadi ini alasan Kamu gak masuk seminggu" tanya Tania
" iya" lirih Natasya
" ayok ke kelas bel nya udah bunyi" ucap Tania
_________________
Sesampainya di kelas
Natasya masuk ke kelas dengan mata yang sembab dan hidup yang merah dan di rangkul Tania
" eh itu Natasya masuk tuh" bisik bisik siswa
ceklek
suara pintu di buka menunjukkan sosok pria tampan
" pagi semuanya" ucap Nathan
"pagi pak" ucap semua orang
Nathan mengedarkan pandangannya dan dia menjatuhkan pandangan nya ke arah bangku yang di tempati Natasya
" kamu masuk juga ternyata" ucap Nathan sinis
" setelah satu Minggu gak masuk kamu masih punya muka untuk mengikuti pelajaran saya" ucap dingin Nathan
" KELUAR SEKARANG " teriak Nathan
Natasya langsung aja keluar tanpa melihat ke arah Nathan tentu itu membuat Nathan kebingungan melihat sikap Natasya yang diam
Natasya biasanya akan memberikan tatapan sinis tetapi berbeda mata Natasya menunjukkan Seolah-olah mempunyai beban dan kesedihan
" kenapa dia" gumam Nathan
Di luar
Natasya duduk berdiam diri di rooftop kampus nya dia memandang ke depan dengan tatapan kosong
Pikiran nya masih sama yaitu nenek kakek nya seolah olah dunia Natasya sangat gelap dan tidak berwarna
3 jam berlalu
Pelajaran Nathan pun terpaksa harus berhenti karna suara bell sudah berbunyi
Tania keluar mencari keberadaan Natasya
" huh Natasya kemana sih" ucap Tania panik
" ahh aku belum melihat ke rooftop mungkin aja dia ada di sana " ucap Tania sambil berlari ke rooftop kampus nya
Sesampainya di rooftop
Tania melihat ada Natasya yang sedang duduk berdiam diri dengan tatapan kosongnya
Tania mendekat
" tas ayok makan dulu udah istirahat" ucap Tania
Tanpa menjawab Natasya beranjak dan berjalan meninggalkan Tania
Saat di koridor kampus
" kak Tasya di panggil pak Nathan" ucap siswi
Natasya hanya melihat nya sebentar dan lanjut berjalan mengganti arah yang tadinya ke kantin berganti arah ke ruangan Nathan Abimana
" tok tok tok
" masuk" teriak Nathan
Ceklek
Suara pintu di buka
Tanpa basa basi Nathan langsung menatap tajam ke arah Natasya
" kamu tau kenapa kamu saya panggil ke sini" ucap nya sinis
Natasya tidak menjawab dia hanya memandang Nathan sendu
" kenapa kau diam saja apa kau bisu" ucap nya pedas
" JAWAB" teriak Nathan
Tanpa menjawab Natasya pergi dari ruangan Nathan
Nathan yang melihat itu geram andai saja Natasya bukan perempuan mungkin dia akan menonjok nya
Nathan memanggil seseorang
" halo Samuel" ucap nya
" ah Iyah tuan ada apa" ucap Samuel
" cari tau ada apa dengan Natasya" ucap nya
" siap tuan berikan saja data data nya nanti akan saya selidiki" ucap Samuel patuh
Tut Tut
Nathan memutuskan panggilan
" kenapa kau menjadi pendiam apakah ada masalah" gumam Nathan
" jika iya masalah apa yang kamu hadapi sampai sampai wajah ceria mu tergantikan dengan wajah sendu nya" gumam Nathan
kembali ke Natasya
Dia berjalan ke arah kantin
Di kantin
" tas sini" teriak Tania
Natasya tanpa menjawab ia langsung mendekat dia melihat bakso yang sudah tersaji di depan nya
Tetapi dia tidak memakan nya
Natasya kembali mengingat nenek nya
Dulu saat nenek nya pulang dari kebun tempat ia bekerja nenek Imas pasti akan membeli kan satu mangkok bakso
Natasya yang mengingat itu matanya langsung berkaca kaca
" ayok makan dulu" ucap Tania lirih
Natasya tidak memakan bakso nya itu dia hanya melihat nya dan mengaduk ngaduk minuman nya dia sangat enggan memakan bakso itu
" ayok makan Tasya nanti kamu sakit kalo gak makan" lirih Tania
Kembali lagi ke ruangan Nathan
drttt drtt
Suara getaran ponsel Nathan terdengar
" halo sam ada apa" ucap Nathan
"begini tuan saya sudah tau apa yang terjadi kepada nona Natasya" ucap Samuel
" baiklah ayok cepat katakan" ucap Nathan tidak sabaran
" begini tuan seminggu yang lalu bu Imas meninggal " ucap Samuel
" lantas urusan nya dengan Natasya apa" ucap Nathan
" begini tuan Bu Imas adalah nenek nona Natasya" ucap Samuel
Deg
Nathan yang mendengar itu merasa tercubut hatinya dia se akan menyesal telah memarahi gadis itu tanpa meminta penjelasan terlebih dahulu
" lanjut kan sam" lirih Nathan
"nona Natasya sangat menyayangi ibu Imas dulu waktu SD nona Natasya tinggal bersama kakek neneknya nona Natasya sangat manja dengan kakek nenek nya tetapi saat masuk ke tingkat SMP kakek nona Natasya meninggal karna sakit nona Natasya sangat terpuruk dan menutup dirinya dari orang lain nona Natasya merasa dia tidak bisa melanjutkan hidup nya tanpa kakek nenek nya
dulu saat kakek nona Natasya meninggal dia menjadi pendiam tuan begitulah informasi yang saya dapatkan" ucap Samuel
"oke terimakasih sam" ucap Nathan
Nathan yang mendengar cerita Samuel tentang Natasya
Dia merasa bersalah kepada Natasya
Nathan meremas rambutnya frustasi dia sekarang tau penyebab Natasya diam dan tidak seceria dulu
" aku merasa bersalah" ucap nya
_______