NovelToon NovelToon
Sleep With Tuan CEO

Sleep With Tuan CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Crazy Rich/Konglomerat / Idola sekolah
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: agen neptunus

Vincent tanpa sengaja bertemu dengan Valeska di sebuah bar. Niat awalnya hanya untuk menyelamatkan Val yang diganggu laki-laki, namun akhirnya malah mereka melakukan 'one night stand'.
Dan ketika paginya, Vincent baru sadar kalau gadis yang dia ambil keperawanannya tadi malam adalah seorang siswi SMA!
***
IG: @Ontelicious

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon agen neptunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34: Situasi Gawat Darurat

Valeska baru saja tiba di rumah. Dia menghempaskan tubuh ke atas kasur, menatap langit-langit kamar yang putih polos.

"Hhh..." Dia menarik napas panjang, tangan menutup wajahnya sendiri. "Harusnya tadi gue siram tuh mukanya Pak Vincent pake kopi panas! Gue kan marah banget, ya! Udah ngamuk-ngamuk di kepala. Tapi ... kenapa malah diem aja kayak patung?" Valeska mendesah panjang, matanya terpejam sejenak, tapi langsung kebuka lagi. Bayangan Pak Vincent dengan wajah seksi pas di atas tubuhnya muncul tanpa permisi.

"Shit! Kenapa malah inget itu?!" desisnya sambil menutup mata rapat-rapat, berharap ingatan itu lenyap. Tapi enggak. Pipi Valeska mulai memanas. Dengan spontan, dia duduk sambil memukul-mukul kepalanya sendiri. "Bego, bego, bego!"

"Lo kenapa, Val? Kayak orang kesurupan." Suara bariton yang terdengar datar tapi penuh rasa ingin tahu membuat Valeska langsung menoleh ke arah pintu kamarnya.

"Kak Keenan?" Dia memicingkan mata, mencoba memastikan. Kakaknya berdiri di ambang pintu, santai dengan kaus hitam longgar dan celana pendek. Di tangannya, sebatang rokok baru saja dinyalakan. "Kok udah di rumah jam segini?"

Keenan menarik napas dari rokoknya, mengepulkan asap, lalu menjawab, "Udah dari tadi, Val. Lo aja gak sadar." Dia menyandarkan tubuhnya di pintu kamar sambil melirik adiknya yang masih duduk di kasur. "Ngapain sih lo, kayak cacing kepanasan?"

Valeska cepat-cepat menggeleng. "Enggak. Gapapa." Dia melirik rokok di tangan kakaknya. "Tapi Kak, please deh, jangan ngerokok di depan kamar gue. Nanti bau semua barang gue!"

"Ya, sorry." Keenan mengangkat tangan, pasrah, lalu melenggang pergi. Valeska mendengus kecil, tapi matanya tetap mengikuti Keenan yang melangkah santai menuju teras depan.

Beberapa menit kemudian, rasa penasaran mendorongnya keluar kamar. Dia menemukan Keenan duduk di kursi kayu di teras. Di meja kecil di depannya, ada segelas kopi hitam yang masih mengepul.

"Kak," panggil Valeska sambil melipat tangan di depan dada.

Keenan mendongak. "Lo baru pulang dari mana?" tanyanya santai, tangannya memainkan cangkir kopinya.

"Ketemu orang." Jawaban Valeska pendek, tanpa ekspresi.

"Abis ngapain?" Keenan memicingkan mata. "Bisnis lagi?"

Valeska mengangkat bahu, tersenyum tipis. "Rahasia."

Keenan mendengus, jelas tidak puas. "Lo berani-beraninya main rahasia sama gue sekarang?"

Valeska mendesah, memilih duduk di kursi sebelahnya. "Sebentar lagi gue lulus sekolah," ujarnya pelan, mengalihkan topik. "Gue gak sabar buat kuliah."

"Hm." Keenan mengangguk kecil, terlihat santai, tapi matanya menyiratkan sesuatu. "Gue udah siapin uangnya buat lo."

Valeska menoleh terkejut. "Hah? Serius? Kakak gak bercanda, kan?"

"Masa iya gue becanda soal beginian," jawab Keenan sambil menyesap kopinya.

"Dapet duit darimana? Jangan bilang ngutang lagi, ya. Gue gak mau lo ribet kayak dulu."

Keenan langsung menegakkan punggung. "Sembarangan! Lo tau sendiri, gue trauma sama yang namanya utang."

"Terus duitnya dari mana?"

Keenan menurunkan cangkirnya, menatap Valeska serius. "Gue nabung, Val. Tiap kali gue lembur, gue sisihin buat lo. Tambahan buat biaya kuliah nanti. Masa iya gue biarin lo mikir sendirian soal itu? Gue abang lo, masih jadi tanggung jawab gue sebelum..."

Keenan terdiam, baru sadar Valeska menunduk sambil mengusap matanya.

"Loh, loh? Kok nangis?" Keenan memiringkan kepala, bingung.

Valeska hanya menggeleng, tapi air matanya terus mengalir.

"Astaga, drama banget sih lo." Keenan menggerutu, meski nada bicaranya mulai melembut. "Gue gak suka ya, beginian."

Bukannya berhenti, Valeska justru bergerak memeluk Keenan erat. "Kak... makasih," bisiknya pelan. Tangisnya terdengar lirih di bahu kakaknya.

Keenan terdiam, merasa kikuk. Tapi hanya sebentar. Dia akhirnya tersenyum tipis, menepuk-nepuk kepala adiknya dengan lembut.

"Iya, iya... udah, jangan nangis. Lo bakal bikin gue kelihatan kayak abang-abang sinetron murah nih," ujarnya mencoba bercanda. Tapi jauh di dalam hati, dia merasa lega. Bagaimanapun juga, mereka hanya saling memiliki satu sama lain.

Orang tua sudah lama tiada, dan dunia luar kadang terlalu kejam. Jadi, apa pun yang terjadi, mereka harus saling menjaga.

......................

Jam delapan malam, suasana rumah Keenan mendadak ramai. Sam datang dengan Yura. Di saat yang sama, Valeska baru saja balik dari warung seblak. Di tangan kirinya, kantong plastik berisi mangkuk plastik masih mengepul hangat.

Langkah Valeska terhenti di depan pintu ruang tamu. Matanya membulat melihat Yura duduk manis, bersisian dengan Sam di sofa.

Astaga. Kenapa gue harus lihat pemandangan kayak gini di rumah sendiri? rutuknya dalam hati.

Tapi Valeska tetap berusaha santai. Wajahnya dipasang senyum ramah, walaupun hatinya lagi teriak-teriak drama queen mode on.

“Eh, malam, Kak,” sapanya sambil melirik ke arah Yura, senyum tipis dipaksakan muncul.

“Malam, Val,” jawab Yura, suaranya terdengar agak ... sok akrab. “Abis dari mana?” tanyanya.

“Abis beli seblak, Kak,” jawab Valeska seadanya, masih menjaga sopan santun. “Yaudah, aku ke kamar dulu, ya.”

Tanpa nunggu jawaban, dia langsung melengos pergi ke kamarnya.

......................

Begitu sampai di kamar, Valeska langsung menjatuhkan tubuhnya ke kasur. Seblak diletakkan di meja kecil di sebelah tempat tidur. Lima menit kemudian, seblak habis. Mangkok kosong sukses jadi saksi betapa brutalnya dia saat makan tadi.

Sambil mengusap-usap perut kenyang, Valeska meraih ponsel dan mulai scroll daftar drama Korea yang sudah dia tandai. “Hmm... yang ini aja deh.” Dia pasang headset, mulai tenggelam dalam dunia penuh oppa ganteng dan adegan slow motion.

Di luar kamar? Whatever. Dia nggak peduli lagi Sam atau Yura masih di rumah atau nggak. Itu urusan mereka.

Tapi, saat cerita drama mulai menarik, terdengar suara ketukan di pintu.

Tok. Tok. Tok.

Valeska mendesah, malas banget. Dengan langkah gontai, dia membuka pintu. “Siapa lagi sih...” gumamnya sebelum pintu terbuka penuh.

Di depannya berdiri Vidya, sahabat karibnya, dengan wajah sok manis tapi ada sesuatu di tangannya—plastik kecil entah isinya apa.

“Loh, Vid? Malam-malam begini ngapain ke sini? Mau nginap, ya?” tanya Valeska sambil melipat tangan di dada.

“Gue tidur di sini malam ini, ya,” jawab Vidya santai, tanpa nunggu izin. Dia langsung nyelonong masuk dan menjatuhkan dirinya ke kasur Valeska, like she owns the place.

“Eh, eh, lo nggak tahu sopan santun apa gimana? Kalau mau nginap di sini, bayar dulu dong biaya check-in!” sindir Valeska.

Vidya cuma melambaikan tangan, nggak peduli. Dia merebahkan tubuhnya dengan ekspresi yang ... agak aneh.

Valeska memperhatikan sahabatnya itu. Dia duduk di tepi kasur, melipat kakinya. “Lo kenapa, Vid? Muka lo kayak baru ketangkep basah nyolong ayam.”

Vidya mendesah panjang. Setelah beberapa detik hening, dia duduk dan menghadap Valeska. “Val ... gue lagi dalam situasi gawat darurat.”

Valeska mengangkat alis. “Gawat darurat? Maksud lo, apa? Lo dikejar orang utang? Atau lo ngilangin tupperware lagi?”

Vidya menggeleng, mukanya makin serius.

“Val... gue kayaknya hamil,” ucap Vidya dengan nada pelan tapi jelas.

“APA?!” Mata Valeska langsung membelalak. “Lo bilang apa tadi?! HAMIL?! SERIUSAN?!”

...****************...

1
Inay Febrie
ulerrr jngan percaya🤨
Inay Febrie
waadduuuhh tekdung🤰
Anne Soraya
lanjut
Inay Febrie
semangaaatt pak CEO mogaa makin lamaaaa dmaafin'y🤣🤣🤣

inget,Val!! jngan mudah melunaak 😎
Anne Soraya
lanjut
agen neptunus: siyaaapp!!
total 1 replies
Inay Febrie
kurang panjaaang😄✌
Inay Febrie
kurang panjaaang😄✌
agen neptunus: ngadi ngadi emang 🤣
total 1 replies
🌟
Kuranggg😬
agen neptunus: heh 🤣 udh double padahal
total 1 replies
🌟
2!
Inay Febrie
panjangin lg bab'a boleeehhh??👉👈
agen neptunus: mau nambah update? boleeeeeeh
total 1 replies
Inay Febrie
Sam kampreettt😠😠
udah lah Val emang paling bener tuh mnyendiri dulu,sembuhin dulu semuanya smpe bner" bs brdamai dg keadaan tp engga dg manusianya😊💪
Inay Febrie
selamat atas penyesalan utk seumur hidupmu,Vinchen☺
Inay Febrie
selamat Vin🤝😏
Anne Soraya
lanjut
🌟
Lahh🙂
🌟
Bjirrr lgsg ketahuann😂😭
Anne Soraya
lanjut
Inay Febrie
DUUAAARRRR,,mw jawab apa pak CEO??😏
Inay Febrie
dan akhirnya ktemu dahh sama si om" CEO🙂
Inay Febrie
belum pak
bpak mau daftar??🙂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!