Andina tidak menyangka, dia harus jadi pengasuh seorang bayi tampan anak dari majikan ayahnya.
Ya, orangtua si bayi tersebut sibuk dengan karirnya. Khususnya Vita sebagai mami nya nggak mau berhenti bekerja. Arya suaminya, sudah terlalu sering meminta untuk berhenti bekerja. Dan riak pertengkaran dimulai.
Nggak mau memakai jasa baby sitter karena takut dengan banyaknya berita di tv soal kasus penganiayan terhadap anak yang diasuhnya bahkan ada juga sampai dibunuh, kan jadi ngeri.
Alhasil, oma dan onty nya baby Athaya yang dibuat repot setiap hari harus mengasuh Athaya anaknya Arya. Sebulan dua bulan masih oke...tapi lama lama kewalahan juga karena Athaya setelah bisa berjalan makin aktif.
Hingga secara spontan ayahnya Andina yang bekerja sebagai sopir Arya, menawarkan Andina untuk mengasuh baby Athaya.
Penasaran selanjutnya bagaimana ? Yuk ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Hati Abang Meleleh
"Sayang...ayo mamamnya yang banyak ya aaaa..." Arya terus menyuapi anaknya yang duduk anteng sambil matanya lirik sana sini.
"Tata...pih tata..." Athaya teriak sambil nunjuk-nunjuk ke arah meja yang terletak tidak jauh dari tempatnya.
Arya ikut menoleh ke arah yang ditunjukkan anaknya. Oh ternyata ada Andina dan temannya sedang makan dimeja itu.
Athaya berontak dari kursinya ingin turun. " Eh eh...mau kemana...duduk ya nanti jatuh " panik Arya. "Mo te tata pih..." rengek athaya dengan cadelnya. "Eh jangan...kakak nya lgi makan nanti ganggu ". Athaya meronta-ronta ingin turun dari kursinya, pipinya sudah kembang kempis mau nangis.
" Duh giman ini bro...anak gue pengen kesana...nggak enak gue " Arya minta pendapat teman-temannya tampak bingung.
"Emang dia siapa Ar..." tanya Rendi.
"Dia anaknya pak Wahyu sama temennya, kemarin pernah titipin Athaya ke dia dan sepertinya anak gue langsung suka "
"whuaaaaa whuaaa..." akhirnya Athya menangis sambil meronta-ronta ingin turun.
"Samperin aja Ar...kasihan anak lo " ujar Ricky.
"Ya udah gue kesana dulu..., cup cup...udah ya stop nangisnya...ayo papi anterin ke kakak " Arya langsung menggendong anaknya yang masih terisak kecil, lalu berjalan menuju mejanya Andina.
"Permisi Andina..." sapa Arya.
Andina dan Sifa yang sedang asyik makan langsung mendongakkan kepala mereka.
"Eh.. pak Arya ya.." Andina terkaget nggak nyangka bakal ketemu Arya disini.
"Maaf ya saya mengganggu...tadi anak saya lihat kamu dan merengek ingin menemuimu..." ujar Arya merasa tidak enak.
"Ehh..nggak apa-apa kok...hai dek Atha...sini turun..duduk disini sama kakak ya " Andina langsung meraih Athaya dari pangkuan Arya.
"Kenapa nangis hmmm...anak sholeh nggak boleh nangis dong..." Andina mengusap pipi Athaya yang masih tersisa air mata. Athaya lalu menyembunyikan wajahnya didada Andina.
"Pak...biar dek Atha disini dulu aja sama saya "
"Tapi makanmu jadi terganggu Din...saya jadi nggak enak "
"Sudah selesi kok makannya...tenang aja pak "
"Baiklah...kalau begitu saya kemeja saya dulu ya "
"Silahkan pak..." jawab Andina.
***
Arya melanjutkan obrolan santai bersama teman-temannya yang sudah selesai makan semua. Sekali-kali diliriknya ke arah meja Andina, nampak anaknya tertawa-tawa senang berada ditengah dua gadis yang sedang mengajaknya bercanda.
Hatinya mencelos...ada rasa haru. Coba kalau Vita bisa seperti itu. Batin Arya
"Kayaknya dia pinter ngemong ya Ar..." ucap William yang sekilas ikut memperhatikan.
"Kelihatan dari jauh sini mereka cantik-cantik ya...apalagi dari jarak dekat " oceh Ricky.
"Dasar mata keranjang lo.." Rendi menoyor kepala Ricky.
" Itu anaknya pak Wahyu kerja dimana " lanjut Ricky.
"Dia buka onlen shop, sarjana baru lulus " ucap Arya.
"Kenapa nggak kamu tawarin kerja disini bro...lo kan perhatian sama pak Wahyu " tanya Ricky.
"Kata pak Wahyu ia memilih wirausaha" jawab Arya.
"Permisi pak...ini saya anterin dek Atha...saya mau pulang dulu.." tiba-tiba Andina sudah berada didekat meja mereka dengan menuntun Athaya.
Andina tampak tersenyum ramah, senyum yang memperlihatkan kedua lesung pipitnya.
"Alamak...hati abang meleleh lihat senyum adek.." Ricky berkata sambil mengelus dadanya. Ternyata dari dekat cantik sekali (batin Ricky)
Ricky langsung dapat 2 tonjokkan dilengan kiri dan kanannya. Siapa lagi kalau bukan dari Rendi dan William.
"Makasih ya Din...maaf merepotkan lagi" ucap Arya.
"Saya senang kok..dek Atha anaknya lucu anteng menggemaskan...pak Arya jangan sungkan kalau mau menitipkan lagi ke ruko...kalau begitu saya permisi " Andina membungkukkan badannya dan tersenyum manis sambil berlalu pergi.
"Ah senyumnya bro..gue bisa-bisa diabetes.." lirih Ricky sambil menatap punggung Andina yang makin menjauh. Alhasil...dia mendapat 3 toyoran.
*****
BERSAMBUNG
Jangan lupa like setiap babnya ya zeyenk...biar akohnya semangat. Thank u !
Sempat baca ..sukses selalu ya teh sehat & semakin banyak karya” mu yang masuk rangking 🤲