Ayyara Queenby Anderson 22 Tahun, Dia gadis yang ceria dan sedikit bar bar. Ayyara baru menyelesaikan kuliahnya dan lansung di terimah kerja jadi sekertaris di sebuah perusahan besar yang ada di kotanya.
David Wilson Alexander 28 Tahun, Dia seorang Ceo diperusahaan tempat Ayyara bekerja.
Ayyara gadis yang cerewet dan bar bar dipertemukan dengan David yang dingin tak tersentuh oleh wanita.
Yuk! Kita intip kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ScorpioGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pangeran Es Dan Putri Derita
"Ayyara!!" Teriak Melly saat melihat Ayyara masuk ke dalam lobi.
"Disini bukan hutan kali" ucap Ayyara memutar bola matanya.
"Siapa juga yang bilang ini hutan, ini kan Negri dongeng, Si putri derita dengan pangeran es" ucapnya terkekeh. Setelah berada di samping Ayyara, mereka saat ini berjalan beriringan menuju lift.
"Dasar kamu ya!" ucap Ayyara menjitak kepala Melly, dia melangkah masuk ke dalam lift.
"Iiihhtt,, Kok kamu yang sensi? Aku kan hanya bilang putri derita dan pangeran es, apa kamu merasa? Kan belum di kasih bumbu, garam, micin, Kok udah berasa!" ucap Melly ikut melangkah masuk ke dalam lift, untung hanya ada mereka berdua di dalam lift. Ayyara memutar matanya mendengar ocehan Melly.
"Iya memang belum ada garam dan micin nya, tapi udah ada sambalnya, aku kepanasan tau" ucap Ayyara melotot kan matanya.
"Bukan sambal, tapi merica bubuk, bubuk cinta pangeran es alias bos kutub" ucap Melly terbahak bahak dengan sedikit berlari keluar dalam lift. kebetulan pintu lift sudah terbuka di lantai lima.
"Dasar teman laknat!!" teriak Ayyara.
Ting
Pintu lift terbuka, Ayyara sampai di lantai dua puluh. Ayyara melangkah keluar dari dalam lift bersamaan dengan David dan Jack yang menggunakan lift khusus.
"Pagi Bos! Kak Jack!" Sapa Ayyara ketika mereka berada di depan ruangan David.
"Pagi Ayyara!" Jawab Jack, David hanya mengangguk mengiyakan.
Mereka berjalan ke arah ruangan masing masing.
Ayyara menyimpan tasnya di dalam kolom meja, tidak lupa dia mengeluarkan tablet nya terlebih dahulu.
Dia melangkah menuju ruangan David, dia mengetuk pintu terlebih dahulu. Setelah ada sahutan dari dalam, dia memutar handle pintu dan melangkah masuk.
"Pagi Bos! Agenda Bos hari ini, Pukul 09:00 WIB, rapat rutin bulanan, Pukul 12:00 WIB, Makan siang dengan klien B" ucap Ayyara
"Batalkan makan siangnya!" ucap David memerintah.
"Baik Bos! Ada lagi yang bisa Saya bantu?" tanya Ayyara.
"Buat kan Saya kopi" ucap David
"Siap Bos!" ucap Ayyara sambil hormat, David mengangguk dan tersenyum tipis melihatnya.
Ayyara memutar badan nya, dia melangkah keluar dari ruangan David. Dia menuju pantry untuk membuat kopi, ini udah menjadi pekerjaan rutin yang dia lakukan setiap hari.
Ayyara melanjutkan pekerjaan nya setelah membuat kan kopi spesial buat sang bos.
Pukul 08:55 WIB, Ayyara berdiri dari duduknya, berjalan menuju ruangan David.
Tok
Tok
Tok
"Masuk" ucap David yang sedang sibuk menandatangani berkas laporan nya.
"Bos! 5 menit lagi rapat di mulai" ucap Ayyara.
"Hmm" deheman David.
"Permisi Bos!" ucap Ayyara memutar tubuhnya melangkah keluar dari ruangan.
David Keluar dari dalam ruangan pukul 08:57 WIB, Begitupun dengan Jack, Seakan mereka janjian. Jack sudah hapal ketika David ingin rapat pasti waktunya kurang tiga menit, dia sudah keluar dari ruangan.
Ayyara bergegas berdiri ketika melihat David dan Jack keluar ruangan. Ayyara mengambil alat alat yang ingin dia bawah keruang rapat.
David berjalan dengan muka datarnya, tapi itulah menambah kesan kewibawaan nya. Ayyara dan Jack mengikutinya dari belakang.
Mereka masuk ke dalam ruang rapat, ternyata disana sudah pada menunggu,
Jack duduk di kursi utama karna dia yang akan memimpin rapat, di samping kanan nya ada David yang berdampingan dengan Ayyara.
Rapat di mulai, setiap devisi memiliki perwakilan untuk memaparkan hasil kinerja mereka selama satu bulan.
Kini giliran bagian dari divisi pemasaran, ternyata penjualan mereka meningkat beberapa persen. Semua anggota rapat bertepuk tangan memberikan apresiasi.
Terakhir giliran dari divisi keuangan naik persentase. Wakil manager keuangan dengan lincah memaparkan dengan rinci pemasukan dan pengeluaran mereka selama satu bulan.
"Sepertinya ada yang tidak beres" gumam Ayyara ketika melihat laporan bulanan keuangan yang sudah di print, tapi di dengarkan oleh David.
"Maksud kamu?" tanya David.
"Bos! Lihat ini dan ini, sepertinya tidak singkron" ucapnya menunjukkan isi laporan yang dia maksud.
"Hmm, kamu benar" sahut David.
"Nanti kita lanjut di ruangan Bos" ucap Ayyara.
"Hmm" deheman David.
"Kalian lanjut saja!" ucap David berdiri dari duduknya dan menarik tangan Ayyara untuk ikut dengan nya.
Semua mata tertuju pada mereka berdua, semua staff yang ada di ruangan meeting heran melihat David yang memegang tangan Ayyara, baru kali ini bos mereka terlihat begitu dekat dengan sekertarisnya.
"Lanjutkan!" ucap Jack ketika melihat Ayyara dan David hilang di balik pintu.
David dan Ayyara masuk ke dalam ruangan kerja David.
Ayyara mengambil laptop David dan membawa nya ke atas meja di depan sofa yang ada di ruang kerja David. Mereka duduk berdampingan di sofa.
Ayyara mengotak atik laptop David, membuatnya bingun, sebenarnya apa yang ingin Ayyara lakukan, tapi dia hanya memperhatikan saja.
Jari jari lentik Ayyara dengan lincah menari nari di atas keybord, David tidak tau entah apa yang dia lakukan.
"Ketemu!" ucap Ayyara. David hanya mengangkat alisnya bingung.
"Berkas laporan keuangan dimana?" tanya Ayyara dan David memberitahukan nya. sebenarnya David tidak tau Ayyara mau melakukan apa, tapi dia hanya memperhatikan apa yang Ayyara lakukan.
Ayyara kembali dengan membawa berkas laporan bulanan keuangan.
Ayyara mencocokan dengan data yang berhasil dia retas dari komputer manajer keuangan.
"Lihat lah Bos, ini yang asli dan bandingkan dengan yang selama ini bos lihat" ucap Ayyara memutar laptop ke arah David.
David memperhatikan isi laporan yang ada di laptop sangat beda jauh dengan laporan yang selama ini.
"Rupanya ada yang ingin bermain main dengan ku" gumam David.
"Sepertinya mereka tidak sendiri melakukan nya" ucap Ayyara. David menoleh ke arah Ayyara.
"Dia bekerja sama dengan wakil manajernya" ucap Ayyara.
"Mereka ingin melihat permainan yang sesungguhnya" ucap David senyum menyeringai. Ayyara hanya mengangguk mengiyakan.
David semakin yakin kalau Ayyara bukan orang kalangan biasa, melihatnya seperti seorang hacker handal. Bahkan sepertinya Jack masih kalah oleh Ayyara.
"Siapa kamu sebenarnya rubah kecil" gumam David.
"Bos bilang apa?" tanya Ayyara ketika samar samar mendengar suara David.
"Tidak ada!" jawab David.
"Bos! Apa bonus Saya, setelah penemuan ini?" ucapnya dengan menyilangkan kedua kakinya.
Ayyara ini memang paling tidak bisa jaga sikap di depan atasan nya.
"Kamu tenang aja!" ucap David meraih ponselnya.
"Nomor rekening mu berapa?" tanya David.
"Wow!! Bos beneran mau transfer sekarang? Padahal Saya hanya bercanda lo, tapi kalau bos serius, rejeki ma tidak bisa di tolak" ucapnya menoleh ke arah David dengan wajah berbinar. David mengangguk mengiyakan.
Ayyara membuka ponselnya dan memperlihatkan nomor rekeningnya yang ada di ponselnya pada David.
Ting
Suara notif pesan masuk di ponsel Ayyara, Ternyata pesan pemberitahuan dana masuk di rekening nya sebanyak 300 juta.
"Bos tidak salah kirimkan?" tanya nya.
"Kenapa? Kurang?" tanya David balik.
"Ini ma, lebih dari bonus!" sahut Ayyara tersenyum cerah.
"Hmm" deheman David.
"Bos mau makan apa? dimana?biar saya traktir" ucap Ayyara tersenyum.
"Terserah kamu saja" ucap David tersenyum sambil mengelus rambut Ayyara karna gemes.
Deg
Deg
Deg
Pandangan mata mereka bertemu. Mereka saling menatap seakan tidak ada yang mau mengalah. David perlahan membelai wajah Ayyara dengan tangan kanan nya, jempolnya mengelus elus pipi Ayyara yang putih mulus alami. Sentuhan David mampu membuat Ayyara terbuai.
"Hmm" deheman Jack.
"Seat" kesal David di ganggu ole Jack, Ayyara jadi salah tingkah sendiri.
"Kalian ini memang benar benar, rapat belum selesai, udah meninggalkan ruangan. Ternyata pengen berduaan disini, kenapa tidak ke hotel aja sekalian" ucap Jack beranjak duduk di atas sofa yang ada di depan David dan Ayyara.
"Biaya sewa hotelnya mahal!" sahut Ayyara.
"Nanti Saya bayarin, kalau tuan muda kita sudah tidak sanggup lagi bayar hotel nya" ucap Jack.
"Beneran? Kalau begitu ayo kita berlibur Kak Jack yang biayain semuanya" ucap Ayyara antusias.
"Siapa juga yang ajakin berlibur, Saya itu hanya mau menyewakan suite room di hotel buat kalian berdua ber....." ucapan Jack terpotong karna David melemparnya dengan kertas yang sudah di remas remas.
'Hahahhaah' tawa Ayyara pecah melihat Jack terkena timpukan kertas.
gemessss....knp d luar ga d cek???
pst bktinya lbh bnyak kl yg onoh kthuan jg....