kisah tuan muda buta dan dingin yang menikahi gadis lugu.
Pemuda yang bernama Rex Hudson memiliki kekasih yang sangat ia cintai, namun sayangnya kekasihnya itu pada akhirnya memilih untuk menikah dengan papanya Rex Hudson. Rex Hudson yang kala itu masih berumur 17 tahun langsung merasakan patah hati yang dibalut kekecewaan dan amarah yang sangat besar, pergi dengan motor sportnya lalu dia mengalami kecelakaan dan menjadi buta.
Lima tahun kemudian dia menentukan sendiri seorang gadis yang dia pilih untuk dia nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seret Dia!
Perempuan cantik berwajah dan berbodi seperti boneka Barbie itu menarik tangan Yasmin lalu duduk di bekas pantatnya Yasmin.
Roy tersentak kaget saat tunangannya Rex menarik kasar tangannya Yasmin.
Rex sontak duduk tegak dan Yasmin menyerahkan mangkok ke Roy saat Yasmin mendengar perempuan cantik itu berkata, "Tunangan kamu datang, kok, malah bengong, Rex?" Lalu, Yasmin melangkah keluar dari dalam kamarnya Rex.
Pandangan Roy mengikuti atah perginya Yasmin dan saat pria berumur tiga puluh tahun itu ingin mengejar Yasmin, Rex bertanya kepadanya, "Apa Yasmin masih di sini, Om Roy?"
"Hanya ada saya dan Nona Delia di sini, Tuan muda" Sahut Roy.
"Siapa Yasmin? Apa pembantu yang tadi duduk di sini?" Tanya Delia ke Roy dan Roy hanya diam mematung.
"Apa Yasmin keluar dengan wajah cemberut?" Tanya Rex.
"Iya, Tuan muda" Sahut Roy.
Tuan muda, kenapa Anda justru menanyakan Non Yasmin terus? Ada Non Delia, tunangan Anda ada di sini, Tuan muda. Batin Roy.
"Dia cemberut, ya, apa menurut Om Roy, Yasmin cemburu?"Tanya Rex dengan senyum simpul dan hatinya merekah bahagia membayangkan istrinya cemburu.
"Hei! Kenapa kamu selalu menyebut nama Yasmin? Ada aku, Rex! Tunangan kamu"
Rex mengabaikan Delia, "Om Roy, apa dia cemburu? Yasmin?"
"Saya tidak tahu, Tuan muda. Lebih baik Anda bertanya langsung ke Non Yasmin" Sahut Roy.
Delia menoleh ke Roy, "Kenapa kamu memanggil pembantu itu, Non?"
Roy bergeming. Roy tidak berani melawan Delia Widura karena Delia Widura adalah putri tunggal pemilik grup Widura dan Grup Widura adalah pemegang saham tertinggi grup Hudson yang berada di Eropa.
"Jangan menyebut pembantu itu Non, Om Roy! Ngelunjak nanti!" Delia mendengus kesal.
"Jaga ucapan kamu!" Geram Rex.
Delia menoleh kaget ke Rex, "Kenapa aku harus menjaga ucapanku, hah?!"
Rex mengeraskan wajahnya, "Jangan hina Yasmin!"
"Kenapa tidak boleh?!"
Rex menarik napas dalam-dalam lalu berkata, "Karena dia adalah Is........"
"Tuan muda, jangan katakan sekarang karena itu akan........"
"Yasmin Istriku dan dia bukan pembantu" Tandas Rex dengan wajah mengeras.
Roy sontak menepuk jidatnya, Tuan muda, kenapa Anda mengatakannya di waktu yang tidak tepat begini?
Delia bangkit berdiri sambil tertawa ngakak, "Hahahahahaha! Jangan bercanda kamu!"
"Apa aku terlihat sedang bercanda?" Rex memasang wajah dingin.
Sementara itu Yasmin tengah berdiri di teras sambil mengusap dadanya dan menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya pelan.
Yasmin bergumam di dalam hatinya, kenapa hatiku terasa aneh melihat ada perempuan lain duduk di dekatnya T-Rex dan perempuan itu berkata kalau dia tunangannya T-rex. Apa aku ini hanya mainan bagi T-rex karena dia akan menikahi perempuan cantik itu. Dasar T-Rex! Sudah punya tunangan tapi masih saja menikahi aku. Apa semua anak konglomerat seperti itu? Suka koleksi perempuan? Dasar brengsek!
Yasmin menghela napas panjang kemudian celingukan.
Seorang wanita muda mendekati Yasmin dan bertanya, "Apa Nona mencari saya?"
"Ah, tidak, maaf. Saya mencari Mbak Tina"
"Tina sudah dipecat"
"Hah?! Dipecat? Kenapa?"
"Karena Tina tidak becus menjaga Anda"
Yasmin diam mematung dan bergumam, "Maafkan saya, Mbak Tina. Saya membuat Mbak Tina kehilangan pekerjaan"
"Nona mencari Tina apa Nona mau pergi ke suatu tempat? Saya akan mengantar Anda"
"Anda siapa?"
"Saya Yani. Saya supir pribadi Anda yang baru, Nona"
"Senang berkenalan dengan Anda, Mbak Yani. Saya tidak akan pergi ke mana-mana hari ini karena Tuan muda sakit"
"Oh, baik. Kalau ingin pergi cari saja saya, Non. Saya selalu standby"
"Terima kasih, mbak" Yasmin tersenyum ke perempuan yang perawakannya lebih tinggi dan lebih berisi dibandingkan dengan Tina.
Yasmin duduk di bangku teras dan tersentak kaget saat dia melihat seorang pelayan meletakkan teh lemon hangat dan kue cokelat almond.
"Terima kasih. Tapi, saya tidak memintanya, Mbak" Ucap Yasmin.
"Saya disuruh oleh kepala pelayan untuk mengantarkan ini ke Nona" Sahut pelayan itu.
"Terima kasih" Yasmin tersenyum ke pelayan itu dan setelah pelayan itu pergi, Yasmin meminta Yani duduk, "Duduk, Mbak! Temani saya mengobrol"
"Saya tidak berani, Non. Saya akan menemani Nona mengobrol sambil berdiri"
"Baiklah. Kalau makan boleh, kan?"
"Saya rasa boleh"
"Ini ambil kuenya, Mbak, ada banyak,nih, saya tidak bisa menghabiskannya sendiri meskipun kue ini kue kesukaan saya"
"Terima kasih, Non" Yani mencomot satu potong kue lalu memakannya lalu obrolan santai pun dimulai.
"Mbak kenal dengan perempuan cantik yang barusan datang?" Tanya Yasmin.
"Saya tidak kenal tapi saya tahu siapa perempuan itu. Namanya Delia Widura. Dia model terkenal dan sudah go internasional, Nona tidak tahu?"
"Oh, pantes saja wajahnya tampak familier. Dia model iklan shampoo mewah yang viral itu"
"Benar, Non dan dia juga putri tunggal pengusaha terkenal pemilik grup Widura"
"Oh.......dan dia tunangannya Tuan muda" Yasmin tanpa sadar menghela napas dengan wajah cemberut.
"Tuan muda tidak pernah peduli dengan Non Delia"
"Benarkah?"
"Iya. Papanya Tuan muda yang menjodohkan mereka tapi Tuan muda tidak menyukai perjodohan itu"
"Oh" Tanpa sadar Yasmin menyunggingkan senyum di wajah putih manisnya.
Setelah beberapa menit mengobrol dengan Yasmin, Yani membatin, Anda manis, baik hati, dan bukan tipe pendendam terbukti dari kepedulian Anda yang sangat besar pada ibu tiri Anda padahal ibu tiri Anda sudah berbuat jahat pada Anda. Pantes saja kalau Tuan muda sangat menyayangi Anda, Non.
Di kamar utama............
"Om Roy panggil Yasmin dan suruh dia menyuapi aku bubur yang dia masak tadi!"
Sebelum ada sahutan dari Roy, Delia membeliak dan berkata, "Kamu tidak suka Bubur"
"Aku suka sekarang dan itu karena Yasmin yang memasaknya"
"Kau........"
"Kenapa? Kau tidak bisa masak, kan? Mana bisa kamu jadi seorang Istri kalau memasak saja tidak bisa, cih!"
"Tega kamu berkata seperti itu?! Aku ini tunangan kamu!"
"Aku tidak pernah merasa kamu adalah tunanganku. Kamu hanyalah bonekanya Papaku. Cih! Dasar bodoh!"
"Tuan muda hentikan!" Sahut Roy.
"Kenapa aku harus berhenti? Dia memang bodoh!"
"Berani kau mengataiku bodoh?! Aku ini putri tunggal......"
"Lilik Widura. Pemilik Grup Widura. Tidak usah kau katakan, aku sudah tahu"
"Kalau tahu kenapa kamu......."
"Apa?! Kamu mau mengancam? Teriak saja ke Papa kamu untuk menarik sahamnya karena itu tidak berpengaruh untukku. Dasar bodoh, cih!"
Roy hanya bisa menunduk saat Delia melangkah keluar dari dalam kamar dengan wajah penuh amarah.
Rex sontak turun dari ranjang lalu mengambil tongkatnya dan bertanya ke Roy, "Yasmin di mana?"
"Saya tidak tahu, Tuan muda"
"Kita harus cari Yasmin dan.......
"Tuan muda, Pak Roy, gawat......." Yani terengah-engah di depan Rex dan Roy.
"Ada apa?" Tanya Roy dan Rex secara bersamaan.
"Non Delia menampar Non Yasmin lalu menjambak rambut Non Yasmin"
Rex sontak melangkah lebar dengan tongkat pintarnya.
"Sial! Kenapa kau malah kemari dan tidak melerainya?" Roy berlari menyusul Rex dan Yani mengekor Roy sambil berkata, "Maafkan saya karena saya takut menyentuh keduanya"
"Kenapa takut?" Roy menoleh ke Yani.
"Karena yang satu putri konglomerat dan yang satunya lagi Istrinya Tuan muda Rex Hudson"
Roy hanya bisa menghela napas panjang mendengar jawabannya Yani.
Beberapa detik kemudian Roy berteriak, "Astaga, Non! Lepaskan!"
"Lepaskan dia!" Teriak Rex.
Teriakan panik Roy membuat Rex spontan berteriak seperti itu karena dia yakin Yasmin yang ditindas oleh Delia. Rex buta dan tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi.
Yasmin melepaskan rambut panjang indahnya Delia lalu dia melangkah lebar melintasi Roy tanpa menoleh ke Roy. Gadis itu kemudian berlari kecil ke kamar dengan cemberut dan tanpa meminta maaf.
Terdengar suara tangisannya Delia.
T-Rex brengsek! Dia membela tunangannya dan bukan istrinya. Yeeaahhhh! Aku hanya Istri....ah, bukan! Aku hanya barang pelunasan hutang Ayahku. Yasmin membuka pintu kamar dengan menunduk sedih.
"Om Roy! Kenapa bukan Yasmin yang menangis? Yasmin di mana?! Yasmin tidak pingsan, kan?!" Pekik Rex panik.
"Non Yasmin sudah pergi ke kamar, tadi Non Yasmin......."
"Gadis berambut jelek itu menjambak rambut indahku, huhuhuhu! Dia iri sama rambut indahku, Rex, huhuhuhu" Delia mengeraskan tangisannya.
Rex menoleh tajam ke Roy, "Kalau dia yang dijambak oleh Yasmin kenapa Om Roy berteriak lepaskan!?"
Delia melotot kaget ke Rex, "Kau.......!"
Roy langsung berkata, "Maafkan saya, Tuan Muda. Saya panik tadi karena Non Delia itu putrinya Tuan Lilik Widura dan Non Delia juga seorang model yang sangat top, saya khawatir kalau Non Delia........"
"Gadis kampungan itu menjambak rambutku, Rex! Sakit, nih, kenapa kau malah membelanya, huhuhuhuhu" Delia meneruskan tangisannya.
"Siapa yang memulai?!" Rex berteriak penuh amarah.
"Non Delia yang memulai. Non Yasmin tadi mengobrol dengan saya dan tiba-tiba Non Delia menampar pipi Non Yasmin lalu menjambak rambut Non Yasmin" Sahut Yani.
"Dia bohong, Rex!" Pekik Delia sambil melotot ke Yani.
"Ada CCTV kalau Anda tidak percaya sama saya, Tuan" Sahut Yani.
"Seret dia keluar!" Pekik Rex dengan wajah dingin.
Delia mendelik kaget.
Roy pun mendelik kaget, "Tuan muda, jangan! Non Delia itu......"
"Aku tidak peduli siapa dia! Seret dia keluar!" Teriak Rex sambil memukulkan ujung tongkatnya ke lantai.