NovelToon NovelToon
Bissmillah Cinta

Bissmillah Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Enemy to Lovers / Saudara palsu
Popularitas:145.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Andreane

Tak sekedar menambatkan hati pada seseorang, kisah cinta yang bahkan mampu menitahnya menuju jannah.

Juna, harus menerima sebuah tulah karena rasa bencinya terhadap adik angkat.

Kisah benci menjadi cinta?

Suatu keadaanlah yang berhasil memutarbalikkan perasaannya.

Bissmillah cinta, tak sekedar melabuhkan hati pada seseorang, kisah benci jadi cinta yang mampu memapahnya hingga ke surga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4

Keesokan harinya kondisi Yura sudah lumayan membaik. Wanita itu dengan penuh semangat membantu sang mamah membuat sarapan.

Sesuai janji, hari ini Yura akan ke pesantren untuk menemui pria yang akan ta'aruf dengannya.

Pria tampan, seorang pengusaha, dan rajin ibadah, sangat sesuai dengan kriterianya karena tahu betul tentang agama.

Yura berharap, ta'arufnya akan berjalan lancar dan bisa lanjut ke tahap selanjutnya.

Biasanya, kalau sudah sama-sama oke, keduanya akan lenjut ke proses khitbah.

Sesingkat itu memang, tak ada kata pacaran, karena lebih cepat lebih baik. Bisa menghindari zina maupun fitnah.

"Jadi ke pesantren, Ra?" Tanya Jazil, sambil memasukkan daun bawang ke sop ayam yang tengah di masak.

"Insya Allah jadi, mah"

"Kamu yakin dengan pilihanmu?"

"Insya Allah, mah"

Jazil mengerutkan bibirnya. "Kamu tahu nggak, mamah tuh belum siap menjalani hari-hari mama tanpa kamu"

Yura tertegun, kemudian menatap Jazil.

Bagaimana dia bisa pergi dari rumah ini kalau melihat wajah Jazil saja ia menjadi tak tega.

Hatinya tiba-tiba seperti tercubit saat melihat ada titik bening yang jatuh.

Ya Tuhan, mata mamah memerah.

Yura membatin seiring dengan dadanya yang seakan kian sesak.

Ia lantas menggamit lengan Jazil, lalu menyandarkan kepala di pundak mamahnya.

"Sampai kapanpun, aku akan terus sayang sama mamah. Aku nggak akan ninggalin mama kok" Yura berusaha menguatkan.

"Mama jadi ingat pas pertama kali lihat kamu" Tangan Yura mematikan kompor, lalu mengusap lembut lengan Jazil.

"Dalam hati mama mengatakan, kalau kamu akan membuat semangat mama jadi membara, mama yakin kamulah putri mama yang selalu hadir di mimpi mama. Ya, mungkin karena saking penginnya mama punya anak cewek, jadilah mama kebawa mimpi. Dan saat melihatmu, mamah langsung jatuh cinta, kemudian meminta papa buat membawamu pulang"

"Kita duduk, mah!" Pinta Yura, lalu memapah Jazil duduk di kursi makan.

"Kamu tahu, nak?" Ucap Jazil di tengah-tengah langkahnya.

Yura menggeleng meresponnya.

"Waktu itu usia mas Angga sepuluh tahun, usia mas Rezki delapan tahun, dan mas Juna empat tahun. Saat mamah ambil kamu, usia kamu baru dua minggu. Mas Juna nggak suka mamah pulang bawa bayi, dia nggak mau punya adek, jadilah dia sering ngambek. Suka ngiri kalau mama cium-cium kamu, suka cemburu juga kalau mama gendong kamu dan panggil sayang-sayang ke kamu"

Yura tersenyum membayangkan betapa rewel dan tantrumnya Juna saat kecil.

Karena rasa irinya itulah Juna membenci Yura, pria itu suka sekali meledeknya dengan mengatainya, anak pungut, anak yatim piatu yang di adobsi oleh mamahnya, atau bahkan anak buangan. Juna menganggap kalau Yura sudah merebut orang tuanya darinya.

"Nggak terasa, sekarang kamu sudah besar, dan sudah mau menikah. Rasanya mamah ingin kembali lagi ke masa dulu" Lanjut Jazil. Pandangannya kosong, pikirannya seperti melayang jauh pada beberapa tahun silam. "Meski kamu dan Juna saling benci, tapi mamah yakin, suatu saat kalian akan membutuhkan satu sama lain, mamah yakin kalian akan saling sayang satu sama lain. Mamah harap, mamah di beri kesempatan supaya bisa melihat kalian akur. Mamah pengin kamu dan Juna duduk saling bercanda, tersenyum, bahagia"

Mata Yura berkaca-kaca, tidak pernah menyangka kalau mamah angkatnya sesayang itu pada dirinya. Sejak dua puluh dua tahun yang lalu hingga detik ini, kasih sayang Jazil dan Irfan tak pernah berubah barang sekali. Selalu menyayanginya seperti anak yang terlahir dari rahim sendiri.

"Yura!" Panggil Jazil setelah ada jeda sesaat. Sepasang matanya menatap serius wajah sang putri.

"Iya mah!" Sahut Yura membalas sorot lembut milik Jazil.

"Jangan kemana-mana!"

Mendengar permintaannya, Yura sedikit tercenung. Ia bahkan seperti kesulitan untuk menelan salivanya sendiri. Tak tahu apa yang harus dia katakan.

"Kamu boleh menikah, tapi jangan pernah tinggalin mamah, mamah nggak sanggup hidup tanpa kamu, nak"

Setitik bening akhirnya tak bisa lagi Yura bendung. Pertahanannya runtuh detik itu juga.

Padahal ada tiga jagoan serta dua menantu perempuan di rumah ini, tapi kenapa justru memberikan keputusan yang tidak bisa Yura ambil?

"Kalau bisa, mungkin mamah memilih ikut tinggal bersamamu dan suamimu"

Ya Rabb, aku sangat bersyukur memiliki orang tua seperti mamah Jazil, tapi nggak mungkin aku tetap di sini, nggak mungkin juga aku bawa mama seandainya aku keluar dari sini. Ketiga anaknya pasti tidak akan mengizinkannya.

Yura menggenggam erat tangan Jazil, lalu berkata.

"Aku nggak akan pergi jauh dari mamah, kalaupun suatu saat kita tinggal terpisah, aku akan selalu jengukin mama. Sesekali boleh juga menginap di sini"

"Ya, mama berharap juga begitu"

"Harapan mama pasti nggak akan sia-sia. Aku bisa pastikan itu"

"Terimakasih, nak"

Keduanya tersenyum sebelum kemudian berpelukan.

Hampir dua menit berlalu, pelukan mereka di interupsi oleh suara Juna yang tiba-tiba sudah ada di antara mereka.

"Kalian kenapa peluk-pelukan? Tiap hari juga ketemu. Lebay tahu"

Reflek tangan Jazil menepuk pinggang Juna.

"Kamu ini, wong meluk anak sendiri kok di bilang lebay"

"Memang dalam rangka apa peluk-peluk?"

Juna melangkah ke arah kulkas, lalu meraih botol minuman dingin.

"Kamu itu loh Jun, nikahin Yura aja nggak mau, jadinya Yura nikah sama pria lain kan"

"Mana ada kakak nikahin adek sendiri"

"Sejak kapan kamu ngakuin Yura sebagai adikmu" Cicit Jazil, melirik putranya yang sedang menenggak air.

"Sarapannya mana?" Tanya Juna, alih-alih menanggapi kalimat Jazil.

"Ish ish.. Ngeles aja"

Yura lantas bangkit, berniat menata hasil masakan ke atas meja makan.

****

"Juna, kamu mau kemana, nak?" Jazil memindai penampilan Juna yang terlihat rapi seperti hendak pergi.

"Ini mah, mau pembekalan buat pelantikan letda"

"Sampai jam berapa?"

Pria itu menatap jam di tangannya sebelum menjawab. "Kurang tahu si mah"

"Jangan lupa jemput Yura, nanti"

"Aduh nggak tahu mah, bisa atau enggak"

"Di usahain bisa dong" Kata Jazil memaksa.

"Nggak bisa nawar, mah. Ini lebih penting dari Yura"

"Terus nanti Yura pulang sama siapa?"

"Ya dia kan udah gede, bisa pulang sendiri, kan?"

"Yura masih belum pulih, nak. Masa pulang sendiri"

"Ya udahlah, nanti kalau Yuranya sudah selesai dan aku belum, aku telfon dia buat nunggu sampai aku jemput, OKAY!"

"Beneran ya, jangan lupa hubungi Yura, bilang ke dia suruh jangan pulang dulu kalau kamu belum jemput. Jangan sampai pulang sendiri, kasihan"

"Iya, mamah sayang" Juna agaknya sedikit geram.

"Pergi dulu, mah" Dia meraih tangan mamahnya untuk di kecup.

"Hati-hati"

"Okay" Sahut Juna, mengembalikan kunci motor ke tempatnya, dan menggantinya dengan kunci mobil.

Dia yang tadinya berniat menaiki kendaraan roda dua, membatalkannya karena Yura pasti tidak mau membonceng.

Bersambung

1
Tasmiyati Yati
kasihan Juna pusing pusing deh kepala atas bawah, Dini kualat habisnya Yura gak ada salah tapi di benci, mungkin Dini harus minta maaf dulu ke Yura🤭
Ria Umami
gagal jun 😂
yellya
wkwkwkk gatot mp nya, 🤭
bgitulah kl pnya rasa iri sama orang baik,ada aja balesannya din 😏😏
Miko Celsy exs mika saja
dini.....kpn mau berubah,,,mas juna sabar ya.....
🌷💚SITI.R💚🌷
walau gatot mp smg bsk bisa di ulang lg ya Jun.
smg dengan ini dini bisa sadar dan lbh baik lg sikap sm yura..krn yura tdk ada masalah sm dini..yg ada sini membuatasalah sendiri dengan iri hatiy..
indy
wah harus sabar dulu, kasihan nih
N I A 🌺🌻🌹
wah gagal unboxing nih,
ini maksudnya si dini udah pernah keguguran ya? kasian sih tapi mungkin akibat busuk hati sama yura tuh
Nana Biella
mas ngeganggu aja
Sri Wahyuni Abuzar
yaa salam...reski cari perkara apa uji nyali si dini yaa...g understand apa kalau bini nya g suka sama yura eeh malah sok²an mau tidur di kamar yura segala...
🌷💚SITI.R💚🌷
rezeki ternyata bisa ngeles jg..ayo rezeki kamu jangan tidur di kamar yura tr dini tau malah cemburu dan lbh ga suka sm yura jangan cari penyakit...dan juna jagain yura dr kesembuhan ipary ya dan smg kalian bisa cpt bulan madu...
Tasmiyati Yati
sedikit banget seh kak kurang tahu
yellya
kak,kenapa slowly sih,bikin penisirin tauuu🤭🤭🤭🙏🏻
Sri Wahyuni
masyaalloh novel kak Anne iki pancen the best ... tp berasa kurang terus up nya..♥️
N I A 🌺🌻🌹
ternyata blom unboxing, juna sweet bgt😍😍😍
Nana Biella
malu tapi mau duanya
indy
yura malu-malu, kok rezky mencurigakan gitu ya
Miko Celsy exs mika saja
mba anne kurang mba,,,tambah dong🤭 sy jd ky yura malu2 bacanya😊😊😊
Yulia Desri
tambah lah mbak..
q bacanya sambil senyam senyum Dewe..
Sri Wahyuni
dikit amat...doble donk...
Pardi Yanto
barakallah...juna yura
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!