Emily Gabriella Putri seorang gadis cantik berumur 25 th terpaksa harus bersandiwara menggantikan saudari kembarnya Emilia Karmila menjadi tahanan seorang mafia,karena telah melukai adik seorang mafia berkuasa bernama Albert wheeler.
Emily akan berusaha kuat untuk melindungi keluarganya.
Dan bagaimana perasaan Emily ketika mengetahui jika seseorang yang ia cintai adalah seseorang yang telah membuat ia merasa terpuruk selama 5 tahun lama nya.
“Tidak mungkin..laki-laki itu tidak mungkin Albert”gumam Emily dalam hati
Penasaran?
Yuk mampir
Selamat berhalu ria!!!!!!!!
Selamat berhalu ria
MOHON MAAF UNTUK KETIDAKNYAMANAN KALIAN DALAM MEMBACA CERITA INI. KARYAKU YANG INI MASIH DALAM PROSES REVISI PERBAB, GUNA MENYEMPURNAKAN TATA BAHASA MAUPUN TANDA BACANYA YANG MASIH SANGAT BERANTAKAN. BAGI KAIAN YANG SUDAH MEMBACA, MOHON MAAF JIKA TERGANGGU DENGAN NOTIF UPDATENYA. JIKA BERKENAN, KALIAN BISA MEMBACA ULANG.
TERIMA KASIH UNTUK PENGERTIANNYA
HAPPY READING🫶🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oming32, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
Suara burung di pagi hari membangunkan Emily dari tidurnya dan juga cahaya matahari yang masuk melaku celah jendela mulai menyilaukan matanya yang masih terpejam.
Emily mencoba membuka matanya dan mengerjapkan nya beberapa kali.
“Mmmmm siapa yang menyalakan lampu seterang ini.”ucapnya
Kini matanya sudah terbuka dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah seorang anak laki-laki masih terlelap dan memeluknya dengan erat.
“Ternyata dia belum bangun dan ini,apakah dia memelukku sepanjang malam?”ucapnya sambil tersenyum manis
Emily yang masih memandangi wajah anaknya tiba-tiba tersadar dengan suatu hal.
“Astaga ini bukan cahaya lampu,ini cahaya matahari”membelalakkan mata nya ketika sadar dengan keadaan saat ini
“Mati aku..tuan Albert pasti akan menghukumku”gumamnya
Emily segera melepas pelukan Leon dengan sangat hati-hati agar anak itu tidak terbangun.
Setelah lepas dari Leon dia bergegas keluar kamar untuk menjalankan tugas nya.
Namun baru saja ia keluar dari kamarnya,,seseorang membuatnya kaget ketika berbalik dari menutup pintu kamar.
“Aaaaaa....”teriak Emily tertahan
“Selamat pagi nona..apa tidur nona sangat nyenyak malam ini?”sapa Clifton dengan senyum manis.
“Bisakah kau tidak muncul dengan tiba-tiba”protesnya
“Maaf nona saya sudah berdiri disini sejak tadi hanya saja nona tidak menyadari keberadaan saya.”
“Hhaaiihh sudahlah itu tidak penting...hhmmm apakah tuan Albert sudah bangun?”tanya Emily ragu
“Maaf nona saya belum melihat tuan keluar dari kamarnya.”ucap Clifton santai
“Baiklah aku akan mengeceknya ke kamar”berlalu meninggalkan Clifton
Emily yang mulai panik karena bangun terlambat membuka kamar Albert tanpa meminta ijin dari pemilik kamar.
Dia mengedarkan pandangannya mencari sosok yang ia takuti saat ini.
“Astaga sepertinya dia sudah bangun,,tapi kemana dia?..apakah dia sedang mandi?”gumamnya
Karena rasa takutnya akan amarah dari Albert dengan bodohnya Emily pergi ke kamar mandi untuk mengecek keberadaan Albert.
Dia membuka pintu kamar mandi dan langsung masuk kedalam,mengedarkan pandangannya ke seluruh bagian.
“Aaaa...”teriak Emily saat pandangannya terhenti di bathup milik Albert
Ya disana sudah terlihat seorang laki-laki bertelanjang sedang berendam sambil memejamkan matanya.
“Apa kau tidak diajarkan sopan santun sehingga masuk ke kamar orang lain tanpa ijin.”ucap Albert dengan mata yang masih terpejam
“Ma..maaf tuan saya terlambat”suara Emily gugup
“Bagus jika kau sadar...dan sebagai hukumannya kau bersihkan tubuhku.”perintahnya
“Mak...maksud tuan?”
“Kau lihat aku sedang berendam?...aku ingin kau menggosok seluruh tubuhku.”perintahnya
“Ba..baik tuan”
Kini Emily berjalan menuju bathup dengan menundukkan kepala.
Saat ini dia benar-benar sangat malu karena ini kali pertama dia melihat tubuh laki-laki bertelanjang bulat.
Dia tidak berani untuk melihat ke arah Albert karena jujur saat ini dia sangat gugup.
“Pijat kepalaku.”perintah Albert
Emily mulai berjongkok dan mengulurkan tangannya ke arah kepala Albert dengan gemetar.
Kepalanya masih menunduk karena ini memang pertama kali nya ia melihat lelaki telanjang tanpa menggunakan benang sehelai pun.
Dia memijat kepala Albert dengan gerakan perlahan.
“Aku menyuruhmu memijat kepala ku bukan mengusapnya.”bentak Albert
“Ma..maaf tuan”ucap Emily bergetar
“Sudahlah aku sudah tidak berselera”ucap Albert sembari menghempaskan tangan Emily kasar.
Albert mulai berdiri dan menuju ke arah shower,gerakan itu pun membuat Emily kembali membelalakkan matanya.
“Kenapa kau masih disini?..apa kau sangat suka melihat tubuh telanjangku?”goda Albert
“Ti..tidak tuan,,sa..saya permisi keluar.”kembali menundukkan kepala nya
Emily dengan cepat melangkahkan kaki nya keluar dari kamar mandi dan menuju lemari Albert untuk menyiapkan pakaian.
Semua itu dia lakukan secepat mungkin agar selesai sebelum Albert keluar dari kamar mandi.
Setelahnya dia pergi ke dapur menyiapkan sarapan untuk Albert dan bersiap-siap untuk pergi ke kantor.
****
Hari ini semua berjalan dengan lancar meskipun Emily sedikit kewalahan di pagi hari karena ia bangun terlambat.
Seperti biasa pekerjaan Emily di kantor sangatlah banyak karena Albert memang sengaja membebankan pekerjaan kepadanya.
Dia berlari kesana kemari,mengambil ini itu.
Tak terasa jam makan siang tiba,Emily memutuskan untuk makan siang di kantin kantor.
Dia memilih duduk di meja yang kosong,itu karena dia sangat malas berada di satu meja dengan karyawan yang menatapnya dengan sinis.
“Hahh...jika setiap hari Pekerjaanku banyak begini,bisa-bisa aku akan mati dengan cepat.”gerutu nya
Namun lamunan Emily buyar karena seseorang tiba-tiba duduk di depannya tanpa meminta ijin.
“Halo Emily”sapa laki-laki
Emily membelalakkan matanya melihat sosok yang tengah duduk di depannya.
“Ro..Roy”ucap Emily gugup
“Wooww rupa nya ini benar kau”ucap laki-laki yang dipanggil Roy
Roy adalah sepupu Emily dari keluarga sang ibu.
Dia tidak heran jika Roy dengan sangat mudah mengenalinya mengingat dia memang dekat dengan sepupunya yang 1 ini.
“Bisa kau pelan kan suaramu”melotot ke arah Roy
“Baiklah...jadi kenapa kau disini dan kemana Emilia?
“Ceritanya sangat panjang,,kau bisa menanyakan ini kepada ibu karena aku tidak punya banyak waktu untuk menjelaskannya.”
“Biar ku tebak ini pasti ulah uncle Justin”
“Sudahlah lebih baik kau pergi dan kembali bekerja karena jam makan siang akan segera selesai.”
“Aku tahu ada yang tidak beres tapi jika kau merasa sedang dalam bahaya kau bisa menghubungiku,aku tahu kau sedang tidak baik-baik saja mengingat Emilia tidak pernah diperlakukan seperti ini.”ucap Roy sembari menggenggam tangan Emily
“Cepat pergi atau...”ancam Emily seraya menarik tangannya
“Baik...baik aku pergi”
Roy pergi meninggalkan Emily yang masih duduk sambil kembali melamun.
“Kenapa dunia sempit sekali”gumam Emily dalam hati.
Albert yang melihat adegan tangan Emily di genggam oleh lelaki lain tiba-tiba meremas dokumen yang ada di depannya.
Entah apa yang membuat nya kesal,,tapi saat ini juga berkas itu sudah tidak berbentuk.
“Berani-beraninya dia berpegangan tangan dengan laki-laki lain.”geramnya
Namun dengan cepat Albert menyingkirkan rasa kesalnya ketika mengingat wanita itu penyebab adiknya terbaring di rumah sakit.
“Kenapa aku marah melihatnya berpegangan tangan dengan laki-laki lain...apa peduli ku”gumamnya
Kini semua kembali ke pekerjaan masing-masing,tidak terkecuali Emily.
Semua orang mulai menatap layar komputer dengan serius sembari melentikkan jari mereka untuk mengetik laporan-laporan yang harus di selesaikan hari ini.
******
Dilain tempat Justin tengah menghubungi seseorang melalui sambungan Telpun nya.
“Bagaimana apakah ada perkembangan?”
“Untuk sementara belum ada,,seperti sebelumnya setelah penyiksaan,aku pastikan dia akan jatuh cinta”
“Bagus pastikan rencanaku tidak akan gagal,bila perlu kau bantu dia agar jatuh cinta dan setelahnya kau buat dia membenci nya.”
“Baiklah sesuai keinginanmu”ucap seseorang di seberang sana lalu menutup sambungan teleponnya.
“Kau harus merasakan apa yang aku rasakan dulu.”senyum sinis terukir di wajah Justin.