NovelToon NovelToon
Pelabuhan Cinta (Paksa) Sang Letnan

Pelabuhan Cinta (Paksa) Sang Letnan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:207.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hasna_Ramarta

Setelah Danton Aldian patah hati karena cinta masa kecilnya yang tidak tergapai, dia berusaha membuka hati kepada gadis yang akan dijodohkan dengannya.

Halika gadis yang patah hati karena dengan tiba-tiba diputuskan kekasihnya yang sudah membina hubungan selama dua tahun. Harus mau ketika kedua orang tuanya tiba-tiba menjodohkannya dengan seorang pria abdi negara yang justru sama sekali bukan tipenya.

"Aku tidak mau dijodohkan dengan lelaki abdi negara. Aku lebih baik menikah dengan seorang pengusaha yang penghasilannya besar."

Halika menolak keras perjodohan itu, karena ia pada dasarnya tidak menyukai abdi negara, terlebih orang itu tetangga di komplek perumahan dia tinggal.

Apakah Danton Aldian bisa meluluhkan hati Halika, atau justru sebaliknya dan menyerah? Temukan jawabannya hanya di "Pelabuhan Cinta (Paksa) Sang Letnan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 Satu Ranjang Beda Selimut

     "Naiklah, ngapain nunggu di situ?" tegur Aldian menegur Haliza yang justru duduk di sofa.

    "Kamu niatnya mau tidur di kamar ini, kan? Naik dan tidurlah," suruh Aldian, jauh dari dugaan. Haliza pikir Aldian akan senang dan antusias apabila sekamar lagi. Haliza berdiri dari sofa lalu berjalan menuju ranjang. Di atas ranjang hanya ada satu selimut. Dia bingung apakah dia harus memakai selimut yang sama atau ambil yang baru.

    Sebulan tidak tidur di kamar yang sama, tidak ada yang berubah. Bantal yang selalu dia pakai, letaknya masih di tempat yang sama. Aldian benar-benar tidak merubah posisinya.

    Setelah termenung sejenak, Haliza segera berbenah dan mulai membaringkan badan. Dia menarik selimut yang sama, yakni selimut yang sudah ada di ranjang.

    Kini Aldian mulai menaiki ranjang, Haliza berharap suaminya ada inisiatif mendekatinya, memeluk dan meminta haknya yang sudah lama tidak tersalurkan secara benar.

    Namun, Aldian turun lagi dari ranjang, ia menuju atas lemari dan mengambil salah satu selimut yang dibungkus kantong tebal yang transparan. Aldian kembali menaiki ranjang, lalu memberikan selimut itu ke samping Haliza. Perlahan selimut yang sudah ditarik Haliza untuk menutupi tubuhnya, kini ditarik Aldian untuk menyelimuti tubuhnya.

    "Pakailah selimut yang bersih, ini bekasku. Aku tidak mau kamu kebauandengan selimut bekasku," ujar Aldian sangat datar, sikap Aldian yang seperti itu membuat Haliza begitu sedih. Aldian bukan lagi Aldian yang seperti dulu. Aldian kini begitu dingin sehingga Haliza merasa canggung di hadapannya. Dulu sebelum pertengkaran itu terjadi, mereka tidur dalam selimut yang sama, meskipun Haliza sesungguhnya menginginkan selimut yang berbeda.

    "Mungkin ini hukuman dari Tuhan atas sikapku sebelumnya terhadap Mas Aldian. Mas Aldian kini membalasnya, dan aku sangat sedih," batin Haliza menangis.

    Haliza kini mulai berbenah, meraih selimut yang diberikan Aldian, lalu membaringkan tubuh.

    "Kamu tidak mainin Hp dulu sebelum tidur, atau mau menghubungi siapa. Mungkin seseorang yang kamu kangen?" ujar Aldian sinis. Haliza tersentak dengan kalimat sinis Aldian barusan, hal ini membuat Haliza semakin dilanda sedih dengan sindiran Aldian. Padahal selama ini dia tidak pernah menghubungi siapa-siapa. Jangankan mengirim pesan singkat pada yang lain, pada Aldian saja jarang, karena Haliza pikir sehari-hari mereka sering bertemu dan bersama.

    Melihat Haliza terlihat sedih dan hanya diam, sejenak membuat Aldian merasa bersalah, tapi demi kesadaran Haliza, Aldian sengaja melakukan itu untuk menguji kesabaran Haliza sampai di mana. Dan semua cara ini Aldian lakukan sebagai cara untuk merubah sikap Haliza, Aldian harus terkesan tega agar Haliza sadar dan berbalik mencintainya serta merasa kehilangannya.

    Sikap Aldian itu tidak lepas dari saran mertuanya. Aldian sempat menghubungi sang mama. Lalu ia bercerita tentang sikap Haliza. Cerita Aldian disambungkan lagi pada besannya, lalu mertua Aldian memberi saran agar Haliza diberikan pelajaran untuk sementara oleh sikap Aldian yang dingin dan ketus.

    "Biarkan dia dan jangan ditegur untuk beberapa saat. Kita lihat bagaimana reaksinya. Setahu mama, Haliza justru akan bereaksi atau memberikan respon apabila dia sudah didiamkan. Dia akan gelisah dan sedih. Hal itu tidak masalah kalau bisa membuat Haliza berubah dan menyadari kesalahannya," tutur Bu Hana memberikan sarannya pada Aldian kala itu.eeeee3salah satunya dengan sikapnya yang dingin dan ketus seperti barusan.

    Sepertinya saran ibu mertua Aldian mulai memperlihatkan tanda-tanda yang baik. Sejak pertengkaran itu, Haliza sering meminta maaf pada Aldian dan memohon untuk tidak diceraikan. Aldian tahu, Haliza pasti takut jika ia menggugat cerai, karena kesalahan jelas ada padanya. Bisa saja Aldian dalam surat gugatannya, menyertakan bukti kenapa ia menggugat, karena istri ketahuan menjumpai mantannya. Hal itu pasti akan sangat mempermalukan citra Haliza sebagai perempuan.

    "Aku mohon, Mas, jangan ceraikan aku. Aku minta maaf, aku berjanji akan memperbaiki diriku dan berusaha mencintaimu," ujarnya kala itu. Maka sejak itu

    Aldian pun tahu, untuk bercerai di dalam instansinya, sangatlah sulit jika salah satu pasangan tidak memiliki bukti yang kuat untuk dijadikan bukti di persidangan sebagai penyebab penggugat menggugat tergugat.

    Akhirnya atas saran keluarga, om, serta teman dekatnya, Aldian memutuskan untuk mencoba bertahan sampai Haliza benar-benar bisa mencintainya.

    Aldian menoleh ke arah Haliza, ia tersenyum puas, karena sudah membuat Haliza terdiam sedih. "Maafkan aku, Za. Sebelum kamu benar-benar mencintai aku dan berubah, aku akan tetap bersikap dingin dan ketus begini. Akan kulihat sampai di mana kegigihanmu meraih hatiku dan berubah lebih baik," batin Aldian seraya membaringkan tubuh dan mulai memejamkan mata.

    Hujan di luar masih turun, bahkan sangat lebat. Aldian semakin merapatkan selimut tebalnya agar tubuhnya tidak dingin. Sementara Haliza, dia merasa tubuhnya dingin meskipun sudah dibalut selimut. Rencana yang telah disusun tapi di kamar sebelah, berantakan sudah oleh sikap Aldian yang terlampau dingin.

    "Kenapa kamu sangat dingin dan ketus, Mas? Padahal aku sudah sebulan ini ini berusaha untuk berubah dan mencintaimu. Aku sadar, aku memang salah.

    "Jeleger."

    Haliza tersentak dengan suara petir yang lagi-lagi sangat kuat dan mengejutkannya. Ia merasa takut, tapi untungnya ia kini sudah berada dalam satu kamar dengan Aldian.

    "Ya Allah, kenapa hujan malam ini begitu lebat dan mencekam? Sikap Mas Aldian pun sama mencekam dan menakutkan."

    Hujan di luar semakin lebat, bahkan kini disertai deru yang membuat merinding bulu roma. Haliza benar-benar tidak bisa memejamkan mata karena hujan. Berbeda dengan Aldian yang justru sudah terdengar tidur lelap. Suara deru nafasnya sampai terdengar.

    Haliza menatap lekat tubuh Aldian dari atas sampai bawah. Dia ingat semua gerak-gerik dan tingkah kocak Aldian yang sering menggodanya. Haliza rindu semua sikap Aldian, termasuk ucapannya yang sering kali to the point atau langsung kepada intinya.

    Haliza perlahan bergerak dan mendekati Aldian yang benar-benar sudah nyenyak. Ditatapnya wajah tampan lelaki itu lama, sungguh manis dan mempesona. Dulu, jangankan terpesona, dicium saja Haliza sering memalingkan wajah.

    "Aku rindu semua tingkah kamu, Mas. Tidakkah kamu merindukan aku setelah sebulan lamanya kamu tidak sekamar denganku?" batin Haliza menjerit pilu, perlahan air mata itu menetes menuruni pipinya.

    Sebuah kecupan, telah Haliza daratkan di bibir Aldian dengan singkat. Setelah ia tidak bisa lagi menahan rasa rindu terhadap Aldian.

    Aldian tersenyum dalam diam, dia merasa puas merasakan Haliza menyesal dan sedih. "Bagus. Begitu dong. Coba dari dulu kamu kaya gitu, mungkin hubungan rumah tangga kita akan selalu harmonis." Aldian berbicara di dalam hati, merasa puas dengan rasa penyesalan yang diperlihatkan Haliza.

1
Aini Asbani
okey semoga sukses selalu...
Nasir: Trmksh byk..
total 1 replies
Novalinda Nur Kholifah
iya gak usah aja thorr sakit hati bgt nyesek jadi haliza 🥲
Ariani Wah
ceritanya bagus. saya suka ❤
Nasir: Mksh byk Kak, sehat selalu ya.
total 1 replies
Rika Setya
lah bukannya Haliza dan halwa/Azizah sudah bertemu sebelumnya di kafe,kok ini mereka baru kenalan
gimana sih Thor?
Nasir: Bukan di kafe Kak, tapi saat di acara Persit. Tapi hari itu Haliza hanya diperkenalkan nama Halwa, sementara dia pikir Halwa bukanlah Azizah. Nah, entah di bab berapa akhirnya Haliza tahu kalau Halwa itu ternyata Azizah. Tp saya lupa babnya, sbb saat ini sedang menggarap karya baru, jadi agak lupa. Mohon maaf ya Kak.
total 1 replies
Wulansari
duh...thor kenapa typo, namanx kebolak²
Nasir: Ohhhhh, beneran Kak.. OTW revisi. Makasih byk koreksinya Kak.... 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Wulansari
gini ni yg bikin meradang...minta istri utk move on sendirinya malah pingin lanjut sampe anak pun hrs ikut...hadeeuuch...😏😏😏
Eko Prasetyo
Lumayan
Nasir: Trmksh byk Kak,,,
total 1 replies
🌸ReeN🌸
bagus ceritanya gak bertele2... semangat thor
Nasir: Trmksh byk Kak...
total 1 replies
julian speed
thor mo tanya. thor dah pernah lahiran blm sih ? dari yang kemarin ceritanya cakar sama ini sama. abis melahirkan lgsg blh pulang.
engga gitu thor aturannya /Sweat//Sweat/ lahir normal maupun cesar sama sama 3hr. kalo cesar ada kendala mungkin bisa lebig dari 3hari
Nasir: Nah, ini kejaidan ponakan sy, pagi dtg ke Bidan, sorenya langsung pulang. Kan sehari aja gak Kak. Tergantung kondisi Kak. Pasien lahiran itu kondisinya beda2, kalau lama itu tergantung berapa jahitannya. Bayangkan saya sesar, tapi besok sorenya sudah boleh pulang sama RS swasta itu, dua minggu kemudian baru disuruh kontrol. Ini gak bohong Kak, sy yg ngalami. Pulang cepat karena kondisi by dan ibu bagus, maka boleh pulang hanya sehari.
Nasir: Pernah dong Kak. Ya ampun Kakak gak tahu ya, BPJS lahiran normal sehari lansgung pulang, klo yg nginap itu yg masuk sore Kak Say. Saya lahiran sesar anak kedua, pakai BPJS. Hari ini lahiran, besok udah disuruh pulang, dicabut selang pipis dan infus pas sorenya, dan langsung disuruh pulang. Saat itu sy kbtln harus sesar dan dirujuk ke RS pemerintah, karena pemerintah penuh katanya dilemparlah ke swasta, nah di swasta di terima, hari itu juga ditindak. Besoknya siang karena kondisi sy katanya bagus, lgsg lepas selang pipis dan infus, sorenya pulang Kak. Asli ini gak ngarang.
total 2 replies
Elly Anindita
Luar biasa
Nasir: Mksh byk... sehat selalu Kak...
total 1 replies
Wulansari
Ya Rabb...ni gambaran istri kurang bersyukur...mudah²an ga berlarut²
pupu
terima kasih author dengan karyanya. saya benar2 terhibur membacanya hihi
Nasir: Alhamdulillah , trmksh byk... 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Wulansari
kayaknya bagus, marathon deh...
Nasir: Trmksh byk Kak. Jgn lupa di vote, subcribe dan berikan hadiah kalo masih byk stok.
total 1 replies
Andjar Rukmini
Luar biasa
Nasir: Mksh Kak..
total 1 replies
HARTINMARLIN
luar biasa
menarik ceritanya
Nasir: Trmksh.... sehat selalu Kakak sekeluarga.
total 1 replies
HARTINMARLIN
menarik
Nasir: Makasih byk Kak... lanjut ya sampai end.
total 1 replies
Ketawang
gedeg bgt sama si Aldian,saking terobsesinya sama cinta masa kecil
Nasir: Sabar Kak...
total 1 replies
Ketawang
part ini aq sbg ssama wanita mnyalahkan Aldian,.egois lbih mementingkan ucapan trimakasihnya drpd Haliza istrinya yg kesakitan... ucapan trimkasih kan bisa besoknya lagi klo ktmu si ceker ayam...
gedeg bgt sama Aldian,cemburu tau qt sbg ssama wanita 😠😡
Ketawang
sekarang giliran Haliza yg brjuang,.Semangat Haliza💪🏻💪🏻
Nasir: Hehhehe.... giliran ya...
total 1 replies
Ketawang
Gak mnyalahkan Aldian,tp gemes sama sikap Haliza
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!