Karina mengusap airmatanya yang sejak tadi dia tahan tangisan Karina pecah saat mendengar Dipta suami yang dia cintai tidak menginginkan keturunannya lahir dari rahim Karina.
Selama ini Karina dibohongi dengan kata manis Dipta yang menyuruh Karina menunda kehamilannya karena dia masih ingin menikmati kebersamaan dengan Karina.
Kenyataan yang Karina lihat hari ini Dipta suaminya sangat bahagia dengan kehamilan istri keduanya..Hati karina benar benar hancur melihat semua ini.
Dan yang lebih menyakitkan dengan lantangnya Gina istri muda Dipta mengatakan kalau Dipta tidak menginginkan anak yang lahir dari Karina didepan tamu undangan yang hadir.
Akankah Karina sanggup melanjutkan pernikahan yang sudah ternoda ini?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16 Cerita Karina
Mila mendudukkan badannya disofa dan langsung melihat kearah karina. “jadi lo mau cerita mulai dari mana nih”. tanya Mila yang sangat penasaran dengan cerita sahabatnya ini, Karina menarik nafas panjang lalu menceritakan semua kejadian yang terjadi dikediaman Darmawan.
Karina menceritakan semuanya mulai hinaan yang dilontarkan keluarga Dipta dan Gina yang ikut merendahkannya.
"yang lebih menyakitkan gw, Dipta sama sekali tidak ada keinginan untuk bela gw, justru dia diam dengan semua perlakuan yang gw terima dari keluarganya".
Mila yang mendengar nya sampai tidak percaya dengan sikap dipta yang tidak mau memiliki anak dengan Karina. “Si*lan banget tu Dipta nggak tau terimakasih, emang siapa yang selalu ada dikala dia ditinggal oleh tunangannya itu, nggak punya perasaan bisa bisanya ngomong begitu”. Mila sangat kesal mendengar semuanya.
“Kalau dia nggak mau punya anak dari lo, kenapa dulu ngemis ngemis sama bokap lo minta restu, ngomong segala macam cinta, kesel banget gw”. tukas mila.
“gw hanya pelarian dia Mila, gw kecintaan sendiri jadinya dimanfaatin dia”. Imbuh Karina sambil memegang perutnya yang rata, mila melihat gerakan tangan karina dan menatap lekat pada sahabatnya itu.
“Karina jangan bilang lo lagi hamil anak Dipta”. tebak Mila dengan wajah penasaran. Karina tersenyum melihat reaksi Mila.
“tiga bulan lalu gw berhenti kb tanpa sepengetahuan Dipta, waktu lo kasih kabar ke gw soal pernikahan kedua dipta, itu gw baru 1 bulan lepas kb, gw selidiki sendiri dan gw melihat mereka di restoran xxx dengan mata kepala gw sendiri, dan akhirnya gw beli apartemen ini karena gw memang niat mau cerai. terlalu sakit yang Dipta lakukan”. ungkap Karina sambil terus mengusap perutnya
“gw bersukur menjalankan nasehat ayah untuk tetap bekerja, kalau sekarang gw nggak punya uang bisa hancur dua kali, tapi gw bersukur diperlihatkan sifat Dipta yang sesungguhnya”. terang Karina, Mila masih diam mendengar cerita Karina.
“setelah periksa kandungan gw baru tau sudah hamil 8 minggu, gw nggak tau antara sedih apa senang dengan semuanya ini”. terang karina dengan mata berkaca kaca menahan kesedihannya. Mila yang melihat Karina mau menangis langsung memeluk sahabatnya itu.
“Lo harus kuat karina, gw percaya lo pasti bisa melalui semua ini, sekarang tugas lo jaga baik baik ponakan gw biar suatu saat Dipta menyesal telah memperlakukan lo kayak gini, lo harus tunjukan pada keluarga mereka”. Mila ikut menangis melihat kesedihan karina.
Mereka berpelukan cukup lama sambil menangis, Mila tau betul perjuangan hidup karina dengan ayahnya, dan dia juga saksi hidup bagaimana Karina meraih cinta Dipta, awalnya Karina tidak berharap sedikitpun, sampai dimana Dipta yang mengejar Karina, pada akhirnya mereka saling jatuh cinta dan menikah.
Mila ikut bahagia melihat sahabatnya itu mendapatkan pria yang dicintainya. Mila tidak menyangka Dipta hanya menjadikan Karina sebagai pelarian dari cintanya yang kandas dengan Gina.
Semua teman alumni mereka sudah mengetahui kisah cinta Dipta dengan Gina, lalu menikahi Karina.
sekarang berita yang beredar Dipta hanya memanfaatkan Karina untuk pelarian saja.
dari kemaren group wa sekolah mereka sudah ramai memperbincangkan pernikahan Karina yang gagal dengan dipta karena Gina, yang sekarang menjadi istri kedua Dipta.
“untung lo nggak baca berita digroup sekolah, heboh pokoknya. Feby yang posting pertengkaran kalian dikediaman Tuan Darmawan”. jelas Mila sambil membuka handphonenya. “tapi lo jangan baca deh, aneh aneh komen nya banyak yang lucu dan yang pasti mereka marah atas perbuatan Dipta sama lo”. jelas Mila
“gw sudah nggak mau lagi dengar berita tentang mereka Mi, gw sakit hati banget, rencana nya gw mau pindah ke Singapore tapi gw harus urus yang disini dulu”. terang Karina, Mila yang mendengar Karina mau pindah ke Singapore melototkan bola matanya saking kagetnya.
“maksud lo mau pindah kesana?”. tanya Mila mastiin kebenaran ucapan Karina.
“iya gw mau tinggal disana nggak tau kapan balik kesini, gw nggak mau mereka tau soal kehamilan ini”. tegas karina. Mila diam termenung setelah mendengar rencana Karina, melihat sahabatnya bingung akhirnya karina memutuskan untuk cerita rencana dia dan yuda.
“gw percaya sama lo Mi, lo akan simpan rahasia ini. ketika saat nya datang gw akan membalas rasa sakit dan penghinaan yang Dipta lakukan terhadap gw”. Sorot mata Karina sangat tajam setelah menceritakan semuanya.
Mila sangat takjub dengan apa yang akan dilakukan karina, apalagi soal asset asset Karina yang banyak berjumlah milyaran yang tidak diketahui Dipta.
“gw akan simpan rahasia lo tenang saja, gw juga nggak mau mereka mengusik hidup lo dan ponakan gw, gw bangga sama lo Karin ditengah kehancuran lo masih bisa optimis”. Mila memeluk sahabatnya dengan erat.
“Gw pikir lo beneran berhenti kerja waktu itu, jujur gw sangat menyayangkan tapi lo kan patuh banget ama tu laki hahahahah, tapi sukur deh lo masih ingat nasehat ayah dan melakukannya diam diam”. ucap Mila sambil ketawa.
“gw b*doh banget ya Mi, kalau ingat dulu gw jadi malu, kasian banget kecintaan sendiri hahahah”. Karina ikut mentertawakan kebodohannya.
“Karina mandi dulu nduk ntar lagi mau malam nggak baik ibu hamil mandi malam malam”. sela bu titi ditengah pembicaraan dua sahabat itu.
“iya bener lo mandi dulu sana, pamali ibu hamil mandi malam”. sahut Mila sembari menyuruh karina mandi. Karina yang tau hari hampir malam bergegas berdiri. “gw mandi bentar Mi, ikut gw kekamar aja yuk sambil istirahat”. ajak Karina sambil berjalan kearah kamarnya diikuti Mila.
“buk Mila masuk kekamar Karina ya”. pamit Mila yang disenyumin sama buk titi.
Sampai dikamar Karina langsung mandi dan Mila duduk disofa sambil menunggu melihat lihat handphonenya. Tidak berapa lama Karina sudah selesai dan sekarang dia duduk disebelah Mila yang lagi baca wa group sekolah mereka sambil senyum senyum.
“Lo kenapa dari tadi senyum, ada yang lucu?”. tanya karina ikut melihat ke handphonenya Mila. “ini gw lagi baca komen anak anak di group, ini lagi bahas lo sama Dipta”. balas Mila sambil matanya terus membaca komenan orang.
“sini Mi gw pengen liat komennya”. Karina jadi penasaran melihat Mila yang dari tadi senyum sesekali ketawa cekikikan mambaca komenan.
"janji ya nggak baper kalau ada yang hujat lo”. tegas Mila sebelum memberikan handphonenya pada Karina. “iya cantik janji nggak baper”. canda Karina lalu mengambil handphone dari tangan Mila dan mulai membacanya. Awalnya karina sangat serius baca komen lama lama dia ketawa cekikikan sampai keluar air mata.
“ini si Andi lucu banget komennya, istrinya Dipta bisa ngamuk kalau baca komen dia”. ucap karina sambil memberika telpon pada Mila. Mila membacanya juga ketawa ngakak. “dasar si andi mulut nya lemes banget”. imbuh Mila.
“ntar yang mau urus surat cerai siapa? Lo kan mau berangkat”. tanya Mila. “gw suruh Dipta yang urus, kalau sudah selesai gw minta dia mengantarkan ke makam ayah”. terang Karina sambil ketawa diikuti tawa Mila mereka merasa lucu aja mengingat Dipta anter surat cerai kemakam.
“emang dipta mau kemakam bawa surat cerai untuk lo?”. tanya Mila lagi.
“ya nggak tau Mila, kan dulu dia yang maksa maksa minta restu ayah, sekarang dia juga yang balikin ke ayah”. jawab Karina enteng mereka pun ketawa berdua.
Tibalah saat nya makan malam Karina dan Mila sahabatnya sudah duduk di meja makan bersiap siap untuk makan malam.