Dario Maverick dan Alice sudah menikah selama lima tahun lamanya. Namun, keduanya tak kunjung memiliki keturunan. Sampai dimana ibu mertua Alice meminta Dario untuk menikah lagi. Di saat itu, Alice memilih pergi agar suaminya bisa menikah lagi.
Namun, siapa sangka. Jika dirinya pergi ternyata sedang dalam keadaan sedang mengandung. Alice tidak membatalkan kepergian nya, justru dia melanjutkan kepergian dan meninggalkan cintanya.
Apakah nantinya Dario dan Alice akan bertemu? Bagaimana status pernikahan mereka setelah Alice memutuskan untuk pergi? Apakah Dario memilih menikah lagi ketika istri nya pergi, ataukah justru mencarinya?
BACA SEGERA!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perdebatan Helma dan Dario
Alice meremas rok yang ia kenakan, sedari tadi matanya tak berani menatap ke depan. Dia terus menunduk dengan jantungnya yang berdegup dengan kencang. Melihat istrinya yang gugup, Dario meraih tangan kanan istrinya dan meletakkannya di atas pangkuannya. Dengan berani, Dario mengangkat pandangannya dan menatap sang mama yang duduk di hadapan mereka.
"Ma, aku dan Alice memutuskan untuk kembali membangun rumah tangga kami yang sempat goyah." Seru Dario dengan tegas yang mana membuat Helma membulatkan matanya.
"Dario! Apa kamu sadar dengan apa yang kamu katakan? Kamu lupa dengan apa yang wanita itu perbuat?! Dia sudah meninggalkanmu! Jangan terlena dengan wajahnya yang meminta di kasihani!" Sentak Helma.
"Ma! Yang berhak menentukan kehidupan Dario adalah Dario sendiri! Keputusan Dario sudah bulat, Dario ingin kembali dengan Alice! Apalagi, sekarang sudah ada mereka." Seru Dario dan menatap kedua putrinya yang sibuk memakan kacang panggang dari toples yang tersedia di meja. Kedua bocah menggemaskan itu tampak tak menghiraukan perdebatan orang dewasa di hadapan mereka.
Tatapan Helma beralih pada kedua cucunya, raut wajahnya tidak ada ramah-ramahnya. Justru, wanita paruh baya itu menatap sinis ke arah kedua cucunya itu. Merasa ada yang memperhatikan, Alexa mengalihkan tatapannya. Kedua mata mereka bertemu, dan memandang dengan tatapan tajam.
"Apa? Matana cepelti olang di tagih hutangna tapi nda mau bayal, menyikca diliku kali lacana." Sewot Alexa, sebab dia tak suka di tatap seperti itu oleh Helma.
"Kamu, gak sopan yah! Siapa yang punya hutang hah?! Enak saja!" Kesal Helma.
"Lexa!" Tegur Alice sembari menggelengkan kepalanya.
Alexa mengerucutkan bibirnya, dia kembali memasukkan beberapa kacang ke dalam mulutnya sembari menatap tajam sang oma yang juga menatap tajam padanya.
"Ciapa ini nenek lampil? Nda pelcaya Lekca kalau dia mama na daddy. Mukana telihat menculigakan, cepelti nenek lampil di putli calju." Batin Alexa.
"Dario! Kamu yakin mereka anak kamu?! Lima tahun kamu dan dia menikah, tapi dia belum kunjung hamil. Bisa jadi dia selingkuh dengan pria di luar sana dan hamil!" Sentak Helma.
"Maksud Mama, Dario yang bermasalah?" Tanya Dario dengan tatapan datar.
Raut wajah Helma berubah pias, sepertinya dia salah bicara. Dengan takut, dia menatap ekspresi wajah putranya yang terlihat datar. Wanita itu membenarkan posisi duduknya dengan gerakan kaku.
"Bukan gitu maksud Mama, Dario. Maksud Mama itu, kenapa bisa dia pergi dan kembali dengan membawa dua orang putri. Bisa saja dia telah hamil dengan pria lain, kamu jangan percaya sama dia. Apalagi anaknya kembar, kita tidak memiliki keturunan kembar kan?!" Hasut Helma.
Dario mengeluarkan sebuah kertas yang di lipat dari dalam saku celananya. Lalu, pria itu menyodorkan kertas itu tepat di hadapan Helma. Sang mama pun menatap kertas yang ada di hadapannya dengan kening mengerut. Perlahan, wanita paruh itu mengambil kertas tersebut dan membukanya perlahan.
"Itu adalah hasil tes DNA antara aku dan kedua putriku. Mama bisa membacanya sendiri. Di sana tertulis, keduanya adalah putri kandungku. Aku adalah ayah biologis mereka. Kurang jelas? Besok aku akan melakukan tes DNA lagi pada mereka." Seru Dario tanpa takut.
"Tidak mungkin." Lirih Helma dengan mata membuat sempurna.
Tatapan Helma beralih pada Alexa, dia mengamati wajah bocah menggemaskan itu. Lalu, tatapannya beralih pada Eliza dengan tatapan lekat. Helma mengakui dalam hatinya, jika kedua cucunya adalah perpaduan antara Dario dan juga Alice. Namun, sifat egoisnya menutupi kebenaran yang ada di hadapannya.
"Semuanya sudah jelas kan? Dario ingin kembali bersama istri Dario. Mama tahu harus apa." Seru Dario dengan ucapan yang terdapat isyarat tertentu.
"Ayo sayang, kita ke kamar. Kamu harus banyak beristirahat." Ajak Dario pada Alice yang masih terdiam menatap ibu mertuanya.
Alice menurut, dia beranjak dari duduknya dan mengikuti kemana Dario membawanya. Helma, menatap kepergian Dario dengan tatapan tajam. Dia mencengkram kuat kertas hasil tes DNa yang Dario berikan padanya. Helma tak terima, dia tidak ingin Alice kembali.
"Hiii kenapa kita di lupakan telus, kemana daddy cama mommy?!" Pekik Alexa setelah menyadari sang daddy yang sudah tidak ada di ruang keluarga.
"Di lupakan na kita." Cicit ELiza.
Kedua bocah kembar itu kembali menaruh kembali toples itu di atas meja, lalu keduanya pun berniat ingin menyusul Dario yang pergi entah kemana. Namun, sebelum keduanya beranjak. Tiba-tiba Helma menarik tangan Alexa hingga membuat bocah menggemaskan itu berbalik ke arahnya.
"Kamu, dengarkan saya baik-baik! Ajak mommy kalian untuk pergi dari sini! Karena, daddy Kalian akan menikah lagi dengan wanita pilihan saya! Kalian dengar itu?!" Sentak Helma.
Alexa dan Eliza mengerjapkan mata mereka, keduanya sedang mencerna maksud yang Helma katakan tadi. Otak kecil mereka bekerja, tatapan Alexa pun turun pada tangannya yang kasih di genggam oleh Helma. Secara mengejutkan, Alexa menarik tangannya dan menatap Helma dengan sinis.
"Heeee! Daddy itu udah nikah cama mommy, yang halusna nikah itu Oma! Kan Oma cendili." Seru Alexa dengan kesal.
"Kamu ...,'
"Eh Cumiati, ciapa yang mau nikahin oma? Kulitna dah kendol, nda ada yang mau." Bisik ELiza dengan keras yang mampu di dengar oleh Helma.
"Kalian!! Gak sopan yah!! Sini kalian!!" Helma ingin meraih telinga Alexa, tetapi sebelum itu ELiza mengigit tangan Helma hingga membuatnya kesakitan.
"Arghh!! Anak kurang ajar!!" Bentak Helma.
"Kabul Cumiati!!" Teriak Eliza dan menarik baju sang kembaran untuk bergegas kabur dari sana.
Karena panik, Eliza tak sengaja menabrak seseorang. Dia pun mendongak, perasaannya merasa lega saat tahu orang yang dia tabrak adalah daddy mereka. Bergegas, Eliza dan Alexa pun bersembunyi di belakang tubuh tegap Dario.
"Dario!! Kamu lihat apa yang kedua anak itu lakukan?! Mereka menyakiti Mama! Alice tidak mendidik mereka dengan baik! Istrimu bukan ibu yang baik!" Sentak Helma.
"Begini saja, Mama akan menerima kedua anakmu. Tapi, ceraikan istrimu. Agatha lebih baik dari istrimu, dia pasti akan mendidik kedua putrimu dengan didikan yang baik. Tidak seperti Alice! Mendidik kedua anaknya saja tidak becus!" Seru Helma yang mana membuat raut wajah Dario berubah datar.
"Mama belum mengerti maksudku juga?" Tanya Dario dengan tatapan dingin.
Helma mengerjapkan matanya, dia beralih menatap si kembar yang mengintipnya dan kembali menatap Dario yang masih menatapnya dengan tatapan yang dingin.
"Aku sengaja membawa anak dan istriku kesini, agar Mama mengerti. Aku tidak ingin melanjutkan pernikahanku dengan Agatha!" Sentak Dario membuat Helma terkejut.
"Darioo!! Ngomong apa nanti Mama sama keluarga Agatha! Mereka justru memintamu untuk menikahi putri mereka dalam waktu dekat ini! Mereka pasti akan sangat kecewa!!" Bentak Helma.
Dario menghiraukannya, dia meraih kedua tangan putrinya dan menggenggamnya dengan lembut. Lalu, pria itu berjalan pergi menjauh dari Helma yang mengepalkan tangannya.
"DARIO! MAU JADI ANAK DURH4KA KAMU YAH!!" teriak Helma yang mana membuat langkah Dario terhenti.
"Mama ingin cucu kan? Alice sudah memberikannya pada Mama. Bahkan, dua sekaligus! Tapi mama tidak menghargai perjuangannya. Mama justru memintaku melamar Agatha, dan saat itu aku melakukannya karena ancaman Mama. Tapi sekarang, aku tidak ingin lagi. Persoalan Agatha, itu urusan Mama. AKu tidak ingin lagi terlibat dengan keluarga itu. Aku ingin fokus dengan keluarga kecilku." Ujar Dario dan kembali melanjutkan langkahnya.
Pria itu membawa kedua putrinya ikut serta memasuki kamarnya, meninggalkan Helma yang menatap tajam kepergian mereka. Tangannya terkepal kuat, emosinya pun memuncak bersiap untuk meledak. Dia tak suka dengan jawaban Dario, dan justru malah semakin membenci menantunya.
"Tidak, ini tidak boleh terjadi. Menantu idamanku adalah Agatha, bukan Alice. Mereka berdua sangat berbeda jauh, kasta mereka saja sudah berbeda. Putraku harus mendapat wanita yang setara dengannya, contohnya seperti Agatha. Bukan wanita yang tidak jelas asal usulnya itu. Hais, kenapa dia pake acara kembali sih! Sudah bagus dia pergi dari kehidupan putraku!" Gerutu Helma.
Jangan lupa dukungannya🥰🥰