NovelToon NovelToon
Terjerat Gairah Kakak Ipar

Terjerat Gairah Kakak Ipar

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cinta Terlarang / Aliansi Pernikahan / Romansa
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!!!❌❌❌

Nessa Ananta atau biasa di panggil Eca, gadis yang baru saja lulus kuliah akhirnya kembali ke Ibu kota setelah menempuh pendidikannya di luar kota.
Tapi apa jadinya jika kembalinya ke rumah Kakaknya justru mendapat kebencian tak beralasan dari Kakak iparnya.

Lalu bagaimana kisah hidup Eca selanjutnya ketika Kakaknya sendiri meminta Eca untuk menikah dengan suaminya karena menginginkan kehadiran seorang anak, padahal Kakak iparnya begitu membencinya?

Kenapa Eca tak bisa menolak permintaan Kakaknya padahal yang Eca tau Nola adalah Kakak kandungnya?

Lalu apa penyebab Kakak iparnya itu begitu membencinya padahal mereka tak pernah dekat karena Eca selama ini ada di luar kota??

Apa yang terjadi sebenarnya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Solo karir

Malam harinya, Eca membawa gelas kosongnya keluar dari kamar. Dia memang terbiasa bangun di tengah malam karena kehausan, tapi sayangnya tadi dia lupa untuk mengisi gelasnya itu dengan air putih sebelum tidur.

Jadi mau tak mau dia harus keluar kamar untuk meredakan dahaganya. Dengan mata yang sedikit terpejam, Eca menyeret kakinya menuju ke dapur.

Suasana di rumah itu jelas terasa sepi seperti biasanya, juga dapur yang tampak temaram karena hanya lampu di ruang tengah saja yang dinyalakan.

Eca mengisi jelasnya dengan air dingin hingga penuh. Dia juga langsung meneguknya hingga terisa separuh dari gelas yang berbetuk tabung memanjang itu.

"Ahh leganya" Ucap Eca sambil menyeka bibirnya dengan punggung tangannya.

"Ohhh, ssshhh.. came on baby!!! Ohhhh ssshhhh.."

Eca melebarkan matanya juga menajamkan pendengarannya kala mendengar suara aneh itu.

Bukan suara aneh, tapi suara yang begitu menggelikan di dengar telinga Eca yang masih polos.

Tapi suara pria itu terdengar begitu dekat dengannya. Eca tentu penasaran suara siapa itu. Juga apa yang sedang di lakukan oleh pemilik suara menjijikkan itu.

"Emmhhh, kau membuatku gila. Ohhh.."

Eca menggerakkan kakinya dengan pelan untuk mendekat pada suara itu.

"Sebenarnya itu suara siapa? Kayaknya di ruang tengah deh" Eca seperti tak mengenali suara parau dan serak itu.

Tapi mendengar suaranya saja sepetinya Eca bisa menebak apa yang sedang di lakukan oleh pria itu.

Di rumah itu hanya ada tiga orang yang tinggal di sana. Selain dia tentu ada sepasang suami istri yang menjadi pemilik rumah itu. Kalau bukan Eca pelakunya, tentu saja Kakaknya yang sedang melayani suaminya saat ini.

Sebenarnya Eca tak punya keinginan untuk melihat apa yang menjadi penyebab suara erotis itu begitu mengganggu telinga. Tapi memang jalan menuju kamarnya itu melewati ruang tengah, mau tak mau dia tetap harus melewati pemilik suara itu.

Tapi, ketika Eca berusaha sepelan mungkin saat berjalan dan berusaha untuk tak terlihat dengan cara berjalan dari ujung ke ujung, Eca justru di kejutkan sampai membeku di tempatnya. Air dalam gelas yang ia pegang juga membentuk gelombang karena tangannya bergetar hebat saat ini.

"Akhh, sshhh.."

Bagaimana tidak, saat ini Eca di suguhi pemandangan yang tak masuk akal bahkan tak masuk ke dalam bayangan otaknya sama sekali.

Entah karena rasa kantuknya tadi saat keluar kamar tak menyadari jika Kakak iparnya duduk di sofa ruang tengah itu atau memang Kakaknya yang duduk di sana setelah ia berada di dapur, Eca tidak tau jelasnya bagaiman tapi sekarang ini...

Bara duduk di sofa sambil memainkan tongkatnya sendiri. Baju tidur yang berbentuk bathrobe itu di singkap hingga memperlihatkan bagian p*ha sampai ke tongkat yang saat ini sedang di genggam dan dimainkan oleh Bara sendiri.

Yang membuat Eca membeku di sana adalah, Bara yang kini justru menatap lurus ke arah matanya. Pria beristri yang memilih menuntaskan h*sratnya di ruang tengah itu seakan mengunci Eca di sana.

Sungguh Eca ingin lari dari sana karena dia di hadapkan dengan hal tak seno*oh itu. Tapi kakinya sulit di gerakkan. Matanya berkaca-kaca ingin menangis karena tak bisa pergi dari sana.

"Oouuuhh..sshhh.. aakkhhhhhh!!"

Eca memejamkan matanya saat melihat tongkat besar itu mengeluarkan sesuatu yang membuat Kakak Iparnya itu mende**h dengan begitu panjang.

Eca merasa menjadi orang paling bodoh, paling menjijikkan karena terus berada di sana dan melihat semua yang dilakukan Kakak Iparnya.

Dia sendiri tidak tau kenapa kakinya tak dapat bergerak dari sana. Tubuhnya saja sampai begitu dingin karena ketakutan dan keringat yang mengalir di pelipis serta lehernya.

Mata Eca baru terbuka kembali saat dia mendengar langkah kaki menjauh dari sana kemudian satu demi satu menaiki tangga dengan pelan.

"Astaga, apa yang tadi aku lihat?" Eca meraup wajahnya yang penuh keringat.

Dia juga langsung menandaskan minuman di dalam gelasnya karena tenggorokannya tiba-tiba terasa kembali kering.

"Kemana Mbak Nola sampai Mas Bara memilih bersolo karir kaya gitu?" Eca mengusap dadanya yang masih berdetak dengan keras.

Menyaksikan hal seperti itu tentu saja baru pertama kali di dalam hidupnya sejauh dua puluh lima tahun ini.

"Parahnya, Mas Bara kenapa nggak malu sama sekali karena ada aku? Apa dia nggak lihat? Tapi enggak! Dia jelas-jelas melihatku di sini" Eca masih tak percaya.

"Aduh mataku benar-benar ternoda!" Eca menyesal karena harus keluar dari kamar. Kenapa juga dia harus lupa mengisi minum sampai harus melihat Kakaknya konser sendiri dengan mikrofon di tangannya yang digerakkan begitu lincah.

Wanita yang kini jadi semakin takut dengan Kakak iparnya itu mencoba berjalan dengan limbung menuju ke kamarnya.

"Aku bisa gila kalau kaya gini" Eca bersandar pada pintu kamarnya.

"Apa aku bilang aja sama Mbak Ola kalau mau kontrak rumah sendiri. Kan kalau Mbak Ola kesepian aku bisa ke sini. Daripada aku nggak tenang terus kaya gini" Gumam Eca sambil memijit kepalanya yang terasa pening karena melihat Kakak iparnya tadi.

"Kira-kira Mbak Nola tau nggak ya?" Gumam Eca.

"Udahlah Ca. Lupakan, meski matamu sudah ternoda. Cobalah lupakan dan tutup matamu sepeti Mas Bara yang bersiap biasa saja setelah aku melihat semua yang dia lakukan tadi. Oke Ca, kamu bisa demi Mbak Nola!"

1
Juan Sastra
masa menejernya udah tua sugar dady
Juan Sastra
jgn mau ca,, bekasan nola itu,, barang bekas tu wajibnya di buang
Juan Sastra
dia yg memaksa eca dengan alasan balas budi namun dia sendiri yg merasa tersakiti,, udahlah ca pilih mundur aja, kan byk solusi jika hanya mau anak ggak harus kamu, bahkan bisa sangat sangat bisa bahkan bisa melalui bayi tabung.. bukankah mereka emang ggak pernah berusaha
Ais
Hnmm terharu sebenarnya nola ini baik tp karena keegoisannya dahulu yg slalu ditekan sm mertua jdnya dia bersikap jahat dan licik tp mama bara juga ngak salah namany orangtua klo lihat anak nikah tentu harapannya dia akan mendapatkan cucu walaupun menikah itu bkn hanya untuk mendapatkan keturunan aja tp khan ttp aja tujuan utama pd akhirnya mendapatkan keturunan dahulu
Juan Sastra
omongan itu sebelum merasa bosan dan belum menemukan yg lebih menantang,, contoh saja Bara bucin sama nola marah marah di suruh nikah eehh malah lebih bucin ke eca.
Netri Novia
Luar biasa
Netri Novia
Lumayan
Ina Zainah
hmmm,,
Tari Lestari
Biasa
Mu'rifatul Laili
Luar biasa
ᵇᴇɴɪʰᴄɪɴᴛᴀ❤️ʳᵉᴍʙᴜˡᵃⁿ☪️
eeh ada extra part...mksh thoor..waduuh kemana lula
Rose
seneng bgt ceritanya nola dilanjut lwt extra part..👍👍😁
CintaAfya
beruntung Nola mendapat suami yg baik dan dpt membimbing dan membahagiakannya... kemana Lula??
Meysha Talitha Putri
Luar biasa
BLACK HUNTER GAMING
kmn.... ya lula....
Siti patma
jelek orang chines
Juan Sastra
pernah merasakan saat hati tidak iklas seperti posisi eca sekarang. yg di rasakan bukanlah rasa nikmat tapi rasa jijik dan dongkol
Ratna Dian
Luar biasa
Juan Sastra
nah kan baru bisa koment aku
yuli dina
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!