Dia harus menutupi identitas demi mendapatkan teman dan cinta yang benar-benar tulus. Dia lelah dengan kebohongan mereka, kepedulian mereka semata ingin memanfaatkan dirinya hanya karena dia anak dari orang kaya.
Semuanya palsu hingga dia lebih meninggalkan itu semua dan mencoba hidup mandiri dan menutupi identitas sebenarnya tentang dirinya.
Berawal hidup di kost dan mulai merubah cara hidup dia sederhana mungkin tanpa mengetahui identitas dirinya sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
{jalan-jalan berdua}
Mereka berdua berjalan bersama kearah taman itu, mereka menikmati waktu berdua bersama sekaligus menikmati makanan yang ada dipinggir taman.
"Bagaimana, kamu suka?" tanya Aldo pada Valen yang terlihat begitu senang.
"Suka sekali." jawab Valen yang menikmati cemilan yang dia beli ditempat itu.
Aldo mengamati wajah Valen, dia terus memperhatikan Valen dari dekat. Sontak saja Valen merasa risih.
"Kamu kenapa?" tanya Valen pada Aldo yang terus memperhatikan dirinya.
"Ternyata kamu memiliki banyak rahasia juga." ucap Aldo yang masih saja memperhatikan Valen yang saat itu duduk disampingnya.
"Kamu tahu sendiri kan apa yang mamaku bilang, itu memang adanya." jawab Valen yang sudah bicara yang sebenarnya.
Aldo membalas dengan anggukkan. "Ya sudah." jawab singkat Aldo yang sudah mengerti kenapa Valen melakukan itu.
"Apa kamu marah?" tanya Valen yang memberanikan diri untuk bertanya.
"Aku tidak marah, hanya sekarang aku tahu siapa dirimu sebenarnya ." jawab Aldo yang mulai menerima siapa Valen.
"Ya seperti itulah aku." jawab Valen, mereka sudah setengah jam duduk santai ditempat itu.
"Ayo kita pulang sekarang, waktu sudah malam." Valen membalas dengan anggukkan, akhirnya mereka pulang bersama. Aldo mengantarkan Valen pulang lebih dulu.
Valen akhirnya sampai didepan kost. "Aku tinggal dulu ya." pamit Valen pada Aldo.
"Iya." jawab Aldo dengan senyuman, akhirnya Aldo pergi. Saat dia akan masuk ke kamarnya, di arah sampingnya ada Bunga yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Baru kemana aja,jam segini baru pulang?" tanya Bunga yang saat itu ingin pergi ke. Kamar mandi.
"Habis keluar jalan-jalan." balas Valen yang hendak akan masuk kedalam kamarnya.
Valen langsung tiduran ditempat tidurnya, dia begitu bahagia akhirnya dia mendapatkan pria yang benar-benar sayang padanya.
Apalagi hubungan dia dan Aldo sudah disetujui oleh keluarganya, makin mempermudah jalan mereka untuk melangkah kejenjang serius.
Dia pun mengingat kembali kejadian mamanya saat memberikan waktu 1 bulan untuk mereka menikah.
"Kenapa bisa begini ." batin Valen yang bingung kenapa secepat itu mamanya memberikan pilihan.
Valen pun hanya bisa terdiam dan lebih menuruti apa yang diperintahkan oleh mamanya. Valen pun sudah merasa lelah, kini dia memilih istirahat.
Pagi hari
Terdengar suara alarm dari handphone Valen, Valen mencoba meraih handphone miliknya.
Waktu masih menunjukkan pukul 5 pagi , saatnya dia bangun. Ia segera membereskan kamarnya setelah itu dia membuat segelas teh hangat.
Dia pun kembali lagi ke kamarnya, yang sudah rapi yang tertinggal hanya beberapa kertas dimeja.
Valen duduk santai menikmati teh hangat yang ada dimeja kamarnya. "Sepertinya aku harus pergi ke toko baru itu." batin Valen yang pikirannya penuh dengan beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan
Beberapa jam kemudian , Valen sudah siap dengan baju kerjanya. Semuanya pun sudah siap, kini dia tinggal berangkat.
Diluar sudah ada suara berisik dari mereka yang sudah siap berangkat kerja. Valen langsung keluar dari kamarnya, dia melihat dari mereka sudah siap berangkat bekerja.
"Baru nonggol kamu." ucap Resty pada Valen.
"Memangnya ada apa?" tanya Valen.
"Tidak apa-apa." jawab Resty yang langsung merangkul Valen.
Mereka pun langsung berangkat bersama, mereka begitu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.
Akhirnya valen tiba juga ditempat kerjanya, baru saja dia sampai diruang kerjanya Tiba-tiba saja Handphone miliknya berdering.
Ternyata panggilan dari Aldo, dengan cepat dia mengangkat panggilan itu.
"Hallo, selamat pagi." sapa Valen pada Aldo kekasihnya.
"Pagi juga sayang." balas Aldo yang begitu terlihat bahagia.
"Sekarang sudah pintar bicara mesra." ucap Valen yang sengaja mengejek Aldo.
"Memang salah kalau aku bicara seperti itu?" tanya Aldo pada Valen.
"Tidak, tapi merasa beda saja, Aldo yang dulu dengan sekarang." jawab Valen yang merasa ada perbedaan dengan dirinya Aldo.
"Sayang, tidak ada yang berbeda. Aku akan tetap selalu cinta denganmu." Aldo mengeluarkan jurus rayuannya.
"Mulai lagi kamu." balas Valen yang menahan tawanya.
"Posisi kamu dimana?" tanya Aldo pada kekasihnya.
"Aku sudah ada ditempat kerja." jawab Valen yang sibuk mengambil beberapa kertas yang harus dia cek ulang. Apalagi beberapa laporan sudah tertumpuk dimeja kerjanya.
"Ya sudah nanti siang aku mampir ke tempat kerjamu, boleh kan?" tanya Aldo yang sudah beberapa kali main ketempat kerjanya.
"Ya sudah nanti siang aku tunggu." jawab santai Valen.
"Ya sudah, nanti siang kita lanjutkan lagi. Aku mau kerja dulu." pamit Aldo pada Valen.
"Iya sayang." jawab Valen yang langsung mendapatkan respon bahagia dari Aldo.
Akhirnya sambungan telepon langsung terputus, kini Valen memulai pekerjaannya.
"Waktunya kerja lagi." batin Valen yang sudah menghidupkan komputer dikantor dan memulai pekerjaannya.
Ditempat lain
Aldo fokus mengerjakan pekerjaan, sontak saja Aldo mengingat apa kata mamanya Valen.
"1 bulan waktuku, ini bagaimana." batin Aldo yang bingung harus bagaimana,Seketika dia menghentikan pekerjaannya.
Dari samping ada Arif yang melirih ke arah Aldo. "Kenapa kamu malah bengong, apa ada masalah kalian berdua?" bisik Arif pada Aldo.
Aldo membalas jawaban Arif. " tidak ada, hanya ada kendala lain." jawab Aldo yang tak mungkin menceritakan siapa sebenarnya Valen. Tapi yang menjadi beban pikirannya saat ini, bagaimana dia mendapatkan uang untuk acara mereka berdua.
"Kendala apaan?"
"Nanti waktu istirahat aku ceritakan saja." jawab Aldo yang melanjutkan pekerjaan, dia tak ingin jika nantinya dia ditegur oleh manager mereka.
Siang hari
"Jadi begitu ya." jawab Arif yang mengerti masalah yang sedang sahabatnya hadapi.
"Maka dari itu aku bingung, keluarga dari Valen menginginkan jika mana pernikahan kami berdua dipercepat." jawab Aldo yang diselimuti rasa bingung.
"Nanti aku coba bantu kamu, tapi kalau memang keluarga dari Valen meminta seperti itu kamu harus mengikuti apa yang diinginkan. Sudahlah nanti aku coba kamu." jawab Arif yang mencari akal bagaimana acara temannya sukses.
Aldo membalas dengan anggukkan, dia mengerti jika temannya akan membantu dirinya.
Setelah dia mengobrol dengan Arif, Aldo segera keluar sebentar. Dia sudah berjanji akan bertemu dengan Valen.
Saat masuk kedalam, ada Valen yang saat itu sedang mengecek barang.
"sayang." bisik Aldo pada valen diarah belakang Valen, langsung saja dia menoleh kebelakang.
"Kamu." Valen kaget dengan kehadiran Aldo dibelakangnya.
"Kaget ya?"
"Iyalah, tiba-tiba nonggol dibelakang." Valen langsung menarik tangan Aldo.
Sontak saja Aldo kaget kenapa tanganya ditarik oleh Valen. Ternyata Valen mengajak diruang kerjanya.
"Ini ruang kerja kamu sayang ?" tanya Aldo melihat komputer dengan beberapa fasilitas didalam ruang itu.
"Iya, ini ruang kerjaku." jawab Valen, yang sibuk memberikan segelas minuman untuk Aldo.
Akhirnya mereka berdua duduk bersama. "Sayang."
"Ada apa?" tanya Valen pada aldo yang terlihat serius dengan apa yang dia ingin bicarakan.