Dinda tidak sadar sudah meninggal sampai dia berubah menjadi wanita tua dengan empat anak dan dua menantu perempuan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
Ibu dan anak segera membuat rencana.Arui pergi menyelip, mungkin dia bisa menemukan gerobak yang di tinggal kan pemilik nya.
Sedangkan adinda segera bersenang-senang.Dia melihat sistem dan menjual barang-barang kecil.
Ada sabun kuno yang di hargai oleh sistem.
Bahkan timbangan kuno dari tembaga di hargai mahal.
Jika Arui kepikiran tentang kain, adinda tidak menginginkan kan ini sama sekali.
Ketika adinda ingin menjual nya, sistem membeli dengan harga tidak masuk akal.
"Seratus meter kain seharga lima sen, apakah di jual?"
Harga kain sama , meskipun jenis kain berbeda.
Adinda mengeluh dia berkata,"Murah sekali, lebih mahal jamur.Jika begitu lebih baik di gunakan oleh Arui saja "
Yang dihargai oleh sistem bukanlah barang seperti kain tapi lebih mengacu pada produk kuno.
Timbangan bahkan gelas dan vas bunga yang ada di sudut.Hal ini sangat di hargai oleh sistem.Harga barang barang kuno langsung membuat saldo Adinda gemuk.
"Astaga, aku sebenarnya sudah masuk ke dalam gudang harta Karun"gumam nya.
Adinda melihat lagi ke dalam sistem,dia melihat lagi kaki nya.
"Aduh,sapu tangan sutra dengan sulaman dua sisi,di beli dengan harga lima puluh perak?"
Memang ada sebuah sapu tangan yang tergeletak tanpa sengaja. Mungkin pemilik sapu tangan ini bahkan tidak sadar ketika menjatuhkannya.
Dikatakan setiap gadis dari para bangsawan yang memiliki sapu tangan sebagai salah satu dari perhiasan mereka.
Intinya semua gadis katanya akan membawa sapu tangan ketika berpergian.
Ada juga sapu tangan dijual beberapa toko kain. Harga sapu tangan semacam ini juga bernilai beberapa sen.Yang membeli produk terkadang meminta sendiri polanya kepada penjahit.
Sedangkan Putri bangsawan memiliki penjahit sendiri di rumah. Sejak kecil mereka diajari untuk menjahit sapu tangan sendiri.
Di lingkungan bangsawan campur tangan juga memiliki identitas tersendiri untuk para gadis.
Jadi jangan pernah bermain dengan sapu tangan seorang gadis.Terkadang hal sepele ini bisa merugikan gadis tersebut.
Tapi sapu tangan yang tergeletak di kaki adinda, tidak lagi memiliki pemilik. Tergoda dengan harga yang digunakan oleh sistem Adinda langsung menjualnya tanpa berpikir panjang.
Lima puluh perak, langsung masuk.
Adinda melotot sesaat.
Melihat loker nya memiliki uang tambahan lagi ,Adinda sangat senang sampai dia merasa ingin menari dengan tubuh tuanya.
"Oh aku tau bagaimana menghasilkan uang tambahan setelah ini."
Di era modern, orang sangat menyukai barang-barang kuno seperti sekarang.Adinda tertawa lagi.
Akhirnya, menjadi kaya bukan lagi mimpi.
Orang modern menyukai barang kuno , sebaliknya orang kuno mungkin tertarik dengan barang-barang modern.
Menjadi kaya bukan lagi mimpi.
Cari, cari,cari.
Boom..bomm..
Suara adinda membolak balik ruangan.Dia tidak tertarik dengan beras minyak dan garam tapi cukup dengan mejar kuris bahkan sebuah piring buah yang tertinggal.
Kerincing, kerincing...
Suara dentingan perak bergema di telinga Adinda setiap kali dia menjual barang.
Hati adinda panas lagi.
Uang ,uang.
Segera Adinda membolak-balik gudang dan menemukan barang barang yang bisa diterima oleh sistem dengan harga mahal.
Dia menabung koin perak dan menukar nya dengan koin emas setelah bekerja keras menjual dan membeli.
Adinda selesai menyusuri gudang dan tidak menemukan hal lagi yang bisa dia jual. Baru setelah itu dirinya duduk dan merenungkan rencana ke depan.
Dia membolak-balik lagi sistem jual beli. Saat ini dia tidak lagi membeli bahan makanan.Tapi bisa membeli barang lain.
Setelah alarm kebakaran, Adinda ingin membeli barang lain yang memiliki kegunaan lebih.Tidak ada yang berlebihan untuk membeli produk di sistem.
Sibuk membolak-balik Adinda menemukan barang sekali pakai.
"Produk angkasa uji coba, gunakan pikirkan untuk memindahkan barang dalam jangkauan lima meter "
Wah, produk bagus.
"Ngomong ngomong, Apakah sistem jual beli bisa di upgrade?"pikir nya.
Adinda bolak-balik lagi, tapi dia tidak menemukan upgrade yang dia pikirkan.
"aku tidak seharusnya serakah"pikir nya lagi.
Karena iseng, Adinda melirik produk uji coba, pesawat ruang angkasa dengan jarak tempuh lima meter tanpa menyentuh.
Harga lima ratus perak.
Setelah menjual produk mahal yang didapatkan di gudang Adinda tidak lagi kekurangan uang. Belajar dari pengalamannya mungkin dia tidak akan pernah kekurangan uang setelah ini.
Jadi Adinda agak meremehkan lima ratus koin perak.
"Oke beli lah, siapa takut"
Segera uang perak berkurang di dalam loker.Tapi Adinda sekarang tidak lagi khawatir kehilangan uang sebanyak itu.
Dia pasti akan jadi kaya di masa depan.
Tidak lama kemudian, Arui tiba dengan gerobak besar.Dia melihat ibu nya yang bersembunyi di gudang kosong.Saat ini Adinda berkeringat deras dengan alis melengkung tajam.
Jelas dia kelelahan.
Mata Arui menyipit dengan kesedihan.Ibu nya sudah seharusnya menikmati masa tuanya dengan bahagia . Tapi sebagai seorang putra,dia bahkan tidak bisa membuat ibunya beristirahat.
Kasihan ibuku.
"Ibu aku menemukan ini"katanya dengan bangga.Dia pasti akan menjadi putra yang bisa membuat ibu bangga suatu hari nanti.
Ibu tunggu aku
Adinda tidak peduli dari mana putranya mendapatkan gerobak itu ,yang dia ketahui sekarang mereka harus menunggu waktu yang tepat sebelum membongkar barang gudang dan memindahkannya ke dalam gerobak.
Jadi ini memang belum saatnya.
"Arui mari istirahat,kau harus menyimpan stamina bahwa sebanyak mungkin sebelum hari gelap.Ibu membawa pancake daun bawang,makan dulu dan tidur siang di gudang rahasia "kata Adinda.
Arui setuju saja.
Ibu dan anak segera masuk ke dalam gudang rahasia dan menutup pintunya lagi rapat-rapat. Hari masih siang dan bersatu kemungkinan ada beberapa penyintas yang mencoba mencari barang tertinggal di dalam gudang kosong.
Arui tidak tau apa yang dipikirkannya tapi dia dengan susah payah membawa masuk gerobak itu ke dalam gudang rahasia.
Gerobak tidak bisa menuruni tangga tapi dia cukup membuat gerobak itu parkir dengan patuh di balik pintu tertutup.
"Arui, tinggalkan saja di luar. Siapa juga yang ingin mencuri gerobak"kata adinda.
Tapi Arui menolak,ibu nya tidak melihat kejahatan pada penyintas ini.Mungkin mereka tidak tertarik dengan gerobak tapi satu persen kemungkinan itu tetap ada.
Arui tidak ingin menanggung resiko.
"Tidak apa apa Bu, setelah istirahat Aku akan mengisi gerobak di sini kemudian kita akan pergi setelah gelap"
Adinda tidak peduli lagi.
Dia juga lelah saat menghitung uang yang dia dapatkan tadi,jadi dia setuju untuk istirahat.
Arui melihat lihat gudang dengan tersenyum. Pancake daun bawang yang dijadikan seperti makanan terbaik di dunia hanya dengan menatap gudang yang penuh dengan bahan makanan ini.
Setelah makan dua pancake, Arui tidak lantas istirahat.
Pertama tama,dia menarik dua karung beras,dua karung gandum dan dua karung jagung.Belum lagi dua gelombang kain dengan banyak jarum dan benang.
Karena ini adalah toko barang harian,ada juga minyak cuka dan kecap yang biasa di irit keluarga pedesaan .
Jangan lupa dengan garam yang juga mahal, harga garam sebanding dengan harga daging di era ini.Arui menarik dua karung garam sekaligus.
Khawatir dia tidak akan menemukan waktu lain untuk datang, Arui menimbun lagi sejumlah beras dan Gandum sampai gerobaknya membukit.
Baru setelah gerobak tidak bisa di isi lagi, Arui menyerah.
Adinda yang tidur siang tidak tahu apa yang dilakukan oleh putranya selagi dirinya dari tidur. Begitu bangun dia sudah melihat hal besar itu sudah diisi dengan begitu banyak barang.
Mata Adinda berkedip kedip.
Anak bodoh.
Jika muatan sebanyak menarik di malam hari, apalagi hutan adalah tempat paling rentan dengan hewan buas.
"Arui" kata adinda.
"Ya Bu"Arui yang sedang tertawa bodoh tiba-tiba terkejut dengan suara ibunya.
Ibu nya sudah bangun.
"kok mengisi begitu banyak barang. Apa menurutmu kau sanggup menariknya di tengah hutan yang penuh dengan hewan buas. Kita rentan diserang oleh hewan buas di siang hari. Perjalanannya kita harus dilakukan setelah gelap, apa kau bisa?"
Pertanyaan ini membuat Arui yang bahagia seperti tersiram dengan air dingin.
Dia yang tadinya tersenyum sekarang berubah murung.
"Ibu maaf ,aku lupa"katanya
Adinda tertawa, berbelanja dengan harga nol sebenarnya sangat mengasikkan , cukup mudah untuk membuat orang lupa diri.
Dia pernah mengalami nya dan tau apa yang di rasakan oleh Arui.
"Tidak apa-apa, Tarik saja, mari sembunyi kan gerobak di hutan bambu.Nanti jemput lagi jika hari sudah terang bagaimana?" kata Adinda.
"Hutan di desa Jiang?"
"Hem"
Arui berpikir sebentar, desa Jiang kosong sekarang tapi bukan tidak mungkin masih ada beberapa penyintas yang mencoba nasib di sini.Ibu berkata untuk menyembunyikan gerobak di hutan bambu.
Apakah ini benar-benar selamat.
Adinda berkata,"tidak ada yang orang yang mengetahui jika tunas bambu bisa dimakan . Jadi tidak akan ada orang berpikir untuk pergi ke sana.Kau harus bekerja keras untuk menyembunyikannya ,ok"
Saat ini rebung tidak di sukai kecuali untuk membuat keranjang dan sejenisnya.Rebung di mata pengungsi, lebih buruk di bandingkan dengan kulit kayu.
Arui mengerti ,dia juga merasa ini ide yang bagus. Tunas bambu atau yang akrab dipanggil rebung bisa dimakan tapi saat ini tidak ada orang yang berpikir untuk mencoba memakannya.
Hal ini akan gatal di tenggorokan jika tidak di proses terlebih dahulu. Karena tidak ada hal yang bisa dimakan di hutan bambu, jadi kecil kemungkinan untuk para pengungsi datang mencari makanan di situ.
"Seperti yang diharapkan, ide ibu memang bagus"kata Arui.
Adinda tidak mengatakan apapun lagi,dia melihat waktu.Jika ada jam, waktu akan menunjukkan sekitar jam 05.00 sore.Dan ini adalah waktu nya untuk bergerak.
Sebelum keluar dari ruang rahasia, Arui memandang sekali lagi ke arah gudang rahasia. Dia sangat khawatir tidak makan menemukan gudang ini lagi di kemudian hari.
Tapi Adinda menepuk pundaknya dan berkata ,"jangan khawatir anak ku, tidak ada orang yang bisa membuka pintu tanpa kunci kan"
Kunci universal di goyang kan di depan mata Arui.Baru kemudian Arui mengerti apa yang ibu maksud kan.
Akhirnya arui bisa tertawa.
Ibunya hebat.
Benar saja,jahe tua masih pedas.
Setelah mendorong gerobak keluar dari gudang rahasia, pintu masuk nya di kunci lagi dengan sekali klik.
Arui belum yakin, dia mendorong pintu beberapa kali dan menemukan jika pintu rahasia tidak bisa di buka.Baru setelah itu dia merasa nyaman.
"Ibu , ayo pergi" kata Arui sambil berwaspada.
Adinda tidak khawatir,dia memiliki sistem alarm kebakaran di benaknya.Sistem bisa mendeteksi niat buruk , ketika alarm kebakaran tidak berbunyi, artinya dia selamat.
Segera ibu dan anak pergi dengan mendorong gerobak yang bermuatan penuh.Beberapa orang melihat ibu dan anak keluar, tapi tidak memiliki ide buruk.
Karena itu alarm kebakaran tidak berbunyi.
Hanya saja setelah ibu dan anak lewat, beberapa orang masuk ke gudang kosong.Muatan penuh membuat orang orang berharap menemukan sesuatu yang bisa di makan.
Tapi nyatanya gudang ini kosong.
"Aduh, ini gudang kosong, mungkin mereka menemukan barang barang terakhir"kata salah satu dari mereka yang menyesal tidak datang duluan.
"Apakah ada gudang rahasia?" pertanyaan ini memicu rasa ingin tahu.Jika memang ada gudang rahasia,apa mungkin mereka masih bisa menarik hal sisa.
Lima orang saling pandang.
Segera mereka bergerak ke sana kemari. Melihat atap atau dinding batu yang di curigai sebagai pintu rahasia.
Tebakan mereka tepat tapi sayang semua nya melewati pintu rahasia asli.Arui berjaga jaga,dia meletakkan darah mayat di sekitar dinding.
Karena darah ini,para pengungsi tidak melihat pintu rahasia tadi.
Alhasil, gerakan berjaga jaga arui , membuat para pengungsi yang malang tidak menemukan pintu rahasia.
"Tidak ada, benar-benar tidak ada"keluh salah satu dari mereka.
"Ya , mungkin itu sisa bahan yang terakhir "jawab yang lain.
Sementara para pengungsi kecewa, Arui dan Adinda sudah melangkah jauh.
Gerobak yang penuh dengan muatan membuat langkah kedua nya melambat.Untung saja hari sudah gelap gulita, jika tidak ,akan ada sesuatu yang terjadi.
Ketika mereka masuk ke dalam gang kecil, Adinda tiba tiba saja ingat dengan satu hal.
"Arui tunggu ibu sebentar,ibu ingin ke toilet"Kata Adinda.
Arui mengerut tapi dia hanya bisa setuju.Orang tua memang kerapkali memiliki masalah seperti ini.Jadi wajar jika Adinda minta berhenti.
Arui berjaga jaga dengan ngeri,dia sangat khawatir.Pertama kali menjarah harta orang lain, memang membuat Arui berkeringat .
Lain hal nya dengan Adinda.
Dia pergi ke tempat para pengungsi yang sebelumnya bertengkar dengan dia .
Orang orang ini masih ada di tempat, rupanya mereka baru saja mereka menyelesaikan makan malam.Gadis yang menjadi korban pelecehan , di asingkan .Dia bersendirian di satu sudut dengan mata kosong.
Wanita tua yang tadi pagi memarahi Adinda, meludah ke tanah dengan berkata,"Cuih, kau masih bisa di jual ke rumah bordil, jika tidak kau lebih baik mati saja .Benar benar menjijikkan"
Hahaha.
Para pria yang melecehkan nya tertawa keras.Tidak ada rasa bersalah sama sekali.
Inilah kelebihan jika kau lahir menjadi laki laki.
Klan sial.
Adinda tidak mau membuang waktu,dia membeli obat bius konsentrasi tinggi dalam bentuk bedak tabur.
Dengan cepat,bedak tabur di tiup kan .
Whus...
Segera bedak bersinggungan dengan udara.Karena konsentrasi tinggi,kurang dari dua detik, orang orang , gadis muda ,wanita dan anak-anak segera tertidur.
Hanya setelah itu Adinda muncul.
"Kalian merendah wanita tapi kalian sendiri adalah wanita"katanya.
"kalian ingin menjual korban pelecehan? sekarang apa yang kalian lakukan dengan diri sendiri hah"
Bukan adinda bersikap pengecut.Tapi jumlah mereka banyak sedangkan Adinda cuma punya dua tangan dan dua kaki.
Adinda berbalik,dia melihat wanita tua yang memarahinya.
"Ini wanita tua tidak sadar diri, bukan membela kaum sendiri, dia malah berbicara dengan bau mulut yang menjijikan"
Plak..
Adinda menampar dengan keras.Satu kali dia kali, tiga kali.Hanya setelah Adinda puas, dia berhenti menampar.Melihat wanita tua yang sekarang memiliki wajah babi,sakit hatinya terbayar saat ini juga.
Puas, sungguh puas.
Siapa suruh melawan Adinda,huh.
Adinda tanpa peduli, menarik pakaian semua orang terkecuali anak anak.Dia menumpuk pria dan wanita sesuka hati nya.Saat itu semua orang tidak berpakaian.Pak tua juga di letakkan dengan wanita muda yang di perkirakan anak perawan.Setelah di lucuti, Adinda membakar nya pada api unggun.
Tidak sampai di situ,para pria , baik tua atau muda, di pukul dengan keras.Ada juga waktu Adinda menginjak injak wajah mereka untuk membalas sakit hati nya.
Adapun tiga pelaku,dia menarik pisau dapur dan ..
Crash....
Crash...
Crash...
Tiga pria arogan segera kehilangan benda pusaka.Anak laki laki yang menjanjikan sekarang menjadi Kasim.
Rasakan.
Wajah tua Adinda segera tersenyum seperti iblis .
Mampus, hahaha.
terus lanjut update nya thorr
terus lanjut update nya thorr