Arman berselingkuh dari istrinya karena cinta masalalu yang hadir ditengah rumah tangga yang mulai dia bina. pernikahan karena perjodohan itu awalnya tak dia terima dengan baik sampai akhirnya dia mulai menyadari kesalahannya dan ingin memperbaiki nya tapi sang Istri Aurora akhirnya menyerah dan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehidupan Baru Kairo
Semua percakapan sebenarnya dalam bahasa Arab, hanya saja penulis sengaja memakai bahasa Indonesia saja untuk memudahkan para pembaca.
Sesampainya disana, Aurora dijemput oleh petugas kampus tempatnya akan berkuliah sekaligus mengajar, dia akan ditempatkan dirumah kampus yang memang dikhususkan untuk dosen dari luar negeri.
"Selamat datang Ibu Aurora, perkenalkan nama saya Rumahnya Adam yang akan mengantar anda kerumah pribadi kampus"
"Terima kasih mba, senang berkenalan dengan anda". Aurora menyambut tangan itu dengan senyuman dibalik cadarnya.
"Senang juga berkenalan dengan anda Miss Aurora, mari kita ke mobil dan akan saya antarkan ketempat tinggal anda". Ucapnya dengan santun.
"Apakah hanya kalian bertiga yang datang, kemana suami anda?? Tanya Rumaisya dengan sopan.
"Saya sudah bercerai sebelum kesini saya sendiri bersama anak-anak saja".
"Baiklah jika seperti itu, saya akan katakan pada pihak kampus". Rumaisya tersenyum kembali.
"Bisakah saya bertanya sesuatu?? Aurora bertanya dengan pelan.
"Tentu Miss, bertanya tentang apa??
"Bagaimana tentang anak-anak jika saya mengajar nantinya, takutnya mengganggu kelas jika anak saya dibawah didalam kelas".
"Dikampus ada tempat penitipan anak bagi anak dosen yang bekerja, gajinya anda tak perlu khawatir karena kampus akan menanggungnya, apalagi anak Miss masih kecil, mereka akan mendapatkan santunan dan biaya tersendiri dari negara".
"Baiklah jika seperti itu, terima kasih infonya".
"Sama-sama Miss senang membantu anda".
Perjalanan keduanya terasa tenang karena Anak Aurora memang anak yang tidak terlalu rewel jika dibawah bepergian, anak-anak nya juga anak yang senang pada siapa saja ketika digendong oleh orang lain.
Akhirnya mereka sampai di perumahan dosen kampus terkenal di Kairo ini, kampus islamih yang merupakan kampus terbaik didunia selain kampus umum seperti standford
"ini rumah anda miss Aurora, kebetulan rumah saya tepat disamping rumah anda".
"Terima kasih Rumaisya, kalau bisa panggil saja saya Aurora saja seperti nya kita seusia".
"Baiklah, aku pergi dulu, rumahmu sudah dirapikan dan dibersihkan tinggal ditempati saja".
"Iya makasih yah". Aurora masuk kedalam rumah yang memiliki 2 kamar pribadi dengan luas yang cukup dan semua perlengkapannya telah ada seperti kata Rumaisya.
"Alhamdulillah Ya Allah, mudahkan lah segala nya selama aku disini, tolong lindungi aku selama aku mempunyai hidup disini".
Dia segera membereskan segala keperluannya kemudian istirahat karena dia akan mulai masuk kampus dan akan didampingi Oleh Rumaisya.
Sore hari rumah Aurora kembali diketuk oleh Rumaisya karena mereka janjian untuk berbelanja bersama untuk kebutuhan selama tinggal di sini.
"Disini pasar tradisional yang terkenal murah dengan kualitas bagus, ayo kita masuk". Ucap Rumaisya menggandeng Aurora dengan membantu mendorong troli karena Aurora sudah mendorong stroller anaknya.
Mereka berdua asyik berbelanja tepatnya barang belanjaan Aurora karena dia akan berbelanja keperluannya selama disini, dia memang sudah menukarkan uang rupiah dengan Uang Kairo. Uang beasiswa juga sudah dia dapatkan saat akan berangkat ke Kairo.
"Brugh.. aduh". Ucap Aurora kesakitan saat berjalan mendorong stroller, ada lelaki yang menabraknya dengan tidak santai.
"Maaf apa kamu tidak melihat kami ada disini?? ". Kesal Rumaisya saat melihat Aurora kesakitan akibat pria itu.
"Maaf kan saya yah, aku tidak sengaja, tadi aku sedang mencari keponakanku yang berlari, aku takut dia hilang makanya aku tidak memperhatikan jalan". Ucapnya menunduk melihat kemarahan perempuan dihadapannya ini.
Sedangkan Aurora mengangguk saja, dia tidak mungkin banyak bicara kepada laki-laki yang bukan mahramnya. dia harus menjaga dirinya dari segala bentuk. Aurora menggelengkan kepala memperingatkan Rumaisya untuk tidak menanggapi pria itu.
Auora kembali berjalan menggandeng Rumaisya yang masih kesal kepada lelaki itu.
"Kenapa aku ditarik sih". Kesalnya pada Aurora.
" Kita berada ditempat umum Rumaisya, jangan lupa kita ada pengurus kampus terkenal dengan agamanya dan adabnya, aku tahu kamu kesal tapi setidaknya kamu ingat apa pekerjaan kita". Ucap Aurora dengan lembut.
Rumaisya terkesiap mendengar perkataan Aurora yang sangat benar adanya, dia sampai lupa dengan pekerjaannya sendiri karena tak bisa mengontrol emosinya.
"Terima kasih mengingatkanku Aurora, aku takut jika permasalahan itu sampai di kampus, bisa-bisa aku dalam masalah nanti nya".
"Sama-sama, kita adalah teman mulai sekarang, jadi saling mengingatkan".
Keduanya pun kembali membeli barang keperluan Aurora dan beruntung mereka mendapatkan nya dengan cepat dan mudah, sepanjang jalan mereka mendapatkan sapaan karena disana jarang orang memakai cadar terutama untuk Aurora karena Rumaisya hanya memakai jilbab saja.
"Ayo kita bayar dan segera pulang". Aurora mendorong troli sedangkan Rumaisya menjaga sikembar dan ternyata Dia bertemu dengan laki-laki yang menabraknya tadi.
"Tolong maafkan saya atas kejadian tadi, saya sungguh tidak sengaja". Ucapnya pada Aurora Yang berada di belakangnya
"Saya sudah memagkannya, maaf sebelumnya kita bukan Mhrom jadi tolong jaga jarak". Ucap Aurora begitu melihat laki-laki itu berusaha kebelakang dan bertemu dengannya.
Laki-laki itu mengerti dan menganggukkan kepalanya kemudian tersenyum dan membalikkan badannya tidak berbicara apapun, dia malu karena dia lupa jika perempuan dibelakang itu memakai cadar. Tentu saja dia tidak akan sembarangan berbicara dengannya.
"Ayo pulang". Ucap Aurora setelah membayar belanjaannya itu dan memegang belanjaannya sedangkan Rumaisya mendorong stroller sikembar.
"Masuklah dulu, jika kamu tidak ada pekerjaan, kebetulan aku atan masak untuk makan malam kita jika kamu tidak keberatan".
"Tentu Aurora kebetulan aku juga sedang tidak mood masak".
"Memang kenapa, tumbennya kamu tidak masak, biasanya jika perempuan tidak mood hobbynya memasak".
"Aku hanya sedang banyak masalah keluaraga saja kok". Rumaisya tersenyum kecut mengingatnya.
"Memang masalah seperti apa, kamu sudah menikah kah?? Tanya Aurora.
"Calon ku diambil kakakku sendiri dengan tega nya".
"Eh serius itu??
"Aku serius dan lebih parahnya lagi merek malah menyuruh membantu mereka biaya resepsinya, dasar gila". Ucap Rumaisya dengan sangat kesal.
"Kelihatannya keluargamu otaknya sedang kosmetik itu, masa sudah merampas malah kita yang bayar biaya menikah mereka, bukan gila lagi, orang strees itu mah". Aurora menggelengkan kepalanya tanda heran.
"Iya itulah sebabnya aku kesal setengah mati, aku ingin marah pada ayah dan ibuku tapi mereka orangtua jadi aku tak mau mengangkat telpon atau apapun tiu, toh mereka sebentar algi menikah, biarin aja".
"Itu langkah yang bagus, daripada sakit hati, aku yakin mereka akan mencaci maki kamu karena berani menolak keinginannya, dan kakakmu itu adalah anak kesayangan bukan??
"Loh bagaimana kamu tahu tentang hal itu??
"Kau hanya emenbaknya saja dari cara berbicara mulai seperti itu kelihatannya, kamu beruntung karena kamu jauh disini tak perlu berurusan sama kereta kalau tidak suka".
"Iya kamu benar, mereka hanya menginginkan uangku bukan kehadiranku".
"Kamu harus memperhatikan dirimu juga, kamu bekerja untuk dirimu juga".
"Kamu benar makasih yah".
blm tentu klo g ada bukti kbusukan rania.... km bkal nyesel sdh mnghianati istri sholihamu....
gmn sih km arman.... otak klo sdh kebalik y gini nich/CoolGuy//CoolGuy/
Maaf Thor... sedikit kritis jika dirasa ada yg kurang sesuai 😁✌️🙏🙏
Overall.. sukkaaa sekali dengan Cerita nya 👍👍👍👍🤗
Soo ditunggu kelanjutannya lagi yaa 👍🤗🤗🤗🤗