NovelToon NovelToon
Kawan Serumah

Kawan Serumah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Karangkuna

Mereka bertemu dalam tujuan masing-masing. Seperti kata temannya dalam hubungan itu tidak ada perasaan yang dipertaruhkan hanya ada profesionalitas semata.

Bersama selama tujuh bulan sebagai pasangan suami-istri palsu adalah hal yang mudah pikir mereka. Tapi apakah benar takdir akan membiarkannya begitu saja?

"Maksudku. Kita tidak mudah akur bukan? kita sering bertengkar dan tidak cocok."

"Bernarkah? tapi aku merasa sebaliknya."

***

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karangkuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Tamu Yang Tak Diundang

Kani berada di dalam kamarnya dari sepulang bekerja, ia berencana untuk membuatkan neneknya syal rajutan dan mempelajari langkah-langkahnya dari buku yang beberapa waktu lalu ia beli. Berapa hari ini Kani tidak pernah bertemu dengan Baswara, entah ia yang pergi cepat atau pria itu. Bukannya dia menghindar dari masalah namun rasanya dia takut jika bertemu dengan Baswara pasti akan berakhir dengan pertengakaran.

Tiba-tiba dia ingat bahwa besok malam ada pertemuan keluarganya Baswara, beberapa hari yang lalu kak Dira meneleponnya untuk memberi kabar bahwa Ibu mereka mengadakan jamuan makan malam, Kani bahkan belum mencari sesuatu untuk dibawa kesana.

***

Keesokan harinya Kani meminta tolong untuk diajarkan membuat sebuah kue yang rencananya akan dibawanya pada acara makan malam nanti.

Chika sibuk mengeluarkan bahan-bahan kuenya sementara Kani mencatat apa saja langkah-langkahnya yang pikirnya akan berguna jika ia membuat kue yang lain di kemudian hari.

"Kenapa kau tidak membelinya saja? Kenapa harus repot-repot seperti ini?" Tanya temannya itu.

"Setiap kali aku melihatmu, aku selalu ingin mencoba membuatnya juga."

"Tidak semua orang bisa melakukannya, tapi aku yakin kau pasti bisa, kau orang yang bertekad Kani apapun pasti bisa kau lakukan, bahkan kau juga bisa menaklukkan Baswara." Chika melirik temannya itu dengan tatapan penuh makna.

"Aku? Menaklukkannya? Bicara apa kau ini."

"Kau tau, dia menyukaimu awalnya aku ragu tapi waktu dia datang mencarimu  membuatku yakin akan hal itu, kalau dia tidak peduli tidak mungkin dia datang pagi-pagi buta bukan?"

"Mungkin karena dia hanya merasa bersalah," ucap Kani meyakinkan dirinya sendiri.

"Tebakanku tidak pernah meleset."

Kani membuat kue cokelat berbentuk bulat sekitar kurang lebih hampir sejam dia membuatnya dipandu oleh Chika yang ahli dalam hal itu. Setelah membungkusnya dengan rapi Kani lalu pulang ke rumah dan bersiap untuk pergi. Kali ini dia pergi sendiri dengan memesan taksi, barusan Baswara mengiriminya pesan menyuruhnya untuk pergi duluan karena dia masih ada rapat yang harus dihadiri.

***

Kani selalu takjub tiap kali berkunjung ke rumah itu, terkadang dia hanya bisa melihat rumah-rumah besar dari jalan yang ia lalui memandanginya dari luar yang di tutupi dengan pagar tinggi menjulang. Ia jadi penasaran bagaimana rasanya berada di dalam sana namun kini akhirnya ia tau dengan jelas.

Seperti biasa ketika masuk dia disambut oleh seorang pelayan pria yang kini membawanya keruang makan tempat semua orang berkumpul.

Kak Dira menyambutnya dengan pelukan hangat serta mengambil sekotak kue yang ia serahkan. Di ujung meja makan terlihat ibu Baswara yang kondisinya tampak sehat dan gembira, di kursi lainnya ada pria tinggi agak berisi yang diketahuinya adalah suami Dira sedang bermain dengan putra pertama mereka yang duduk di sampingnya.

Kani lalu menarik kursi yang ditarik oleh Dira tepat di samping kanan ibunya, disusul oleh Dira yang duduk di samping kanannya juga. Sementara kursi di seberangnya masih kosong.

Tidak lama kemudian paman dan tante Baswara datang. Kani tidak pernah berinterkasi dengan mereka selain waktu pesta pernikahan sang paman yang memberikannya ucapan basa-basi yang dianggapnya tidak tulus. Sementara istrinya terlihat tidak begitu suka dengan kehadirannya, dia selalu memperhatikan Kani dari atas hingga ke bawah mungkin mencari celah untuk dihina.

Di belakang tante Sofia ada sosok yang tidak asing dipandangan Kani, dia cukup bingung dengan kehadiran wanita itu.

"Maaf ya. Aku membawa Hany ke acara makan malam ini, dia ingin sekali bertemu dengan kakak jadi kuajak dia sekalian," ucap Sofia seraya menggenggam tangan Nyonya Rastomo yang juga sama terkejutnya namun buru-buru menyapa Hany dengan diiringi seulas senyum ramah, ya bagaimanapun mereka sudah kenal lama pikir Kani.

"Mama apa kabar? Maaf Hany sudah lama tidak datang kemari," ucap wanita itu memeluk mama dari sang mantan kekasih.

"Baik Hany tidak masalah. Mama senang kau bisa hadir di sini, suasana jadi semakin ramai."

Di sampingnya Dira tampak khawatir dengan situasi yang canggung itu, dia melirik Kani yang berusaha untuk tenang dan tidak peduli.

"Hany duduklah," ucap Sofia menarik kursi tepat disebelahnya.

"Ngomong-ngomong Baswara belum datang sepertinya," ucap Hany sembari mengedarkan pandangan tapi tak kunjung menemukan pria itu.

Lalu terdengar langkah kaki mendekat kearah mereka. Kani menoleh ke sumber suara dan menemukan Baswara yang terlihat tampan seperti biasanya. Dia mengenakan setelan formal berwarna biru tua di dalamnya ada kemeja biru muda yang menghiasi disertai dengan dasi senada dengan rompi dan jasnya.

Baswara melangkah semakin dekat menuju kursi ibunya, pandangannya beralih pada Kani sekilas namun sangat tajam sehingga wanita itu berdebar.

"Maaf Baswara terlambat Ma," ucapnya sembari mencium kening sang ibu.

Sofia lantas berdiri mempersilahkannya untuk duduk namun Baswara baru menyadari kehadiran Hany tepat di samping tantenya itu dan kemudian memutuskan untuk berjalan melewati  belakang ibunya dan berhenti di belakang kursi kakak perempuannya.

"Kalau kau tidak keberatan aku ingin duduk di sini," ucap Baswara pada Dira yang untungnya dengan cepat mengerti situasi saat itu.

Mereka menyantap hidangan steak dengan brown sauce malam itu. Kani hanya bisa mendengarkan saja obrolan malam itu karena topiknya tentang hal dia tidak ketahui ekonomi, politik dan sekarang membahas tentang bisnis yang dikelola oleh keluarga Rastomo yang diketahui Kani merupakan bisnis yang sangat besar. Dia tidak pernah tau seberapa kayanya sang suami karena ia juga tidak peduli akan hal itu menurutnya itu hal privasi yang tidak semestinya ia ketahui.

Malam itu adalah pertama kalinya pertemuan mereka setelah kejadian waktu itu, yang menurut Baswara wanita itu menghindarinya meskipun ia sudah mencoba untuk melakukan gencatan senjata namun wanita itu tidak kunjung goyah.

Kani berpikir saat itu Baswara sedang menggodanya, karena mereka duduk berdampingan tangan Baswara yang besar itu selalu menyenggolnya atau sekedar saling bersentuhan dan Kani pun merasa bahwa kursi pria itu agak dekat dengan kursi yang ia duduki, mungkin hanya perasaannya saja.

Yang tidak Kani ketahui bahwa pria itu sangat menanti untuk bertemu dengannya hari itu. Selama beberapa hari dia merasa Kani menghindarinya dan itu membuatnya kecewa namun tidak bisa berbuat banyak.

Sampai akhirnya malam ini tiba, kehadirannya menenangkan jiwa Baswara, dia selalu meliriknya ketika sedang berbicara dengan sang ibu. Wangi Kani malam itu melekat manis di indra penciumannya, ada sesuatu yang ragu untuk diakui namun jelas ia merasakannya, dia rindu.

"Ini dia pencuci mulut kita. Kani membuatnya sendiri," ucap Dira sambil menyendok kue itu dan mencicipinya.

"Ini enak sekali nak," ucap ibu mertuanya membuat Kani senang dan lega bahwa usahanya berhasil.

Di sampingnya Baswara memandangi kue itu dan mendekatkan badannya kearah Kani, "Aku tidak tau kau bisa membuat kue," bisik Baswara pelan.

Kani pun membalas, "Tentu saja, banyak hal yang tidak kau ketahui tentangku."

 

1
Koirul Rahman
kalau kalian temukan karya ini cepetan deh mulai save di rak kalian... ini cerita paling bagus buat dibaca
Karangkuna: terima kasih untuk dukungannya ya /Smile/
total 1 replies
Norselie
Kak, Novel ini tidak dilanjutkah?
Karangkuna: terima kasih untuk dukungannya /Smile/ ditunggu next part-nya ya.
total 1 replies
Murniyati Mommy
ceritanya keren banget, thor! Aku jadi ketagihan!
Karangkuna: terima kasih /Smile/ ditunggu part selanjutnya ya..
total 1 replies
tae Yeon
Seru banget! 🤩
Karangkuna: thanks uda baca, ditunggu next chapter ya /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!