NovelToon NovelToon
CEO DINGIN Dengan WANITA BAIK

CEO DINGIN Dengan WANITA BAIK

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Hotler Siagian

Menceritakan seorang laki-laki dingin yang jatuh cinta terhadap seorang wanita…….

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hotler Siagian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4

Selama dua hari, Alika beristirahat dirumah. Meskipun tangannya masih diperban, dia merasa sudah waktunya kembali untuk bekerja. Tak lama handphone Alika berdering, Alika pun melihat nomor siapa yang menelfonnya pagi-pagi begini, ternyata dari atasannya yang merupakan bapak rektor universitas.

"Halo, selamat pagi bapak, ada perihal apa ya?" Tanya Alika pada beliau. "Halo, begini mbak saya ingin memberi tahu jika hari ini ada rapat dengan para investor universitas untuk mendiskusikan mengenai penerimaan mahasiswa baru. Saya harap mbak Alika berkenan menjadi perwakilan moderator universitas" tanya seseorang disebrang telpon.

(Aduhhh, mana tangan aku masih diperban, kesusahan nggak ya nanti...Ah, semoga aja ngga deh) batin Alika.

"Baik pak, inshallah sebentar lagi saya datang ke kampus" jawab Alika mengiyakan permintaan Bapak Rektor.

Setelah panggilan telpon itu berakhir, Alika mulai mempersiapkan bajunya, sebelum pergi mandi.

20 menit kemudian

Alika sudah siap dengan setelan jas formalnya, tak lupa dia juga memakai make-up tipis yang selalu dia gunakan sehari-hari.

"Cushion udah, spray udah, maskara udah, eyebrow udah, sekarang tinggal lipstick" ucap Alika menge-check setiap detail bagian wajah cantiknya.

Setelah selesai dengan per make-up an duniawi, Alika segera turun kebawah untuk sarapan bersama keluarganya.

Arta, Ayah Alika yang melihat putrinya yang keadaannya baru membaik pergi bekerja langsung bertanya,

"kamu mau berangkat kerja pagi-pagi begini?" tanya ayah Alika.

"Emm, iya yah ada rapat besar pengurus universitas hari ini" jawab Alika.

"Kalau begitu kamu ayah antar aja, tangan kamu juga masih diperban. Ga bakal ayah izinin bawa mobil sendiri" perintah ayah Alika.

Alika yang mendengar ayahnya mengatakan hal itu, hanya mengangguk.

(mau gimana lagi, tangan juga udah begini...) batin Alika menatap tangan kirinya.

Selama di mobil Alika merasa sangat bosan, karena sudah lama ia tidak diantar ayahnya.

Kalau tidak salah terakhir ayahnya mengantarnya adalah saat ia SMA.

Setelah kuliah dan bekerja, Alika selalu berangkat sendiri.

Untuk menghilangkan kebosanannya, Alika mengambil handphone nya dan berselfie dengan ayahnya.

(Untung case aku bisa nempel di jendela, jadi ga repot selfienya hehe)

"Yah, liat kamera bentar donggg...plissss" pinta Alika. Arta yang melirik apa yang sedang dilakukan putrinya pun hanya menjawab,

"Engga gaboleh, bawa mobil itu harus fokus. Gaboleh meleng kesana kemari" tolak ayah Alika sambil menceramahi.

(Untung case aku bisa nempel di jendela, jadi ga repot selfienya hehe)

"Yah, liat kamera bentar donggg...plissss" pinta Alika. Arta yang melirik apa yang sedang dilakukan putrinya pun hanya menjawab,

"Engga gaboleh, bawa mobil itu harus fokus. Gaboleh meleng kesana kemari" tolak ayah Alika sambil menceramahi.

Butuh waktu 20 menit untuk sampai ke kampus.

"Alika masuk dulu ya yah, Ayah hati-hati pulangnya jangan ngebut" ucap Alika.

"Iya kamu juga hati-hati, kalo udah mau pulang telpon ayah aja biar dijemput" perintah ayah Alika.

Alika pun mengangguk dan masuk kedalam kampus. Didalam gedung rapat, Alika mempersiapkan segalanya untuk memimpin rapat yang akan berjalan sebentar lagi.

"Ini tumben banget banyak daftar tamunya" ucap Alika bergumam pada dirinya sendiri.

Acara pertama merupakan sambutan dari para investor utama, Alika memanggil nama para investor tersebut satu-persatu.

Tak lama, Alika akhirnya sampai pada satu nama terakhir yaitu 'Calvin Waymond Dimitry'.

Alika tercengang melihat pria yang berjalan menuju podium disampingnya,

(Lohhh, dia kan yang nolongin aku kemarin) batin Alika berteriak heboh.

Meskipun Alika yakin itu orangnya, reaksinya berbeda dengan pria itu.

Dia seperti tidak merasa pernah bertemu Alika sebelumnya, bahkan tidak melirik ke arah Alika sedikitpun.

"Pagi, saya Calvin dari Waymond group. Saya harap acara ini nantinya bisa berjalan dengan lancar. Terimakasih" sapa pria itu dingin.

(Ohh, jadi namanya Calvin) batin Alika.

Saat diskusi mengenai penerimaan mahasiswa baru, para investor membahas pembangunan gedung tambahan.

Calvin, pria dingin nan jutek itu akhirnya angkat bicara,

"Saya setuju, untuk pembangunan gedung baru. Tanggung jawab kepengawasan saya serahkan kepada pihak universitas".

Alika yang mendengar pendapatnya merasa tidak setuju, bagaimana bisa tanggung jawab investasi pembangunan gedung, hanya diserahkan kepada pihak universitas.

Hal ini sama saja seperti majikan yang sekedar memberi uang kepada pelayan, tanpa ingin tahu perkembangannya.

"Maaf sebelumnya, saya rasa saya kurang setuju mengenai tanggapan Bapak Calvin,"

"Pembangunan gedung merupakan tanggung jawab murni investor dan pengurus universitas, jadi saya rasa pihak pemegang dana lebih berhak terhadap urusan kepengawasan pembangunan agar pengelolaan berjalan sesuai dengan keinginan kedua belah pihak," tegas Alika berani.

Rupanya investor-investor lain dan para pengurus universitas merasa setuju dengan perkataan Alika dan berbisik-bisik.

Baru kali ini, ada seseorang yang berani menentang seorang Calvin Waymond Dimitry.

Apalagi seorang wanita.

"Saya rasa, saran Bu Alika sudah benar disini, terkadang dalam masalah pembangunan kita sering menemui perbedaan pendapat apalagi perihal pendanaan,"

"Maka dari itu, kita harus berhati-hati agar rencana pembangunan bisa sesuai dengan keinginan kita bersama," ucap Bapak Rektor universitas yang setuju dengan pendapat Alika.

Untuk pertama kalinya, Calvin mendengar ada seseorang yang berani menyanggah pendapatnya selain Lancaster teman masa kecilnya.

Kepalanya mendongak melihat siapa orang itu.

Ternyata dia adalah gadis mirip Lancaster yang dia tolong saat kecelakaan motor kemarin.

Calvin seketika membuang wajahnya dan tidak ingin melihat perempuan itu sedikitpun.

Seusai acara, mereka semua bersalaman satu sama lain sebagai tanda hormat.

Alika bersalaman dengan para investor-investor universitas itu, yang termasuk Calvin.

Alika mengangkat tangannya, mengajak Calvin bersalaman, namun tangannya sama sekali tidak dihiraukan Calvin.

Dia hanya melihat wajah Alika sebentar, lalu langsung melenggang pergi kearah pintu keluar.

(Ihh sombong banget sih itu orang, ada orang salaman ngga dihormatin. Awas aja kalo ketemu lagi) gerutu Alika melihat perilaku Calvin.

Meskipun kesal, Alika sadar jika ia harus tetap harus mengucapkan terimakasih kepada pria itu karena telah menolongnya dengan membawa Alika kerumah sakit.

(Entah gimana keadaan gue, kalau ngga ditolongin sama dia), batin Alika.

***

Di ruangan khusus investor, Alika berusaha menemui Calvin pria kutub itu.

Dengan membawa beberapa bingkisan sebagai tanda terimakasih karena telah menolongnya,

"Okay, relax Alika... Ini cuman sebentar, kasih bingkisannya, bilang terimakasih, terus pulang" gumam Alika untuk menghilangkan rasa gugup yang tiba-tiba menyerangnya.

"Maaf, kalau tidak salah apa benar anda yang bernama Bapak Calvin?" tanya Alika kepada pria bertubuh tinggi dan kekar itu.

Calvin menoleh, sedikit terkejut melihat kedatangan wanita itu didepannya.

"Jadi begini, saya kemari karena saya ingin berterimakasih kepada Bapak yang telah menolong saya saat itu. Saya benar-benar bersyukur bisa ditolong di waktu yang tepat" ucap Alika berterimakasih kepada pria didepannya tanpa spasi.

Namun, siapa sangka Alika mendapat jawaban yang sangat menohok dari pria yang sangat ia kagumi ini.

"Apa anda memiliki maksud tertentu dengan saya?"

1
Moh Rifti
next
Moh Rifti
lanjut
Moh Rifti
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!