"Heh, bocil? Nanti setelah ini aku minta di traktir ya." Goda adrian.
"Adrian!? Mulai deh kamu?." Ketus shely.
"Nggak mau!?, om adrian banyak makannya." Tebak aqilla membuat semua orang di sana tertawa.
"Ye? Mana ada aku makan banyak!? Lagian yang kamu pesankan, semua makanan nya hanya seumil. Gimana nggak makan banyak,." Jawabnya asal.
"Iss maruk, om adrian nya." Ujar aqilla namun tangan adrian mulai usil. Ia pun mulai menarik pelan hijab aqilla.
"Bundaaaaa!?." Teriak aqilla yang taj terima, jika hijab nya ditarik.
"Aduh sayang ampuuunn!!!!?." Pekik adrian yang merasakan nyeri di pinggang, akibat cubitan ulfa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sherly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20
Adrian yang kini sudah bertemu keluarganya, langsung menyetop mobil yang bertuliskan nama keluarga adrian prayoga,
Ia pun sontak ingin sekali tidak menyetopnya, sehingga berfikir untuk lari dari mobilnya yang bertuliskan nama itu.
Saat berhadapan dengan shely yang masih berada di dalam mobil, ia pun terpaksa masuk dan tak lupa ia memasukkan semua kopernya kedalam bagasi, dan meminta ayah nya untuk melepaskan mmt nya.
"Ayahhhh, ini ide siapa sih kok dikasih mmt didepan, haduh malu maluin adrian ajah lah!?." umpatnya yang sudah terasa malu.
"Itu ide mbak mu, agar tak mencari mu lagi." ujar pak malik sehingga mereka pun masuk mobil, kini berbalik adrian didepan dan ayahnya dibelakang.
Plak.
"Aduh!? Ibuuuu,? Ini adrian kenapa sih pulang-pulang main nepuk punggungku?." adunya pada sang ibu yang kini hanya tersenyum saja dibelakang.
"Lagian mbak apa-apa'an sih didepan kasih mmt, aku kan malu?." gerutu adrian pada kakaknya.
"Hahaha. Aiis nama aja pun, belum juga orangnya sekalian aja mau ku tempel pake lem di atas mobil," ucapnya kini adrian menatap sang kakak tajam.
"Iih, mbaaaaakkk. Huh capek-capek malah dibuat kesal." sungutnya, namun shely hanya meledakkan tawanya saja, dan melajukan mobilnya karna di belakang sudah begitu banyak antrian.
"Hahaha, lucu sekali kamu dek kalau lagi ngambek gitu," kata shely sambil melihat kearah depan.
"Aok ah, aku capek mau tidur," gerutunya lalu adrian pun mulai menempelkan kepalanya kejendela.
Sesekali ia menoleh lalu melebarkan matanya, saat adrian melihat seseorang didalam nya.
"Ulfa?." lirihnya kini shely pun menatap mata adrian kearah mobil sport yang berwarna orens. Ia pun langsung menebak pemiliknya.
"Ulfa?" gumamnya namun masih terdengar pada telinga adrian.
"Mbak sok tau, palingan juga salah orang?." ucapnya namun shely sekilas melihat kearah adrian sebentar, lalu menghadap kedepan kembali.
"Ih kok sok tau sih, ini ya dek sejak mbak jadi onwer online, ya yang bantuin mbak cuman ulfa, sehingga mbak jadikan asisten mbak dia, jadi tangan kedua makanya dia sekarang sudah sukses dek." paparnya adrian pun menggeleng hingga tak menyangka akan usaha kakak nya bisa sebesar itu, dulu padahal ia hanya modalin 10 juta, dan awalnya bangkrut hingga meminjam adrian 15 juta lagi.
Prok! Prok! Prok!
"Kenapa lu tepuk tangan? Emang kamu pikir ini lomba dek." tanya shely yang merasa aneh pada adiknya.
"Enggak mbak, adek salut sama mbak bisa berjuang sendiri, sampe sekarang jadi onwer lagi bagus bagus." puji adrian pada sang kakak.
"Iya setiap hari mbakmu sibuk terus dek." sambung bu ilma dari belakang.
"Ia dan saat bangkrut dulu mbakmu nggak pernah nyerah, sehingga ulfa membantu ikut mempromosikan ke setiap aplikasi oren biru ijo juga sosmed nak, makanya berkat usaha ulfa mbak mu jadi seperti ini le." timpal pak malik .
"Hehe, salut adek bangga memiliki mbak sepertimmu, jadi gimana nih tabungan aku mbak, kapan balikin nya? Hehehe, sekarang kan udah sukses nih mobil ada 2 cabang juga dimana mana pastinya, sekarang adek minta uangnya dong." kata adrian sambil mencoddongkan kedua tangan nya agar hak nya di kembalikan, shely hanya menggeleng gelengkan kepalanya.
Plak.
Cekiittt.
"Nihh rasain! Orang abis pulang dari jauh malah meminta uangnya sekarang, rada-rada kamu ya sabar napa, nggak usah buru-buru." ucap shely yang merasa gemas pada adiknya.
"Aduh sakiit, iya iya tapi beneran ya dikasih." rengeknya.
"Iya, oh ya sekarang mampir gudang dulu sebentar ambil stok dulu," akhirnya shely pun membelokkan mobilnya kearah gang yang dimana gudangnya berada, tak jauh dari gang kopleks rumahnya.
Sesampai nya digudang kini tiba-tiba shely terbengong, dan segera turun lalu berlari kecil dan diikuti adiknya dari belakang. Saat shely berhenti di depan gerbang, membuat adrian bertanyaa tanya.
"Kenapa mbak?." tanyanya yang ikut merasakan jika kakaknya kini sedang panik.
"Enggak dek, ini kok pintunya kebuka sendiri, perasaan kuncinya sama mbak?."
"Yaudah? Kenapa nggak masuk aja mbak, takut ada maling nanti didalam." kata adrian dan diangguki oleh shely, mereka pun masuk dan benar saja. Didalam nampak ada orang yang sedang menarik narik barang.
**
Didalam ruangan kini nampak ulfa yang sedang mengambil kosmetik, kini nampak sedang berusaha mencari kursi. Dan saat menaiki kursi kini malah dirinya tergelincir.
Gedebuk..
"Awww. Aduh sakit banget pantatku." gumamnya
Saat shely adrian sudah didalam kini mendengar suara perempuan yang tak asing ditelinganya, sehingga shely dan adrian bertatap muka.
"Ulfa!?." Ucapnya serempak lalu berlari menuju barisan rak yang tersusun barang.
"Sepertinya suaranya dari rak kosmetik dek," ujar shely, dan adrian pun segera mengikuti kakaknya dari belakang.
Dan benar saja ulfa sedang ingin bangun, kini ia terjatuh lagi karna dikejutkan kedatangan seorang wanita juga pemuda tak lain adalah kekasihnya.
"Haduh!?, kalian kalau datang itu teriak-teriak dulu kek?. biar jantungku aman!?." gerutunya dan adrian pun lekas membantu ulfa berdiri.
"Haha. Ya maaf kirain maling, oh, ya kamu kok bisa masuk gudang fa." tanyanya.
"Kamu lupa saat itu kan kamu yang ngasih kunci serepnya ke aku?." paparnya sehingga shely hanya nyengir saja, sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Maaf lupa hehe?." lirihnya.
"Udah drian lepasin tangan ku, ngapain kamu! Pulang aja sana?." usirnya dengan nada cetus.
"Ih kok kamu marah sama aku," tanyanya kini ulfa pun berkacak pinggang.
"Kamu selama ini kemana aja!?, hah, nggak ada kabar begitu saja, kalau marah kamu bilang, nggak usah nuduh aku selingkuh sama andi segala." bentaknya kini ulfa pun semakin maju, namun adrian justru nyalinya menciut hingga ia ingin mundur namun tak bisa.
"Hehehe, ya maaf fa." ucapnya enteng.
Kini shely yang melihat sahabatnya marah ia pun bingung, sehingga ia pun melerai mereka agar tak berantem.
"Hey udah-udah apa'an sih kalian kaya anak tk aja, udah ulfa nanti aja ceramahin adrian baik bantu aku, ambil kosmetik sama yang lain sebab toko kehabisan prodak." terangnya kini ulfa pun ngikutin kata sahabatnya, jika shely tidak melerainya mungkin adrian akan babak belur dengan cakaran dipipinya.
Ya' ulfa memang anak nya polis tapi jika seseorang sudah kelewat batas, apa lagi marah tanpa sebab ia akan memaki dihadapan orang itu, bahkan bisa saja lawannya menjadi babak belur karna di cakarnya.
.
.
Akhirnya mereka pun selesai memasukkan barang-barang kedalam mobil nya masing-masing. Tak lupa ia pun menyalami kedua orang tua shely, dan saat berhadapan dengan adrian kini ulfa beralih menatapnya tajam.
"Awas aja? Sampai dirumah kamu nggak jelasin apa alasan kamu tak membalas wa ku, lihat aja ntar abis kamu!?." ancam nya membuat bulu kuduk adrian berdiri.
"Ais serem amat sih ancaman nya?." ujarnya
"Ya' salahmu sendiri nggak ada ngabarin selama setahun, wa ku nggak kamu balas tau nggak sih, aku juga butuh kepastian sebagai wanita drian, udah minggir aku mau pulang." usirnya sehingga meminta adrian menyingkir lalu ulfa pun masuk kedalam mobilnya, dan menancap gas nya meninggalkan adrian termenung sendiri di pinggir mobil kakaknya.
"Diran, mau pulang nggak, kalau nggak aku tinggal ya?." teriak shely dari dalam mobil.
"Iya sory," akhirnya adrian pun masuk kedalam mobil.
'Aku harus minta maaf nih?, nggak mau aku kehilangan ulfa?. Tuhan kenapa sih ujian mu banyak kali saat mau mendekat keacaranya?' batinnya, adrian kini semakin kesal pada dirinya sendiri.
BERSAMBUNG...