seorang gadis bertemu dengan iblis dan di bawa ke dunia bawah,apakah ini takdir gadis tersebut?
hanya untuk umur 17 ke atas 👐🏻
(jangan lupa like and komen ya)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 永島良太, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
"Oh ya! Aku ingin bicara serius."
"Hm?" Melirik Damon.
"Malam ini aku ingin bicara serius."
"Tentang apa?"
"Tentang kita."
"Alay." Kembali memasak,wajah nya jutek, walau hatinya kejedar kejedor.
Damon terkekeh rendah.
Beberapa menit kemudian masakan liona jadi. Ia menyusun di meja dengan di bantu Damon.
"Sudah, kamu panggilkan mereka atau aku saja?" Kata liona
"Aku saja." Damon melenggang pergi.
Di taman.
"Hoi, makanan sudah siap dan jangan bermesraan di kastilku." Sinisnya.
Aron melepas pelukannya dari Leo, lalu berdiri. Di susul Leo bangkit menatap malas.
"Ayo makannn." aron berjalan duluan.
Leo melewati Damon dengan menundukkan kepalanya singkat, di balas anggukan.
Mereka sampai di meja makan.
"Wahhhh!! Sepertinya enak! Walaupun masih enak darah manusia." Gumam aron di akhir.
"Hm?" Leo melirik aron tajam.
"Eh, tidak, tidak!" Nyengir.
"Duduklah." Kata liona
Mereka duduk saling berhadapan, liona dengan Damon dan Leo dengan aron.
Mereka makan dengan tenang sesekali mengobrol dan ada pertengkaran kecil antara Damon dan aron, hal kecil selalu mereka ributkan kadang tentang liona
"Jadi sekarang kalian tinggal dimana?" Tanya liona
"Kami punya rumah." Jawab aron
"berdua?"
"Ya."
"Owww."liona tersenyum menggoda.
Selesai makan. aron dan Leo pamit pulang.
"Aku pulang, ya liona! Besok aku akan kesini." aron menjabat tangan liona dan tersenyum.
"Mustahil." Damon berkata cepat.
"Aku bicara dengan liona, ya kan liona?"
liona mengangguk saja.
"Sayangggg~" Damon merengek.
"Sudahlah, hati-hati di jalan." liona tersenyum tipis.
aron membalas senyum sedangkan Leo menarik tangan aron untuk cepat pulang.
"Buru-buru sekali, apa kau ingin bercocok tanam, Leo?" Canda Damon.
Leo mengangkat jempolnya menjawab. Damon tertawa, aron malu, liona mencibir.
"Sembarangan sekali berbicara." Cibir liona.
"Hahahaha!" Damon tertawa mencemooh.
"Akhirnya mereka pulang, ayo sayang." Menggendong liona di pundaknya.
"OY!!"
"Ahahaha!" Terbang ke kamar.
Damon menidurkan liona di kasur, berbaring di sebelahnya dan memeluknya.
"Akhirnya bisa berduaan."
"Lelah... Aku mau mandi." liona mencoba duduk.
Namun ditahan, Damon memeluknya erat. Menyandarkan kepalanya di dada liona.
"Diam seperti ini dulu, aku butuh pelukan." Berbisik dengan nada rendah.
liona terdiam, jantungnya berdetak kencang. Pasti Damon mendengarnya.
Dan... Ada apa dengan Damon?
"Sayang~"
"Mm?"
"Aku mau menyusu."
"Ee? Oke, akan ku buatkan." Ingin bangkit.
"Tidak, bukan susu yang itu."
"Lalu?"
"Ini." Menunjuk dada liona
liona melotot.
"Boleh, ya?" Menatap melas liona.
"Aku larang juga kamu tetap melakukannya, kan?" Kata liona malas.
"Tentu!" Damon sumringah, dia menyingkap baju dan tank top liona.
Meraup put*ng kanan liona, kesukaannya. liona mengatup erat mulutnya.
Damon menelan ludah dan menghisap dengan rakus seolah susu akan keluar.
"O-oy.. pelan-pelan."
"Mm?" Damon melirik sedikit, ia menarik tangan kanan liona untuk di taruh ke kepalanya.
liona mengangkat satu alisnya, Damon menggerakkan tangan liona untuk mengusap-usap kepalanya.
Oww... Jadi, Dia ingin di elus?
liona agak terkejut tapi tetap mengelus rambut Damon. Sesekali mencengkramnya jika Damon terlalu kuat atau jika Damon menggigit kecil put*ngnya.
"Jangan di gigit! Sakit."
"Mwaaf." Gumam Damon teredam.
Puas di kanan, ia beralih ke kiri. Tangan kirinya memainkan puting kanan liona.
Suara kecipak bibir Damon memenuhi ruangan. liona sesekali mengerang.
"Damon... Aku ingin bicara."
"eng?-
Melepas kulumannya
"-Bicara saja." Kembali meraup put*ng liona.
"Lepaskan ini dulu."
"Mm~" menggeleng.
