Happy Reading ....
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komen dan like ya
****
Sebagai anggota buangan klan Shen, Erlang Shen tidak diperbolehkan untuk menggunakan nama Shen di depan namanya. Oleh karena itu, dia membalik posisi namanya dan menjadikan Erlang sebagai marga. Banyak hal yang tak boleh dia lakukan, termasuk berkultivasi. namun, semua larangan itu tak dihiraukan olehnya. Dengan modal nekat, ia memulai kultivasinya. Ini adalah titik awal perjalanan sang legenda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Novel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18 Erlang Shen VS Yun Feng
"Kalau dia ingin membangkitkan tubuh kaisar kehancuran, maka dia harus menyatukan kekuatannya dengan dewa naga atau tubuh dewa petir," jelas Lao Hu.
"Ngomong-ngomong, aku harus memanggilmu siapa?" tanya Lao Hu kepada Erlang Shen.
"Panggil kakak saja," jawab Erlang Shen.
"Oh, iya, Kak, apakah kau mencari inti petir?" tanya Lao Hu.
"Iya," jawab Erlang Shen.
"Sebelah utara danau ini ada sebuah inti petir," jelas Lao Hu.
Erlang Shen melesat ke utara danau petir. Sesuai perkataan Lao Hu, di tempat itu terdapat inti petir hijau. Petir tersebut adalah petir Qilin suci.
"Petir Qilin suci, tidak buruk." Erlang Shen mengambil inti petir Qilin suci dan menyimpannya. Seperti api miliknya, ia juga berniat untuk menyatukan 4 petir terkuat menjadi satu.
Setelah mengambil inti petir, Erlang Shen langsung melesat. Tiba-tiba saja langit berubah menjadi gelap gulita. Petir menyambar.
"Secepat itu?" tanya Erlang Shen.
"Kenapa, Kak?" tanya Lao Hu.
"Yun Feng berhasil mengalahkan pewaris dewa petir. Petir yang menyambar di langit menandakan jika ia menyatukan tubuh dewa petir dengan dirinya.
"Bagaimana bisa dia mengalahkan pewaris dewa petir dalam hitungan menit?" tanya Lao Hu.
"Sama seperti dewa suci, dewa perang juga memiliki mata yang sangat mengerikan, yaitu mata dewa. Meski namanya mata dewa, tapi mata itu lebih identik dengan iblis. Mata dewa itu mampu membunuh dan menyerap kekuatan orang lain dengan cepat, tapi kekuatan target harus lebih rendah dari pemilik mata itu," jelas Erlang Shen.
"Aku akui, orang itu sangat jenius," ucap Lao Hu.
"Orang itu mendapatkan segalanya dengan mudah, tapi kakak harus mencarinya sendiri. Takdir benar-benar tidak adil," lanjut Lao Hu.
"Aku tidak mempermasalahkan itu. Yang kupermasalahkan adalah kematian kedua orang tuaku," jelas Erlang Shen.
Erlang Shen melesat menjauhi danau petir. Baru beberapa saat ia melesat, Yun Feng sudah muncul di hadapannya. Kultivasi Yun Feng juga meningkat drastis. Dari ranah Raja tahap 5, ia langsung menerobos ke ranah kaisar tahap 9.
"Lihatlah, aku mendapatkan apapun dengan mudah. Aku berhasil membangkitkan kekuatan kehancuran tanpa perlu repot-repot mencari kekuatan dewa petir," ujar Yun Feng.
"Berbeda denganmu yang harus bekerja keras terlebih dahulu baru mendapatkan apa yang kau inginkan. Kau melewati beberapa peristiwa yang hampir merenggut nyawamu, baru kau mendapatkan tubuh kaisar langit. Kau juga terlahir tanpa elemen. Kau sampah yang sebenarnya," ledek Yun Feng.
"Sekarang, aku akan mengalahkanmu!" Yun Feng langsung menyerang Erlang Shen dengan tombaknya. Erlang sendiri menangkis serangan itu dengan mudah, tanpa kesulitan sama sekali.
"Bakat yang tinggi, tapi kemampuan yang tak pernah diasah. Orang sombong ini akan kalah dengan cepat," batin Lao Hu.
Roaaaarrrrggg
Boooommmmm
Naga biru meraung dengan keras. Naga itu melesat kearah Yun Feng dengan sangat cepat. Serangan super cepat itu membuat Yun Feng terpental hingga puluhan meter.
Wuuuussssss
Traaaangggg
Traaaangggg
Traaaangggg
Dentingan logam terdengar saat tombak langit beradu dengan tombak dewa perang yang sudah berevolusi menjadi tombak kehancuran. Dentingan logam itu disertai dengan ledakan beruntun dan juga gelombang energi yang saling berbenturan.
Swuuuussss
Traaaangggg
Tombak langit dan tombak kehancuran kembali berbenturan. Benturan kedua tombak itu menyebabkan pusaran energi biru dan energi ungu kemerahan beradu di langit.
Wuuuussssss
Boooommmmm
Erlang Shen dan Yun Feng terpental puluhan meter. keduanya memuntahkan seteguk darah. Di sisi lain, Yun Feng mengatur Qi-nya yang kacau karena pertarungannya dengan Erlang Shen.
Roaaaarrrrggg
Roaaaarrrrggg
Dua naga yang bentuk dan perawakannya sama bertarung di langit. Perbedaan kedua naga itu hanya terletak pada warna dan energi dan elemennya saja. Pertarungan kedua naga perwujudan tombak tersebut menarik perhatian pria yang menjaga pohon energi kematian.
"Naga emas melingkar dan naga hitam melingkar. Keduanya seperti saudara," gumam Pria tersebut.
"Kekuatan bawaan keduanya menyebabkan mereka tidak dapat membunuh satu sama lainnya." Pria itu terus memperhatikan pertarungan Erlang Shen dan Yun Feng. Pertarungan keduanya menyebabkan lembah petir porak-poranda. Bahkan, pertarungan mereka menyebabkan kehampaan retak dan pelindung alam langit mulai bergetar.
Yun Feng dan Erlang Shen masih bertarung. Keduanya tidak menyadari jika perisai yang selama melindungi alam langit mulai retak.
Dhuaaaaaarrrrr
Ledakan terdengar. Erlang Shen menoleh ke langit. Ia terkejut saat melihat ada retakan di langit. Ia ingin menghentikan Yun Feng, tapi pemuda itu bersiap untuk menyerangnya.
"Kakak, pelindungnya mulai pecah," ucap Lao Hu.
"Tidak bisa dibiarkan. Orang-orang tak bersalah akan menjadi sasaran orang-orang dari alam lain." Erlang Shen membuat segel tangan dengan cepat. Tak berselang lama, sebuah energi biru menembak ke langit.
"Bodoh! Seharusnya kau melindungi dirimu sendiri," ujar Yun Feng.
"Kalau kau tidak mau melindungi alam langit ini, maka aku sendiri yang akan melakukannya," ucap Erlang Shen.
"Bodoh! Kelakuanmu itu akan merenggut nyawamu," teriak Yun Feng.
"Selama aku bisa melindungi orang-orang semuanya akan kulakukan," timpal Erlang Shen.
"Dasar keras kepala." Yun Feng mengurungkan niatnya untuk menyerang Erlang Shen. Ia mengarahkan kekuatannya ke langit untuk memperkuat pelindung alam langit. Yun Feng tersenyum licik saat melihat Erlang Shen lengah. Ia langsung menyerangnya dengan naga kehancuran. Serangan itu menyebabkan Erlang Shen terpental ratusan meter. Serangan itu juga membuatnya terluka parah.
"Kau memusatkan kekuatanmu untuk memperkuat formasi pelindung itu sampai-sampai kau tak melindungi dirimu sendiri," ujar Yun Feng.
"Meski aku tak bisa membunuhmu, setidaknya aku bisa membuatmu sekarat." Yun Feng membuat segel tangan dengan cepat. Sama seperti Erlang Shen yang memiliki 8 elemen, Yun Feng juga memiliki 8 elemen. Yun Feng memang terlahir dengan 8 elemen, sementara Erlang Shen mendapatkan 8 elemen secara tidak sengaja melalui buah persik.
"Selamat tinggal." Pusaran 8 elemen itu membentuk sosok naga hitam yang sangat menyeramkan. Naga hitam itu melesat kearah Erlang Shen.
Wuuuussssss
Simbol naga emas di dahi Erlang Shen bersinar. Lalu, naga emas yang sangat besar langsung menyerang naga hitam milik Yun Fao.
Wuuuussssss
Boooommmmm
Boooommmmm
Ledakan beruntun terdengar di langit. Naga emas dan naga hitam itu bertarung di langit. Pertarungan kedua naga itu menghancurkan formasi pelindung alam langit.
Wuuuussssss
Naga emas dan naga hitam itu melingkar dan membentuk simbol Yin-Yang. Lalu, energi yang sangat kuat menembak ke langit. Energi itu membentuk pelindung berlapis-lapis yang melindungi alam langit.
Boooommmmm
Ledakan kembali terdengar. Naga emas dan naga hitam kembali ke pemilik masing-masing. Erlang Shen sendiri berhasil menyembuhkan lukanya tepat waktu.
"Pelindung itu tidak akan bertahan lama," gumam Erlang Shen.
Traaaangggg
Keduanya kembali bertarung. Dentingan logam tercipta saat tombak kehancuran beradu dengan tombak langit. Benturan kedua tombak itu juga menciptakan percikan api dan pusaran angin yang menghancurkan apapun yang ada di dalam lembah, kecuali ruang hampa di dalam danau.