Setelah di hianati oleh rekan yang sangat dipercaya nya. Katrina mati mengenaskan ditembak oleh rekan sekaligus orang yang ia cintai. Namun ia mendapatkan kesempatan kedua, dimana ia bertransmigrasi dalam raga seorang Duchess yang gila cinta dan haus akan perhatian sang Duke membuatnya terpaksa hidup di dalam raga tipe wanita yang sangat ia benci.
Author mencoba membuat cerita bertema Transmigrasi seperti ini. Author harap para readers menyukainya. Terima kasih dan selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imelda Savitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
Kemudian ia mengoleskan selai itu ke roti dan barulah ia membagi-bagikannya pada Simon, Adolft, Amy dan ketiga anak kembarnya, serta untuk dirinya sendiri juga.
Mata simon terbelalak waktu merasakan lelehan selai coklat kacang yang dipadukan dengan roti yang biasa ia makan. Benar-benar perpaduan yang luar biasa pikirnya. Sementara Adolft sejak pertama kali mencobanya, matanya sejak tadi tidak terbuka sama sekali karena merasakan nikmatnya sebuah makanan yang ada di mulutnya itu. Sungguh ia tidak menyangka jika roti hambar buatannya itu bisa terasa sangat enak seperti ini.
Amy juga terkejut dengan rasa selai itu, ia tak menyangka ternyata Duchess Luxio adalah seseorang yang jago memasak. "Luar biasa nyonya. Ini makanan terenak yang pernah saya makan. Terima kasih" Ungkap Amy. "Itu benar, saya tidak menyangka jika roti keras dan hambar buatan saya ini bisa terasa seenak ini. Anda luar biasa Duchess" Puji Adolft.
Katrina juga membuatkan roti isi selai coklat kacang sebanyak 5 buah untuk kelima pekerja yang ada di kediaman itu. "Simon, panggil semua para pekerja kemari" Ucap Katrina. Simon pun langsung bergegas memanggil keempat ksatria dan satu pelayan.
Kini, keempat ksatria berdiri dengan berjejer tepat di depan Katrina yang sedang memegang nampan berisikan roti campur selai coklat kacang buatannya. Di samping keempat ksatria itu juga ada seorang gadis muda berumur 18 tahun berdiri dengan wajah penuh keringat dingin dan pupil matanya nampak gemetar.
Begitu pula dengan keempat ksatria itu yang tampak mematung dengan memasang ekspreasi was-was menebak hukuman apa yang akan mereka dapatkan serta mencari tahu letak kesalahan mereka berempat.
"I-inilah kenapa aku selalu melarang kalian bersantai" Bisik salah satu ksatria dengan rambut gondrong nya berwarna coklat. "Cih, kau juga ikut waktu itu kan" Balas salah satu ksatria dengan rambut coklat bermata biru.
"Ehem!" Deheman Katrina mengejutkan keempat ksatria itu dan juga pelayan yang berdiri di samping mereka. Gadis itu tampak seperti ingin menangis.
Tiba-tiba saja Katrina menyodorkan nampan berisikan roti dengan isi sesuatu berwarna gelap ke arah kelima orang itu. Sontak membuat bulu kuduk mereka berlima meremang merasa ngeri. "Ambillah" Seru Katrina dengan tersenyum hangat, namun di mata kelima orang itu tampak seperti senyuman ala devil yang salah sedikit auto pindah alam.
Ksatria berambut gondrong coklat itu nampak menyikut teman yang berdiri di sebelah kirinya. "Kau duluan" Bisiknya menyuruh temannya yang berambut merah bermata coklat mengambilnya. "Enak saja, kau duluan yang coba baru aku" Balasnya.
"Kalian tidak lapar?" Tanya Katrina. "K-kami lapar D-Duchess" Jawab ksatria berambut kuning tapi bermata hijau yang merupakan ketua dari mereka berempat. "Kalau begitu, cobalah" Dengan ragu-ragu. Ksatria yang bernama Stero mengambil sepotong roti yang berisi sebuah cairan kental berwarna gelap itu. Lengannya menyikut salah satu temannya untuk ikut mengambil roti itu.
Akhirnya mereka berempat masing-masing memegang roti isi selai coklat kacang yang diberikan Katrina. Gadis pelayan itu juga ikut mengambil. Gadis pelayan itu awalnya ragu untuk mencobanya tapi, ketika manik matanya yang menangkap ekspresi wajah Duchess yang tampak menyeramkan di matanya membuatnya terpaksa membuka mulut. Keempat ksatria itu menatap ngeri ke arah gadis pelayan yang nampak berani membuka mulutnya siap memakan makanan mencurigakan itu.
Mata gadis pelayan itu langsung terbelalak ketika merasakan rasa manis serta lumernya dari cairan kental berwarna gelap itu. Sekali lagi ia mencobanya dan rasanya benar-benar enak. Bahkan ia sampai merem-merem sesekali mengeluarkan gumaman yang mengatakan ini adalah makanan surga.
Keempat ksatria itu melongo menatap reaksi gadis pelayan bernama Anna waktu memakan roti itu. Mereka pun dengan berani mencobanya....dan BOOM! Rasanya luar biasa, sangat enak dan menggoyang lidah. Bahkan ksatria berambut gondrong coklat dengan nama Andreas tanpa sadar menepuk bahu salah satu temannya yang bernama Sarkan dengan mempunyai rambit coklat dan mata biru. Andreas menepuk bahu Sarkan dengan keras seperti kebiasaan nya bila merasakan suatu hal yang benar-benar luar biasa.
Stero nampak tidak bisa berkata-kata waktu memakan roti yang baru pertama kali ia tahu jika roti keras dan hambar bisa terasa seenak ini.
Dalam sekejap roti di tangan mereka semua sudah habis tak bersisa. "Aku masih ingin makan lagi" Bisik Andreas. "Bersyukur masih dikasih makanan seenak surga oleh Duchess" Balas Sarkan dengan ketus serta ikut berbisik, Andreas seketika tampak cemberut.
"Ibu, boleh aku minta lagi?" Tanya Harri nampak malu-malu. "Tentu saja, masih ada tersisa beberapa potong lagi. Ambillah" Jawab Katrina mengulas senyum. Harrison diikuti Helena mulai mengambil sepotong roti yang masih ada lalu mengoleskan selai coklat kacang seperti yang dilakukan Katrina. Tapi mereka mengoleskan cukup banyak selai karena itulah inti dari cita rasa yang membuat rotinya terasa enak. Katrina terkekeh melihat interaksi kedua putra dan putri kembarnya.
Melihat interaksi antara Duchess dan anak nya serta senyuman Duchess yang tulus membuat kelima orang itu tertegun. "Apakah ini benar-benar Duchess Luxio?" Batin mereka bertanya-tanya. Sungguh, baru pertama kalinya dalam hidup mereka melihat sikap Duchess yang seperti itu. Terlihat seperti orang lain lah yang sedang berdiri dan berbicara di depan mereka.
"T-terima kasih yang mulia Duchess Luxio Maximillian Ashley karena sudah berbaik hati memberikan kami sepotong roti yang sungguh benar-benar enak. Ini adalah makanan terenak yang pernah saya makan sejak saya lahir ke dunia ini" Ucap Stero tiba-tiba berjongkok dengan mengangkat kaki kanannya sedikit serta kepalanya menunduk ke arah Katrina yang sedang berdiri. Diikuti dengan ketiga ksatria lain yang berjongkok dengan kepala tertunduk seperti sang ketuanya.
"E-eh, y-ya sama-sama. Sekarang kalian bisa berdiri lagi" Ucap Katrina dengan gugup, jujur ini untuk pertama kalinya Katrina mendapat perlakuan yang tidak ia sangka. Barulah para ksatria itu berdiri kembali dengan tegap.
Akhirnya keadaan kembali tenang. Katrina memilih kembali ke ruangannya bersama ketiga anak kembarnya yang selalu mengikutinya bagaikan anak ayam. Lalu para ksatria yang kembali melanjutkan penjagaan nya di sekitar kediaman itu dengan semangat yang membara karena Katrina berjanji akan memberikan mereka roti dengan selai yang enak itu lagi ketika makan malam.
Anna yang juga ikut memperkenalkan diri kembali mengerjakan pekerjaan nya seperti membersihkan dapur bersama dengan Amy. Tapi kali ini ia membersihkannya dengan penuh semangat yang membara, karena untuk pertama kalinya ia mendapat pujian dari sang Duchess yang selalu marah atau memaki bila bertemu pelayan rendahan seperti dirinya. Tapi untuk pertama kalinya ia benar-benar merasa dimanusiakan oleh sesama manusia yang memiliki status tinggi seperti seorang Duchess Luxio. Anna juga semakin semangat karena Katrina yang berkata akan memberikannya roti isi selai lagi waktu makan malam nanti.
Begitupun dengan sang koki, Adolft sangat merasa bahagia hari ini seolah-olah sedang mendapatkan rezeki nomplok dari dewa. Katrina memberikannya resep pembuatan selai coklat kacang pada Adolft dan tentu saja ia menerima nya dengan senang hati. Adolft bahkan berpikir untuk menjadikan resep pemberian Duchess sebagai harta warisan untuk keturunannya nanti. Haha dasar adolft, ada-ada saja pikirannya. Nikah saja belum padahal umurnya sudah masuk empat puluh tahun.
ga selidiki lebih dulu ke akar2 nya ujung2 nya percaya sama ulet Keket si selir tuhh
kalau sudah tahu kebenarannya nah nyeseeelllll alamatnya 😂😂😂
lanjut thor
semoga menyesal nanti nya ... dan menyesal pun ga ada gunanya .... mamam tuh selir sampah ...