Tentang seseorang siswa laki-laki bernama Yunan, dia adalah pewaris dari Angkasa Grup. Namun, dia merasa diperlakukan tidak adil oleh ayahnya, semenjak sang ayah menikah lagi. Ayahnya lebih berpihak kepada ibu tiri dan kakak tirinya, yang berambisi mengusai perusahaan. Sementara ibu kandungnya telah meninggal dunia saat dia masih kecil.
Yunan hidup urak-urakan, dia sering mengikuti balapan motor liar di jalanan, bahkan dia sering bermasalah di sekolah. Saat ini dia menjadi siswa kelas 3 SMA di sekolah milik ayahnya. Banyak gadis-gadis yang memuja ketampanannya, mereka menyebutnya pangeran sekolah.
Tidak ada guru yang berani menghukumnya, selain guru biologi, guru cantik itu sama sekali tidak segan kepada Yunan yang notabenenya anak dari pemilik sekolah. Sehingga Yunan sangat kesal kepada guru itu.
Namun bagaimana jika ada sebuah kejadian tak terduga yang membuat Yunan dan guru biologi itu tiba-tiba menjadi sepasang suami-istri? Dan mereka harus merahasiakannya dari siapapun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Mendebarkan
Setelah Dara tiba di apartemen, dia langsung menyibukkan dirinya untuk membuat 30 soal ulangan biologi untuk besok, agar dia melupakan masalah yang dia alami hari ini. Tentang Novan yang tiba-tiba bersikap posesif padanya, dan juga tentang Yunan yang ternyata sebentar lagi akan bertunangan.
Dara menghelakan nafas, dia tidak bisa berkonsentrasi dalam membuat soal ulangan. Dia menyesali kebodohannya, seharusnya malam itu setelah dia dinikahkan dengan Yunan, dia tidak ikut dengan Yunan, itu semua gara-gara dia yang sama sekali tidak memiliki uang untuk membayar kosan, pasti tidak ada kontrakan atau kosan yang mau menerimanya jika dia tidak memberikan uang DP, sementara gaji bulan ini akan dia gunakan untuk membayar uang kosan yang sudah menunggak pada Bu Lina.
Orang tuanya Dara kecelakaan 6 tahun yang lalu, saat itu rumah orang tuanya di sita karena orang tuanya memiliki hutang yang begitu besar, bahkan sampai sekarang dia masih membayar sisa hutang itu untuk setiap bulannya, karena itu Dara belum bisa menikmati hasil jerih payahnya sendiri.
Sementara dulu dia kuliah hanya mengandalkan beasiswa karena dia adalah gadis yang berprestasi. Di saat cobaan demi cobaan datang dalam kehidupannya, dia merasa Novan adalah seberkas cahaya yang datang ke dalam kehidupannya.
Novan begitu baik padanya, bahkan dia selalu perhatian padanya, siapa yang tidak luluh jika diperlakukan seperti itu. Namun karena Dara merasa hubungan dia dan Novan tidak ada kejelasan sama sekali selama 5 tahun mengenal Novan, dia memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya, agar dia ingin mendapatkan kejelasan dalam hubungan mereka.
Namun ternyata Novan menolaknya, membuat hati Dara sangat sakit, seakan apa yang telah mereka lalui selama ini tidak ada artinya. Dan Dara ingin melupakan semua itu, untuk pertama kalinya dia mabuk karena merasa harga dirinya benar-benar jatuh.
Sehingga akhirnya dia terlibat dengan seorang murid badung bernama Yunan, sialnya Yunan adalah adik tirinya Novan, dunia ini terasa begitu sempit.
Hari-hari yang Dara lalu bersama Yunan cukup mengesankan, dia ternyata salah menilai Yunan selama ini, dia tidak sebadung yang Dara pikirkan. Kadang Dara suka tersenyum sendiri jika memikirkan apa saja yang dia alami bersama anak itu di apartemen.
Namun hatinya tiba-tiba saja berdebar saat mengingat Yunan mencium bibirnya, dia merasa dirinya gila karena bisa terbawa hanyut oleh permainan suami bocahnya. Dia yakin dia tidak mungkin jatuh cinta secepat itu pada Yunan.
Dara memijat pelipisnya yang terasa pening, dia sama sekali tidak bisa berkonsentrasi dalam membuat soal ulangan.
Dara menutup bukunya, lebih baik dia mencari udara segar agar dia bisa menghilangkan kepenatannya. Dara berjalan ke balkon apartemen tersebut, dia menengadah ke atas menatap indahnya pemandangan langit di malam hari.
Dara berpikir dia rasa lebih baik dia secepatnya berpisah dengan Yunan, Yunan sebentar lagi akan bertunangan dengan Mona, dia tidak ingin hubungan pernikahan rahasia mereka terbongkar, karena itu dia harus cepat mengakhirinya.
Namun sebelum mengakhirinya, dia harus menepati dulu janjinya pada Yunan, kalau dia akan memberikan hadiah jika Yunan dapat nilai 100, dan dia juga ingin bisa membantu Yunan agar dia bersungguh-sungguh dalam belajar. Dia sadar selama ini dia belum bisa melakukan apapun sebagai istri rahasianya anak SMA itu.
Dara mendengar suara pintu apartemen terbuka, sepertinya Yunan sudah pulang, Dara harus berpura-pura ceria di depan Yunan, dia menyambut kepulangan suami bocahnya itu.
"Bagaimana acara belajar bersama Malik dan Alan? Apa berjalan dengan lancar?"
Sikap Yunan terlihat begitu dingin, dia hanya menjawab satu kata, "Ya."
Dara melihat wajah Yunan terluka, "Kamu berantem lagi, Yunan?"
Yunan tak menjawab, dia masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti baju.
Dara mengikuti Yunan yang masuk ke dalam kamar, "Yunan, cobalah untuk bersikap dewasa. Berkelahi itu bukanlah sebuah solusi, masih ada cara lain yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah."
Dara terkejut tiba-tiba Yunan membuka bajunya, terlihat bagaimana sixpacknya tubuh suaminya itu.
Yunan menatap tajam pada Dara, dia tidak jadi memakai baju yang baru, tapi malah mendekati sang istri, membuat hati Dara berdebar-debar.
"Emm... sepertinya kamu akan berganti pakaian, kalau begitu aku keluar dulu."
Dara ingin keluar dari kamar, namun tiba-tiba Yunan menarik lengannya, membuat tubuh Dara menubruk dada bidang Yunan. Yunan melingkari pinggang Dara, sehingga badan mereka menempel.
"Menurutmu dewasa itu seperti apa?" tanya Yunan dengan tatapannya yang dingin.
"Ha-haruskah kita berbicara dengan keadaan seperti ini?" Dara malah balik nanya, sulit sekali untuk melepaskan diri karena Yunan memeluk pinggangnya begitu erat.
"Tentu saja, harus. Bahkan kita bisa melakukan lebih dari ini, akan aku tunjukan kalau aku sudah dewasa, bukan suami bocah yang seperti kamu pikirkan."
Dara menelan salivanya mendengar perkataan Yunan, apa Yunan tersinggung dengan perkataannya? Padahal dia menasehatinya sebagai bentuk perhatian darinya untuk sang suami.
Sebenarnya Yunan masih kesal dengan perkataan Novan, dia tidak bisa melepaskan Dara, dia ingin Dara menjadi miliknya seutuhnya. Yunan yakin suatu saat nanti Dara pasti akan membalas cintanya.