SECRET SUGAR DADDY

Aku berdiam diri di dalam kamar di atas ranjang dengan memainkan ponsel di tanganku. Aku sudah memberi kabar pada temanku yang bernama Jessy jika aku sudah baik-baik saja dan kabar itu sudah tidak ada. lalu aku kemudian mendengar suara pintu kamar yang terbuka dan tertutup kembali. aku hanya melihat sekilas lelaki itu berjalan mendekat menuju ke arahku dengan membawa piring yang di atasnya ada beberapa macam lauk di sana Aku pura-pura tidak melihatnya dan cuek hanya memainkan ponselku saja. lelaki itu kemudian duduk tepat di sampingku di tepian ranjang menghadap ke arahku.

"Kenapa kau tidak keluar? kau marah?" aku mendengar suara lelaki itu yang tampak begitu ramah dan lembut saat bertanya padaku tidak seperti tadi yang begitu kasar dan menyakitkan.

"tidak apa-apa aku hanya malas makan saja, aku juga melihat kau sangat sibuk jadi lebih baik aku di dalam kamar saja daripada aku keluar dan melihat orang yang ada di luar tadi jelas kau tidak inginkan kalau ada orang lain yang melihatku ada di apartemenmu ini?"

"kau ini bicara apa sih, sini makan dulu aku suapin," lelaki itu mulai menyendok makanan yang ada di atas piringnya untuk menyuapiku tapi aku langsung tahu jika lelaki itu pasti tidak akan memberitahu apapun padaku karena kebiasaannya juga seperti itu. setiap kali aku bertanya apa dia selalu melakukan apa selalu aku tidak mendapatkan jawaban yang aku inginkan meskipun aku begitu penasaran.

"aku bisa memakannya sendiri terima kasih banyak," Aku kemudian mengambil piring dan sendok yang ada di tangannya kemudian mulai menikmati makananku. aku tidak peduli lelaki itu sedari tadi melihatku aku hanya mengabaikannya saja dan menikmati makanan yang ada di atas piringku.

"dia itu tadi adalah dosen yang ada di fakultas tempatmu. aku memberitahu padanya Siapa orang yang bersama denganmu Itu adalah aku. dan gosip itu tidak benar kamu bukanlah wanita seperti itu Aku menjelaskannya meskipun akhirnya untuk menjernihkan masalah pihak tempatmu kuliah harus mencabut beasiswa yang kau terima selama ini untuk mahasiswa lain yang membutuhkan dan bagiku itu tidak masalah karena aku bisa langsung melunasi uang kuliahmu sekaligus jadi Apakah kau merasa bersedih karena kau sekarang sudah tidak memiliki beasiswa itu lagi?"

aku pura-pura menikmati makananku dan tidak mendengarkan apa yang lelaki itu katakan jelas dalam hatiku aku merasa bersedih karena sudah kehilangan beasiswa yang selama ini aku pertahankan namun aku juga merasa bersalah karena kesombonganku yang aku tunjukkan pada orang lain yang membuatku sampai aku kehilangan beasiswa tersebut aku menyadari akan kesalahanku itu sendiri.

"Kenapa kau diam saja? bukankah sekarang kau tidak perlu memikirkan masalah keuangan Apakah kau merasa bersedih?" aku mendengar lelaki itu bertanya lagi barulah saat itu aku terjaga dan menatap rasanya kemudian tersenyum meskipun aku merasa senyum itu begitu berat aku perlihatkan padanya tapi aku harus memperlihatkannya agar ia tidak merasa khawatir lagi padaku aku kemudian menghilangkan kepala aku nanti aku baik-baik saja dan aku tidak merasa sedih sama sekali karena kehilangan beasiswa tersebut.

"lalu Siapa dalang di balik penyebaran berita yang tidak benar itu?" aku mengalihkan pertanyaan padanya.

"dia adalah anak yang dikeluarkan dari kampus dalam kasus yang sama dan sekarang dia mengulangi kesalahan yang sama padamu mungkin dulu dia bisa bebas di luaran sana semaunya tetapi kali ini dia harus berhadapan denganku dan aku tidak mau orang yang sudah membuat orang ku sampai ketakutan bebas berkeliaran di luar sana. saat ini pihak yang berwajib masih mengusut semuanya bahkan Siapa orang yang menyuruhnya, Jadi kau tenang saja cepat atau lambat pastinya akan terjawab nanti,"

"Aku tahu orang yang ada di belakangnya. Mereka adalah orang yang mengikutiku kemarin. Dan foto itu darinya, aku khawatir orang itu tidak bisa kau sentuh meskipun kau tahu orangnya,"

Aku melihatnya terdiam untuk sesaat. Dengan kedua alis yang berkernyit hampir menyatu.

"Kenapa?"

"Mereka anak orang berada Dokter... mereka pasti lolos dari masalah apapun. Lebih baik lupakan saja. Aku baik-baik saja,"

"Tidak! pokoknya aku tidak peduli Mau dia anak siapapun aku akan menghadapinya dan lagi aku tidak suka ada seseorang yang menyentuh orangku! Aku harus pergi ke rumah sakit sekarang karena aku harus menggantikan dokter lain untuk melakukan operasi pukul tiga sore nanti. Kalau kau ingin ikut sekalian ke rumah sakit sekalian saja,"

Aku pun langsung mengiyakan ucapan dokter itu. karena memang aku harus pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan mamaku di sana.

"Oke dokter aku ikut denganmu,"

setelah aku bersiap-siap akhirnya aku memutuskan untuk berangkat menuju ke Rumah Sakit bersama dengan Dokter Rafandra namun kami tiba kurang dari 50 meter dari rumah sakit Aku meminta dokter untuk menepikan mobil yang dikendarainya karena aku ingin turun di sana.

"dokter biarkan aku turun di sini,"

"ini masih terlalu jauh dari rumah sakit kenapa kau ingin turun di sini?"

"tidak apa-apa dokter Aku hanya tidak mau menimbulkan masalah untukmu ditambah lagi aku masih ingin membeli beberapa keperluan di dekat sini nanti aku akan pergi ke rumah sakit sendirian,"

tanpa menjawab atau mengatakan sepatah kata pun lelaki itu menepikan mobilnya lalu aku turun di sana Dan setelah aku turun Ia lalu melajukan mobil itu pergi meninggalkan tempat.

aku teringat akan kata-kata Dokter di mana orang yang tengah menyebarkan video tidak benar itu ada di kantor polisi tengah kota dan kantor polisi itu tidak jauh dari tempatku berada akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke sana terlebih dahulu sebelum aku pergi ke rumah sakit karena aku ingin bertemu dengan orang tersebut secara langsung Aku ingin tahu sebenarnya apa motifnya untuk membuat jelek namaku.

setelah beberapa saat aku berjalan Akhirnya aku tiba di kantor polisi tersebut aku memberitahu pada petugas yang jaga untuk bertemu dengan orang yang bersangkutan dan untuk beberapa saat aku menunggunya sampai ia keluar menemui ku. ia berada di sebuah ruangan dengan jeruji besi dan aku ada di luarnya aku begitu terkejut ketika melihat orang tersebut karena aku sama sekali tidak tahu atau tidak kenal orang tersebut.

"Apakah kau yang menyebarkan foto dan berita tidak benar dibuletin kampus?"

"CK memangnya kenapa kalau aku yang menyebarkannya bukankah kekasihmu itu sudah langsung memasukkan ku ke jeruji besi ini?"

"sepertinya itu adalah balasan yang setimpal untukmu karena kau sudah melakukan sesuatu yang tidak benar. aku tidak mengenal kamu aku juga tidak tahu siapa kamu kenapa kamu berlaku sangat jahat padaku?"

"semua itu jelas aku melakukannya karena uang apalagi,"

aku begitu marah ketika mendengar apa yang wanita itu katakan.

"Siapa yang membayarmu agar melakukan sesuatu yang merugikan dirimu sendiri seperti ini, Apakah kau tidak sayang dengan dirimu kenapa kau mau saja melakukan apa yang mereka katakan hanya untuk sejumlah uang,"

"semua ini tidak masalah untukku karena aku bisa bebas hanya dalam waktu beberapa bulan saja di sini dan aku sudah mengantongi banyak uang dan lagi aku begitu benci dengan wanita yang seperti kamu ini Kamu ini terlihat polos dan sok suci terlihat tidak memiliki dosa apapun tapi kau benar-benar menjijikan bahkan wanita sepertimu ini tidak pantas untuk ada di dunia ini apa kamu tahu itu kau sudah menjadi musuh semua wanita bahkan mungkin tanpa kau sadari mereka sudah mengutukmu!"

ucapan wanita itu benar-benar menamparku tiada henti dimana ucapan itu sungguh nyata aku baru menyadari jika ternyata semua itu karena dosa yang sudah aku lakukan semua itu karena kesalahan yang sudah aku perbuat akhirnya aku pergi meninggalkan tempat itu tanpa berkata-kata lagi. sepanjang perjalanan aku menunduk meratapi setiap ucapan yang wanita itu katakan aku menjadi hari aku sudah melakukan kesalahan besar yang mungkin tidak bisa untuk dimaafkan bahkan mungkin saat mamaku bangun nanti aku saja bahwa aku mungkin akan mendapatkan karma karena sudah mendapatkan uang dengan jalan yang tidak benar.

"Tiiiiiit!"

hingga aku tersentak aku begitu terkejut ketika aku mendengar bunyi klakson mobil yang berbunyi tepat di belakangku rupanya di sana ada mobil sport keluaran terbaru yang hampir menabrakku hingga membuat ku terjatuh begitu saja.