Niat hati ingin menolong kakak iparnya, justru kakak iparnya merebut suaminya
Kisah Ratna wanita cerdas yang dikhianati oleh suami dan iparnya.
"Na kamu hati-hati jangan sering ngebiarin suami kamu berduaan sama kakak ipar mu"
"Emangnya kenapa bi?"
"Takutnya mereka saling tergoda"
"Ya elah tenang aja, itu mah cuma ada di sinetron. Aku yakin kok Mas Jaka ga seperti itu."
Namun apa kenyataannya, Ratna benar-benar dikhianati oleh mereka.
Bagaimana kelanjutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
❤️❤️❤️❤️❤️ HAPPY READING ❤️ ❤️ ❤️ ❤️ ❤️
Hari ini hari pertama Amel masuk kerja. Ia menyiapkan barang-barang yang akan ia bawa ke kantor dan memasukkan ke dalam tas pribadinya yang ukurannya tidak terlalu besar.
Setelah semuanya sudah siap ia mengambil ponselnya yang tengah dicharger dan membuka aplikasi hijau untuk memesan ojek online.
"Nanti Jaka nawarin berangkat bareng ga ya." Ucap Amel.
Amel bingung
"Ah dari pada nanti telat mending pesen ojek online aja deh." Ucap Amel.
Setelah memesan ojek online di keluar dari kamarnya dan sudah mengenakan pakaian rapi.
Amel melewati dapur dan ada Ratna di sana tengah menyiapkan sarapan.
Ratna menoleh ke arah Amel yang berjalan menghampirinya.
"Loh mbak udah mau berangkat?" Tanya Ratna.
"Iya Na takut telat, ga enak baru pertama kerja udah telat." Jawab Amel.
"Tapi Mas Jaka belum siap mbak, aku panggilin dulu ya biar Mas Jaka cepet-cepet." Ucap Ratna.
"Ehh ga usah Na aku udah pesen ojek online." Jawab Amel.
'Klek'
Jaka keluar dari kamar mengenakan kemeja hitam dan tas hitam di tangannya.
"Itu Mas Jaka udah siap." Ucap Ratna.
"Ga usah Na aku naik ojek aja." Ucap Amel.
"Na sarapan aku mana?" Tanya Jaka yang tengah duduk di meja makan.
"Iya mas bentar." Jawab Ratna.
"Tuh kan Jaka masih mau sarapan, aku berangkat dulu ya." Ucap Amel.
"Iya mbak hati-hati, besok kalau berangkat bareng Mas Jaka aja biar sekalian jalan." Ucap Ratna.
"Iya Na." Jawab Amel.
Amel keluar dari dapur dan melewati Jaka yang sedang menunggu sarapannya.
"Mbak Amel udah mau berangkat?" Tanya Jaka.
"Iya Ka, ojek aku udah nunggu di depan." Jawab Amel.
"Kirain mau bareng aku mbak." Ucap Jaka.
"Besok aja Ka, lagian kamu juga masih mau sarapan." Ucap Amel.
'Tin tin tin'.
Amel segera berpamitan dengan Jaka dan ia keluar dari rumah karena ojek online pesanan sudah menunggunya.
"Mbak Amel ga kamu suruh sarapan dulu?" Tanya Jaka.
"Aku lupa mas, lagian kan tadi Mbak Amel buru-buru terus sarapannya belum matang." Jawab Ratna.
"Makanya kalau bangun yang pagi." Gerutu Jaka.
"Ya Allah mas aku juga udah bangun pagi-pagi, tapi kan kerjaan aku bukan cuma masak, aku juga harus siapin keperluan kamu, keperluan Keenar." Jawab Ratna.
'Klek'
Pintu kamar Keenar terbuka dan Keenar berlari menghampiri kedua orang tuanya.
"Sayang jangan lari nanti kamu jatuh." Ucap Ratna.
Keenar tak menghiraukan ucapan mamanya dan akhirnya ucapan Ratna terkabulkan.
'Bugh..'
Ternyata tali sepatu Keenar lepas dan tak sengaja ia menginjaknya sendiri.
"Mama...." Teriak Keenar.
Ratna langsung menghampiri anaknya dan menggendongnya.
"Tuh kan mama bilang juga apa, jangan suka lari-larian." Ucap Ratna.
"Hiks hiks kaki aku sakit ma." Adu Keenar.
Ratna mendudukkan Keenar di kursi lalu ia menaikkan rok yang dikenakan Keenar.
"Lutut kamu sedikit terluka sayang." Ucap Ratna.
"Hiks hiks sakit maaaa..." Tangis Keenar.
"Iya kamu sabar nanti sembuh kok." Jawab Ratna.
Jaka menjadi tidak berselera untuk sarapan, ia meletakkan sendoknya di atas piring lalu meneguk satu gelas air putih yang ada di hadapannya.
"Makanya lain kali kalau ngomong hati-hati, udah tahu ucapan itu doa malah doain anaknya jatuh." Ucap Jaka.
"Maksud aku bukan gitu mas." Jawab Ratna.
Jaka mengambil tasnya yang ada di kursi sebelahnya kemudian ia pergi berangkat ke kantor.
"Hiks hiks papa marah sama Keenar ya ma?" Tanya Keenar.
"Engga sayang, ga ada yang marah sama kamu." Jawab Ratna.
"Hiks hiks ...."
Ratna mengambilkan plaster penutup luka di kamarnya kemudian menempelkan pada lutut Keenar yang terluka.
"Ga usah sekolah dulu ya kalau sakit." Ucap Ratna.
Keenar menggelengkan kepalanya yang artinya ia tetap mau berangkat sekolah.
****************
"Gas bangun nak udah jam setengah tujuh, nanti kamu telat loh." Ucap Susi membangunkan cucunya.
Entah sudah berapa kali ia membangunkan Agas namun Agas belum mau bangun juga.
"Nak, Agas sayang bangun yuk air hangatnya udah siap, nanti keburu dingin." Ucap Susi sambil menggoyang-goyangkan tubuh cucunya.
"Hoaaammmm Agas ga mau sekolah nek." Jawab Agas dengan suara serak.
"Kenapa?" Tanya Susi.
"Agas malu nek, di sekolah diejek terus sama temen-temen." Jawab Agas namun matanya masih terpejam.
Susi tidak menuruti kemauan cucunya. Ia menarik tangan Agas hingga ia terbangun setelah itu ia menggendongnya dan membawanya ke kamar mandi.
Ia menyiram tubuh Agas dengan air hangat setelah itu ia keluar dari kamar mandi dan menyiapkan seragam Agas.
Setelah Agas selesai mandi Susi langsung menyiapkan sarapannya dan mengantarnya ke sekolah.
"Biasanya mama kasih uang saku berapa?" Tanya Susi.
"Dua puluh ribu." Jawab Agas.
"Hah dua puluh ribu? Banyak banget." Ucap Susi.
"Sekarang apa-apa mahal nek, uang saku segitu udah ngepres banget." Jawab Agas.
Susi mengeluarkan dua lembar uang sepuluh ribuan dari saku jaketnya lalu memberikan kepada Agas.
"Belajar yang bener, jangan nakal di sekolah." Ucap Susi.
"Iya nek terima kasih." Jawab Agas lalu ia masuk ke dalam sekolahan.
Sengaja Susi mengantarkan Agas sampai sekolahan karena ia takut kalau cucunya malah mbolos. Untung saja jarak rumah dan sekolahan tidak terlalu jauh, jadi Susi masih kuat untuk jalan kaki.
...****************...
Setelah menemui HRD Amel langsung di antar ke ruangannya.
"Sinta." Panggil HRD itu
"Iya pak." Jawab Sinta.
"Kenalin ini Amel, Amel kenalin ini Sinta, Sinta ini manajer bidang marketing jadi kalau kamu mengalami kesulitan atau belum paham dengan pekerjaan kamu, kamu langsung tanyakan saja pada Sinta." Ucap HRD.
"Baik pak." Jawab Amel.
Ternyata posisi almarhum suaminya sudah diisi oleh karyawan baru, dan mau tidak mau Amel bergabung di bidang marketing karena hanya posisi itu yang kosong.
Sinta mengajak Amel masuk ke ruangannya dan menunjukkan meja kerjanya. Di dalam ruangan itu ada 4 karyawan wanita yang tengah fokus pada layar monitornya masing-masing.
"Mohon perhatiannya." Ucap Sinta.
Keempat wanita itu melepas headset yang melingkar di atas kepalanya lalu menghadap ke arah Sinta.
"Perkenalkan dia Amel, Amel ini karyawan baru yang akan bergabung dengan kita di sini." Ucap Sinta.
Amel berkenalan dengan karyawan yang ada di sana lalu ia duduk di kursi yang kosong.
Sinta serta karyawan yang lain menjelaskan apa saja yang harus dikerjakan oleh Amel.
TBC
Jangan lupa LIKE dan tambahkan Favorit ❤️ ❤️ ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Komen guys author seneng kalau kalian pada komen
