NovelToon NovelToon
Bukan Pelakor Tapi Istri Yang Dibenci

Bukan Pelakor Tapi Istri Yang Dibenci

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / CEO / Cinta Seiring Waktu / Penyesalan Suami
Popularitas:15.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mommy Ghina

Hukuman utk penabrak ternyata tidak bisa menyentuhnya, dengan angkuhnya pria itu menutupi kasus tabrakan dengan sejumlah uang. Akan tetapi adik korban tidak menyetujuinya, justru memaksa penabrak menikahi anak korban, Salma. Dengan terpaksa Kavin, pria arogan menikahinya.

Rasa benci kepada si pelaku sudah tertanam di hati Salma namun sayang tidak bisa dilampiaskan. Karena Kavin sudah meninggalkan acara akad nikah, sebelum mereka berdua akan di pertemukan. Tragis nasib Salma dan Kavin yang tidak tahu jelas nama dan wajah pasangannya.

"Baguslah kalau perlu mati dijalan sekalian! Salma tidak perlu melihat pria itu!!" emosi gadis itu.

Doanya seketika terkabul, tapi apa yang mati??

Akankah nikah paksa tiga tahun lalu terkuak setelah sekian lama Salma dan Kavin tidak bertemu? Dan sekarang di pertemukan kembali sebagai Bos dan Karyawan.

Ini bukan kisah romantis, tapi kisah dua orang yang saling membenci. Apakah mereka melanjutkan rumah tangganya? atau berpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ghina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu dengan Mama Rossa

“Kamu seperti wanita murahan!” nada ketus dari Kavin, rupanya pria itu tidak berpikir dulu sebelum berucap, entah itu akan menyakiti perasaan orang, akan tetapi tatapan pria itu masih belum berpaling dari gadis itu.

Salma mengusap tengkuknya dengan gerakan pelan, lalu tangannya turun mengusap bagian tulang selangkanya. “Bukankah Tuan sudah mengatai saya seperti itu, kemarin! Jika sudah tahu kenapa meminta saya kembali bekerja!!” balik bertanya, dengan nada sedikit meninggi.

“Sungguh bodoh jika ada pria terjerat olehmu!” kembali ketus Kavin.

Wah gawat ternyata Salma bisa melawan Kavin, gak sangka....batin Ari.

“Cepat tanda tangan surat kontraknya, terserah kamu mau bermake up tebal atau pakai baju sexy, kamu hanya bekerja sebagai sekretaris bukan istri saya. Saya juga gak nafsu lihat kamu!” perintah Kavin, tapi ada nada pasrah untuk menuruti permintaan Salma, ketimbang gadis itu benar-benar tidak mau bekerja di perusahaannya.

Lebih baik terima pemintaannya...batin kesal Kavin.

Salma mengulas senyum sekilasnya, sungguh senyuman yang bisa membuat para pria menahan napasnya, termasuk Kavin, akan tetapi pria itu segera mengalihkan tatapannya, namun jemarinya melonggarkan ikatan dasinya, entah kenapa dia merasa sesak.

Gadis itu akhirnya membubuhi surat kontrak kerja selama satu tahun.

Sebenarnya Salma mulai jijik dengan dirinya sendiri yang harus berlagak seperti penggoda, demi menggoyahkan keinginan Kavin, namun hasilnya malah zonk, pria itu menurutinya. Sepertinya gadis itu harus putar otak kembali, agar keluarkan dari perusahaan milik Kavin tanpa ada ancaman kembali.

Tak lama kemudian.......

“Sayang...,” suara lembut menyapa, terdengar jelas dari arah pintu.

Ari dan Salma langsung menoleh ke arah pintu. Wanita yang baru saja masuk mengulas senyumnya, lalu menghampiri suaminya

“Maaf sedang sibukkah, sayang,” tanya Yasmin sambil mengecup pipi suaminya dengan mesranya.

“Tidak sibuk kok, sedang tanda tangan kontrak kerja dengan sekretaris baru,” jawab lembut Kavin.

“Oh....ini pengganti Kiki?” pura-pura Yasmin belum mengenal Salma.

“Iya, dia pengganti Kiki,” jawab Kavin.

“Semoga dia tidak nakal seperti Kiki ya sayang, yang berani menggodamu, aku tidak suka,” ujar lembut wanita itu.

“Kalau dia berani menggodaku, kamu boleh menjambaknya seperti Kiki, lagi pula hanya kamu yang aku cintai, tidak akan berpaling walau di sekitarku banyak wanita cantik,” tukas Kavin dengan tatapan sinisnya ke arah Salma. Kemudian pria angkuh itu memperlihatkan kemesraannya dengan Yasmin, di depan Salma. Namun sayangnya gadis itu terlihat acuh dengan pertunjukkan livenya. Apalagi ketika Kavin langsung mencium bibir Yasmin dan saling berpagutan.

“Pak Ari, sebaiknya saya keluar, tidak sepatutnya saya melihat kemesraan atasan sendiri,” pamit Salma. Mendengar ucapan Salma, Kavin mengeram dalam batinnya.

Oh Tuan andai Tuan tahu...jika Tuan mencium Nyonya Jasmin di depan istri kedua Tuan....mendesah batin Ari.

“E-eh....,” Ari bingung sendiri melihat Salma sudah berlalu. Sang asisten pun turut keluar dari ruangan Kavin dan mengejar gadis itu.

“Tunggu Salma, sekarang  ikut saya. Ada yang ingin bertemu dengan kamu,” pinta Ari, setelah selaras langkah kakinya.

“Baik Pak Ari,” Salma menurut.

🌻🌻

Ruang Direksi

TOK

TOK

TOK

Sebagai tanda sopan santun, Ari mengetuk pintu terlebih dahulu, sebelum masuk ke ruangan Direksi.

“Masuk....,” sahut seorang wanita dari dalam ruangan.

Ceklek!

“Permisi Nyonya, saya mengajak Salma untuk menemui Nyonya,” ujar Ari ketika masuk ke ruangan Mama Rossa.

Mama Rossa menghentikan kesibukannya. “Suruh masuk...,” pinta Mama Rossa.

Salma yang masih di luar di pinta masuk oleh Ari.

Kedua mata Mama Rossa membulat seketika itu juga. Masya Allah, ini di luar dugaan kenapa aslinya cantik sekali...batin Mama Rossa.

“Nyonya Rossa, ini Salma...sekretaris junior Tuan Kavin,” Ari memperkenalkan Salma.

“Salma ini Nyonya Rossa, salah satu Direksi perusahaan Indo Prakarsa, sekaligus Ibu dari Tuan Kavin,” ujar Ari.

Salma mengulurkan tangannya kepada Mama Rossa.”Perkenalkan nama saya Salma Hadeeqa, saya karyawan baru, Nyonya Rossa,” ucap ramah Salma.

Mama Rossa menyambut uluran tangan Salma, lalu saling berjabat tangan. Saat itu Salma mengulas senyum tipisnya, semakin cantiklah wajah gadis itu.

Benarkah ini anak korban, gadis yang terpaksa di nikahi oleh putraku. Kenapa tidak terlihat kampungan....batin Mama Rossa bertanya-tanya.

Kenapa aku harus bertemu dengan ibunya Tuan Kavin...batin Salma sedikit heran.

“Silahkan duduk.”

“Terima kasih Nyonya Rossa.”

Ari sang asisten duduknya agak sedikit menjauh dari kedua wanita tersebut, tapi masih berada di dalam ruangan Mama Rossa.

Kedua netra Mama Rossa masih memindai gadis yang sekarang duduk di hadapannya.

“Kamu kuliah di Universitas Negeri?” tanya Mama Rossa.

“Iya Nyonya, saya kuliah di Universitas Negeri fakultas ekonomi.”

“Kenapa kamu bersedia di tempatkan di posisi sekretaris Kavin, padahal kamu kuliahnya di bidang ekonomi?”

Suasana kali ini bagi gadis itu seperti sedang di wawancara kerja.

“Sebenarnya saya sudah menolaknya Nyonya, tapi menurut Tuan Kavin untuk saat ini di divisi finance atau marketing sedang tidak ada yang kosong. Dan memaksa saya untuk di tepatkan di posisi sekretaris."

Mama Rossa mengernyitkan dahinya, seakan-akan curiga dengan alasan yang di buat Kavin.

“Kamu sudah menikahkah?” tanya Mama Rossa, dengan tatapan menyelidik.

DEG!

Pertanyaan yang sangat menyakitkan untuk Salma, dan baru kali ini ada yang menanyakan tentang menikah. Mama Rossa tampak menunggu jawaban dari mulut gadis itu, akan mengakukah atau tidak akan mengakui!

Salma menarik napasnya dengan kasar dan menghembuskannya pelan-pelan. “Saya belum menikah Nyonya. Nyonya bisa melihat status di KTP saya, jika saya masih single belum pernah menikah,” dusta Salma, tapi memang kenyataannya gadis itu di KTP nya status belum menikah. Padahal secara negara tanpa diketahuinya, dia sudah terdaftar resmi sebagai istri dari Kavin.

Mama Rossa mendesah mendengar jawaban gadis itu, ada rasa kecewa atau tidak kecewa. Wanita tua itu kembali memperhatikan menantu keduanya, baik dari  wajah maupun gestur tubuhnya, terlihat anggun dan sangat berpendidikan, padahal menurut info dari Ari, gadis itu gadis desa tapi terlihat seperti gadis kota.

“Kamu di Jakarta tinggal dengan orang tua?” Mama Rossa kembali bertanya.

“Saya sudah tidak memiliki orang tua, di Jakarta saya tinggal dengan saudara sepupu, Nyonya,” kali ini Salma menjawab dengan nada yang pelan.

“Sudah lama orang tua kamu meninggal?”

“Empat tahun lalu bapak saya mengalami kecelakaan di tabrak oleh orang yang tidak bertanggung jawab, hingga bapak saya meninggal,” tutur Salma.

Mama Rossa mulai terlihat tegang. “Oh maaf saya ikut berduka, lalu penabraknya dapat hukuman?”

Salma menggelengkan kepalanya. “Tidak pria itu tidak di hukum, pria itu tidak bertanggung jawab. Tapi semoga saja pria itu kena karmanya, siapa tahu orangnya sekarang sudah meninggal,” terdengar nada benci tersirat dalam ucapan Salma.

Ya...benar orang yang menabrak bapakmu memang sudah menerima karmanya, tapi bukan mati kehilangan nyawanya, tapi mati kejantanannya...

Mama Rossa hanya bisa menatap sendu gadis itu, ternyata benar dugaan wanita tua itu, jika anak korban pasti sudah mengucapkan sumpah serapah, apalagi ucapan anak yatim piatu yang terdzolimin, biasanya suka di kabulkan oleh Allah.

 

 *bersambung.......apa yang akan di lakukan Mama Rossa terhadap Salma??

Kakak Readers jangan lupa tinggalkan jejaknya ya, plus jangan lupa vote nya. Makasih 😊🤗🤗*

 

 

 

 

 

 

 

 

1
Eliyawati
Kecewa
Eliyawati
Buruk
minarni 0714
Luar biasa
fei yuu
jgn begitulah jahat bgt yg ngasih rate 1, dipikir nulis itu gampang, tinggal di skip ajah klo g suka
kejora
Luar biasa
Linda Liddia
mommy maksudnya warna orange apa ya
DwiHeart
Salma Is the Best
Anonymous
keren
Sri Muryati
Luar biasa
Exselyn Jelita
jangan terlalu berlebihan membenci sesuatu....karena batas antara Enci dan cinta itu tipis sekali....
Wy Ky
keren
Eva Juliana
Luar biasa
Exselyn Jelita
kapan ya bisa cantik kek Salma gtcu....😍😍 bolehlah bagi dikit kecantikan nya
Elle
Luar biasa
Exselyn Jelita
AQ bakalan kesana keknya.....soalnya baru tau cerita ini saja ...alur cerita nya bagus bget....🥰🥰🥰
Ratna Widhia
outor q suka peran wanitanya cerdik
Anonymous
Sama aku juga tiba1 air mata ini mengalir gak berasa😭😭😭
Asma Elfiroqi
Luar biasa
Xtra Xtra
Kecewa
Sukarsih
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!