Bercerita Tentang Seorang Pria Berusia 22 Tahun Yang Tiba-tiba Bereinkarnasi Ke Benua Douluo Saat Sedang Menonton Anime Naruto, Dia Juga Membawa Cheat Dari Dunia Naruto.
Apa Yang Akan Terjadi Jika Kekuatan Dari Dunia Naruto Dengan Kekuatan Dari Benua Douluo Bertabrakan?
maaf kalo ada yg kurang enak bahasanya, karna aku masih pemula. makasih :)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-Kun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
membangkitkan jiwa bela diri
Keesokan harinya.
Desa Kaisar Jiwa
Cabang Balai wuhun.
Sekelompok anak kecil berusia 5-6 tahun berkumpul di dalam aula. ada yang bersemangat ada juga yang gugup menunggu kedatangan guru jiwa yang membangkitkan jiwa bela diri mereka. Karena ini akan menjadi titik balik masa depan mereka.
Kepala Desa melihat sekelompok anak yang bersemangat, menggelengkan kepalanya dan menghela nafas.
"Aishh.... semoga tahun ini bisa menghasilkan master jiwa."
Di antara sekelompok anak kecil, ada seorang anak yang penampilannya berbeda dari anak lainnya. Anak itu pendek dan berwajah imut, rambut hitamnya yang panjang(seperti minato kecil) sedang menyentuh dagunya. Anak itu ialah protagonis kita Lin Feng.
Lin Feng memejamkan matanya sedang berpikir. apapun Jiwa Bela Diri yang akan di bangkitkan, ia berharap memiliki kekuatan jiwa. karna walopun itu kekuatan jiwanya 1 poin, dia memiliki harapan untuk jadi master jiwa. Bahkan mungkin bisa jadi judul douluo.
Kalau ini waktu saat Tang San baru lahir, dia mempunyai kesempatan untuk memotong peluang Tang San seperti Rumput Abadi.
Saat Lin Feng sedang berpikir. Pintu Balai Wuhun terbuka, memperlihatkan seorang pemuda tampan berusia sekitar 25 tahun berseragam Aula Roh masuk. Kepala Desa melihat pemuda itu, langsung menghampirinya dengan senyuman.
"Halo Tuan, maaf merepotkan mu untuk membangkitkan jiwa bela diri mereka."
"Ya." Pemuda itu melambaikan tangannya dan menjawab dengan singkat.
"Kalau begitu..... kepala desa di mohon untuk menunggu di luar saat aku membangkitkan jiwa bela diri mereka."
"Ya.. Ya." Kepala desa berjalan keluar.
"Ok semuanya! cepat berbaris."
Anak-anak kecil berjumlah 6 itu dengan patuh berbaris, Lin Feng memilih barisan paling belakang. Yan Shu melihat mereka patuh mengangguk puas, setelah itu dia mengeluarkan enam batu hitam dan menaruhnya di tanah membuat formasi bintang berujung enam.
"Namaku Yan shu master jiwa tingkat 28, jiwa bela diri ku adalah pedang pendek. Aku akan membimbing kalian untuk membangkitkan jiwa bela diri kalian."
Setelah itu Yan Shu melepaskan jiwa bela dirinya, pedang pendek muncul di tangan Yan Shu, cincin jiwa putih dan kuning melayang di belakangnya. Dampak kekuatan jiwa melepaskan Jiwa Bela Dirinya membuat anak-anak ketakutan.
"Jangan takut, ayo yang paling depan maju ke formasi."
Anak kecil yang paling depan dengan gugup berjalan ke formasi yang terdiri dari batu bulat. Yan Shu melambaikan tangannya, batu-batu formasi bersinar.
"Ayo ulurkan tanganmu, tutup matamu dan rasakan jiwa bela diri di tubuhmu". Anak kecil dengan patuh menutup matanya dan mengulurkan tangannya. perlahan cahaya di formasi masuk ke tubuhnya.
Beberapa detik kemudian, di tangan anak itu muncul sabit dan dia perlahan membuka matanya melihat sabit di tangannya dengan bingung dan penasaran.
"Sabit? Roh tipe senjata?..... ok, ambil jiwa bela diri mu nak"
"umm... Gimana cara mengambilnya tuan?" anak itu menjawab dengan ragu².
"Rasakan jiwa bela diri di tanganmu perlahan, dan ambil."
Setelah anak itu mendengar perkataan Yan Shu, dia pun dengan patuh melakukan apa yang di instruksikan.
"Sekarang, letakkan tangan mu di bola kristal ini." Yan Shu mengeluarkan bola kristal biru sambil berkata ke anak itu. Setelah pengujian Bola kristal itu tidak merespon...
"Tidak ada kekuatan jiwa, tidak bisa jadi master jiwa. Berikutnya ayoo..."
Mendengar perkataan Yan Shu, anak kecil itu berjalan ke tepi dengan kepala tertunduk. Setelah itu, giliran anak lainnya membangkitkan jiwa bela diri.
"Jiwa bela diri cangkul, tidak ada kekuatan jiwa."
"Jiwa bela diri rumput perak biru, tidak ada kekuatan jiwa"
"Jiwa bela diri sabit, tidak ada kekuatan jiwa."
"Jiwa bela diri wortel, tidak ada kekuatan jiwa."
Setelah pengujian anak berikutnya tidak ada yang membangkitkan kekuatan jiwa, membuat Yan Shu kecewa. 'Yahh seperti yang di harapkan'.
"Berikutnya." Yan Shu memandang anak terkahir dan berkata. Saat melihat anak yang terakhir, Yan Shu melihat ketenangan pada anak itu yang berbeda dari anak lain. Dia memiliki harapan pada anak itu, karna kalau dia bisa membangunkan jiwa bela diri dan membangkitkan kekuatan jiwa, Yan Shu akan merasa perjalanannya tidak sia-sia.....
Lin Feng yang di panggil berjalan perlahan ke formasi dengan tenang.
"Ok, ulurkan tangan dan pejamkan matamu, rasakan jiwa bela diri di tubuhmu."
Lin Feng mendengarkan Yan Shu dan perlahan menutup mata. Lin Feng merasakan kesejukan saat cahaya memasuki tubuhnya, Seakan-akan ada sesuatu yang keluar dari tubuhnya. Sepuluh detik kemudian di tangan kanannya muncul benda besi berujung 3.
Saat Lin Feng membuka matanya, melihat benda yang ada di tangannya dia kaget dan bingung. bukankah ini kunai berujung tiga yang digunakan Yondaime? apakah aku membangkitkan jiwa bela diri kunai?.
"Hah? apa ini? apakah ini senjata?" Yan Shu melihat benda di tangan kanan Lin Feng dengan bingung.
"Ini.... Nak, jiwa bela diri apa yang kau bangkitkan?"
"Ah... Ini namanya Kunai, tuan." Lin Feng yang sedang bingung terbangunkan oleh pertanyaan Yan Shu.
"Kunai? apakah ini termasuk tipe jiwa bela diri senjata?" Yan Shu Bertanya dengan ragu-ragu.
Melihat Lin Feng mengangguk Yan Shu melihat lagi jiwa bela diri Lin Feng dengan seksama. 'apakah ini jiwa bela diri mutasi? dan sepertinya ini yang jinak, ada harapan memiliki kekuatan jiwa.' Yan Shu bersemangat saat berpikir begitu.
"Baiklah, kalau begitu cepat ambil kembali jiwa bela dirinya, ayo uji kekuatan jiwanya."
Lin Feng mengangguk, mengulurkan tangannya ke bola kristal. Lin Feng merasakan sesuatu seperti kekuatannya tersedot dan bola kristal perlahan-lahan mengeluarkan cahaya.
Yan Shu melihat ini langsung gembira 'ada kekuatan jiwa!'
Beberapa saat kemudian, cahaya yang masuk ke bola kristal itu perlahan berhenti.
"Kekuatan jiwa bawaan 5! selamat nak kau memenuhi syarat jadi master jiwa." Yan Shu gembira sekaligus iri. Gembira karna perjalanan ini tidak sia-sia dan dia bakal dapat bonus, iri karna dulu saat dirinya membangkitkan jiwa bela diri kekuatan jiwa bawaanya cuma 3.
Anak-anak lain iri melihat Lin Feng membangkitkan jiwa bela diri dan kekuatan jiwa bawaannya 5.
"Tanpa basa-basi nak, maukah kau bergabung dengan Aula Roh?" Yan Shu sedikit bersemangat, karna kalau bisa merekrut Lin Feng. Dia bakal dapat bonus ganda atau bahkan di promosikan jabatannya...
"Umm... Tuan, aku perlu bertanya orangtuaku dulu"
Mendengar jawaban Lin Feng, Yan Shu tersenyum: "Baiklah kalo gitu."
Dengan selesainya membangunkan jiwa bela diri anak-anak ini, Yan Shu berjalan keluar dengan mulut sedikit terangkat.
Melihat Yan Shu keluar dari Cabang Balai Roh. Kepala desa langsung menghampirinya.
"Gimana tuan, apakah ada yang berhasil membangkitkan kekuatan jiwa?" Kepala desa bertanya dengan penuh harap.
"Selamat kepala desa, dari 6 anak yang membangkitkan jiwa bela diri. Ada satu yang membangkitkan kekuatan jiwa dan itu bawaan 5."
Kepala desa terkejut dan langsung gembira "Apakah anak itu? Feng kecil?."
Lin Feng melihat Kakek Kepala Desa bersemangat, mengangguk.
"Ya kakek, itu aku yang membangkitkan kekuatan jiwa bawaan 5."
"Seperti yang di harapkan darimu nak, aku tau kau bakal memiliki kekuatan jiwa." Alasan kenapa Kepala Desa bilang begitu, karna dia melihat perkembangan Lin Feng Dari bayi sampe sekarang, Lin Feng berbeda dari anak-anak lain, tidak rewel saat masih kecil dan mandiri.
"Ok Kepala Desa, aku mau ke rumah Lin Feng untuk bertemu orangtuanya. Aku berharap Lin Feng ini bisa gabung dengan Aula Roh." Yan Shu berkata dengan sedikit tidak sabar.
"oke oke, kalo gitu aku anterin ke rumahnya tuan."
............................
"Lin Dong! Cepat keluar! ada tamu dari Aula Roh" dengan teriakan keras kepala desa, Lin Dong keluar dengan bingung.
Melihat itu adalah guru jiwa istana wuhun di sebelah kakek kepala desa, dia menyuruh guru jiwa dan kakek kepala desa masuk. Sedangkan Lin Feng berjalan ke kamarnya.
Di kamar, Lin Feng mengeluarkan jiwa bela diri kunainya dan melihat dengan seksama. 'Apa istimewanya ini? Apakah ini cuman kunai? tapi sepertinya aku merasakan ada sesuatu di kunai ini.'
Setelah berusaha untuk mencari apa yang ada di Kunai Jiwa Bela Dirinya, dia menyerah. 'Sudah lah, Kunai ini memang tidak biasa, tapi aku g tau itu. Setiap kali mengamati Kunai dengan serius, aku merasa seperti ada kabut dan tidak bisa di tembus.'
Lin Feng menghela nafas tidak berdaya. Lalu dia memikirkan 'Sebagai penjelajah waktu, pasti ada cheat kan? Entah itu batu berisi leluhur atau apapun?'
Kemudian dia menggelengkan kepala kecilnya dengan kecewa. 'Andai aku mempunyai sistem masuk, hanya dengan bilang MASUK bisa mendapatkan hadiah melimpah'
Secara tiba-tiba saat dia mengucapkan kata masuk, ruangan kamarnya berubah jadi ruangan putih. Dia kemudian sedikit panik sejenak lalu tenang.
Lin Feng melihat di sekelilingnya yang hanya berisi ruangan putih, kemudian menoleh kebelakang dan melihat ada kursi, meja dan komputer. Karena penasaran, diapun duduk dan menyalakan komputer.
Lalu dia terkejut, mulutnya terbuka O. setelah pengamatan sebentar, dia melihat daftar-daftar yang membuatnya makin terkejut.
'I-ini...... Bukannya ini daftar ninjutsu? banyak sekali. Bahkan ada batas suksesi darah, seperti sharingan, byakugan dan tubuh abadi. tapi sepertinya tidak bisa di klik. Apakah ini cheat saya?'
Saat menelusuri, dilayar dia menemukan kotak pesan di pojok kanan atas dan ada angka 1 kecil di sudut logonya, lalu mengklik kotak pesan dan muncul tulisan
[Selamat, anda mendapatkan 1 hadiah acak batas suksesi darah]
Dia pun mengklik [Klaim] di pesan itu, tiba-tiba cahaya menyilaukan keluar dari layar komputer, sebelum Lin Feng dapat melihat hadiah apa yang di dapatkannya. sekelebat seperti mata melesat keluar dari layar menuju ke arah matanya, Lin Feng tanpa sadar ingin menghindar tapi sudah terlambat.
Lin Feng merasakan gatal di matanya 'Apa yang terjadi tengan mataku?' ekspresinya kebingungan sambil mengucek matanya. rasa nyeri dan gatal matanya perlahan hilang. Lin Feng membuka matanya dan memperlihatkan warna merah darah di matanya, ada satu titik seperti Kecebong di antara kedua matanya. Itu adalah Sharingan
Bab berakhir.