Seorang gadis yang ternodai oleh sang kekasih dan ditinggal, sang gadis hamil dan kedua orang tuanya menanggung malu, tapi dengan setia dia menanti kedatangan kekasih meski kehamilannya sudah besar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eritasyofia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DIA DATANG LAGI
BAB 27.
Malam ini sangat dingin, Novi kembali sendiri lagi karena Roy tadi berangkat kerja keluar kota, baru saja Novi akan memejamkan matanya hp nya berbunyi.
" Novi, buka pintu "
Rupa nya chat dari Romi, Novi serba salah gak dibuka Romi sudah didepan pintu dibuka dia takut kejadian lama terulang lagi, terpaksa Novi membuka pintu.
" Bang Romi, naik apa kesini ?"
" Naik taxi, Roy mana ? ".
" Dinas luar bang ".
" Abang numpang nginap ya ".
" Iya bang, tapi aku udah ngantuk bang ".
" Yaudah kamu tidur aja ".
Novi masuk kekamarnya dan mengunci pintu, tapi matanya gak mau tertidur, entah kenapa, sudah larut malam belum juga dia bisa merem,
Karena haus di membuka pintu kamar hendak mengambil air minum, dia kaget melihat Romi sedang duduk di sofa ruang keluarga.
" Abang gak tidur ".
" Abang gak bisa tidur ".
" Kenapa bang "
" Abang ingat kamu ".
Novi diam saja saat Romi mengajaknya duduk disofa dan dia tidak dapat berbuat apa apa saat Romi mulai mencium bibirnya, tangan Romi mulai berjalan kedalam baju tidurnya yang minim bahan dan sangat tipis.
Bibir Romi bermain di dua putik buahnya yang kenyal.
" Bang ".
" Aku punya suami ".
" Aku tahu ".
" Terus kenapa abang lakukan ini sama aku ".
Sesaat Novi menjerit karena sesuatu yang besar menyambungkannya dengan Romi .
" Owh bang ".
Romi menggoyang pinggulnya hingga Novi mendesah tak tahu apa yang akan dikatakannya lagi.
" Abang mencintaimu Novi ".
Mereka terus bergumul, Novi tidak sanggup melawan Romi karena Romi begitu ganas, Novi menyukainya.
" Abang gak perlu menikah untuk cinta sayang, biarlah kamu milik Roy tapi tubuhmu bisa jadi milik abang ".
Setelah bicara Romi melumat bibir Novi, Novi terdiam dan mereka melakukan pelepasan bersamaan.
" Novi, duduklah sebentar disini".
Novi duduk, Tomi menyandarkan Novi di dadanya yang dipenuhi bulu.
" Sayang terimakasih ya ".
" Bang, tolong jangan datang lagi untuk ini ".
" Oke, abang gak akan datang lagi , tidurlah sayang ".
" Iya bang ".
Novi segera masuk kekamarnya, barulah matanya bisa tidur.
Jam 4 subuh Romi menggetok pintu kamar Novi dan pamit akan pergi.
" Novi kunci pintu ya, abang mau pergi itu udah dijemput taxi"..
" Oke bang ".
Tomi mencium kening Novi dan pergi.
Sebenarnya ada rahasia yang disimpan Tomi pada Novi yaitu tentang pertemuannya dengan Roy suami Novi.
Roy dan Tomi adalah sahabat dekat dan pertemuan Tomi dan Novi adalah permintaan Boy.
Suatu hari setelah pernikahan Novi dan Roy, Roy mengajak Tomi ke suatu tempat.
" Ada apa Roy manggil aku kesini, sepertinya penting sekali ".
" Tomi, aku mau minta tolong tapi ini rahasia kita berdua "
" Selagi aku bisa pasti aku tolong ".
" Sebenarnya aku dulu pernah kecelakaan dan aku dioperasi dan di vonis mandul, sekarang aku menikah dengan Novi, aku gak mau buka rahasia ini, aku mohon kamu kan juga mencintai Novi, tolong kamu yang hamil kan Novi".
Tomi tersentak kaget.
" Apa, apa aku gak salah dengar ".
" Gak Tomi, tapi tolong biarkan anakmu jadi anak aku".
Mata Roy merah tapi dia menahan air matanya.
" Kalau begitu, aku harus berhubungan badan dengan istrimu Novi ? ".
" Iya, Tomi ".
" Gila kamu ".
" Bantulah aku Tomi, aku sangat mencintai istriku, aku takut dia akan meninggalkan aku kalau dia gak hamil, setiap aku kerumahnya mama papanya selalu tanya kenapa dia belum hamil juga, aku sedih Tomi "
.
" Bagaimana caranya Roy ? ".
" Datanglah kerumahku saat aku dinas luar ".
" Apa kamu ikhlas Roy ".
" Aku ikhlas Tomi , tapi kamu jaga rahasia ini, karena yang akan lahir nanti adalah anak kamu, jangan pernah seorangpun tahu Tomi dan jangan pula kamu menuntut anak kamu nanti, biarlah aku yang menjaganya seperti anakku sendiri, jangan ambil dia dariku, aku akan sangat menyayanginya Tomi ".
Roy menghapus air mata yang jatuh ke pipinya
" Sudahlah, aku akan mengingat semua ucapanmu, kamu jangan sedih, aku dapat merasakan apa yang kamu rasakan ".
" Oke Tomi, terimakasih ".
" Baiklah Roy, aku siap saat kamu juga siap, kabari aku ".
" Deal Tomi ".
" Deal Roy ".
Itulah pembicaraan rahasia antara suami Novi dan Tomi.
Novi tidak tahu semua itu, dia merasakan sensasi yang beda antara Tomi dan Roy suaminya.
Novi sebenarnya ada rasa takut juga bagaimana kalau dia hamil nanti, anak siapa yang ada di rahimnya, tapi anak siapa pun itu dia pasti akan bilang bahwa itu anak suaminya, karena Roy gak tahu kalau istrinya bermain dibelakangnya, kata hati Novi dalam hati.
Dina sudah tertidur, Roby masih sibuk diruang kerjanya, dia merasakan tengkuk dan kepalanya sakit sekali.
" Bibi " .
" Ya Tuan ".
" Sini sebentar bi ".
Bibi segera naik keatas dan masuk keruang kerja Roby.
" Ada apa tuan ".
" Bi tolong buatkan teh panas ".
" Ya tuan ".
Kemudian bibi turun lagi ke dapur membuatkan teh panas tuannya.
" Ini tuan ".
" Bi, tolong dong pijitin pundak aku, pegel banget".
" Baik tuan ".
Bibi membuka sedikit bagian leher baju Roby, Roby terus bermain di laptopnya.
" Du enakan bi, masuk angin kayaknya bi ".
" Iya, tuan ".
Merasa sudah enakan, Roby menyuruh bibi turun.
" udahlah bi, udah enakan, terimakasih ya ".
Boby terus bekerja hingga larut malam, tiba tiba dia menginginkan sesuatu, dia melihat kekamar Dina.
" Enak sekali tidurnya "
Lalu Roby turun kebawah dan membuka pintu kamar bibi yang tidak dikunci karena itu memang perintahnya, Boby menyusup ke selimut bibi, bibi yang tidur kaget.
" Tuan ".
"Dingin bi ".
Tangan Roby mulai nakal, bermain dibuah kembar bibi, dia merasakan hangatnya tubuh bibi, lalu tangan itu turun kebawah menyibak semak belukar dan merambahnya dengan tongkat saktinya yang sempurna, bibi hanya bisa menarik nafas panjang, saat benda keras itu menyambungkan tubuh mereka.
"aaahhh"
" bibi hanya aku yang pakai ini ya yang lain gak boleh ".
" Iya tuan, kan memang tuan yang membukanya pertama "
" Mas ".
Roby langsung mencabut tongkatnya yang lagi asyik turun naik menjelajahi gua yang sudah mulai lembab.
" Iya sayang ".
" Mas masih kerja ? ".
" Ini udah siap ".
" Peluk adek ".
" Waduh kalo gini biasanya ada maunya ni ".
bisik Roby dalam hati.
" Mas ".
" Kok bangun ".
" Apanya ? ".
" Adeknya ".
" Iya , lagi pengen tapi takut adek gak mau ".
Dina menurunkan tangannya kebawah.
" Mas, kok basah ".
" Dari kamar mandi ".
Ternyata Dina sudah siap, dia naik ke tubuh suaminya nan tangannya membantu sesuatu untuk menghubungkan badannya, pergumulan terjadi, suara desahan dan erangan dua suami istri itu terdengar sampai kekamar bibi, bibi hanya bisa mengurut dadanya, permainan yang tertunda itu membuat kepalanya jadi sakit, dia berjalan kedapur dan mengambil air hangat kemudian meminumnya sementara dari atas terdengar pertarungan yang begitu seru.
Bibi menarik selimutnya kembali dan tidur.
mampir juga dinovelku jika berkenan /Smile/