Bukan musuh tapi setiap bertemu ada saja yang diperdebatkan. Setiap hari mereka bertemu, bukan karena saking rindunya tapi memang rumah mereka yang bersebelahan.
Mungkin peribahasa 'witing tresno jalaran soko kulino' itu memang benar adanya. Karena intensitas keduanya yang sering bersama membuat hubungan antara mereka makin dekat saja.
Di usia Abhista Agung yang ke 31, masalah muncul. Dia ditodong untuk segera menikah, mau tidak mau, ada atau tidak calonnya, ibu Abhista tak peduli! Yang penting ndang kawin, kalau kata ibunya Abhi.
Lalu bagaimana cara Abhi mewujudkan keinginan sang ibu? Apa dia bisa menikah tahun ini meski calonnya saja belum ada?
Ikuti kisah Abhista selanjutnya di Emergency 31+
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sae yang be-jat
Dia berkeringat. Tanda jika sebelumnya sudah melakukan adegan yang menguras tenaga. Bagaimana tidak menguras tenaga jika sekarang ini yang dia hadapi adalah sosok lelaki yang selalu menghalanginya mendekati Deepika kembali. Sae terkapar oleh tendangan yang dilakukan Abhi pada perutnya. Dan itu menjadi akhir perkelahian mereka.
"Kita pulang. Kamu aman sekarang. Maafin aku.. Aku datang terlambat.." Ucap Abhi menggendong Deepika yang menangis dalam pelukannya.
Deepika syok, dia masih ingat bagaimana Sae mendekatinya. Meraba bagian atas tubuhnya, kesadarannya mulai muncul tapi kepalanya masih terasa pusing, saat dia merasakan tanda bahaya yang lebih besar, dia langsung melakukan perlawanan. Tidak memperdulikan rasa pusing dan nyeri di bagian belakang kepalanya, yang penting dia bisa lolos dari situasi mengerikan ini.
"Lepas! Apa kamu udah gila, lakukan hal ini dengan Lisa! Bukan denganku!!" Saat Deepika sadar sepenuhnya kalimat itulah yang keluar dari bibirnya.
"Memohon lah sayang.. Memohon lah agar aku melepaskan mu.. Melepaskan pakaian mu maksud ku hahaha.." Seru Sae tanpa ada niat membebaskannya Deepika dari kungkungannya.
"Nggak usah macam-macam! Kamu udah nggak waras!! Aku bakal laporan kamu ke polisi."
"Panggil namaku Dee.. Sebut namaku sayang.. Aku paling suka saat kamu memanggil namaku manja. Mas Sae. Seperti itu biasanya kamu manggil aku kan? Aku bebaskan kamu memanggil ku sesuka hati malam ini sayang."
Deepika jijik mendengar kata demi kata yang keluar dari mulut Sae. Perbuatan Sae ini membuat Deepika makin membenci mantan pacarnya itu. Dengan berselingkuh saja sudah menggugurkan kepercayaan dan rasa hormatnya pada orang yang beberapa minggu lalu masih bertahta di hatinya, apalagi ditambah dengan aksinya malam ini yang menurut Deepika di luar batas kewarasan. Sae memang sudah gila!
"Kamu sakit Sae! Lepasin aku! Eehmmm. Eeehhhmmmm---"
"Bukan aku yang sakit sayang, tapi justru aku yang akan buat kamu berteriak kesakitan nanti. Aah iya, kamu masih perawan Dee, pasti nanti akan terasa menyakitkan saat aku memasuki mu.. Tapi tenang aja sayang, aku akan bermain cepat. Karena tujuan ku hanya untuk membuatmu mendapatkan pengalaman pertama adu mekanik dengan ku. Tapi nanti, setelah kamu merasakannya.. Aku yakin kamu akan ketagihan dan nggak bisa lepas dari ku. Aku yang akan jadi yang pertama buat mu Dee..."
Mulut Deepika dibekap dengan tangan kiri Sae. Karena sebelumnya tangan Deepika sudah diikat dengan jaket yang Sae gunakan, semua terasa lebih mudah bagi Sae sekarang. Bahkan tangan Sae sudah memegang dada Deepika bergantian. Menaikkan hoodie hitam yang selalu Deepika pakai untuk menutupi lekuk tubuhnya karena memang Deepika tidak suka memamerkan aset pribadinya. Tapi kini Sae bisa menyentuh langsung benda yang selama ini disembunyikan di balik kaos over size yang sering Deepika gunakan.
Air mata Deepika mengalir, dia sungguh ketakutan! Sae yang ada di atas tubuhnya saat ini bukan lagi Sae yang dulu dia kenal sangat menjaga kehormatannya. Lelaki itu kini tak lebih dari penjahat yang berusaha merenggut apa yang dia punya.
Bagaimana bisa melawan jika Sae dengan tega duduk di atas perut gadis yang kini terisak tanpa suara. Membekap mulut Deepika dengan ujung jaket yang disatukan dengan ikatan tangannya. Meski kakinya masih bisa digerakkan karena memang bebas dari jerat ikatan tapi hal itu juga tidak cukup membantu, Sae dengan tubuh seberat itu, duduk menekan perut Deepika tanpa rasa kasihan sama sekali dan semua itu sudah membuat Deepika lemas tak berdaya.
Ingin berbuat lebih pada tubuh Deepika dengan nafsu yang memuncak ditandai dengan nafasnya yang memburu tak beraturan, Sae ingin melihat secara langsung isi dibalik bra berwarna hitam yang masih berkaitan.
"Aku buka ya Dee.. Kamu jangan marah, aku hanya akan melihatnya saja. Mungkin akan menyentuh dan sedikit meremasnya, tapi tenanglah.. Aku melakukan itu semua karena aku sayang sama kamu. Oiya, apakah aku boleh memberi tanda di bagian itu nanti? Boleh? Hahaha.. Kamu manis sekali dengan wajah pasrah seperti ini Dee.. Aku makin nggak sabar ingin menaklukkan mu sayang."
Dan apa yang Deepika takutkan terjadi kala dia merasakan remasan kuat di bukit tak berbunga miliknya, dia makin panik saat tangan Sae akan menaikkan cup bra yang menjadi pelindung terakhir agar asetnya tak terlihat oleh siapapun.
Namun belum juga tangan Sae melakukan apa yang dia inginkan, hanya satu detik sebelum dia menaikkan pelindung bukit milik Deepika, Sae terjengkang mundur oleh sebuah tarikan keras dari arah belakang.
Tentu saja Sae terkejut. Matanya nyalang menatap siapa yang membuat dirinya terjerembab ke tanah dan ternyata ada Abhi dengan amarahnya di sana.
Tanpa menunggu Sae bangun, Abhi langsung menendang pundak Sae dengan kakinya. Saat Sae makin tersungkur dengan tubuh telentang, kaki Abhi menginjak keras perut Sae dan menghadiahi lelaki bejat itu rasa sakit yang sama seperti yang Deepika rasakan bahkan mungkin lebih parah karena Abhi mengulanginya beberapa kali.
"Bangun." Tantang Abhi masih dengan sorot mata tidak bersahabat sama sekali.
"Bajingan!! Kamu akan menyesal udah melakukan ini padaku!!!"
Seperti orang kesetanan, Sae berdiri terhuyung dan berlari ke arah Abhi. Dengan tangan kanannya, Abhi meninju rahang Sae. Saat akan jatuh, tangan Abhi meraihnya dan memberi hadiah hantaman ke perut dengan menggunakan lututnya yang ditekuk ke atas. Skak mat!
Bukan hanya keringat, tapi juga darah yang keluar dari mulut dan hidung Sae. Lelaki itu tergeletak tapi belum hilang kesadaran. Dia kalah melawan Abhi. Sudah babak belur dan terkuras semua tenaganya oleh pukulan dan hantaman yang Abhi lakukan pada tubuhnya yang kini ringkih.
"Aku pastikan kamu akan mendekam di penjara untuk waktu yang lama." Ucap Abhi tak mengurangi kemurkaannya pada lelaki yang sudah tidak berdaya itu.
"Maaf..."
Dan selembut mungkin Abhi menggendong Deepika di dalam pelukannya. Membawa gadis yang sekarang ini menangis ketakutan itu ke dalam perlindungan yang dia ciptakan dari balik dekapan. Setelah sebelumnya dia merapikan baju Deepika dan membantu membuka ikatan di tangan dan membuang jaket Sae yang dirakit sebagai penutup mulut gadis itu dengan brutalnya. Abhi bisa melihat betapa kacaunya Deepika saat ini.
Dan malam itu, dengan perasaan berkecamuk Abhi berjanji untuk melindungi gadis yang membasahi kemejanya dengan air mata. Gadis yang beberapa hari ini terasa mengusik hati dan pikirannya. Bukan dengan rayuan, bukan dengan pendekatan, bukan pula dengan mencari perhatian, karena tanpa semua itu Deepika mampu masuk dengan mudah ke dalam hati Abhi dan menetap bandel di sana.
Awalnya Abhi berpikir jika rasa itu hanya kekaguman semata pada sosok pekerja keras yang periang dan selalu berisik di setiap harinya tapi, Abhi bukan remaja labil yang baru mengenal cinta. Dia tahu kagum dan sayang itu berbeda. Dan lihatlah bagaimana luar biasanya Deepika yang tanpa berbuat apapun bisa membolak-balikkan hati Abhi dengan mudahnya. Membuat lelaki itu mengakui jika dia telah jatuh hati pada Deepika, si penyiar radio kesayangan para pendengarnya.
'Mulai sekarang, aku yang akan melindungi mu, menjaga hatimu agar tidak terluka lagi. Menjadi perisai mu agar tidak ada orang yang berani menyakiti mu. Dan menciptakan lengkungan senyum setiap hari, sampai kamu lupa pernah mengalami hal semenyedihkan ini.. Aku berjanji.'
ganbatte ne ✊✊
fighting ✊ ✊
inget gak kata Abhi, kamu bakal cemburu hanya dg mendengar nama Abhi disebut sama ciwik lain 😌
skrg keknya terbukti deh, dah betmut kan kamu?! 😅🤣
astaghfirullah minal khotoyaaaa