Kisah dua orang sahabat yang dipertemukan kembali setelah mereka berpisah dari pasangan masing-masing !
Gadis Ayudia Zahira terpaksa menuruti permintaan Ibu dari sahabatnya untuk menikah dengan putranya.
Karena sang Ibu merasa sudah tidak mempunyai waktu yang lama di dunia ini.
Dipertemukan di usia yang tak lagi muda, apakah mereka bisa menumbuhkan benih-benih cinta, atau akhirnya berpisah seperti sebelumnya !
Yuk, ikuti terus ceritanya !
Jangan Lupa Like & komen setelah membaca, Terimakasih!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquarius97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengen Ayah Baru
Setelah urusan administrasi selesai, Gadis mengajak Alan ke ruang rawat putranya.
"kok ngga tidur Ndra?" tanya Gadis melihat anaknya sibuk dengan ponsel
"Ngga bisa tidur Bun, malah puyeng" ia meletakkan ponsel di nakas kemudian menatap Alan sejenak
"Dok, kalau pulangnya sekarang aja boleh ngga. Saya udah bosen nih" keluhnya lagi
Gadis tersenyum ia lupa memperkenalkan Alan padanya
"Ndra, ini bukan dokter yang menangani kamu tadi. Kenalin ini om Alan teman lama ibun"
"Busettt keren bener ibun punya temen dokter" batin Rendra mengagumi
"Hallo om, saya Rendra"ucapnya sambil mengulurkan tangannya terlebih dahulu
"Hallo Ren, saya Alan bisa dibilang besti ibu kamu dulu" balasnya ramah menjabat tangan Rendra
Rendra hanya nyengir menatap ibu dan teman ibunya bergantian. Tiba-tiba ponsel Alan berbunyi dan tak lama setelah panggilan itu usai ia pamit.
"Ren, om doakan semoga cepat sembuh ya?Berantem jangan di jadikan hobi ngga baik" pesannya sambil mengusap rambut Rendra
"Hehe iya om, makasih"
"Aku pamit dulu ya dis ada operasi dadakan nih, Semoga lain waktu kita bisa bertemu lagi"
"Oke lan makasi, semoga operasinya lancar"
"Aamiin" balas Alan sambil tersenyum
Setelah pintu tertutup Gadis kembali duduk di sebelah Rendra.
Rendra tak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk menjahili ibunya. Dia tiba-tiba berdehem tidak jelas
"Apa Ndra? Mau minum?" tanya ibunya heran
"EHhem...bisa dibilang saya besti ibu kamu dulu" Rendra menirukan ucapan Alan tadi
Ketika ia paham maksud ucapan anaknya, Gadis ingin tersenyum tapi ia tahan, bisa-bisa anaknya itu meneruskan keusilannya.
"Apaan sih ndraa?" memukul lengan anaknya pelan
Seketika tawa Rendra pun pecah
"Hahahahahahaha......"
"Awas kamu yaaaa, kurang ajar sama ibun"
"Hahaha habisnya ibun punya sahabat ganteng gitu ngga pernah cerita sama Rendra"
"Om Alan udah punya istri belum Bun?"
Uhukkk...Uhukkk
Gadis yang tengah minum pun tersedak mendengar pertanyaan Rendra.
Segera Rendra mengusap punggung ibunya pelan.
"Ngapain kamu tanya-tanya kaya gitu"jawabnya ketus
"Yee..siapa tahu om Alan bisa jadi Ayah Rendra kan" kata Rendra dengan entengnya, membuat Gadis melotot menatap anaknya.
"Kamu ini sembarangan kalau ngomong ya !!"
"Emang udah punya istri Bun??"tanyanya lagi penasaran
Gadis mengusap dadanya pelan, menarik nafas dan menghembuskannya pelan.
"Udah dulu, tapi katanya udah cerai 2 tahun ini" jelas Gadis
"Wahh kesempatan tuh Bun...Pepet Bun Pepet hahaha"
"Mulai lagi kamu nih, kalau kamu kangen ayah telepon gih"ucap ibunya kesal
"Pengen ayah baruuu Bun, yayaya" rengeknya menunjukkan tampang melas
"Rendra jangan gitu lagi ibun ngga suka, ibun sama om Alan itu cuma sahabatan" Gadis masuk ke kamar mandi begitu saja malas menanggapi anaknya
"Hah, penonton kecewaa nih" desahnya pelan
"Semoga saja om Alan bisa jadi Ayah aku dan membahagiakan ibun..Berkhayal dulu siapa tahu dikabulin sama Allah haha Aamiin" ucap Rendra dalam hati
Sore hari suster datang mengecek keadaan Rendra, Setelah dirasa tidak ada keadaan yang mengkhawatirkan ia pun diizinkan pulang.
Gadis membantu anaknya berkemas.
"Bun, tadi udah tukeran nomor telepon belum sama om Alan?" bisik Rendra pada ibunya, karena disana masih ada suster
"Kan..Kan..mulai lagi" Gadis jengah menanggapi anaknya
"Hehehe ampunnn Bun" nyengir sambil menunjukkan 2 jari nya tanda damai
"Sering-sering dibersihkan ya Bu lukanya, dan jangan lupa kembali kontrol kesini untuk melepas jahitannya"
"Baik sus terimakasih, kami pamit pulang ya"
"Iya Bu sama-sama, semoga adek lekas sembuh"
...****************...
