Annchi terbangun dan menyadari bahwa dia tidak berada di rumah sakit melainkan di rumah reot. bukankah tadi dia jatuh dari tangga?? Dan siapa pula laki-laki tampan yang sedang berbaring di sampingnya ini??
"Kalau kamu sudah tidak tahan dengan pernikahan kita, Tunggulah beberapa hari lagi aku pasti akan menceraikan kamu, jangan berusaha untuk bunuh diri lagi" Ucap Xiao long sambil menatap Ancchi dengan muram.
Bercerai?? kenapa dia harus bercerai dengan suami yang tampan ini?
"Aku tidak ingin bercerai, aku hanya ini menjadi kaya!"
Xiao long menatapnya dengan heran, bukankah perceraian adalah hal yang paling Fang Ying Inginkan selama ini?
Bisakah Annchi/Fang Ying mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang pengusaha kaya di era kuno bersama suaminya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anthy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
Para pekerja datang saat matahari baru saja terbit, upah yang mereka terima jauh lebih banyak daripada bekerja sebagai pekerja kasar di kota. Mereka juga tidak perlu berjalan kaki selama 2 jam untuk perjalanan pulang pergi ke kota, pekerjaan ini sangat membuat hati mereka senang.
Fang Ying menatap lima belas pria yang bertubuh kekar di hadapannya saat ini. menurut Xiao Long, mereka adalah orang desa yang tidak mencari nafkah dari berburu. Beberapa merasa trauma karena pernah terluka berat saat berburu, dan ada juga yang memang terlalu takut untuk pergi berburu. Misal pun mereka pergi berburu, mereka hanya akan berburu kelinci ataupun ayam pengar di kaki gunung hanya agar keluarga mereka bisa sesekali makan daging.
Fang Ying lalu melihat tiga orang wanita di hadapannya, salah satunya adalah An Yue. Wajah dua wanita lainnya terlihat sangat ramah dan itu memberikan Fang Ying perasaan nyaman saat bersama mereka.
Setelah Fang Ying menjelaskan pekerjaan para Bibi Dia segera pergi menyusul Xiao Long.
"...dan tolong kalian kumpulkan umbi akar beracun ke dalam gudang kami" Jelas Xiao Long.
"Apa? umbi akar beracun?" Salah seorang pekerja merasa sangat kaget ketika mendengarnya hingga tidak bisa tidak bertanya.
"Xiao Long, apa yang akan kamu lakukan dengan akar beracun itu? Tidakkah kamu tahu kalau itu berbahaya saat memakannya?" Tanya bekerja lainnya khawatir.
"Paman tidak perlu khawatir" Jawab Xiao Long.
Meskipun terkejut dan heran, para pekerja kasar tetap menuruti perintah Xiao Long untuk mengumpulkan akar beracun dan menyimpannya ke dalam gudang. Mereka semua bekerja dengan sangat giat hingga membuat Fang Ying merasa sangat puas dengan pilihan Huan Li.
Fang Ying membantu para wanita memasak di dapur. Mereka bekerja dengan ceria, terkadang terdengar Derai tawa dari dalam dapur. Dua bibi lainnya bernama Chao Xing dan Kai Ming. Mereka berdua adalah teman-teman baik An Yue dan kepribadian mereka sangat baik.
Fang Ying tidak pelit sama sekali, selain dua jenis hidangan sayur, Fang Ying juga membuat dua jenis hidangan daging. Hal itu tentunya membuat para Bibi menjadi semakin kagum pada Fang Ying.
"Fang Ying, Apakah ini tidak terlalu mewah?" Tanya Kai Ming. Biasanya mereka hanya akan mendapatkan jatah dua macam hidangan sayur, itu pun sudah termasuk mewah.
"Semua orang bekerja dengan giat. Mereka harus memakan makanan yang bergizi agar tenaga mereka kembali" Jawab Fang Ying sambil tersenyum.
"Baiklah! Baiklah, aku yang terlalu banyak berpikir yang tidak perlu" Kata Kai Ming terkekeh.
Saat matahari sudah berada di puncaknya, Fang Ying memanggil Xiao Long agar mengajak para pekerja kasar untuk makan siang. Mereka semua sangat terkejut ketika melihat hidangan mewah yang disiapkan Fang Ying dan Xiao Long untuk mereka.
Baiklah! Pasangan ini begitu baik kepada mereka, Jadi mereka harus bekerja dengan lebih giat lagi!.
Hidangan yang disiapkan habis tidak tersisa. Setelah beristirahat sesaat, mereka semua kembali bekerja dengan penuh semangat. Para Bibi juga pulang setelah membantu Fang Ying membersihkan bekas makan siang. Mereka pulang dengan senyum di bibir mereka karena membawa upah sebesar tiga puluh tembaga.
....
Keesokan harinya, mereka semua bekerja seperti hari sebelumnya. Hanya saja hari ini Fang Ying tidak membantu para Bibi untuk memasak hidangan makan siang. Fang Ying mengambil beberapa batang singkong untuk dia cuci lalu kupas, para bibi yang melihat Fang Ying sedang mengupas akar beracun sontak merasa terkejut.
"Apa yang kamu lakukan? cepat buang akar-akar beracun itu!" Kata An Yue tampak ketakutan.
"Bibi tenang saja, tanaman ini bernama singkong. Ini bukan akar beracun, kalau kita mengulangi dengan benar, ini akan menjadi makanan yang sangat lezat" Kata Fang Ying menenangkan bibinya.
"Benarkah?" Chao Xing tampak ragu ketika mendengar perkataan Fang Ying. Semenjak zaman leluhur mereka, mereka tidak pernah menyentuh tanaman akar beracun itu karena dipercaya memiliki efek yang sangat mematikan.
"Ya," Jawab Fang Ying, "Nanti Setelah matang, aku akan memberikannya kepada kalian Agar kalian bisa mencicipinya".
Ketiga Bibi saling berpandangan, terlihat keraguan di mata mereka. Namun Fang Ying sama sekali tidak memperdulikan keraguan mereka dan tetap melanjutkan kegiatannya.
Setelah mengupas dan mencuci singkong itu. Fang Ying membawa Singkong itu ke dalam dapur. Dia memotong-motong singkong dan mengukusnya.
Setelah matang, Fang Ying menumbuk Singkong itu hingga lembut. Lalu dia memasukkan gula kuning yang sudah dicairkan ke dalam adonan singkong dan mengaduknya hingga semuanya tercampur rata. Dia Lalu membentuk bola-bola seukuran bola tenis dan menggorengnya hingga berwarna keemasan. Setelah semua bola-bola selesai digoreng dia kemudian menatanya sebagian ke dalam wadah makanan dan sebagian di atas 2 buah piring.
"Bibi-bibi, kemari dan cobalah" Panggil Fang Ying sambil menyodorkan sepiring bola-bola singkong.
Melihat wajah mereka yang ragu-ragu, Fang Ying langsung mengambil satu dan memakannya dengan santai, setelah beberapa saat, semua Bibi mengikutinya.
Mereka semua terbelalak ketika merasakan bola-bola singkong manis yang meleleh di dalam mulut mereka.
"Ini..ini..." Kai Ming tidak dapat melanjutkan perkataannya. Dia kemudian mengambil kembali bola-bola singkong dan memakannya lagi.
"Apakah enak?" Tanya Fang Ying. Dan mereka semua mengangguk dengan serentak.
"Ini benar-benar tidak terduga" Kata An Yue yang langsung dia ikuti anggukan kedua Bibi lainnya.
......
Matahari belum berada di puncaknya saat Fang Ying dan Xiao Long menaiki gerobak sapi menuju kota. Keduanya duduk berdasarkan dengan wanita dan pria lain dari desa yang juga hendak pergi ke kota. Mereka semua merasa tertarik dengan wangi masakan yang ada di dalam kotak makanan milik Fang Ying dan Xiao Long.
"Masakan apa yang kamu bawa? Kenapa wanginya sangat enak dan menggoda?" Tanya salah satu wanita yang berusia cukup muda pada Fang Ying.
"Ah, ini.. ini adalah masakan yang berasal dari tempat asal saya. Namanya bola cahaya" Jawab Fang Ying asal.
Bola cahaya? Nama masakan itu baru saja dia pikirkan sedetik yang lalu. Dia hanya memberikan nama sembarangan karena warnanya yang keemasan.
"Bola cahaya? Nama masakan apa itu? Kenapa aku belum pernah mendengarnya?" seorang wanita tua mengerutkan alisnya dengan bingung. Dia sudah hidup lebih dari setengah abad tapi baru kali ini dia mendengar nama makanan itu.
"Bagaimana cara memasaknya? Apa bahanya? Bolehkah aku meminta resepnya?" Tanya wanita lainnya menimpali.
"Itu... Itu sedikit susah" Desah Fang Ying.
"Kapan-kapan, saya akan membuatnya lagi dan akan memberikannya kepada kalian untuk dicicipi" Ucap Fang Ying.
Semua orang mengangguk senang dan tidak bertanya lebih jauh lagi. Tidak Berapa lama kemudian kereta api berhenti di gerbang kota.
Kota shengcan terlihat sangat ramai dengan hiruk-piruk dan lalu lalang orang dari berbagai kalangan. Fang Ying melirik ke arah Xiao Long yang memegang dua kotak makanan, satu di masing-masing lengannya.
"Jadi, kemana arahnya?" Tanya Fang Ying.
"Ke sebelah sini" Kata Xiao Long Seraya mengejutkan kepalanya ke kiri. Fang Ying berjalan mengikutinya dari belakang. Dengan tubuh Xiao Long yang besar, mereka dapat dengan mudah menerobos jalanan yang cukup padat.
Sepuluh menit berjalan mengikuti suaminya. Fang Ying akhirnya berdiri di depan sebuah restoran yang terlihat ramai dan sibuk. sebuah plakat nama besar yang terbuat dari papan kayu berkualitas tinggi dengan tulisan berwarna emas terlihat terpasang di atas pintu masuk.
(Restoran Qiancheng)
"Ayo kita masuk" Ajak Xiao Long.