NovelToon NovelToon
HIJRAH CINTA ANNISA

HIJRAH CINTA ANNISA

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: Nabila.id

Hijrah Cinta Annisa

Karena Tak semua Kata, Bisa mewakili rasa, Maka biarlah hati ini menentukan Pilihannya, Diantara Suka,Duka, dan Air Mata.

***

Aku yang di tolak oleh calon suamiku, tepat di hari pernikahan kami, demi wanita masa lalu yang tiba tiba datang untuk memintanya kembali.



Namun Disaat Bersamaan Aku dipertemukan dengan jodoh yang tidak ku duga sebelumnya, Meminang ku, dan Menikahi Ku di waktu yang sama.

Ya. Dia Seorang CEO Emran Company, CEO dingin dan Arogan.

Akankah Cinta bersemi diantara kami.

Nantikan Kisahnya hanya di HIJRAH CINTA ANNISA !!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Pertemuan Pertama

Di langit Dubai.

Hinggar bingar kota tidak menjadikan Emran bahagia , sebaliknya suasana Malam itu terasa begitu menyedihkan bagi Emran.

Jam pulang kantor yang telah dia lewatkan begitu saja, karena Emran enggan untuk kembali ke rumah, tidak sanggup rasanya jika dia harus melihat sang putri sedih dan kembali histeris.

Merebahkan Punggungnya yang terasa begitu pegal di bagian sandaran kursi, menatap langit-langit ruangan dengan pikiran yang entah kemana.

tok tok tok

Sebuah ketukan pintu yang terdengar dari balik ruang kerja Emran

Pintu pun di buka , menampakkan Amir yang berdiri tegap di ambang pintu ruangan tersebut.

"Permisi pak " sapa Amir sopan.

Emran hanya bergeming.

"Maaf Pak !" Ucap Amir lirih , dan setelahnya menjeda kalimatnya.

"Sudah malam sebaiknya Pak Emran kembali ke rumah" Ucap Amir sopan.

"Saya rasa nona Yasmine akan Mencari Bapak jika bapak tidak segera kembali" Ucap Amir memberi saran.

Emran hanya terlihat menarik nafas dalam yang terasa begitu berat, perasaan kalut yang tidak bisa dia sembunyikan dari sang asisten, meski sekuat tenaga Emran menampiknya.

Berfikir sejenak mengenai perkataan sang asisten kepercayaan nya tersebut. Benar apa yang di katakan Amir, namun Emran merasa tidak sanggup dan akan sangat sedih jika harus melihat putrinya pun bersedih, serta harus kembali melihat Yasmine histeris seperti siang tadi.

"Aku akan menginap di sini" Ucap Emran dingin

"Tapi pak " Sergah Amir, dan seketika Emran mengibaskan tangannya meminta Amir untuk keluar dari ruangan.

Ada perasaan ragu, tidak mungkin Amir akan meninggalkan Emran sendirian, mau tidak mau dia juga harus menginap di kantor, memastikan tuan Besarnya baik-baik saja.

Tring Tring tring

Terdengar dering telepon saat Emran masih kalut dalam suasana hati yang begitu tidak menentu.

"Halo" Sapa Emran dingin pada sosok di ujung telepon.

"Maaf Tuan , Nona Yasmine Demam " Ucap Asih yang merupakan pengasuh Putri kesayangannya.

"Apa !" Jawab Emran dengan suara keras

Mendengar Emran yang panik ketika berbicara dengan seseorang dari ujung telepon, membuat Amir menghentikan langkahnya.

"Aku akan Pulang sekarang juga" jawab Emran panik.

Menyadari perubahan sikap sang Bos besar Amir pun segera mengambil sikap.

"Ada masalah pak ?" tanyanya kemudian

"Kita pulang sekarang, Putriku Demam" Ucap Emran dengan membuka kasar pintu ruangannya .

Amir pun Membungkukkan badan, dan menyusul mengikuti langkah sang Bos.

***

Menempuh perjalanan. beberapa saat akhirnya keduanya tiba di sebuah Mansion mewah milik Emran yang ada di Dubai.

Dengan langkah sedikit berlari Emran segera menuju kamar sang putri.

Emran membuang jas nya ke sembarang arah, dan segera menghambur pada Yasmine yang tertidur di atas kasur empuk kamarnya.

"Nona baru saja tidur tuan, setelah minum obat tadi" Ucap Asih lirih dengan menundukkan wajah.

Emran hanya bergeming dengan penuturan Pengasuh putrinya, dia memilih merebahkan tubuhnya di samping sang putri yang baru saja terlelap karena efek obat.

Meletakkan punggung tangannya di dahi sang anak, benar saja Emran merasakan suhu tubuh Yasmine begitu tinggi.

"Sudah kau periksa berapa suhu tubuhnya ?" tanya Emran pada Asih.

Asih pun menganggukkan kepala "38.9⁰c tuan ' Jawabnya kemudian.

"Baik, Keluarlah" Ucap Emran dingin pada kedua pengasuh putrinya

Sementara Amir berdiri di ambang pintu kamar Yasmine dengan tatapan mengarah pada dua orang ayah dan anak tersebut.

Amir pun merasa iba dengan kondisi Nona kecilnya yang begitu menyedihkan.

***

Di tempat yang berbeda dan waktu yang tidak lah sama.

Annisa, Aisha, dan Khadijah tengah menyambut jamaah di bagian jamaah wanita.

Tablig Akbar tersebut akan di isi oleh Abi Ali sendiri sebagai mubalig yang akan memberikan ceramah.

Annisa tampak menajamkan penglihatannya ketika dia melihat seseorang yang tidak asing baginya.

Ya. Zyan Malik Abdulla, sosok yang sempat ummi Fatimah katakan ingin menyampaikan niat baik mengkhitbah dirinya.

Tidak ada cela atau kekurangan apa pun dalam diri Zyan, namun entah mengapa Annisa masih menyimpan keraguan dalam diri Zyan.

"Annisa" Panggil Khadijah lirih.

"Ada apa mba?" Tanya Annisa kemudian.

"Itu ada Zyan sama keluarganya " Ucap Khadijah dengan mengarahkan pandangannya pada Zyan dan keluarganya.

Annisa hanya menganggukkan kepala, membenarkan ucapan sang kakak ipar.

Zyan pun terlihat melemparkan tatapan pada Annisa yang terlihat berbeda dari dua orang wanita di sampingnya.

Aisha dan Khadijah memang tidak mengenakan cadar, jadi dari situ Zyan tahu jika Annisa adalah adalah sosok wanita yang berdiri di bagian tengah diantara kedua kakaknya itu.

Sejenak tatapan keduanya beradu dalam satu titik yang sama, namun segera Annisa menepisnya dengan mengarahkan pandanganya ke arah lain.

Zyan terlahir bukan dari keluarga sembarangan, kedua orang tuanya terkenal dengan kekayaanya dan merupakan seorang pejabat pemerintahan, namun sayangnya Image buruk terlanjur melekat pada kedua orang tua Zyan.

Baru saja menyelesaikan program spesialis nya, kini Zyan bekerja pada sebuah rumah sakit internasional di Jakarta. Tidak heran banyak wanita juga yang menjadikan Zyan sebagai target yang sangat di inginkan.

Tampan, mapan, dan rupawan, Zyan Malik Abdullah Sp.JP itulah gelar yang biasa tersemat dalam jadi dokter milik Zyan.

Zyan yang juga merupakan kakak kelas Annisa sewaktu Sekolah menengah pertama (SMP) , tidak heran jika Annisa sedikit banyak mengenal Zyan, terpaut usia dua tahun darinya, bukan menjadi penghalang untuk Annisa mengetahui sosok Zyan.

Yang Annisa tahu, ada satu hal yang sedikit membuatnya merasa tidak nyaman, Zyan yang Annisa kenal merupakan Casanova di sekolah nya dulu, Zyan memacari banyak wanita di sekolahnya, dan terkenal sering bergonta-ganti pacar, tidak jarang diantara gadis-gadis tersebut adalah adik tingkat yang juga satu kelas dengan Annisa.

Mengingat hal itu membuat Annisa harus menghela nafas dalam dan menghembuskanya perlahan.

"Astaghfirullah" gumam ya lirih

Acara tablig akbar pun berlangsung dengan begitu khidmat, sedikit guyuran gerimis menghiasi malam itu, namun tidak mengurangi khidmatnya acara tablig Akbar.

Setelah acara selesai, semua jamaah pun menghambur, ada yang langsung pulang, ada juga yang masih berpamitan kepada para santri dan juga pemilik pesantren.

Menyisakan sisa-sisa bok kardus Snack yang sebelumnya di bagikan pada para jamaah, dan di tinggalkan begitu saja setelah isinya habis, namun ada juga yang tertib membuangnya ke tempat sampah.

Sisa sisa sampah yang masih tertinggal segera di bersihkan oleh banyaknya santri di pesantren Abi Ali.

Mereka saling bahu membahu dalam membersihkan tempat tersebut, tidak ada saling iri karena mereka mengerjakannya secara ikhlas.

Para santri putra sibuk membersihkan halaman dari sampah, dan para santri putri membersihkan bagian dalam masjid yang juga di pergunakan untuk jamaah.

Karena acara tablig Akbar tersebut di hadiri jamaah yang ternyata begitu banyak, sehingga terpaksa masjid pun dipergunakan untuk menampung jamaah saat itu.

Selesai membersihkan semua tempat, Annisa memilih kembali ke kamarnya untuk sejenak merebahkan tubuhnya dari rasa lelah seharian ini harus mondar mandir kesana kemari.

***

1
Herry Anto
Luar biasa
Winayu
sangat bagus,banyak nasihat yg bijak walaupun cerita fiksi.semangat terus untuk berkarya author./Rose//Rose//Rose/
Rini Ridansyah
Trimakasih telah bertambah ilmu kami
Nitnot
Luar biasa
Rini Ridansyah
sudah tidur di tempat tidur walau hanya tiduran... Wallahu? mohon juga Koreksi nya
Novri
Luar biasa
Rini Ridansyah
JazakiLlah khayr
Fitri Rumanti
Buruk
Deisy Isak
j
Kuniah Kwon
Luar biasa
Aidul Putra
knp harus takut wajahnya kelihatan...!!?? aurat...!!??? hukum drmn yg menyatakan wajah itu aurat...!!??JIKA WAJAH D KATAKAN AURAT BRRTI SAMA SAJA KALIAN YG MENYATAKAN BGTU MENYALAHKAN NABI DONK..!!???? KARNA SALAH SATU UNTUK MEMILIH PASANGAN ADALAH DARI WAJAH.... SELAIN DARI AGAMANYA DAN BBRP HAL YG LAIN...!!! GUNAKAN DALIL YG K 2 YAITU AQLI...BERFIKIR LAH ITU KATA ALLAH SWT.... WAJAH KOQ AURAT..... CIH.... PAKE CADAR.... TAPI PUNGGUNG TANGAN MASIH AJA KELIHATAN.... JELAS2 ITU YG AURAT MALAH D PERLIHATKAN..... SESAT KALIAN.......
Ruby Adawiya: cadar tdk wajib tp sunnah tp bagi wanita yg ingin menutup dgn baik/sempurna silahkan bercadar, wajah telapak tangan termasuk punggung tangan tdk uarotkan kl sholat punggung tangan tdk wajib d tutup & baiknya pakai manset krn kl lengan baju tdk pjg smpai menutut jari ketika takbir rukuk ato sujud ketarik ke atas pergelangan tgn kelihatan jd tdk syah sholatnya, nah bagi wanita saat taaruf silahkan buka cadarnya begitulah penjelasan yg aku dgr dr kyai ustadz & istadzah saat ikut pengajian d masjid raya Bintaro bbrapa kali
total 1 replies
Sri Wulandari
Luar biasa
Susanah Amel
Kecewa
Susanah Amel
Buruk
Siti Ayunah
novelnya bagus ko saya suka
Dian Rachm
Luar biasa
Peti Supriyati
novel bagus ka /Good/
Oka Dani
ceritanya menarik
Lee
negara apa itu kak?
Fera Damayanti
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!