Pewaris Tersembunyi

Chapter 012. PENYERGAPAN.

\=

Pada saat jam 7 malam dan keadaan di kota Emerald sudah mulai gelap lampu-lampu jalanan dan gedung-gedung pencakar langit menyala terang.

Alda, Riko dan dua lainnya turun dari kamar Presidential suite untuk cek out! Seperti biasa keempatnya hanya membawa ransel kecil di punggung masing-masing, karena hanya membawa pakaian untuk berganti sedangkan tidak membawa barang-barang lainnya.

Seperti Alda hanya mempunyai ponsel jadul, teman lainnya juga sama apa lagi Dion tidak memiliki apapun dia hanya membawa identitas dan beberapa kartu pemberian dari orangtuanya, selebihnya dia tidak pernah di hubungi lagi oleh orangtuanya hingga bertahun-tahun lamanya.

Ke empatnya melakukan proses cek out dengan mudah, setelah itu langsung menuju parkiran bawah tanah karena kedua mobil yang di beli oleh Alda dan Riko terparkir di sana.

Setelah sampai di parkiran, Alda yang memegang kunci mobil Hummer H2 langsung melemparkan ke Dion sambil berkata.

"Kamu yang mengemudi, aku pernah mendengar saat kita masih di gunung katanya kamu ahli dalam mengemudi!" ucap Alda.

"Tidak masalah!" jawab Dion singkat.

Dia memang ahli dalam mengemudi, latar belakang yang hidup di dunia mafia memang di wajibkan harus ahli dalam mengemudi di usia mudanya.

Sehingga tidak heran jika, Dion ahli dalam mengemudi! Sedangkan mobil satupun Riko yang mengemudi.

Kedu mobil itu langsung meraung keluar dari parkiran bawah tanah Hotel Mercure, mereka langsung menuju arah timur karena akan menuju ke kediaman keluarga Setiadi yang ada di gunung sebelah timur.

Perjalanan ke sana cukup jauh, harus semalaman berkendara dengan kecepatan tinggi melewati jalanan perbukitan dan hutan lebat.

Baru saja dua mobil itu keluar dari Hotel Mercure dan melesat cepat di jalanan kota Emerald, beberapa mobil langsung mengikuti mereka dengan jarak tertentu.

Dion yang peka dengan kondisi mobil yang menguntit, langsung menyeringai!

"Sepertinya mangsa kita sudah mengikuti umpan!" ucap Dion.

"Benarkah..?" Alda yang tidak bisa melihat sepion mobil hanya bisa menengok ke belakang.

Dia bisa melihat dengan jelas, beberapa mobil sedan BMW hitam mengikuti mereka.

"Kamu benar, kapan kita akan menyergap mereka?" ucap Alda kepada Dion.

Mereka berdua lebih jelas karena posisi mereka di belakang, meskipun begitu mobile Mercedes Benz G-Class di depan mereka yang di tumpangi oleh Riko langsung tahu bahwa ada yang menguntit.

Mereka tidak perlu menggunakan kode maupun saling menghubungi, karena rencana mereka untuk penyergapan sudah di bicarakan dengan singkat di kamar hotel saat itu.

Kedua mobil itu tiba-tiba menambah kecepatan lajunya setelah keluar dari padat kendaraan! Kini kedua mobil itu meraung seperti hewan buas di jalanan kota Emerald.

Karena malam hari suara deru mobil monster itu terdengar keras, di tambah jarak 600 meter lebih empat mobil sedan hitam mengikuti mereka dengan raungan mesin yang sama kencangnya.

Orang-orang di jalan hanya melirik mereka, karena sudah terbiasa dengan adanya balapan seperti itu! Namun yang mereka heran adalah mobil off-road untuk balapan di kota, jika mobil sport masih lumrah ini mobil besar seperti Hummer H2 jalan di kota begitu cepat.

Sehingga orang-orang melirik kedua mobil itu.

"Sial orang kaya memang beda, mobil besar seperti itu di gunakan untuk balapan di jalan raya!" ucap seseorang yang ada di pinggir jalan.

"Mungkin jika aku punya juga akan seperti mereka, memang kalau di lihat sepertinya seru." jawab temanya.

Orang-orang di pinggir jalan yang sedang berjalan maupun menikmati malam perkotaan saling berbincang tentang dua mobil besar itu.

Setelah itu tidak lama lagi, empat mobil sedan hitam menyusul dengan kecepatan yang sama dengan mobil besar tadi.

"Apa ini sedang ada balapan jalanan beneran, kenapa aku tidak dengar pengumuman seperti biasanya? Lagi pula jalannya kenapa tidak di tutup." ucap orang lain.

"Kau bodoh, itu bukan balapan sepertinya bentrok antara kelompok kuat! Lihat saja dua mobil di kejar empat mobil ini seperti di film-film mafia!" sangkal temannya.

Dia adalah penggemar film dan novel sehingga selalu mengaitkan sesuatu yang berlebihan dengan adegan di film dan novel yang biasa dia lihat dan baca.

Mobil yang di bawa oleh Riko dan Dion melaju makin cepat menuju ke arah timur, di saat sekarang perkotaan mulai sepi karena sudah hampir masuk ke daerah pinggiran kota Emerald.

Pinggiran dari pusat kota Emerald sudah tidak padat kendaraan lagi, sehingga untuk memacu kendaraan dengan liar itu sangat cocok.

Woooss..!

Ada beberapa pemuda yang sedang duduk di halte bus untuk menunggu kedatangan bus kota, mereka baru saja selesai bekerja akan segera pulang namun mendengar raungan mesin dan kenalpot dua mobil off-road di jalan membuat mereka kaget.

Apa lagi saat melintas, kedua mobil itu sangat ke pinggir sehingga terpaan angin kencang mengenai mereka.

"Sial, anak orang kaya itu seenaknya saja! Terkena razia lalulintas baru tau rasa." ucap salah satu dari mereka.

"Ya, bagaimana tidak? Mereka itu berkuasa, jika terjadi masalah tinggal selesaikan dengan uang dan kekuasaan ayahnya!" jawab temanya sambil bermain ponsel.

"Iya, hukum oleh mereka itu bisa di beli! Jangankan hanya razia lalulintas, jika terkena yang lebih berat mereka bisa bebas dengan mudah." ucap salah satu dari mereka lagi lebih parah.

Woooss..!

Baru saja mereka akan diskusi ulang, dari arah tadi 4 mobil sedan hitam melaju tidak kalah cepatnya dengan dua mobil tadi.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya orang tadi menyumpahi Alan dan yang lainnya di razia lalulintas.

"Sepertinya mereka sedang bentrok dan akhirnya terjadi kejar-kejaran seperti ini!"

"Bisa jadi...!"

Saat ini, di dalam mobil sedan hitam yang mengejar mobil Riko dan Dion mereka sedang bingung.

"Sial, apa mereka sudah mengetahui keberadaan kita?" ucap orang yang mengemudi.

"Cih, tidak peduli mereka tahu apa tidak! Intinya mereka akan mati sebentar lagi." seringai orang yang duduk di samping pengemudi.

"Segera tambah kecepatan! Di depan jalan kosong, setelah orang-orang itu sampai ke kawasan kumuh baru kita sergap!" ucap dia lewat walkie-talkie.

"Baik kapten..!" jawab orang di empat mobil hampir bersamaan.

Setelah jalan lebih dari 20 km jauhnya dan sudah hampir masuk ke kawasan kumuh, Riko sedikit memperlambat kecepatan mobilnya.

Sehingga mobil sedan di belakang menyusul dengan cepat, akhirnya dengan raungan dua mobil sedan hitam menyusul ke depan mobil Hummer H2 dan Mercedes Benz G-Class milik Riko dan yang lainnya.

Setelah memepet, dengan raungan mesin dan suara keras ban berdecit kerena pengereman yang ekstrim mobil sedan hitam berhenti dengan mengepot.

Jika Riko mau dia bisa langsung menabrak mobil kecil di depan, namun ini adalah sergapan yang dia rencanakan.

\=

.