Kesalahan satu malam membuat Meisya harus menanggung akibatnya seorang diri. Kekasih yang seharusnya bertanggung jawab atas kehamilannya, malah mengabaikan dan mengira kehamilan Meisya sebagai lelucon.
Meisya yang ketahuan hamil, justru diusir oleh keluarganya dan terpaksa membesarkan anaknya seorang diri. Dia dituntut untuk hidup mandiri dan kuat demi anaknya.
Sampai akhirnya, takdir mempertemukan Meisya dan Ello, mantan kekasih sekaligus ayah dari anaknya. Akankah Meisya bersedia mengungkapkan kebenaran tentang anak mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesalahan Semalam Bab 14
Ello terbangun dengan keringat dingiin yang bercucuran. Napasnya terengah-engah seolah sedang mengikuti lari maraton.
Sudah dua hari ini dia memimpikan hal yang sama. Mimpi dua anak kecil yang dia lihat terasa seakan nyata. Pertanda apakah ini?
Laki-laki yang sebenarnya telah menjadi ayah dari anak kembar itu duduk di ranjang pasien sembari mengatur napas, mengurangi debaran jantung yang terus berpacu hingga membuatnya sesak.
Ibu Ello mendekati putranya yang masih mengatur napas di ranjang pasien. Wanita itu memang langsung terbang ke London usai mendapat kabar bahwa putranya kecelakaan.
“El, kamu kenapa?” tanya ibu Ello sembari mengulurkan segelas air pada sang putra.
Ello segera menyambar air itu dan menenggaknya sampai habis. Ello enggan menjawab pertanyaan sang ibu dan malah sibuk dengan pemikirannya sendiri. “Apa mimpi itu nyata? Apa mungkin anak-anak itu ada hubungannya denganku? Atau jangan-jangan itu hanya halusinasi karena aku memikirkan lelucon Meisya tentang kehamilan itu?”
Ello terus memikirkan mimpinya hingga membuat sang ibu merasa khawatir. Wanita itu mulai takut jika putranya menderita sesuatu akibat dari kecelakaan yang menimpanya.
“Sayang, kamu nggak apa-apa 'kan, El?” tanya ibu Ello lagi. Wanita itu sangat khawatir dengan keadaan Ello yang terus berkeringat dengan wajah pucat.
Ello akhirnya menggeleng lemah. Pemuda itu tidak mungkin menceritakan mimpi yang dialaminya pada sang ibu. Dia takut jika ibunya memiliki pandangan buruk tentang gadis yang dicintainya itu.
“Nggak apa-apa, Ma. Cuma sedikit pusing aja,” jawab Ello yang kemudian merebahkan lagi tubuhnya dengan hati-hati.
Dalam benak Ello, dia ingin segera mencari tahu apakah ada hubungannya antara mimpi dua bocah itu dengan kehailan yang Meisya sebutkan waktu itu.
*
*
Sementara itu, Meisya sudah dibawa ke ruang perawatan. Wanita itu telah berhasil melahirkan sepasang bayi kembar dengan selamat. Meski di usia yang masih sangat muda tanpa pengalaman apa pun, Meisya menyambut kelahiran kedua buah hatinya dengan sangat bahagia.
“Kamu mau kasih nama apa anak kamu, Sya?” tanya Mirna setelah kedua bayi Meisya dibawa masuk ke ruang perawatan.
Meisya menatap bayi perempuan yang ada dalam gendongannya, sedangkan bayi laki-lakinya ada dalam gendongan sang kakak.
“Aku belum kepikiran namanya, Kak,” jawab Meisya dengan sedih.
Biasanya, momen kelahiran seperti ini kedua orang tua berdiskusi untuk menentukan nama yang terbaik bagi anak mereka. Sayangnya, Meisya melewati semuanya tanpa Ello. Ya, laki-laki itu seharusnya ada di sampingnya memberi kekuatan dan berbagi kebahagiaan atas kelahiran anak kembar mereka.
“El, aku udah berhasil melahirkan dengan selamat. Makasih udah kasih aku teman hidup yang jauh lebih berharga dari cintamu.”
Air mata Meisya mengalir tiba-tiba hingga membasahi wajahnya dan sebagian jatuh mengenai pipi bayi cantik itu. Dengan cepat Meisya menghapus air bening itu dan menyingkirkan semua kesedihan dari anak-anaknya.
Bahkan rasanya masih sesakit ini mengingatmu, El.
“Sya, aku boleh usul namanya nggak?”
Suara Rendy membuat lamunan Meisya buyar seketika. Wanita itu kembali fokus dan menyingkirkan pikirannya dari Ello.
“Boleh banget, Kak. Kebetulan aku belum siapin nama buat mereka,” jawab Meisya dengan yakin.
Rendy sangat berjasa dalam hidupnya. Memberi laki-laki itu kesempatan untuk mengusulkan nama anaknya tentu tidak menjadi masalah untuk Meisya. Apalagi, Rendy dan Mirna belum memiliki momongan sehingga memberi nama yang indah untuk si kembar pasti akan membuat sedikit kebahagiaan untuknya.
Rendy tersenyum lega. Diam-diam dia sudah menyiapkan nama yang indah untuk anak Meisya yang baru lahir itu.
“Bagaimana kalau namanya Elvander,” usul Rendy terlihat antusias.
Meisya tampak senang dengan nama yang dipilihkan kakak iparnya itu. Namun, tentu saja dia ingin tahu apa arti dari nama yang telah Rendy berikan untuk putranya.
“Kedengarannya bagus. Artinya apa, Mas?” tanya Mirna yang turut setuju dengan usulan sang suami.
“Elvander itu artinya kuat. Semoga dengan namanya itu bisa membuatnya menjadi laki-laki kuat yang bisa melindungimu, Sya,” ungkap Rendy sembari tersenyum pada bayi laki-laki dalam gendongan istrinya.
Meisya menyunggingkan senyum sembari mengamini doa dalam nama yang Rendy berikan. “Aku suka. Kayaknya cocok buat nama si ganteng.”
“Kalau yang perempuan mau dikasih nama siapa, Sya?” tanya Bu Laras yang sepertinya juga ingin menyumbangkan nama untuk anak Meisya itu.
**
Siapa gaess kira kira namanya 💋💋
tapi untuk kebodohannya luar biasa dan sangat luar biasa.
jempol terbalik buat Ello.